Anda di halaman 1dari 19

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 1 / 19 – MODUL 1

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI (PPSI)

Apakah itu PPSI ?


Suatu proyek Sistem Informasi merupakan seperti pekerjaan yang disepakati di
permulaan s/d selesai yang menghasilkan dokumen sistem informasi dan
penerapannya.
Pengembangan SI mengikuti Daur Hidup Pengembalian Sistem (SDLC)., khususnya
pengelolaan proyek antara lain seperti substansi pekerjaan yang mengikuti 4 fungsi
manajemen :
- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pengawasan
- Pembimbingan (Leading)

Perencanaan

Dalam pekerjaan sistem informasi ada 2 tingkat perencanaan sistem :


1. Perencanaan tingkat atas menetapkan apa yang akan dikerjakan, anggaran di total
biaya untuk semua proyek sistem yang direncanakan. Seperti biaya komputer,
telekomunikasi, new sites dan sebagainya.

2. Perencanaan tingkat rendah, meliputi sekumpulan (setting) rencana untuk


pengembalian dari setiap proyek sistem.

Dua masalah utama proyek sistem informasi adalah anggaran yang


membengkak dan jadwal yang melesat. Karena itu perencanaan proyek SI yang
berkualitas memerlukan jadwal dan anggaran yang akurat, yang merupakan unsure
kunci perencanaan proyek SI.

Pengorganisasian

CiO tulang punggung dari sistem informasi secara total. Senior eksekutif dengan
pengetahuan bisnis perusahaan dan sistem informasi yang lengkap, serta visi strategi
dan rencana sistem informasi.
Panitia Pengarah : Manajer senior yang melaksanakan fungsi masing-masing dan
memberikan petunjuk strategi untuk pengembangan sistem informasi.
Direktur Proyek : Mengkoordinir dan mengelola semua proyek sistem informasi.
Manajer Proyek : Bertujuan untuk satu proyek dan satu team proyek SI
Anggota Team : Personal sistem informasi yang mempunyai skill yang spesifik.

Fungsi PPSI :

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 2 / 19 – MODUL 1

FUNGSI PPSI :

1. Perencanaan :

- Tetapkan apa yang akan


Pengawasan : dilakukan
- Perkiraan berapa lama
- Pantau laporan-laporan proyek dilaksanakan
kemajuan proyek dan - Perkiraan besar biaya
dokumentasikan proyek
- Bimbing dan pacu
orang-orang melakukan
pekerjaan sampai
kemampuan maksimal
PPSI
mereka.

2. Pengorganisasian

- Tetapkan staf team


Pembimbingan (Leading) :
PPSI
- Ikutkan user, manager
- Sesuaikan dengan dinamika
dan anggota team
perusahaan dan periksa ulang
proyek SI yang berfokus
- Bimbing dan pacu orang-orang
pada proyek SI yang
bekerja pada kemampuan
direncanakan
maksimal mereka.

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 3 / 19 – MODUL 1

GAMBAR ORGANISASI PPSI :

CIO

DIREKTUR
PROYEK
PANITIA
PENGARAH

MANAJER MANAJER MANAJER


PROYEK PROYEK PROYEK

ATP ATP ATP ATP ATP ATP

C I O : Chief Information Officer (Direktur Sistem Informasi)

A T P : Anggota Tim Proyek

Penyusunan Kerja untuk SDLC (System Development Life Cycle) Siklus Hidup
Pengembangan sistem

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 4 / 19 – MODUL 1

Tahap SDLC Team Proyek


Perencanaan Sistem. Panitia pengarah dan berbagai personil lain
berperan dominan dalam tahap ini. Team proyek
dibentuk setelah usulan proyek sistem jelas
untuk pengembangan.

Analisis Sistem Analis Sistem Bisnis yang mampu / memahami


dalam operasi bisnis dan juga memiliki skill
analisis sistem merupakan anggota team utama.

Perancangan Sistem Umum Analis Sistem Bisnis dengan beberapa ahli


dukungan teknis dibuat disini.

Evaluasi & Seleksi Sistem Skill SDA dengan dukungan akuntansi dibuat
disini.

Perancangan Sistem Terinci Host system dan perancangan teknis dibuat


disini.

Implementasi Sistem Sejumlah analis sistem, programmer, dan teknisi


dibuat pada tahap ini.

Penanganan proyek sistem besar yang baik.

1. Manajer proyek memecah proyek ke dalam beberapa subproyek.


2. Bila sampai pada tahap ini rancangan terinci, rancangan dibagi kedalam
subproyek untuk setiap komponen perancangan sistem.
3. Team leader ditugaskan pada tiap subproyek untuk mengelola team dari orang-
orang yang dilatih U/I komponen.
4. Contoh :
- Suatu tema proyek ditugaskan merancang keluaran dalam bentuk grafik dan
laporan table-tabel pada kertas (printer) dan screen.
- Team lain merancang form dan berbagai masukan.
- Team lain lagi merancang proses.
- Team yang lain mengerjakan rancangan fisikal dan logical basis data.
- Team yang lain lagi merancang kontrol, pengamanan (security)
- Teknisi jaringan dan komputer, membuat (merancang) konfigurasi, dan platform
teknologi yang dibuat untuk task-task tersebut.
5. Semua komponen sistem ini harus terintegrasi, komunikasi, dan koordinasi yang
diperlukan diantara team-team subproyek.

Selama penerapan, Kepala Proyek ditugaskan mengelola team khusus.

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 5 / 19 – MODUL 1

Jika PL yang dibuat merupakan suatu task yang besar, KA proyek yang mempunyai
skill dalam bidang ini ditugaskan untuk mengelola team perancang PL, Coders, dan
Testers.
Penyusunan pekerjaan yang berorientasi T.K. (tenaga kerja) dan Teknikal

Gambar Kurva V.

TK

Teknikal

Perencanaan Rancangan Rancangan


Sistem Sistem Umum Sistem Rinci

Analisis Evaluasi & Penerapan


Sistem Seleksi Sistem Sistem

- Pada tahap perencanaan dan analisis, user lebih intensif


- Pada tahap perancangan sistem rinci, merupakan perekayasaan sistem
(lebih banyak teknikal)
- Pada tahap penerapan, selama programming user di training oleh operator
sistem.

Resistance Budaya Perusahaan terhadap perubahan sehubungan penerapan


sistem informasi baru.
Resistance Aktif meliputi kegiatan spesifik untuk menjamin agar sistem gagal.
Resistance Pasif tidak mendukung perubahan dan membiarkan keslahan yang
terjadi.

KA Proyek dapat mereduksi resisten dengan :


1. End-User sebagai anggota team
Membantu memantapkan hubungan yang kuat dengan grup user
2. Melibatkan dan dukungan dengan manajer senior
Pada tahap perencanaan sistem, merupakan kunci untuk mendapatkan manajer
senior yang terlibat dalam pengembangan sistem.
3. Pantau setiap partisipan yang diinformasikan pada kemajuan (progress)
pengembangan sistem.
4. Pengamanan job dan statusDisplay TK (tenaga kerja) dan job serta penyiapan job-
job lain dan pelatihan ulang.
Pengawasan Proyek

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 6 / 19 – MODUL 1

Didasarkan pada laporan :


• Dokumentasi dan
• Laporan kemajuan (Progress Report)

Pek. Actual (PA) yang dicapai dan pengeluaran (SD) dibanding dengan Rencana Pek.
(RP) dan Anggaran (RA).
Misal : PA > RP & SD ≤ Rencana Anggaran → Baik
PA < RP & SD > RA → perlu koreksi

Umpan balik diperoleh dari :


- Peredaran dokumen
- laporan kemajuan
- Rapat-rapat

Agenda rapat meliputi :


1. Presentasi dan diskusi kemajuan proyek sampai tanggal terakhir
2. Status anggaran sampai saat ini
3. Tugas yang direncanakan untuk periode berikutnya
4. Setiap area yang penting dan isu-isu yang tidak terselesaikan.

Penyiapan laporan kemajuan mingguan meliputi :


1. Task-task yang akan dimulai dan lengkap dibuat mingguan dan seperti perkiraan
kapan dimulai dan dilengkapi.
2. Task-task yang sudah mulai dan selesai diberikan mingguan
3. Penjelasan untuk penyimpangan-penyimpangan
4. Masalah tidak terselesaikan ditampung untuk ditindaklanjuti.

Penyiapan laporan kemajuan bulanan meliputi :


1. Kemajuan actual seperti yang direncanakan
2. Estimasi biaya baru untuk menyelesaikan proyek untuk perbandingan dengan
biaya anggaran
3. Perbandingan penyelesaian proyek sampai tanggal terakhir (saat ini) dengan
jadwal
4. Jika ada perbedaan waktu dan biaya, berikan alasannya. (Jika perbedaan tidak
menarik, pimpinan proyek sistem harus menjelaskan bagaimana perbedaan
tersebut dikoreksi dan bagaimana proyek sistem mundur (telusuri kembali)).

Kepemimpinan (Leading)
Penyelesaian sejumlah masalah seperti :
- Jadwal bergeser Sering ditemukan
- Biaya meningkat

Sasaran
Upaya untuk produktifitas dan mengembangkan sistem yang berkualitas tinggi
berdasarkan jadwal dan anggaran.

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 7 / 19 – MODUL 1

Manager proyek harus dapat menangani kedua hal diatas dan isu-isu T.K. Dalam
banyak proyek sistem isu-isu TK lebih banyak dari pada isu-isu teknikal.

What makes a good a leader ? (Apa itu pemimpin yang baik) :


1. Kedewasaan emosional dan mampu menangani kasus dan konflik
2. Mampu memimpin selama proyek berjalan dengan baik
3. Jaminan dan pengendalian diri
4. Mampu memotivasi bawahan
5. Mampu mendelegasikan T.J.
6. Setia dan mampu men-support anggota team

Gaya Kepemimpinan
Tergantung situasi
Dalam team proyek sistem yang meliputi campuran para professional sistem, seorang
ketua proyek sistem yang demokratis harus dapat membuktikan kemampuannya
dalam gaya tersebut, sebab gaya ini disukai team.
Bila ada krisis dalam pengembangan, misalnya jadwal melesat, KA proyek harus
merubah (koreksi) agar krisis dapat diatasi. Gaya kepemimpinan yang otoriter.
Campuran keduanya merupakan gaya kepemimpinan Spektrum (Laissez-Faire),
dimana dapat sangat efektif bila digunakan dengan motivasi tinggi, anggota team
proyek skill tinggi.

Teknik-teknik PPSI
Ada 2 macam teknik PPSI :
1. Diagram GANTT (GANTT Chart)
2. Program Evaluation dan Review Technic (PERT)

Sasaran :
Membantu pengendalian waktu dan mengurangi biaya proyek sistem

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 8 / 19 – MODUL 1

GANNT CHART (GC)


Pembuatnya adalah Henry Gannt

Gambar Gannt Chart

Perencanaan
Sistem

Analisis
Sistem
T Rancangan
Sistem Umum
A
Evaluasi &
H Seleksi Sistem

A Rancangan
Sistem Terinci
P
Penerapan
Sistem
♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Waktu
Tahap : Berdasarkan SDLC

Waktu : Hari / Minggu / Bulan

: Menurut Jadwal

: Aktual

Gannt Chart digunakan untuk membandingkan kinerja yang direncanakan dengan


kinerja aktual, untuk menentukan apakah proyek maju atau mundur.

Manfaat penting Gannt Chart adalah penyederhanaan, sedangkan kelemahan Gannt


Chart yaitu tidak dapat melihat hubungan antara task-task secara spesifik.

Gannt Chart sering dipakai untuk menjadwalkan sistem informasi secara lengkap
berdasarkan tahap-tahap SDLC (Front-End Phases)
Pert Chart dipakai untuk menjadwalkan berbagai task-task secara spesifik (Back-End
Phases).

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 9 / 19 – MODUL 1

Pert Chart (PC)


(Program Evaluation & Review Technique)
Dipakai untuk meng-estimasi, penjadwalan, dan kontrol suatu jaringan task-
task yang saling bergantian (interdependent Task) yang digambarkan dengan panah-
panah, nodes (circles).
Arti tanda :
Panah ( → ) : Task-task proyek, waktu, dan SD
Nodes ( Ο ) : Milestone point / events, kelengkapan, dan
inisiasi task.

* PC (Pert Chart) menunjang task-task mana yang harus dilakukan sebelum yang
lain, atau yang dapat dilakukan secara simultan.
* PC dipakai untuk menentukan waktu minimum yang dibuat untuk melengkapi suatu
proyek atau suatu tahap, yang didasarkan pada diagram kritis, atau waktu
terpanjang (critical path).
Contoh : Aplikasi Pert pada tahap perancangan sistem terinci.

Langkah 1 : Identifikasi Task-task


Task-task umum pada tahap perancangan sistem rinci meliputi rancangan
komponen-komponen :
- Keluaran
- Masukan
- Proses
- Basisi Data
- Kontrol
- Jaringan
- Komputer
Ada banyak subtask disini, yang akan dijelaskan selanjutnya.

Langkah 2 : Menentukan urutan task-task dengan tepat


Rancangan keluaran merupakan faktor pengendali di semua rancangan-rancangan
yang lain, maka ia harus yang pertama dilakukan. Kemudian masukan, proses,
basis data, dan kontrol dapat dirancang bersama untuk menghasilkan keluaran
diatas.
Platform teknologi dapat dirancang seperti jaringan telekomunikasi dan arsitektur
komputer. Urutan-urutan task ini adalah :
1.1. Rancangan keluaran
2.1. Rancangan masukan
2.2. Rancangan proses
2.3. Rancangan basis data
2.4. Rancangan kontrol
3.1. Rancangan jaringan
3.2. Rancangan komputer

Langkah 3 : Perkiraan kebutuhan waktu untuk melaksanakan setiap task.


Dapat berdasarkan jam, hari, minggu, bulan, kwartal 2 tahun. Waktu yang
diharapkan (Expected Time (te)) adalah sebagai berikut :
te = O + 4 ml
+P

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 10 / 19 – MODUL 1

Keterangan :
O : waktu yang paling optimis
ml : waktu most likely
P : waktu paling pesimis
Misal te telah dihitung dengan hasil sebagai berikut :

Kode Task te
Urut (Hari)
1.1. Rancangan Keluaran (O) 20
2.1. Rancangan Masukan ( I ) 15
2.2. Rancangan Proses 30
2.3. Rancangan Basis Data 35
2.4. Rancangan Kontrol 25
3.1. Rancangan Jaringan 40
3.2. Rancangan Komputer 30

Langkah 4 : Pembuatan diagram PERT berskala waktu dari task-task, event-event,


dan jalur kritis (critical path).
Sekarang diagram PERT (PC) di display dalam kotak yang menyajikan ilustrasi
bagaimana pert bekerja dan bagaimana ia dapat digunakan dalam pengelolaan
pengembangan sistem.

2.4
2.1

1.1 2.3 3.1


A B C D

2.2 3.2
♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 (95)

Tahap rancangan rinci sistem perlu skala waktu 95 hari, yaitu task-task 1.1, 2.3, dan
3.1 merupakan jalur kritis. PC memperlihatkan bagaimana task tergantung satu
sama lain. Ia menunjukkan urutan task dilaksanakan, dan ia menyajikan suatu dasar
eksplisit untuk evaluasi progress selama SDLC.

ALGORITMA JALUR KRITIS


Dilakukan dengan menghitung waktu mulai tercepat (Earliest Start Time/ES) dan
waktu selesai terlama (Latest Finist Time/LF).

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 11 / 19 – MODUL 1

Simbol simpul ES dan LF

No. Kejadian (Event No.)

ES Waktu mulai tercepat

LF Waktu selesai terlama

Perhitungan ES dan LF melalui 2 tahap :


1. Forward pass untuk menghitung ES
2. Backward pass untuk menghitung LF
Contoh :

10 D ES1 = 0
2 5 35
22
ES2 = 10
H
A E 8 ES3 = 8
10 27 ES4 = 12

B 8 F I ES5 = 35
1 3 6 15 8
50
8 7 20 ES6 = 15
ES7 = 35
C
12 J ES8 = 50
15
12 G 35
4 7
15

ES dihitung dengan Forward Pass

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 12 / 19 – MODUL 1

PL PPSI
Lebih dari 100 paket PL tersedia dipasaran. Paket-paket ini menyediakan display
Gantt dan Pert interaktif, Manager proyek dapat memantau jadwal proyek dalam
hampir semua cara.
Paket PL untuk mikro dan M/F semua tersedia, semua paket PL dapat melakukan
aspek-aspek kebutuhan.
Waktu dari pengelolaan proyek dan laporan kemajuan umumnya meliputi :
- Pembuatan dan display diagram-diagram Gantt dan Pert
- Penelusuran status proyek
- Melakukan semua kalkulasi yang perlu
- Penyiapan berbagai laporan status task-task dalam proses, dan yang telah selesai,
task-task yang tersisa, anggaran biaya dan waktu, pengeluaran, dan
penyimpangan-penyimpangan.

Sistem Berbantu Komputer dan Sistem Rekayasa PL (CASE), Metodologi, Alat-alat


Pemodelan dan teknik.

Tujuan utama CASE :


1. Meningkatkan produktivitas professional sistem dan memperbaiki kualitas sistem
yang dihasilkan.
2. Membuat proses pemeliharaan PL yang efisien dan produktif

Gambar berikut memperlihatkan suatu model dari sistem CASE lengkap (sistem ideal)

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 13 / 19 – MODUL 1

DAD ERD BS

Pengelolaan Proyek :
* Lap. Rencana Sist.
* Lap. Jadual Proyek
* Komunikasi team
proyek
Central * Progress Rep.
Repository
CPU

Dokumen yang

dihasilkan oleh SDLC


WIS CASE

Prototipe Layar

Rancangan
Laporan

Generator Code PL
Code PL. Reusable Pemeliharaan
-C - Pustaka PL.
- Cobol Modul - Rekayasa
- AGL - Pustaka ‘Reverse
- OOL Objek - Rekayasa
Ulang
-Restrukturi-
sasi
Gambar Model Sistem CASE lengkap (ideal) Alat-alat Pemodelan
SETTING UP W/S CASE (WORK BENCH)

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 14 / 19 – MODUL 1

Tipe komputer mikro dengan mouse dan printer laser yang berinteraksi dengan
PL CASE. W/S dihubungkan pada jaringan team proyek sistem. Setiap team
ditugaskan pada sebuah W/S.
CPU (mikro) yang bertindak sebagai koordinator pusat dan server pada bangun
CASE dan juga sebagai pusat ‘Data File Mgr’ (Repository).

REPOSITORY PUSAT (Inti dari Sistem CASE)


Mengumpulkan spesifikasi sistem dari semua w/s dan memeriksa (check) secara
otomatis kelengkapannya dan konsistensinya. Setiap w/s mempunyai sebuah
repository lokal dengan porsi dari spesifikasi sistem total.
Repository pusat seperti DBMS yang mampu melakukan ‘Storing’, koordinasi, dan
memprodukasi item-item berikut :
- Model-model diturunkan dari alat-alat pemodelan
- Unsur-unsur PPSI
- Dokumen-dokumen yang dihasilkan
- Prototipe layar dan rancangan laporan
- ‘Code’ PL yang dihasilkan oleh generator code otomatis
- Pustaka-pustaka model dan objek dari’Reusable code’
- Rekayasa ‘Reverse’, Rekayasa Ulang, dan bentuk Restrukturisasi

Setiap bentuk-bentuk diatas dapat diakses langsung melalui w/s. Pusat


repository juga melayani seperti BD (Kamus proyek, Basis pengetahuan), perangkat
keras, dan histori pemeliharaan sistem.

PEMAKAIAN ALAT-ALAT PEMODELAN


Contoh levelisasi DAD yang dibuat dari muka s/d akhir (Front-End) dari CASE
dilihat pada gambar 7, yang juga mendisplay bagan susunan, ERD, rancangan
laporan, persamaan-persamaan, dan komponen-komponen lain yang membantu
professional sistem dengan tahap-tahap belakang-akhir (back-end).
Model-model ini membantu user untuk memahami : T.K. sistem dan mereka
membantu TK sistem memahami operasi bisnis dengan jelas..
WS sistem CASE anda dapat membuat dan menghubungkan model-model
professional tanpa pakai kertas, pinsil, penghapus dan templates. Model-model dapat
di modifikasi dan diubah sesuai kebutuhan user.
Sistem CASE menyediakan alat-alat yang dapat memeriksa model anda untuk error
mekanis, konsistensi dan kelengkapan.

Pembuatan Laporan Dan Penyajian Komunikasi Untuk Membantu Mengelola


Proyek Sistem.
- Perlu team TK
- Perlu sekumpulan teknik-teknik yang bersatu kedalam suatu sistem CASE.

Bentuk PP CASE meliputi item-item berikut :


- Laporan jadwal proyek
- Laporan rencana sistem

Dokumen-dokumen yang dihasilkan pada tahap perencanaan sistem :

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 15 / 19 – MODUL 1

• Komunikasi Team Proyek


Sistem CASE dapat memudahkan anggota team berhubungan satu sama lain
melalui E-mail dan sistem mereka. CASE juga melakukan fugsi penjadwalan
otomatis melalui komputerisasi kalender dan rapat perencana.

• Laporan Kemajuan (Progress Report)


Langkah
membantu menjaga agar proyek sistem tetap pada jalurnya. Penyimpangan-
penyimpangan dari apa yang direncanakan diterbitkan untuk semua anggota team

• Penggunaan CASE untuk mendukung SDLC


Sistem CASE mendukung semua tahap SDLC dan menghasilkan dokumen untuk
tiap tahap, juga membantu tahap Front-End dan Back-End.

• Prototyping dengan CASE


Sistem CASE dapat merancang prototype on line seperti laporan dan layar, kadang-
kadang disebut pengecatan layar (Screen Printing).
Mampu meng ‘Generate’ rancangan laporan dan layar untuk presentasi, dan umpan
balik D/, dan membantu menjamin user dalam memenuhi kebutuhan mereka.

• Meng’Generate’ secara Otomatis Pengkodean PL.


Rancangan sistem dikomposisikan pada TK rancangan PL dengan :
- Diagram terstruktur
- Struktur English
- Diagram Warnter – ORR
- Diagram Jackson
Generator otomatis CASE mentransfer rancangan PL kedalam Bahasa C, 4GL atau
OOL. Mengeliminir ‘Hand Coding’. Meningkatkan produktifitas pengembangan PL.

• Pengkodean PL ‘Reusable’
Banyak sistem memerlukan fungsi-fungsi yang sama, fungsi-fungsi ini dapat
dirancang, dikoding dan ditest dan dapat dipakai berulang-ulang kali. Modul
‘Reusable’ ini atau objek-objek di ‘Store’ kedalam library untuk akses langsung dan
implementasi.

• Pemeliharaan PL
Pemeliharaan PL dengan program-program yang tidak terstruktur dan tidak
terdokumentasi akan sulit dan sering tidak berhasil, sebab untuk melakukan hal itu
memerlukan suatu bentuk mental ‘Rekayasa Reverse’ (Reverse Engineering).
CASE menyajikan teknologi perekayasa ‘Reverse’ PL lama, sehingga Abstraksi
Spes. rancangan yang berarti dapat dipakai oleh programmer pemeliharaan untuk
melakukan task-task pemeliharaan mereka.
Rekayasa merupakan eksaminasi dan perubahan seperti sistem untuk menetapkan
ulang bentuk dan fungsionalitas sistem tersebut. Contoh : Gunakan Rekayasa
Reverse dan alat-alat pemodelan untuk me’Refurbish’ suatu program PL lama.
CASE merubah (meng code) fungsionalitas program PL ini dan merestruktur serta
mendokumentasikannya.

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 16 / 19 – MODUL 1

Restrukturisasi merupakan suatu bentuk rekayasa, kecuali fungsionalitas program


PL lama tidak berubah. Ia merestruktur code kedalam bentuk kontrol standar :
Urutan (Sequence), pemilihan (selection) dan pengulangan (repetition) dari tidak
terstruktur ke terstruktur mendokumentasikan pengkodean ini.
Restrukturisasi sering juga dipakai sebagai s/ bentuk pemeliharaan pencegahan
untuk memperbaiki keadaan fisik D/ subjek sistem yang berkaitan dengan standar-
standar, seperti nama variable, bahasa, model-model data. Bentuk-bentuk ini untuk
memperbaiki pemeliharaan PL dalam hal terstruktur, waktu, biaya, dan kemungkinan
untuk berguna (tepat & akurat).

Pengembangan suatu Rencana Penerapan Teknologi CASE


Mula-mula kita definisikan user (pemakai) sebagai manager dan karyawan yang
berinteraksi dengan S.I dan tergantung pada cara melakukan kegiatan-kegiatan (task)
mereka.
Dengan teknologi CASE, professional sistem menjadi user mereka sendiri, sebab
mereka berinteraksi dan bekerja pada suatu sistem (professional sistem memakai
sistem CASE untuk melakukan kegiatan-kegiatan milik mereka). Seperti user lain,
professional sistem umumnya mempunyai resisten yang kuat terhadap perubahan,
khususnya bila belajar menggunakan alat baru.
CiO dan Direktur Proyek haruslah menjamin bahwa pelatihan, dukungan teknis, dan
komitmen ditempatkan pada tempatnya sebelum mulainya implementasi CASE.

Beberapa petunjuk yang dapat membantu keberhasilan penerapan CASE :


1. Ciptakan suatu ‘Sense of Mission’
2. Perlakukan impl. Sistem CASE sama seperti impl. semua Si yang lain. Setelah
semua, professional sistem harus ahli bila ia terlibat dalam mengembangkan dan
menerapkan S.i untuk user (didukung agar ahli).
3. Laksanakan SDLC sesuai jadwal
4. Latih T.K. sistem dalam memakai aplikasi alat-alat pemodelan dan penggunaan
prototyping.
5. Mulailah dari yang kecil dan bangun perlahan-lahan.
6. Tetapkan penggunaan proyek sistem yang terdefinisi dengan baik untuk pilot
proyek CASE pertama.
7. Latih team proyek sistem termotivasi tinggi dalam memakai CASE terhadap pilot
proyek (untuk Instruktur).
8. Fokuskan pada perbaikan kualitas.

RINGKASAN TUJUAN PEMBEL. PPSI


Tujuan utama : Setiap mahasiswa mampu mencapai 3 sasaran pembel. penting :

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 17 / 19 – MODUL 1

SASARAN I.
Empat fungsi PPSI : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengawasan, dan
Pemimpinan (Leading).
PERENCANAAN : Menetapkan apa yang akan dikerjakan, perkiraan berapa lama
dan biaya proyek.
PENGORGANISASIAN : Menyusun staf team proyek sistem dan membawa
anggota team, user dan manager bersama-sama untuk mencapai rencana proyek
sistem.
PENGENDALIAN : Memantau laporan kemajuan (Progress Report) dan
perpindahan dokumen, yaitu membandingkan rencana dengan actual yang terjadi.
Segera ambil tindakan untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang
signifikan.
PEMIMPINAN : Membimbing dan memotivasi anggota team untuk melakukan
pekerjaan terbaik mereka.

SASARAN II.
Menjelaskan teknik-teknik PPSI. 2 teknik yang popular adalah GANTT & PERT.
Mereka menggunakan perkiraan, jadwal, dan pengendalian proyek sistem .
GANTT sering dipakai untuk menyajikan jadwal SDLC, yang berguna untuk
membandingkan kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual.
PERT cocok untuk perkiraan, penjadwalan dan pengendalian berbagai kegiatan-
kegiatan yang saling ketergantungan.

SASARAN III.
Menjelaskan paket-paket sistem yang berbantu komputer dan rekayasa PL
(CASE), yang menyediakan teknologi otomasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
SISTEM CASE LENGKAP meliputi bentuk-bentuk (Features) yang membantu dan
menolong secara otomatis tahap-tahap Front-End dan Back-End. Bentuk-bentuknya
meliputi :
1. Workstation
2. Repository pusat dan lokal
3. Alat-alat pemodelan
4. Bentuk pengelolaan proyek (Si)
5. SDLC dan dukungan prototyping
6. Generator-generator pengkodean otomatis
7. Pustaka d/ ‘Reusable Code’
8. Fasilitas-fasilitas Rekayasa ‘Reverse’, Rekayasa Ulang, dan Restrukturisasi.

Daftar Periksa (Check List) Pengelolaan Pengembangan Sistem


Daftar berikut ini tentang bagaimana mengelola proyek pengembangan S.i
secara efektif dan bagaimana menggunakan teknologi otomasi agar proses
pengembangan S.i berjalan mulus.
1. Menetapkan rencana sistem T.K makro untuk menentukan kebutuhan dan strategi
S.i perusahaan, dan men’set’ suatu anggaran untuk proyek sistem.
2. Menetapkan rencana sistem T.K mikro dengan men’set’ jadwal dan kebutuhan
anggaran untuk proyek sistem spesifik dalam rencana sistem.

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 18 / 19 – MODUL 1

3. Membuat suatu Diagram Organisasi untuk proyek S.i perusahaan, yang


menunjukkan T.j untuk individu-individu proyek sistem dan kemungkinannya, jika
proyek besar, untuk tahap-tahap khusus dalam proyek ini.
Bidang-bidang T.j ini harus ditugaskan sesuai dengan skill khusus yang dibutuhkan
oleh tahap-tahap proyek, yang mungkin orientasi man. atau orientasi teknikal.
4. Daft. Partisipasi T.K semua bagian dalam organisasi dalam proyek pengembangan
S.i. Keterlibatan manajer senior dalam suatu proyek akan menciptakan suatu
atmosfir dukungan atas-bawah dan kerjasama yang baik, sehingga sangat
memuluskan proses pengembangan. Pada sisi lain membawa ‘End User’ ke
dalam proses, yang mungkin sebagai anggota team, dan akan menjamin
kebutuhan sistem sesuai dengan pemakaian yang sesungguhnya.
5. Gunakan laporan kemajuan (Progress Report) mingguan dan bulanan, dan
dokumen yang beredar pada SDLC, untuk menginformasikan kepada anggota
organisasi tentang kemajuan actual, estimasi biaya yang di update, dan perkiraan
tanggal selesai.
6. Teknologi yang membantu berbagai fungsi PPSI, S/ paket PL PPSI komputer
mikro dapat melakukan perhitungan jalur kritis yang kompleks, buat diagram Gantt
dan Pert, dan perhatikan (jaga) track-track dari status proyek.
7. Gunakan paket CASE dan otomasikan proses pengembangan sistem scr
keseluruhan. Pemakaian sistem CASE tidak menggantikan bisnis dasar dan
perencanaan sistem, atau tidak dipakai sebagai prioritas untuk menetapkan
metodologi pengembangan S.i terstruktur seperti SDLC.
Suatu sistem CASE menyediakan koleksi alat-alat yang baik (dapat dipakai) dalam
s/ paket terintegrasi, yang dapat membantu kegiatan-kegiatan front-end dan back-
end.

Istila-Istilah Kunci :
- Generator peng-kode - Manajer Proyek (Proyek Leader)
- Otomatis - Rekayasa Ulang
- Repository pusat - Restrukturisasi
- CIO - Panitia Pengarah
- CASE - Lap. Rencana Sistem
- Gantt Chart - Kurva V
- Lap. Kemajuan bulanan - Lap. Kemajuan Mingguan
- Pert Chart
- Analis / Programmer
- Direktur Proyek

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003


PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 19 / 19 – MODUL 1

Versi 1.0 STMIK INDONESIA Agustus 2003

Anda mungkin juga menyukai