MODUL KE 3, 4 &5
Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak berwujud ( Tangible and Intangible Assets)
DOSEN :
Nurlis
PKK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA
Tujuan Instruksional Khusus : 1. Define fixed assets and describe the accounting for their cost.
2. Compute depreciation, using the following methods: straight-line method, unitsof-production method, and declining-balance method. 3. Classify fixed asset costs as either capital expenditures or revenue expenditures. 4. Journalize entries for the disposal of fixed assets. 5. Define a lease and summarize the accounting rules related to the leasing of fixed assets. 6. Describe internal controls over fixed assets. 7. Compute depletion and journalize the entry for depletion. 8. Describe the accounting for intangible assets, such as patents, copyrights, and goodwill. 9. Describe how depreciation expense is reported in an income statement, and prepare a balance sheet that includes fixed assets and intangible assets. 10. Compute and interpret the ratio of fixed assets to long-term debt.
PENGANTAR AKUTANSI 2
Aktiva Tetap dan Aktiva Tidak berwujud ( Tangible and Intangible Assets)
B. Mengklasifikasikan Cost
Tabel dibawah menunjukan bagaiman cara mengelompokan cost. Jika barang dibeli memiliki masa pakai yang panjang, maka harus dikapitalisasi yang berarti harus ada pada neraca sebagai aktiva. Disisi lain, biaya yang ditimbulkan harus dilaporkan pada laporan Laba Rugi. Biaya yang dikapitalisasi biasanya diharapkan untuk memberikan manfaat lebih dari satu tahun. Jika suatu aktiva digunakan untuk tujuan produktif yang melibatkan penggunaan atau manfaat berulang maka aktiva tersebut dimasukan dalam klasifikasi aktiva tetap, seperti tanah, bangunan atau peralatan. Untuk dikategorikan sebagai aktiva tetap, suatu aktiva tidak harus digunakan secara terus Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si
PENGANTAR AKUTANSI 2
menerus atau bahkan sering. Termasuk dalam aktiva tetap adalah aktiva yang dalam keadaan siap pakai bila dibutuhkan ketika peralatan yang biasa dipakai rusak atau hanya dipakai selama periode sibuk. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi tidak dapat diklasifikasikan sebagai aktiva tetap. Aktiva tetap dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual. Aktiva berumur panjang yang ditahan untuk dijual kembali tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tetap, namun seharusnya disajikan dalam neraca pada bagian investasi. Contohnya, tanah yang belum dikembangkan yang dibeli sebagai investasi untuk dijual kembali, akan diklasifikasikan sebagai investasi, bukan sebagai tanah. Tabel 1 : Klasifikasi Biaya Apakah aktiva yg dibeli berumur pjg Ya Tidak Beban Apakah aktiva digunakan untuk tujuan produktif Ya Tidak
Aktiva Tetap
Investasi
PENGANTAR AKUTANSI 2
direklasifikasikan dengan mengkredit akun pekerjaan dalam penyelesaian dan mendebit akun aktiva tetap yang sesuai. Biaya akuisisi dicatat dengan mendebit akun aktiva tetap yang terkait, seperti tanah, pengembangan tanah, bangunan atau mesin dan peralatan. Hanya biaya yang bermanfaat untuk menyiapkan aktiva berumur panjang hingga dapat digunakan, yang termasuk kedalam biaya aktiva tetap. Biaya-biaya yang dikeluarkan, tetapi tidak membuat aktiva tetap siap pakai, tidak menambah manfaat dari aktiva tetap yang bersangkutan. Biaya-biaya semacam ini jangan dimasukkan sebagai bagian dari total biaya aktiva tetap. Sebagai contoh, biaya-biaya berikut harus didebit langsung ke dalam akun beban: Kerusakan akibatnya kekerasan. Kesalahan pemasangan. Pencurian yang tidak diasuransikan. Kerusakan selama bongkar pasang.
Tanah
PENGANTAR AKUTANSI 2
Pepohonan dan rerumputan, pagar, penerangan halaman, pengaspalan area parkir. Fee arsitek, fee insinyur, biaya asuransi selama konsruksi, bunga atas uang yang dipinjam untuk membiayai konsruksi, jalan setapak ke dan sekitar bangunan, PPN, BPHTB, biaya renovasi dan modifikasi sebelum digunakan, IMB. PPN, Pengangkutan, pemasangan, reparasi, asuransi pengangkutan, perakitan, modifikasi, pengujian sebelum digunakan.
Organisasi masyarakat atau pemerintah daerah kadangkala memberikan tanah atau bangunan kepada perusahaan sebagai insentif untuk menetap di atau pindah ke suatu lingkungan. Dalam kejadian ini perusahaan mendebit aktiva pada nllai wajarnya dan mengkredit akun pendapatan dari tanah sumbangan. Sebagai ilustrasi, diasumsikan tanggal 20 April walikota Moraine menyumbangkan tanah kepada Merrick Corp. sebagai insentif untuk memindahkan kantor pusatnya ke Moraine. Tanah dinilai $500.000. Merrick Corp. akan mengakui tanah ini sebagai berikut :
20 April
500.000 500.000
PENGANTAR AKUTANSI 2
depreciation). Penggunaan akun kontra aktiva memungkinkan biaya awal akusisi aktiva tidak berubah, seperti tercatat dalam akun aktiva tetap. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kemampuan aktiva tetap untuk menyediakan manfaat dapat diidentifikasikan sebagai physical depreciation dan functional depreciation. Penyusutan fisik terjadi karena kerusakan dan keausan ketika digunakan dan pengaruh cuaca. Penyusutan fungsional terjadi jika aktiva tetap dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan. Sebagai contoh, PC yang dibuat tahun1980-an tidak akan mampu menyediakan jasa Internet. Kemajuan teknologi selama abad ini telah menyebabkan penyusutan fungsional menjadi sumber utama penyusutan. Istilah penyusutan yang digunakan dalam akuntansi sering kali menyesatkan karena istilah yang sama juga digunakan dalam bisnis untuk menjelaskan penurunan nilai pasar dari suatu aktiva. Namun, biaya aktiva tetap yang belum menjadi beban seperti yang dilaporkan di neraca biasanya tidak sama dengan jumlah yang bisa dihasilkan dari penjualan aktiva tetap tersebut. Aktiva tetap ditujukan untuk digunakan dalam bisnis, bukan untuk dijual. Perusahaan diasumsikan terus melangsungkan usahanya (going-concern). Jadi, keputusan untuk melepas aktiva tetap sangat didasarkan pada pemanfaatan aktiva tersebut bagi perusahaan, bukan karena nilai pasarnya. Kesalahpahaman umum lainnya adalah bahwa akuntansi untuk penyusutan akan menyediakan kas yang dibutuhkan untuk mengganti aktiva tetap yang telah habis umur manfaatnya. Kesalahpahaman ini barangkali terjadi karena penyusutan, tidak seperti beban-beban lainnya, tidak memerlukan pengeluaran kas pada saat dicatat. Akun kas tidak akan menurun ataupun meningkat setelah ayat jurnal periodik yang mentransfer biaya aktiva tetap ke akun beban penyusutan dicatat.
PENGANTAR AKUTANSI 2
Nilai Residu merupakan taksiran nilai pasar aktiva tetap pada akhir umur ekonomis. Apabila nilai residunya tidak signifikan, maka harga perolehan harus dialokasikan seluruhnya sepanjang umur manfaat yang diperkirakan sebagai penyusutan. Namun jika nilai residunya signifikan, maka harga perolehan harus dikurangkan dengan nilai residu, selisihnya disebarkan sepanjang umur ekonomis aktiva tetap sebagai beban penyusutan. Umur manfaat yang diperkirakan (expected useful life) atas aktiva tetap harus diestimasi pada saat akriva tersebut mulai digunakan. Estimasi umur manfaat yang diharapkan tersedia dari berbagai asosiasi perdagangan dan publikasi lainnya. Untuk tujuan pajak, Dirjen pajak telah mengatur pedoman mengenai umur manfaat dan metode penyusutan untuk aktiva tetap. Dalam praktik, banyak perusahaan menggunakan pedoman bahwa semua aktiva yang ditempatkan atau dikeluarkan dari pemakaian selama pertengahan pertama dari suatu bulan diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada hari pertama bulan yang bersangkutan. Yaitu, perusahaan menghitung penyusutan atas aktiva ini untuk sebulan penuh. Begitu juga, semua perolehan atau penjualan aktiva tetap selama pertengahan kedua dari suatu bulan diperlakukan seolah-olah kejadian tersebut terjadi pada hari pertama bulan berikutnya. Praktik tersebut akan dipakai dalam bab ini. Metode Penyusutan Aktiva tetap 1. Straight line method 2. Unit of production method 3. Declining-balance method 4. Sum-of the years digits method 1. Metode garis lurus (straight line method) Metode ini menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur ekonomis. Contoh : Harga perolehan sebuah mesin sebesar Rp 17.000.000, Nilai residu Rp1.000.000, umur ekonomis 4 tahun, maka penyusutan mesin pertahun dihitung sebagai berikut : Penyusutan per tahun = Harga perolehan nilai residu Masa manfaat Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si
PENGANTAR AKUTANSI 2
= Rp 17.000.000 Rp 1.000.000 4 tahun = Rp 4.000.000 atau ; Tarif penyusutan x (Harga perolehan Nilai residu) =100% x (17.000.000 1.000.000) 4 = Rp 4.000.000 Jurnal pada akhir tahun : Beban penyusutan mesin Akumulasi penyusutan mesin 2.Metode unit produksi ( Unit of produktion method) Jika tingkat pemanfaatan aktiva tetap bervariasi dari tahun ke tahun, sebaiknya perusahaan menggunakan metode ini, sebab mampu menandingkan lebih baik beban penyusutan dengan pendapatan terkait. Beban penyusutan per unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan menghasilkan jumlah beban yang sama. Umur manfaat aktiva diekspresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam, unit dan lain-lain. Total beban penyusutan adalah tarif penyusutan per unit dikalikan dengan unit yang dihasilkan. Contoh : Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 17.000.000, nilai residu Rp 1.000.000, diperkirakan dapat menghasilkan 50.000 unit. Jika tahun berjalan dihasilkan 10.000 unit, maka penyusutan untuk tahun berjalan dihitung sebagai berikut : Tarif penyusutan per unit = Harga perolehan Nilai residu Estimasi produk dihasilkan Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
= Rp 16.000.000 50.000 unit Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si
PENGANTAR AKUTANSI 2
= Rp 320 maka beban penyusutan mesin untuk tahun berjalan Rp 3.200.000 (Rp 320 x 10.000 unit)
3. Metode saldo menurun (declining-balance method) Metode ini menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur ekonomis aktiva. Beban penyusutan per tahun : 2 x tarif garis lurus x Nilai buku Nilai buku : Harga perolehan akumulasi penyusutan Contoh : Pada tanggal 1 Januari 1999 perusahaan membeli sebuah mesin dengan total harga perolehan Rp 52.000.000, nilai residu Rp 2.000.000, umur 5 tahun.
Tarif penyusutan = 2 x 100% = 40% 5 Thn 1 2 3 4 5 Ak. Peny. Nilai buku Tarif 40 % 40 % 40 % 40 % Penyusutan Nilai buku Cost Awal thn awal tahun 52.000.000 52.000.000 52.000.000 20.800.000 31.200.000 52.000.000 33.280.000 18.720.000 52.000.000 40.768.000 11.232.000 52.000.000 45.260.800 6.739.000 tahunan akhir thn 20.800.000 31.200.000 12.480.000 18.720.000 7.488.000 11.232.000 4.492.800 6.739.000 4.739.000 2.000.000
4. Metode jumlah angka tahun (Sum-of the years digit method) Beban penyusutan ditentukan dengan mengalikan harga perolehan dikurangi estimasi nilai residu dengan angka pecahan tertentu yang terus-menerus turun dari tahun ke tahun. Penyebut pecahan yang digunakan untuk menentukan beban penyusutan adalah jumlah angka-angka yang menunjukkan umur aktiva. Sebagai contoh, aktiva yang mempunyai umur 5 tahun, akan mempunyai penyebut 15 (5+4+3+2+1). Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si
PENGANTAR AKUTANSI 2
Pembilang dari pecahan itu adalah jumlah sisa umur aktiva pada awal setiap tahun perhitungan penyusutan Contoh : sama dengan metode saldo menurun Thn 1 2 3 4 5 Cost - NR 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 Tarif 5/15 4/15 3/15 2/15 1/15 B. Penyusutan Ak.Penyusutan Nilai Buku 16.666.667 16.666.667 35.333.333 13.333.333 30.000.000 22.000.000 10.000.000 40.000.000 12.000.000 6.666.667 46.666.667 5.333.333 3.333.333 50.000.000 2.000.000
Beban penyusutan per tahun untuk tahun ke 11 dan seterusnya (setelah revisi): Rp 90.000.000 Rp 5.000.000 = Rp 3.400.000 25 th Metode Tarif Gabungan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si
PENGANTAR AKUTANSI 2
Aktiva tetap biasa dikelompokkan sesuai dengan karakteristiknya, seperti umur manfaat yang sama. Sebagai contoh, sebuah kelompok aktiva mungkin meliputi semua truk pengiriman yang memiliki umur manfaat kurang dari 8 tahun, atau sebuah kelompok aktiva mingkin terdiri atas semua peralatan kantor. Penyusutan kemudian ditentukan atas setiap kelompok aktiva, bukan masing-masing aktiva individual, dengan menggunakan satu tarif gabungan. Cara perhitungannya tetap sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya.
1. Penambahan aktiva tetap, biaya untuk penambahan aktiva tetap yang ada harus
didebit ke akun aktiva tetap yang terkait. Biaya ini kemudian disusutkan selama estimasi umur ekonomis yang tersisa dari aktiva yang terkait. 2. Perbaikan (betterments) yaitu pengeluaran yang meningkatkan efisiensi atau kapasitas operasi aktiva selama sisa umur ekonomisnya. Pengeluaran tersebut di debit ke akun aktiva yang terkait, sedangkan harga perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva terkait yang lama dihapuskan. Harga perolehan yang baru akan disusutkan selama sisa estimasi umur ekonomis. 3. Reparasi besar-besaran (extraordinary repair) yaitu pengeluaran yang menambah umur ekonomis dari estimasi semula. Pengeluaran yang dilakukan dikurangkan dengan akumulasi penyusutan aktiva terkait. Penyusutan untuk periode yang akan datang kembali atas dasar nilai buku aktiva yang direvisi dan estimasi umur ekonomis tersisa yang direvisi. Contoh : Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 50.000.000, umur ekonomis 10 tahun, metode garis lurus. Pada awal tahun ke 7 , dilakukan reparasi besarbesaran dengan biaya sebesar Rp 11.500.000, meningkatkan umur ekonomis menjadi 7 tahun, maka penyusutan tahun ke 7 dan seterusnya dihitung sebagai berikut :
PENGANTAR AKUTANSI 2
Harga perolehan mesin Ak penyu s/d tahun ke 7 : Rp 30.000.000 Biaya reperasi ( 11.500.000)
Rp 50.000.000
( 18.500.000) 31.500.000 Penyusutan tahunan : Rp 31.500.000 = Rp 4.500.000 7 th Pengeluaran yang hanya memberi manfaat pada periode berjalan atau dikeluarkan dengan tujuan mempertahankan efisiensi operasi normal diklasifikasikan sebagai pengeluaran pendapatan dan debit ke akun beban. Komponen aktiva tetap Tahap pemakaian aktva tetap mungkin mencakup satu komponen atau lebih. Komponen adalah bagian berwujud dari aktiva tetap yang dapat dipisahkan dan diidentifikasikan sebagai aktiva yang disusutkan tersendiri sesuai dengan umur manfaatnya. Sebagai contoh, sebuah atap atau lift dari sebuah bangunan dapat diidentifikasikan sebagai sebuah komponen yang disusutkan terpisah dari bangunannya. Ketika perusahaan memperoleh atau membangun komponen baru, biaya harus dikapitalisasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Ketika sudah terpasang, komponen akan disusutkan selama umur manfaatnya. Sebagai contoh, pada tanggal 1 April, boxter Company membeli dan memasang alat pengangkat baru di gudangnya seharga Rp 150.000.000. Biaya ini akan dikapitalisasi sebagai komponen terpisah sebagai berikut : Jurnal : Alat Pengangkut Kas 150.000.000 150.000.000
Perusahaan juga dapat mengganti suatu komponen. Penggantian diperhitungkan menjadi 2 tahap. Pertama, nilai buku komponen yang diganti di debit ke akun beban penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan. Perlakuan ini konsisten dengan perubahan estimasi. Yaitu, komponen aktiva tetap diakui sebagai aktiva yang telah disusutkan penuh saat penggantian. Sebagai tambahan, biaya yang terjadi untuk memindahkan komponen lama harus dicatat sebagai beban. Kedua, biaya langsung Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si
PENGANTAR AKUTANSI 2
yang berkaitan dengan komponen baru harus dikapitalisasi. Sebagai contoh, diasumsikan Boxter mengangkat atap gudangnya pada tanggal 1 Agustus dengan biaya Rp 1.000.000. Pada 1 Agustus, nilai buku atap lama (Rp 40.000.000 harga perolehan dikurangi Rp 31.000.00 akumulasi penyusutan) sebesar Rp9.000.000. Pada tanggal 5 Agustus atap baru telah selesai dibuat dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 60 juta dan diestimasikan mempunyai umur manfaat 20 tahun yang merupakan sisa umur dari bangunan. Pertama, biaya mengangkat/memindahkan atap lama harus dibebankan, dan nilai buku atap yang diganti harus disusutkan penuh sebagai berikut : Jurnal 1 Agustus 1 Agustus Beban Pemindahan Kas Beban Penyusutan Akumulasi peny- gudang 9.000.000 9.000.000 1.000.000 1.000.000
Setelah ayat jurnal diatas nilai buku atap lama menjadi nol. Karena atap lama sudah diganti, maka harga perolehan awal dan penyusutannya juga harus dihilangkan dari catatan akuntansi, seperti diperlihatkan dalam ayat jurnal berikut ini ; Akumulasi penyu-gudang Gudang 40.000.000 40.000.000
Kemudian biaya atap baru harus dikapitalisasi sebagai komponen terpisah, sebagai berikut : Jurnal : 5 Agustus Gudang Kas 60.000.000 60.000.000
Dengan menggunakan metode garis lurus, atap baru akan disusutkan selama 20 tahun sebesar Rp 3.000.000 (Rp 60.000.000 : 20 tahun)
PENGANTAR AKUTANSI 2
dapat bervariasi. Namun, dalam semua kasus, nilai buku aktiva harus dihapus dari akun, yang dilakukan dengan mendebit akun akumulasi penyusutan aktiva yang terkait sebesar saldonya pada tanggal pelepasan dan mengkredit akun aktiva sebesar biaya atau harga perolehannya. Aktiva tetap tidak boleh dihapus dari akun hanya karena aktiva tersebut telah disusutkan secara penuh. Jika aktiva masih digunakan oleh perusahaan, maka biaya dan akumulasi penyusutan harus tetap tercatat dalam buku besar. Hal ini ditujukan untuk mempertahankan akuntabilitas aktiva tersebut dalam buku besar. Jika nila buku dari aktiva dihapuskan dari buku besar, tidak akan ada lagi buku mengenai keberadaan dari aktiva. Selain itu, data-data biaya dan akumulasi penyusutan aktiva biasanya dibutuhkan untuk pelaporan pajak properti dan pajak penghasilan Pembuangan aktiva tetap Jika aktiva tetap tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar, maka aktiva tersebut akan dibuang. Apabila aktiva belum semua disusutkan, maka penyusutan harus terlebih dahulu dicatat sebelum dibuang. Contoh : Peralatan dengan harga perolehan Rp10.000.000, umur ekonomis 5 tahun, garis lurus, dibeli tanggal 1 Januari 98. Pada tanggal 1 April 2001 ditarik dari pemakaian karena rusak dan tidak dapat diperbaiki. Jurnal : Beban peny Peralatan Akumulasi peny peralatan Akumulasi Peny Peralatan Kerugian pelepasan peralatan Peralatan Penjualan aktiva tetap 500.000 500.000 6.500.000 3.500.000 10.000.000
1. 2.
If the sale price is equal to book value, there will be no gain or loss. If the sale price is less than book value, there will be a loss equal to the difference.
PENGANTAR AKUTANSI 2
3.
If the sale price is more than book value, there will be a gain equal to the difference.
Gain or loss will be reported in the income statement as Other Income or Other Loss. Pada saat aktiva tetap dijual, nilai buku aktiva dihapuskan dan kas atau aktiva lainnya yang diterima juga dicatat. Jika harga jual lebih tinggi dari nilai buku aktiva, transaksi tersebut menghasilkan keuntungan. Jika harga jual lebih rendah dari nilai buku, terjadi kerugian. Contoh : Apabila peralatan diatas laku dijual seharga Rp 2.000.000, maka kerugian sebesar Rp 1.500.000 Jurnal : Kas Ak. Peny Peralatan Kerugian penj Peralatan Peralatan 2.000.000 6.500.000 1.500.000 10.000.000
Pertukaran Aktiva Tetap Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dapat ditukar dengan aktiva yang baru. Pertukaran yang terjadi dapat antara aktiva yang sejenis (memiliki kegunaan yang sama) dan dapat pula antara aktiva yang tidak sejenis. Exchanges of Similar Fixed Assets
Trade-in Allowance (TIA) amount allowed for old equipment toward the purchase price of similar new assets. Boot balance owed on new equipment after trade-in allowance has been deducted. TIA > Book Value = Gain on Trade TIA < Book Value = Loss on Trade Gains are never recognized (not recorded). Losses must be recognized (recorded).
Keuntungan dalam pertukaran apabila nilai buku aktiva lama lebih rendah dari nilai tukar tambah (nilai pasar dari aktiva lama) Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si
PENGANTAR AKUTANSI 2
Kerugian dalam pertukaran apabila nilai buku aktiva lama lebih tinggi dari nilai tukar tambah. Selisih harga perolehan aktiva baru dengan nilai tukar tambah dapat dibayarkan secara tunai atau suatu kewajiban dicatat. Keuntungan tidak diakui apabila pertukaran yang terjadi antara aktiva tetap yang sejenis. Harga perolehan aktiva yang baru dapat ditentukan dengan salah satu cara dibawah ini : 1. Cost aktiva baru = cost aktiva baru keuntungan dalam pertukaran, atau 2. Cost aktiva baru = Kas yang dibayarkan (kewajiban) Nilai Buku aktiva lama Pada pertukaran aktiva tidak sejenis keuntungan dan kerugian dalam pertukaran diakui pada periode yang berjalan. Contoh Mesin yang dibeli tanggal 30 Juni 1999 dengan harga perolehan Rp 40.000.000, umur ekonomis 5 tahun, metode penyusutan garis lurus, pada tanggal 1 April 2002 ditukar dengan mesin baru seharga Rp 60.000.000. Nilai pasar (nilai tukar tambah) mesin lama disepakati sebesar Rp 19.000.000. Selisih harga mesin baru dengan nilai pasar mesin lama dibayar dengan kas Nilai buku mesin lama : Harga perolehan mesin lama Ak peny 30-6-99 s/d 1-1-2002 Peny 1/1 s/d 1/4 -2002 Akumulasi penyusutan mesi lama Nilai buku mesin lama Nilai tukar tambah Keuntungan yang tidak boleh diakui 40.000.000 20.000.000 2.000.000 (22.000.000) 18.000.000 19.000.000) 1.000.000
Kas yang harus dibayar : Rp 60.000.000 Rp 19.000.000 = Rp 41.000.000 Harga perolehan mesin baru : Rp 60.000.000 Rp 1.000.000 = Rp 59.000.000 Rp 41.000.000 Rp 18.000.000 = Rp 59.000.000 atau
PENGANTAR AKUTANSI 2
Jurnal : * Beban Penyusutan mesin Akumulasi peny mesin * Mesin (baru) Ak. Peny mesin (lama) Mesin (lama) Kas 59.000.000 22.000.000 40.000.000 41.000.000 2.000.000 2.000.000
Jika harga pasar mesin lama Rp 15.000.000, jumlah kas yang harus dibayar Rp 45.000.000, sedangkan kerugian karena pertukaran mesin Rp 3.000.000
Jurnal : Mesin (baru) Ak. Peny mesin (lama) Rugi pelepasan aktiva tetap Mesin (lama) Kas 60.000.000 22.000.000 3.000.000 40.000.000 45.000.000
PENGANTAR AKUTANSI 2
harga opsi dengan harga perolehan aktiva tetap diperlakukan sebagai pendapatan SGU yang belum diakui (unearned lease income) Lessee : dalam neracanya harus mencatat aktiva tetap dan kewajiban dalam jumlah yang sama. Aktiva tetap tersebut disusutkan oleh lessee 2. Operating leasing Lessor : mencatat aktiva lease sebagai aktiva tetapnya dan melakukan penyusutan atas aktiva, pembayaran sewa oleh lesse dicatat sebagai pendapat sewa Lessee : pembayaran yang dilakukan dicatat sebagai biaya sewa
PENGANTAR AKUTANSI 2
komputer harus dikunci atau dijaga ketika sedang tidak digunakan. Perlindungan terhadap komputer juga meliputi pengendalian terhadap cuaca dan penyediaan peralatan pemadam kebakaran khusus. Perusahaan juga perlu membentuk prosedur pelatihan pegawai untuk mengoperasikan aktiva tetap seperti peralatan dan mesinmesin dengan benar. Perhitungan fisik persedian aktiva tetap harus dilakukan secara periodik dalam rangka memeriksa keakuratan catatan akuntansi. Pemeriksaan semacam itu ditunjukkan untuk mendeteksi aktiva tetap yang telah hilang, rusak, atau menganggur. Selain itu, aktiva tetap harus diperiksa secara periodik untuk menentukan kondisinya. Pengendalian yang hati-hati juga harus dilaksanakan dalam pelepasan aktiva tetap. Semua pelepasan harus diotorisasi dan disetujui secara benar. Aktiva yang telah disusutkan secara penuh harus tetap dipertahankan dalam catatan akuntansi sampai pelepasan diotorisasi dan aktiva tersebut dikeluarkan dari pemakai.
PENGANTAR AKUTANSI 2
Jurnal : * Saat memperoleh paten : Paten Kas * Saat mencatat amortasasi : Beban amortisasi paten Paten Apabila perusahaan mengembangkan paten sendiri melalui xx xx penelitian dan xx xx
pengembangan (R&D), maka biaya yang dikeluarkan dapat dicatat sebagai beban operasi berjalan dalam periode terjadinya dengan syarat : Manfaat masa depan dari R&D sangatlah tidak pasti Sulit untuk mengestimasi secara objektif biayanya
Hak Cipta dan Merek Dagang Hak cipta (copy right) merupakan hak eksklusif untuk mempublikasikan dan menjual buku, karya, seni atau komposisi musik. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si
PENGANTAR AKUTANSI 2
Merek Dagang (trademark) adalah nama, istilah atau simbol yang digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan dan produknya
Goodwill Goodwill mengacu kepada aktiva tak berwujud milik sebuah perusahaan yang tercipta dari faktor-faktor yang menguntungkan seperti lokasi, kualitas produk, reputasi dan keahlian manajerial. Goodwill dapat dicatat, jika goodwill tersebut ditentukan secara objektif oleh transaksi, misalnya pembelian atau penjualan perusahaan
PENGANTAR AKUTANSI 2
Discovery Mining Co. Partial Balance Sheet December 31, 2006 Accum. Property, plant, and equipment: Land Buildings Factory equipment Office equipment Mineral Deposits Alaska deposit Wyoming deposit $1,200,000 750,000 $1,950,000 Total property, plant, equipment & deposit Intangible assets: Patents Goodwill Total intangible assets $ 75,000 50,000 $ 125,000 $ 800,000 200,000 $1,000,000 $400,000 550,000 950,000 $1,629,000 Cost 110,000 650,000 120,000 $910,000 Depr. $ 26,000 192,000 13,000 $231,000 $ 30,000 Book Value $ 30,000 84,000 458,000 107,000 $ 679,000
Soal-soal Soal 1 Cero Company membeli peralatan waterproof pada tanggal 2 Januari 2005 seharga $214.000. Peralatan tersebut diperkirakan memiliki umur manfaat 4 tahun atau 31.250 jam operasi, dan nilai sisa $ 14.000. Peralatan tersebut telah digunakan selama 10.750 jam pada tahun 2005, 9.500 jam pada tahun 2006, 6.000 jam pada tahun 2007 dan 5.000 jam pada tahun 2008. Tentukanlah jumlah beban penyusutan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005, 2006, 2007 dan 2008 dengan metode straight line, double declining balance, unit of production and sum of the years digit !
PENGANTAR AKUTANSI 2
Soal 2 Peralatan yang dibeli pada tanggal 3 Januari 2003 seharga $96.000, memiliki estimasi umur manfaat 6 tahun dan estimasi nilai sisa $6.000 a. Berapa jumlah penyusutan tahunan untuk tahun 2003, 2004 dan 2005 dengan menggunakan garis lurus ? b. Berapa nilai buku peralatan pada tanggal 1 Januari 2006 ? c. Jika peralatan tersebut dijual pada tanggal 2 Januari 2006 seharga $38.000, buatlah ayat jurnal untuk mencatat penjualan ini !
PENGANTAR AKUTANSI 2
Soal 5 Colmey Company membeli hak paten pada tanggal 3 Januari 2003 seharga $472.500. Paten tersebut memiliki estimasi umur manfaat yang sama dengan umur resminya yaitu 15 tahun. Pada tanggal 5 Januari 2006, Colmey berhasil mempertahankan tersebut dalam suatu perkara pengadilan dan menghabiskan biaya 475.000 a. Tentukanlah beban amortisasi paten untuk tahun berjalan yang berakhir 31 Desember 2006 b. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui amortisasi tersebut ! paten
DAFTAR PUSTAKA :
FINISH
PENGANTAR AKUTANSI 2