Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Manusia dengan lingkungan

Jun 19, '08 5:54 PM for everyone

Manusia dengan lingkunan sekitarnya berkaitan sangatlah erat, saking eratnya banyak muncul teori teori baru yang kemudian diklasifikasikan menjadi berbagai macam disiplin ilmu, dari ilmu social, politik, kesehatan, rancang bangun dan sebagainya.

Nah berarti kan banyak tuh disiplin ilmu yang berawal dari pemahaman manusia terhadap lingkungannya kemudian kalo di kategorikan dalam sub besar menjadi lingkungan mempengaruhi manusia dan manusia mempengaruhi lingkungan, mungkin kalo dianalogikan bisa seperti ini emmmm (sik sik ta mikir sik :D ) pada awalnya manusia berpendapat bahwa setiap kelakuan manusia pastilah dipengaruhi dengan lingkungannya kemudian karena perkembangan keilmuan manusia, manusia mencoba untuk mempengaruhi lingkungan dengan awal mula nya diawali oleh era bercocok tanam.

Kemudian hal itu berkembang dari ribuan taun yang lalu sampai akhirnya ketemu rumusan yang rada mbulet dan berputar putar seperti ini lingkungan mempengaruhi manusia kemudian manusia mempenganruhi lingkungan kemudian dampaknya mempengaruhi manusia lagi dan kemudian lingkungannya juga terpengaruhi, nah mbulet kan :D

Ok, ilustrasi seperti diatas mungkin sedikit memberikan gambaran tentang salah satu dari berbagai macam disiplin ilmu yang akan dibahas, ilmu itu adalah ilmu perancangan atau dalam istilah keren nya disebut design.

Perkembangan ilmu design di Indonesia.

Katanya orang orang nih, katanya ilmu design di Indonesia tergolong ilmu yang baru, mungkin yang dimaksud baru adalah masuknya ilmu design barat ke Indonesia kali ya, abis kalo liat historynya ilmu design sendiri sudah berakar kuat di berbagai budaya yang berada di Indonesia.

Pada dasarnya ilmu deisgn dibagi menjadi 3 kategori dasar (ya setidak tidaknya hal itu yang dibagi dalam disiplin ilmu di beberapa universitas di Indonesia, walau di berbagai universitas masih simpang siur keberadaan disiplin ilmu yang atu ini :D) yaitu grafis (segala gambar baik dua dimensi, tiga dimensi ataupun yang gerak kaya film dan animasi), interior (benernya ampir sama kaya arsitek sik tapi kalo yang ini diharapkan bentuk bangunan tidak berubah akan tetapi tampilan dan suasana nya menjadi baru.. gitu kalo ga salah :D), produk (disiplin ilmu yang merancang tentang argonomi dan segala sesuatunya yang berkaitan dengan produk. Walau kalo diliat benernya jasa kadang dikategorikan juga sebuah produk nah ini biasa nya bikin pusing anak design produk :D)

Kemudian sesuai dengan judul tulisan diatas adalah hubungan manusia dengan lingkungan maka ketika terbersitlah sebuah pertanyaan kenapa koq terjadi banyak hal pada kondisi Negara kita sekarang? Ya jelas banyak hal yang dipaksakan kepada kita dengan cara yang sangat halus dan secara terus menerus. Hlo koq main tuduh gitu jangan jangan ini sebuah tuduhan yang ga mutu, atau tuduhan tanpa alesan? Aduh kalo

namanya nuduh ya emang tanpa alesan lah wong namanya juga nuduh :D, ok saya uraikan sepert di bawah ini (waduh pake kata kata yang sok bermutu hehehehehehe)

Ketika akhir akhir ini banyak kalangan merasa tersadar oleh terdesaknya budaya bangsa oleh arus gombalisasi, maka kemudian banyak kalangan melakukan upaya upaya untuk melesetarikan budaya dan banyak saking ngototnya berusaha untuk melestarikan secara murni, sampai sampai berusaha mengunakan kembali bahan bahan yang sama seperti tempo dahulu, sampai kadang saya berpikir budaya itu apakah sebuah produk barang ? atau sebuah kesenian ? padahal kan budaya itu adalah sebuah pokok pokok pikiran yang tersampaikan lewat bentuk betuk dari produk produk barangnya nya, keseniannya, tingkah lakunya dan cara perilaku spiritualnya

Nah kemudian pembaca artikel ini mungkin berpikir ini tulisan model apa to, tadi nulis tentang lingkungan kemudian design dan budaya koq ga nyambung gitu tulisannya (ya setidak nya saya sendiri yang baca juga berpikir begitu koq :D) ya saya sendiri suka kesulitan bikin artikel pendek yang padat, suka kesono kemari dan ngaco :D (yang pendek aja bingung palagi yang panjang hihihihihihihi) gini hlo, karena perkembangan jaman akhirnya melahirkan sebuah system persatuan yang kemudian menjadi Negara ( dasar menjadi sebuah Negara kalo diterangkan jelas puanjaaaaang buanget dan saya sendiri juga rada meles bacanya abis panjang) kemudian Negara menciptakan sebua susunan pemerintahan atau pengatur yang menghasilkan sebuah system perkotaan, kemudian perkotaan tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan jaman, trus di iringi dengan semakin menyempitnya lahan yang dipergunakan penduduk perkotaan yang kian hari laju pertumbuhannya bertambah pesat, karena buaaanyak bangunan sudah berubah menjadi bentuk bentuk bangunan yang permanent maka tata kotanya kadang jadi super ribet dan amburadul, kemudian karena padatnya penduduk dan kesibukannya dalam beraktifitas maka memerlukan sebuah keseimbangan dalam urusan hiburan atau refreshing yang berguna untuk menjaga kesetabilitasan temperamen emosional dari penduduknya, wah panjang ya tapi itu belum selesai :D, oleh sebab itu peranan dari disiplin ilmu perancangan dalam arti global sangatlah amat berperan ketika manusia mengakhiri siklus hidup nomanden nya, dan jelas kaitannya sangat erat dengan perkembangan sebuah kebudayaan pada daerah tersebut.

Manusia dipengaruhi oleh lingkungannya.

Sebagian besar dari jumlah manusia memang sangatlah di pengaruhi oleh lingkungannya, akan tetapi sebagin kecil dari manusia dapat atau bisa mempengaruhi lingkungannya dalam skala tertentu.

Mungkin contoh gampanganya seperti ini, orang tua mempunyai anak, taruh kata anaknya berjumlah 9 (huih ga kb tu orang :D) karakter orang tua mempengaruhi ke 9 anaknya, anak pertama mempengaruhi perilaku 8 adiknya begitu seterusnya bisa dikatakan semakin menurun peringkatnya maka semakin banyak memperoleh pengaruh, kamudian kalo di tanya apakah perilaku anak ke 9 di peroleh dari turunan sikap dari orang tua? Jawabnya belum tentu sebab perilakunya di pengaruhi oleh 9 faktor diatasnya (orang tua, anak pertama s/d anak kedelapan)

Kemudian ketika kita bertanya manusia model bagaimana yang terpengaruh oleh lingkungan? Jawabnya adalah manusia yang terkena sebagai objek penderita (wuih kasar ya?) em kalo diperhalus adalah manusia yang terkena oleh dampak langsung dari sebuah media publikasi, ketika manusia berpendapat bahwa sebuah media adalah informasi, maka sebenarnya dia harus sudah bisa menimbang hal ini, informasi haruslah dipandang sebagai sebuah data, dan dalam perbuatannya haruslah menggunakan data yang dianggap valid dan diyakini oleh dirinya karena dia dapat mengakses buanyak data :D (ruwet ya?, biarin hehehehehehe)

Kemudian banyak kalangan atau banyak asumsi tentang tidak ada keterkaitan budaya masa lalu dengan sekarang atau hubungan history masa lalu dengan sekarang yang katanya poling atau jaja pendapat atau apalah namanya sudah mulai bergeser dan merupakan kenangan masa lalu yang sudah tidak relevan dengan jaman sekarang.. ya memang sih sepintas memang terlihat seperti itu kalo dilihat budaya itu adalah produk barang, kesenian, dan perilaku kesehariannya, hal itu memang dipacu oleh perkembangan era teknologi, contohnya kita sekarang tidak pake baju dari kulit pohon lagi sebab kita bisa bikin pakaian dari kain bahan kain dan benang sudah diolah oleh industri dan sebagainya.. akan tetapi sebuah perilaku manusia nya tetap dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan nya, dan hal itu pula yang disadari oleh buanyak kalangan ketika mereka berkeinginan mangarahkan sebuah perilaku manusia, dengan menciptakan betuk bentuk dan sumber sumber informasi yang terkontrol pada sebuah wilayah tertentu, mereka (mengasumsikan) dapat mengkontrol sebuah perilaku manusia manusia yang berada dalam wilayah tersebut, akan tetapi mereka lupa bahwa sebuh perilaku spiritual tidak dapat diarah arah kan, sebab perilaku spiritual adalah kaitannya adalah hubungan manusia dengan penciptanya ya walau banyak kalangan yang mulai masuk dalam kawasan ini sih benernya, dan itu berlaku sejak jaman dulu kala ratusan mungkin sampai ribuan taun yang lalu.

Jadi kesimpulannya dari tulisan saya diatas dapat ringkas sebagai berikut, ilmu rancang (design) di Indonesia sudah berakar sangat kuat, sebab kondisi di Indonesia mengaharuskan diri untuk selalu mengenali kondisi lingkungannya, kemudian sebuah pola bentuk dasar kebudayaan adalah pokok pokok pikiran yang melandasi sebuah perilaku manusia dan hasil hasil karya nya yang berlandaskan kepada pendalaman murni dari spiritual (pengenalan manusia terhadap penciptanya), kemerdekaan dalam berspiritual adalah hak dari setiap manusia sebab dalam hubungannya manusia dengan penciptanya. Dan kesemuanya itu erat kaitanya dengan pemahaman manusia dengan lingkungan-nya.

Anda mungkin juga menyukai