Anda di halaman 1dari 5

KUMPULAN PRETEST by.

NAKED_SOUL86

PRETEST HARI I (prinsip terapi fraktura) 1. Prioritas pertama dalam pertolongan pertama pada cedera berat adalah menghentikan setiap perdarahan dengan melakukan tekanan lokal (S) karena prioritas utama adalah Airway dan c spine control diikuti dgn breathing, baru circulation. Terapi fraktura harus dilakukan sebelum pasien diresusitasi (S) terapi definitif dilakukan setelah penilaian awal, perawatan dan resusitasi segera Penyembuhan fraktur terganggu oleh aktivitas otot dan penahanan beban (S) karena kalus terbentuk karena bereaksi terhadap pergerakan bukan terhadap pembebatan Dalam mereduksi tulang panjang, penjajaran ulang fragmen lebih penting daripada aposisi (B) karena malposisi kalau belum dikoreksi dapat mengakibatkan deformitas tungkai Fraktur yang melibatkan permukaan sendi tidak perlu direduksi secara tepat (S) harus direduksi secara sempurna karena setiap ketidakberesan akan memudahkan timbulnya atritis degeneratif Reduksi terbuka harus dilakukan kalau interposisi jaringan lunak diantara fragmen menghalangi reduksi tertutup (B) Reduksi terbuka harus dilakukan karena kesukaran mengendalikan fragmen atau terdapat interposisi jaringan lunak diantara fragmen menghalangi reduksi tertutup Fraktura dibelat untuk memastikan penyatuan (S) fraktur akan menyatu baik dibelat maupun tidak, kalus terbentuk karena reaksi terhadap geraan bukan karena pembebatan Traksi dapat dihentikan dan digantikan dengan brace fungsional segera setelah fraktura menunjukkan tanda-tanda penyatuan (B) karena traksi tungkai bawah akan menahan pasien tetap di rumah sakit Traksi kulit dapat digunakan untuk menghasilkan tarikan sampai 20 kg (S) hanya mampu maksimal menahan tarikan 4-5 kg, karena dapat memutus balutan serta risiko kompartemen sindrom meningkat

2. 3. 4.

5.

6.

7. 8.

9.

10. Kekakuan sendi jarang menjadi suatu masalah setelah imobilisasi dengan cetakan gips (S) kekakuan (penyakit fraktur) adalah masalah yang timbul akibat penggunaan gips konvensional dimana sendi yang terbungkus tidak dapat bergerak 11. Gips tidak boleh dibelah setelah manipulasi fraktura secara tertutup, atau akan terjadi pemindahan fragmen (S) gips dapat dibelahdari atas sampai bawah kemudian dilakukan pengecekan reposisi dengan sinar-X

12. Luka tekanan dibawah cetakan gips biasanya disebabkan oleh penahanan beban yang dimulai terlalu awal (B) teknik pemasangan gips yang benar harus memperhatikan bentuknya sehingga tidak menekan tonjolan tulang yang dapat berakibat terjadinya borok akibat tekanan, nyeri tepat pada daerah yang mendapat tekanan. 13. Brace fungsional untuk fraktura femur terbaik dipasang dalam beberapa hari setelah cedera (S) dipakai bila fraktur mulai menyatu, 3-6 minggu setelah traksi atau gips konvensional 14. Penahanan beban akan aman begitu fraktura telah difiksasi internal 15. Antibiotika profilaksis harus diberikan sebelum fiksasi internal (B) karena infeksi yang bila terjadi dapat menghilangkan semua keuntungan fiksasi internal (reduksi yang tepat, stabilitas segera, dan gerakan lebih awal) 16. Kini penyebab osteomielitis yang paling lazim adalah pembedahan (B) infeksi iatrogenik merupakan penyebab utama osteitis kronis, logam bukan merupakan faktor predisposisi 17. Indikasi untuk fiksasi internal: fraktura pada atlet (B) pada fraktur yang ditarik terpisah oleh kerja otot. 18. Indikasi untuk fiksasi internal: fraktura yang pada dasarnya tidak stabil (B) dan cenderung mengalami pergeseran kembali setelah reduksi 19. Indikasi untuk fiksasi internal: fraktura patologik (B) dimana penyakit tulang dapat mencegah penyembuhan 20. Indikasi untuk fiksasi internal: fraktura pada lengan bawah yang dominan (B) indikasi pada fraktur yangcenderung mengalami pergeseran kembali setelah reduksi 21. Indikasi untuk fiksasi internal: cedera tungkai ganda (B) pada fraktur multipel dapat mengurangi risiko komplikasi umum dan kegagalan organ pada berbagai sistem. 22. Non union pada lengan bawah akan lebih mungkin terjadi jika radius dan ulna keduanya patah (S) lebih mudah terjadi pada kaki atau lengan bawah jika hanya salah satu tulang yang patah, yang lainnya tetap utuh 23. Setelah fiksasi internal, alat logam terbaik ditinggalkan in situ sekurang-kurangnya selama setahun (B) paling cepat 1 thn, lebih baik 18-24 bulan untuk mencegah tulang patah lagi (fraktur ulang) 24. Fiksasi luar harus dihindari bila terdapat kerusakan jaringan lunak yang hebat (S) fiksasi luar memungkinkan luka dibiarkan terbuka untuk pemeriksaan, pembalutan atau pencangkokan kulit. 25. Edema setelah fraktura harus diterapi dengan peninggian dan latihan jari-jari (B) latihan aktif dapat memompa keluar cairan edema, merangsang sirkulasi, mencegah perlekatan jaringan lunak, membantu penyembuhan fraktur.

26. Setelah fiksasi internal, gerakan sendi secara pasif harus dihindari (S) justru memungkinkan gerakan yang dapat segera dimulai sehingga penyakit fraktur (kekakuan dan edema) dapat dihilangkan 27. Fraktura terbuka harus diterapi dengan pembedahan dini untuk membersihkan luka (S) debridemen luka secara dini adalah satu dari 4 hal penting dalam usaha untuk mencegah infeksi pada fraktur terbuka 28. Pasien dengan fraktura komplikasi harus diberikan antibiotika (B) untuk mencegah risiko infeksi yang sangat besar pada fraktura jenis ini. 29. Jaringan yang mati dalam luka fraktura yang terbuka harus diperiksa dengan cermat selama 5 hari berikutnya (B) untuk mencegah kemungkinan infeksi, sekaligus mencegah tegangan yang mungkin terjadi 30. Tepi kulit yang luka pada fraktura yang terkontaminasi harus dipangkas dengan hati-hati dengan melakukan sedikit eksisi pada bagian pinggir (B) untuk memperoleh daerah terbuka yang memadai 31. Luka yang terkontaminasi umumnya harus menjalani debridement dan dijahit secepat mungkin (S) hanya pada luka tipe I (kecil dan tidak terkontaminasi), pada jenis luka lain penjahitan dilakukan setelah 5 hari setelah dibalut sekadarnya terlebih dahulu dengan kasa steril. 32. Penutupan primer tertunda pada luka yang terkontaminasi harus dilakukan setelah 24 jam (S) pembalutan luka harus dilakukan dengan segera setelah didokumentasikan dan tetap tertutup hingga masuk kamar bedah 33. Cedera epifisis Salter Harris tipe 2 sering diakibatkan oleh pola pertumbuhan yang abnormal (S) disebabkan oleh karena puntiran ketika kaki terjebak pada tanah atau terjebak pada celah, pertumbuhan abnormal/asimetris adalah komplikasi pada SH tipe 3 dan 4.

PRETEST HARI II (Patologi dan diagnosis fraktura) 1. 2. Fraktura ganda (compound fracture) terdiri atas banyak fragmen (S) fraktur yang terdiri atas banyak fragmen adalah fraktur kominutif (lebih dari dua fragmen) Untuk terjadi fraktura, tulang pasti menghadapi kekuatan yang lebih besar dari kekuatan tegangnya (S) kekuatan/tekanan yang normal dapat menyebabkan fraktur pada tulang yang lemah (ex.fraktur patologik) Fraktura patologik disebabkan oleh kekuatan yang minimum (B) terjadi karena cedera yang sepele bahkan spontan dengan penyebab banyak dan bervariasi. Fraktura spiral disebabkan oleh daya pemuntiran (B)

3. 4.

5. 6. 7. 8.

Fraktura greenstick secara khas ditemukan pada hemofilia (S) fraktura greenstick khas ditemukan pada anak-anak atau pada penyakit riketsia Spasme otot dapat menyebabkan angulasi atau rotasi pada suatu fraktura (B) selain itu juga dapat disebabkan oleh kekuatan cedera, dan gaya berat Osteoklas adalah sel yang menghasilkan tulang (S) sel yang menghasilkan tulang adalah osteoblas Fraktura yang sembuh akan memodel ulang bentuknya selama berbulan-bulan setelah cedera (B) remodeling terjadi beberapa bulan sampai beberapa tahun oleh proses resorpsi dan pembentukan tulang yang terus-menerus. Tulang berkorteks sembuh lebih cepat daripada tulang kanselosa (B)

9.

10. Fraktura non union dapat ditimbulkan oleh jaringan lunak yang memisahkan ujung tulang (B) interposisi jaringan lunakdiantara fragmen2 adalah salah satu penyebab non union disamping distraksi dan emisahan fragmen, terlalu banyak gerakan pada garis fraktur, persediaan darah lokal buruk 11. Pada fraktura lengan bagian bawah, sendi-sendi diatas dan dibawah cedera harus disertakan bila difoto dengan sinar-X (B) pada lengan bawah/kaki karena satu tulang dapat mengalami fraktur atau angulasi yang dapat terjadi bila tulang lain patah atau suatu sendi mengalami dislokasi 12. Kalus biasanya muncul lebih awal pada fraktura tungkai bawah (S) penyatuan serta konsolidasi pada fraktur di tungkai atas 2 kali lebih cepat daripada pada tungkai bawah

PRETEST HARI III (Fraktura tekanan dan fraktura patologik) 1. Fraktura tekanan adalah salah satu fraktura yang disebabkan oleh tekanan tunggal yang cukup kuat untuk mematahkan tulang (S) tidak disebabkan oleh suatu trauma khusus akan tetapi oleh tekanan yang berulang-ulang (terdiri atas 2 jenis yaitu penekukan dan kompresi. fraktura berbaris adalah fraktura tekanan pada fibula (S) adalah cedera tekanan yang terdapat pada batang pertengahan tulang metatarsal,terdapat daerah aktivitas yang hebat. Fraktura tekanan pada pars intercularis ditemukan pada pesenam yang mengalami pubertas prekoks (S) navicularis adalah tempat yang terkena pada atlet Fraktura tekanan mudah didiagnosis dengan sinar-X (S) sulit didiagnosis dengan sinarX, mudah didiagnosis dengan scan tulang yang akan menunjukkan peningkatan aktivitas pada tempat yang nyeri

2. 3. 4.

5.

Fraktura tekanan harus diterapi dengan fiksasi internal (S) karena kebanyakn fraktur tekanan tidak perl terapi selain pembalut elastis dan menghindari aktivitas yang menyebabkan nyeri hingga lesi sembuh. Fraktura patologik hanya terjadi pada tulang yang abnormal atau menderita penyakit (B) fraktur patologik adalah kolaps yang terjadi pada tulang abnormal Biopsi mungkin diperlukan untuk diagnosis fraktura patologik (B) karena biopsi diperlukan pada lesi yang tidak khas,fraktur patologik penyebabnya banyak dan bervariasi sehingga biopsi diperlukan untuk mengetahui proses yang mendasarinya (keganasan dll) Terapi fraktura patologik biasanya melibatkan fiksasi internal (B) fraktur patologik merupakan salah satu indikasi fiksasi internal Kelainan tulang yang mendasari dapat diabaikan dalam pengobatan fraktura patologik (S) tidak dapat diabaikan, bahkan mungkin memerlukan terapi tersendiri

6. 7.

8. 9.

10. Kalau endapan metastatik terisolasi dari suatu tumor yang telah dikenal ditemukan pada tulang panjang, keadaan ini harus diterapi dengan fiksasi internal profilaksis (S) fiksasi internal sebagai profilaksis dilakukan apabila dengan sinar-X terbukti bahwa merupakan lesi yang destruktif PRETEST HARI IV (cedera pada sendi-sendi) 1. Ligamen yang robek sembuh dengan pembentukan parut fibrosa (B) kalau ujung ujung yang terpisah dijahit rapat parut akan sedikit sekali, kalau terpisah maka akan terbentuk jaringan parut yang akan meregang bila ditarik Sendi-sendi biasanya tak stabil setelah sprain ligamen (S) pada ligamen yang teregang sendi untuk sementara terpuntir atau tertekuk dalam posisi yang abnormal Perbaikan ligamen yang robek terbaik ditunda selama 4 minggu hingga pembengkakan telah berkurang (S) pembedahan tetap pilihan utama, penyembuhan spontan selama 4-6 minggu ini tetap dapat diterima bila pembedahan sukar dilakukan, adanya ketidakstabilan yang tidak nyata, pada pasien usia lanjut Subluksasi berarti ada dislokasi lengkap pada permukaan artikular sendi (S) berarti pergeseran dalam tingkat yang lebih kecil sedemikian sehingga permukaan sendi masih beraposisi Kalau pinggiran sendi rusak dislokasi yang berulang dapat terjadi (B) terutama ditemukan pada bahu dan sendi patelo-femoral Setelah reduksi dislokasi, sendi harus digerakkan secepat mungkin (S) setelah direduksi scepat mungkin, sendi diistirahatkan/diimobilisasi hingga terjadi penyembuhan jaringan lunak (3-4 minggu)

2.
3.

4.

5. 6.

Anda mungkin juga menyukai