Anda di halaman 1dari 1

Mengajarkan Manajemen Gharizah Marah pada Anak

Wahai anakku, Ketahuilah bahwa Allah SWT telah berfirman: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS. Ali Imran {3} :133-134). Ingatlah, sanjungan Allah bagi muslim yang pemaaf menjadikanmu wajib mengendalikan amarahmu. Wahai anakku, Berusahalah untuk bersikap lembut dan tegar dengan senantiasa mengharap ridha dan balasan baik dari Allah. Seorang laki-laki pernah menghadap Nabi Muhammad dan meminta nasihat. Ia berkata, Nasihati aku. Nabi SAW bersabda, Jangan mudah marah. Orang itu berkata lagi beberapa kali dan Nabi bersabda, Jangan mudah marah. Wahai anakku, Bila kau marah, bersegeralah taawwudz dan wudhu dan bila bila engkau masih marah dan ubahlah posisi tubuhmu saat kau marah. Baginda kita saw. telah bersabda: "Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim" "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (H.R. Bukhari Muslim); "Duduklah ketika sedang berdiri, tidurlah ketika sedang duduk, jika masih marah, berwudhu atau mandilah dengan air dingin". (HR Abu Dawud.) "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (HR Tirmidzi) Lalu pikirkan kembali dengan tenang apa yang menjadi pemicu marahmu, patutkah atau tidak. Janganlah kau ambil perbuatan spontan disaat marah yang tak patut itu. Cobalah berfikir pos itif dan tersenyumlah. Ingatlah sabda Rasulullah saw. ,"Bukanlah disebut kuat orang yang pandai bergulat. Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika ia marah" (HR. Bukhari, Muslim & Abu Hurairah) Ya Lathiiif, lembutkanlah hati kami dan penerus-penerus pejuang syariah-Mu dan penjaga agama-Mu, Ya Ghoffaaar, ampunilah segala dosa kami dan kedua orang tua kami, ampunilah segala kehilafan dan kemarahan yang pernah kami lakukan pada kedua orang tua kami pada pasangan hidup kami, pada anak-anak kami yang tak berdosa, pada teman-teman dan tetangga-tetangga kami, pada guru-guru kami, dan pada muridmurid kami. Robbana afrigh alaina shobro wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa alalqaumil kaafiriin.. Sorowako, Ramadhan 1432 H 09.05 WITA

Anda mungkin juga menyukai