ari setiap situasi yang tidak diduga dan meyakinkan telah diselesaikan mengidentifikasi (Hazard) pada dengan sumber umumnya kerja potensi yang dan
berhubungan
proses
Pendekatan K3
Pendekatan Hukum
K3 merupakan ketentuan perundangan . K3 mencegah kerugian Meningkatkan produktivitas Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi sikorban/keluarganya. K3 melindungi pekerja dan masyarakat K3 bagian dari HAM
Pendekatan Ekonomi
Pendekatan Kemanusiaan
Man (manusia) Material (bahan) Machine (mesin) dan Method (cara kerja) Environment (lingkungan)
STANDAR KOMPETENSI
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16)
Pendahuluan (Pengantar Keselamatan Kerja dan Industri) Dasar hukum dan peraturan keselamatan kerja dan industri Personal Protection Equipment (PPE) Hazard and Risk Analysis Chemical Safety Lab safety work Vessel and tank safety Radioactive safety MID SEMESTER Fire Fighting and safety Penangaan dan tindakan darurat kecelakaan kerja Job Safety Analysis Sistem Manejemen K3 FS Work Practice (Penerappan praktis K3) Pengelolaan lingkungan industri Ujian Akhir Semester (UAS)
Philosophy
Upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.
Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja , dll
ACCIDENT PREVENTION
ilustrasi
RUMAH SEKOLAHAN
MANUSIA
HAZARD
BAHAN
PROSES
ALAT
bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.
Electrical Hazards
Mechanical Hazards Physiological Hazards Biological Hazards Ergonomic
DANGER
adalah suatu kondisi sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai (Aman/safe)
Difinisi
adalah : Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda
Difinisi
Catatan : Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.
Adalah : SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA (INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN KACAUNYA PROSES PEKERJAAN / PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN SEBELUMNYA
B. Polandia.
1. Fatal: Kematian 7 hari. 2. Very Seious accident: Dirawat > 13 minggu. 3. Serious accident: Dirawat 4 sampai 13 minggu. 4. Slight injury: dirawat4 hari sampai 4 minggu.
1. Fatal injury : Mati. 2. Permanent total disability: - Hilang 2 kaki atau tangan 1 kaki 1 tangan. - Hilang 2 mata. - Cacat (tidak dapat bekerja) 3. Permanent partial disability: - Hilang 1 kaki (1 tangan, 1 mata). 4. Temporary disability: - Hilang waktu 1 hari atau lebih
Kerusakan gangguan Kerusakan peralatan dan perkakas Kerusakan produk dan material Terlambat dan ganguan produksi HINGGA Biaya legal hukum BIAYA DALAM PEMBUKUAN: Pengeluaran biaya untuk penyediaan KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat (BIAYA YANG TAK Sewa peralatan DIASURANSIKAN) Waktu untuk penyelidikan Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau $ HINGGA $ biaya melatih BIAYA LAIN YANG Upah lembur TAK DIASURANSIKAN Ekstra waktu untuk kerja administrasi Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik
$5
$50
Nyaris Kecelakaan
10.000
Sumber bahaya
Sasaran K3
Melindungi para pekerja dan orang
lainnya di tempat kerja (formal maupun informal) Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi berjalan lancar
ASPEK PENERAPAN K3
a Perencanaan a Pemasangan a commissioning a pemakaian aperawatan
PENGENDALIAN
Administratif, Legalitas/perijinan, Standarisasi Sertifikasi
Identifikasi Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan. Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan dan Safety Departement. Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku seperti Check List, JSA, JSO,What If, Hazops, dsb. Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
Bahan
Cara kerja, Proses Lingkungan
Accident
Kerugian Citra
RISK
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
RISK MANAGEMENT
Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah meliputi : proses mengidentifikasi sumber bahaya, penilaian resiko, dan tindakan untuk menghilangkan serta
RISK ASSESSMENT
Adalah proses menganalisa tingkat Resiko, pertimbangan Tingkat Bahaya, dan mengevaluasi apakah Sumber Bahaya dapat
RISK ANALYSIS Adalah perkiraan kuantitatif dengan teknik matematik menggabungkan konsekuensi dan frekuensi insiden
The development of a quantitative estimate of risk based on mathematical techniques for combining estimates of incident consequences and frequencies.
Level of RISK
adalah perhitungan antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut
(Tingkat resiko).
Klasifikasi Resiko
Sifat Pekerjaan Lokasi Kerja Potensi bahaya di tempat kerja Potensi/kualifikasi kontraktor Pekerjaan simultan Lamanya pekerjaan Pengalaman dan keahlian kontraktor
Atau Consequence x Frequency, dimana Frequency terdiri dari Probabilitas dan Paparan
Consequence/keparahan
Frequency untuk dapat terjadi
ACCIDENT CONSEQUENCES
SEDANG
TINGGI
TINGGI
PELUANG KEJADIAN
Lebih setahun Tiap tahun Tiap bulan Tiap minggu Tiap hari
Kategori
ACCIDENT
75 50 25 10 5
150 100 50 20 10
225 150 75 30 15
CONSEQUENCE
Critical Very Serious Serious Less Serious
Extrim
Sangat kritis Kritis
Sedang
Ringan
Accident
LEMAH KONTROL
SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR
INSIDEN
HAZARD
ACCIDENT
CONSEQUENCY
KERUGIAN
A.
B.
Sumber
Kecelakaan
Incident
Mesin produksi Penggerak mula dan pompa Lift Pesawat angkat. Converyor Pesawat angkut Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll). Perkakas kerja tangan Pesawat uap dan bejana tekan Peralatan listrik Bahan kimia Debu berbahaya Radiasi dan bahan radioaktif Faktor lingkungan Bahan mudah terbakar dan benda panas Binatang Permukaan lantai kerja Lain-lain.
C.
Type Kecelakaan
1. 2. 3.
4
Incident
5.
6. 7. 8. 9. 10.
Terbentur Terpukul Tertangkap pada, dalam atau diantara benda Jatuh dari ketinggian yang sama. Jatuh dari ketinggian yang berbeda. Tergelincir. Terpapar Penghisapan, penyerapan Tersentuh aliran listrik. Lain-lain.
D.
Kondisi berbahaya
Immediate Causes
1. 2
Substandard Acts
Substandard Conditions
Pengamanan yang tidak sempurna Peralatan/bahan yang tidak seharusnya 3. Kecacatan, ketidak sempurnaan 4. Prosedur yang tidak aman 5. Penerangan tidak sempurna 6. Iklim kerja yang tidak aman 7. Tekanan udara yang tidak aman 8. Getaran yang berbahaya 9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman 10. Kejadian berbahaya lainnya
E.
Tindakan berbahaya
Immediate Causes Substandard Acts Substandard Conditions
1. 2. 3. 4
Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, Bekerja dengan kecepatan berbahaya. Membuat alat pengaman tidak berfungsi Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan. 5. Melakukan Proses dengan tidak aman 6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman 7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya 8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain. 9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan. 10. Lain-lain.
(JSA)
INI MERUPAKAN SUATU ANALISIS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SECARA BERATURAN SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN HARUS TERBACA BERKAITAN DENGAN RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT.
Tanda tangan
Pengamatan anak buah dalam melaksanakan pekerjaan aspek K3 Meliputi : penilaian resiko bahaya penilaian cara kerja yang tidak aman penilaian cara kerja yang aman, melakuan koreksi memberi penghargaan cara kerja yang aman
5.
berisi daftar komponen yang akan dianalisa jenis kegagalan yang mungkin terjadi pada tiap komponen. akibat yang terjadi karena adanya kegagalan terjadi terhadap komponen lain dan system keseluruhan Klasifikasi bahaya; Tingkat keparahan kegagalan atau kerusakan : Aman Sedang (marginal) Kritis Sangat kritis Frequensi kegagalan; Perkiraan jangka waktu terjadinya jenis kegagalan. Sering : 1 kasus kurang 10.000 jam kerja Cukup sering : 1 kasus antara 10.000-100.000 jam Jarang Sangat jarang : : 1 kasus antara 100.000-10.000.000 jam 1 kasus lebih dari 10.000.000 jam Metoda untuk melakukan pendeteksian untuk mengetahui adanya kelainan
6.
Metoda deteksi :
Elimination - Modification to the process method or material to eliminate the hazard completely. (100%) Substitution - replace the material, substance or process with a less hazardous one. (75%) Separation - Isolating the hazard from persons by safeguarding, or by space or time separation. (50%) Administration - Adjusting the time or conditions of risk exposures (30%) Training - Improving skills therefore making tasks less hazardous to persons involved. (20%) Personal protective equipment - using as the last resort, appropriately designed and properly fitted equipment where other controls are not practicable. (5%)
Remember the risk hierarchy is only a guide to the type of actions required.
Pencegahan Kecelakaan
Adm Procedure
Engineering Control
Safety Approach
Human Control
Faktor Manusia
Sangat dominan dilingkungan konstruksi. Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan edukasi berbeda, Pengetahuan tentang keselamatan rendah. Perlu penanganan khusus
Faktor Teknis
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alat berat, penggalian, pembangunan, pengangkutan dsb. Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan (substandards condition)
Pemilihan Tenaga Kerja Pelatihan sebelum mulai kerja Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung
Perencanaan Kerja yang baik. Pemeliharaan dan perawatan peralatan Pengawasan dan pengujian peralatan kerja Penggunaan metoda dan teknik konstruksi yang aman Penerapan Sistim Manajemen Mutu