Anda di halaman 1dari 3

( Lanjutan..

) Setelah memulai pekerjaan sebagai seorang verifikator di PT Askes Kantor Cabang Jakarta Timur, aku baru mulai mengerti bahwa memang ada begitu banyak kehidupan diluar lingkungan rumah dan sekolahku. Begitu banyak permasalahan yang menanti di tempat kerjaku ini, karena disini aku juga melayani para PNS, pension dan veteran. Pujian sampai makian pun sudah sangat sering kuterima, dan semua itu karenalah kebijakan perusahaan yang kerap kali berubah setiap tahun. Namun semua selalu kujadikan pemacu semangatku dalam memperbaiki diri untuk dapat memberikan yang terbaik bagi para konsumen perusahaan tempatku bekerja, pesan dari para seniorku adalah jangan jadikan pekerjaan sebagai beban ataupun kewajiban, namun jadikanlah sebagai hobi, sehingga kita dapat mengerjakan segala tugas dengan senang hati. Tiba ditahun 2004, itu adalah salah satu tahun terberat dalam hidupku, sahabat terdekatku meninggal dunia, hancur rasanya dunia disekelilingku, tidak ada lagi tempat untuk menumpahkan perasaanku. Selang tiga bulan kemudian, temen sekantorku, seniorku, mentorku, panutanku serta motivatorku menyusul menghadap yang kuasa.. rasanya dunia ambruk menimpaku Rasanya hidup terlalu singkat bagi mereka yang sangat aku sayangi, ingin lebih lama lagi bersama-sama dengan mereka, dan aku menyadari sesuatu, bahwa hidup yang singkat ini tidak bisa kita jalani sekedarnya saja, umur manusia tidak ada yang tahu, kita harus lebih bisa memaknainya, harus bisa meninggalkan kesan yang baik apabila ajal menjemput kita nanti. Segala sesuatu memang sudah digariskan oleh Tuhan, namun Dia tetap memberikan kita pilihan dalam menjalani hidup, baik buruknya hidup kita adalah karena keputusan kita sendiri, oleh sebab itu aku bertekad untuk menuliskan takdir hidupku sendiri, semenjak kejadian itu aku berusaha keras untuk dapat menjadi pegawai tetap di kantorku, hhasilnya pun tidak usah disangsikan lagi, awal tahun 2005 aku diangkat sebagai pegawai tetap

perusahaan ini, tak terbayangkan betapa bahagianya kedua orangtuaku mendapati anaknya sudah mapan. Namun rupanya cobaan selalu datang padaku, dan aku meyakini bahwa setiap ujian dan cobaan yang kita alami adalah suatu ujian untuk kita bisa naik ke level yang lebih tinggi. Pertengahan tahun 2005, kakak lelakiku satu satunya di vonis sakit DHF, komplikasi lever, tifus, radang paru serta radang usus. Lagi- lagi aku dicoba, tapi aku yakin bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan aku sendiri, ketika aku kebingungan harus mencari uang untuk memasukkan kakak ke ICU, aku menangis dan berdoa. Dengan cara yang sangat ajaib, Tuhan mencukupi kebutuhanku. Dua minggu berada di ICU Rumah Sakit, waktunya kakak bisa pulang. Lagi-lagi aku panic, darimana dapat uang untuk membayar biaya rumah sakit, aku hanya bisa menangis lagi, namun Tuhan memang selalu penuh dengan keajaiban, dia menutup segala biaya perawatan kakak sebesar 17 juta rupiah dari bonus tahunan kantorku. Sekali waktu aku terkejut, mendapati bahwa bonus tahunan karyawan kantorku tidak pernah sebesar itu, Tuhan memang maha besar. Dan tidak hanya itu saja, akhirnya tahun 2010 yang lalu aku bisa melanjutkan pendidikanku ke Universitas. Lagi dan lagi, Tuhan mencobai aku.. lelaki yang sudah 7 tahun menjadi kekasihku, pendamping setia, pujaan hatiku, belahan jiwaku, serta masa depanku ( kuharap. ) membohongiku.. Tak pernah kubayangkan sebelumnya bahwa dia bisa berbuat setega itu padaku, dia lelaki penyabar yang penuh kasih sayang dan cinta, yang begitu sempurna di mataku, ternyata menyimpan dusta. Sakit rasanya dibohongi oleh orang yang sangat kita cintai dan sangat kita puja, namun Tuhan benar telah menunjukan siapa dia yang sebenarnya, dan aku berhak mendapatkan lelaki yang lebih baik serta lebih menghargai kejujuran, alhasil, Tuhan mengobati luka

hatiku dengan mempertemukan aku dengan seorang pria yang pernah aku cintai dimasa lalu, namun tidak pernah memberikan perhatiannya buatku. Namun sekarang, ganti dia yang memulai pendekatan. Betapa bahagianya aku ketika aku tahu bahwa dia adalah seorang calon pendeta.. anak tunggal, punya ibu yang sangat baik dan perhatian padaku setia baik hati. Humoris.penyabar.selalu berpositif thingking dan yang paling penting adalah bahwa dia sangat mencintaiku dengan segala kelebihan dan kekurangan yang aku miliki.. Rasanya kakiku tidak bisa menjejak di dunia, karena setiap kata-katanya selalu berhasil melambungkan aku ke angan angan.. satu lagi, tahun ini kami berencana untuk bertunangan.. lengkap rasanya hidupku, Tuhan memang tidak pernah meninggalkan orang orang yang selalu mencarinya. Tinggal bagaimana kita membalas segala yang sudah Tuhan berikan kepada kita, salah satunya adalah selalu menucap syukur dan selalu membantu orang yang sedang kesusahan, karena kita harus sadar bahwa tidak hanya kita yang memiliki persoalan, di luar sana banyak sekali orang yang membutuhkan pertolongan kita, maka jadilah perpanjangan tangan Tuhan dalam menolong dan memberi. God Bless All.

=====THE END=====

Anda mungkin juga menyukai