Anda di halaman 1dari 26

KHAWARIJ

Oleh: Dra. Lailatu Zahroh, MPdI

Latar Belakang Kemunculan

Secara Etimologis Berasal dari Bhs Arab kharaja keluar, muncul, timbul atau memberontak. Jadi khawarij = setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat Islam

Secara terminologi Khawarij = suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidak sepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase/tahkim, dalam perang Siffin(37 H/648 M), dengan kelompok bughat /pemberontak Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khalifat

Kelompok khawarij pada mulanya memandang Ali dan pasukannya berada dipihak yang benar karena Ali merupakan khalifah sah yang telah dibaiat mayoritas umat Islam, sementara Muawiyah berada di pihak yang salah karena memberontak khalifah yang sah. Lagi pula berdasarkan estimasi khawarij, pihak Ali hampir memperoleh kemenangan pada peperangan itu, tetapi karena Ali menerima tipu daya licik ajakan damai Muawiyah, kemenangan yang hampir diraih itu menjadi raib

Ali sebenarnya sudah mencium kelicikan dibalik ajakan damai kelompok Muawiyah sehingga ia bermaksud untuk menolak permintaan itu. Namun, karena desakan sebagian pengikutnya, dengan sangat terpaksa Ali memerintahkan Al Asytar (komandan pasukannya) untuk menghentikan peperangan

Setelah menerima ajakan damai, Ali bermaksud mengirimkan Abdullah bin Abbas sebagai delegasi juru damainya, tetapi orang-orang Khawarij menolaknya. Mereka beralasan bahwa Abdullah bin Abbas berasal dari kelompok Ali sendiri.Kemudian mereka mengusulkan agar Ali mengirim Abu Musa al Asyari dengan harapan dapat memutuskan perkara berdasarkan kitab Allah.

Keputusan tahkim: Ali diturunkan dari jabatannya sebagai khalifah, dan mengangkat Muawiyah menjadi khalifah pengganti Dengan adanya tahkim itu, orang-orang khawarij keluar dari pasukan Ali dan langsung menuju Harura. Itulah sebabnya khawarij disebut juga dengan Haruriah.

Di Harura, kelompok khawarij ini melanjutkan perlawanan kepada Muawiyah dan juga kepada Ali. Mereka mengangkat seorang pemimpin yang bernama Abdullah bin Shahab Ar Rasyibi

KHAWARIJ DAN DOKTRIN POKOKNYA


1. 2.

3.

4.

Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab. Dengan demikian setiap orang muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau melakukan kezaliman Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar dan Usman) adalah sah, tetapi setelah tahun ketujuh dari masa kehalifannya, Usman ra dianggap telah menyeleweng

6. Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase/tahkim, ia dianggap telah menyeleweng 7. Muawiyah dan Amr bin Al Ash serta Abu Musa al Asyari juga dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir 8. Pasukan perang Jamal yang melawan Ali juga kafir

9. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus dibunuh. Yang sangat anarkis (kacau) lagi, mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap kafir dengan resiko ia menanggup beban harus dilenyapkan pula 10. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng 11. Adanya waad dan waid (orang yang baik harus masuk surga, sedangkan orang yang jahat harus masuk neraka 12. Amar makruf nahi munkar 13. Memalingkan ayat-ayat al Quran yang tampak mutasyabihat

14. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam dar al harb (negara musuh), sedang golongan mreka sendiri dianggap berada dalam dar al islam (negara Islam) 15. Quran adalah makhluk 16. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Allah

Bila dinilai secera mendalam, doktrin yg dikembangkan kaum khawarij dpt dikategorikan dlm 3 kategori: politik,

teologi dan sosial.

Dari poin 1 s/d 7 dikategorikan sbg doktrin politik sebab membicarakan hal-hal yg berhubungan dg masalah kenegaraan, khususnya ttg kepala negara (khalifah)

Politik juga merupakan doktrin sentral khawarij yg timbul sbg reaksi thd keberadaan Muawiyah yg scr teoritis tdk pantas memimpin negara, karena ia seorang tulaqa. Kebencian ini bertambah dg kenyataan bahwa keislaman Muawiyah belum lama Tulaqa adalah bekas kaum musyrikin Mekah yang dinyatakan bebas pada hari jatuhnya kota itu kepada kaum muslimin

Mereka menolak utk dipimpin orang yg dianggap tdk pantas. Jalan pintas yg ditempuhnya adalah membunuhnya, termasuk orang yg mengusahakannya menjadi khalifah. Akibat doktrinnya yang menentang pemerintah, khawarij harus menanggung akibatnya. Mereka selalu dikejar-kejar dan ditumpas oleh pemerintah. Doktrin teologi khawarij yg radikal pd dasarnya merupakan imbas langsung dari doktrin sentralnya yaitu doktrin politik

Radikalitas itu sangat dipengaruhi oleh sisi budaya mreka yg juga radikal serta asalusul mereka yang berasal dari masyarakat badawi dan pengembara padang pasir tandus. Hal ini menyebabkan watak dan pola pikirnya menjadi keras, berani, tidak bergantung pada orang lain dan bebas. Khawarij sangat fanatik dalam menjalankan agama.

Orang yang mempunyai prinsip khawarij ini sering menggunakan cara kekerasan dalam menyalurkan aspirasinya Doktrin yang selebihnya (selain doktrin politik) adalah doktrin teologis sosial. Doktrin ini memperlihatkan kesalehan asli kelompok khawarij yang lebih mirip dengan doktrin Mutazilah. Bila doktrin teologis sosial ini benar-benar merupakan doktrin khawarif, dapat diprediksikan bahwa kelompok khawarij pada dasarnya merupakan orang-orang baik. Hanya saja, keberadaan mereka sebagai kelompok minoritas penganut garis keras, yang aspirasinya dikucilkan dan diabaikan penguasa, ditambah oleh pola pikirnya yang simpel, telah menjadikan mereka bersikap ekstrim

PERKEMBANGAN KHAWARIJ

Khawarij telah menjadikan imamah-khilafah (politik) sebagai dokrin sentral yang memicu timbulnya doktrin-doktrin teologis lainnya Radikalitas yang melekat pada watak dan perbuatan kelompok khawarij menyebabkan mereka sangat rentan pada perpecahan, baik secara internal kaum khawarij sendiri maupun secara eksternal dengan sesama kelompok Islam lainnya,

Pengamat berbeda pendapat tentang jumlah sekte yang terbentuk akibat perpecahan dalam tubuh khawarij. Secara umum menyebutkan bahwa khawarij terpecah menjadi 8 subsekte, yaitu: 1. Al Muhakkimah 5. Al Ajaridah 2. Al Azriqah 6. As Saalabiyah 3. An Nadjat 7. Al Abadiyah 4. Al Baihasiyah 8. As Sufriyah

Semua subsekte itu membicarakan persoalan hukum bagi orang yang berbuat dosa besar, apakah ia masih dianggap mukmin atau telah menjadi kafir. Tampaknya doktrin teologi ini tetap menjadi primadona dalam pemikiran mereka, sedangkan doktrin-doktrin lain hanya pelengkap saja

Sayangnya, pemikiran subsekte ini lebih bersifat praktis daripada teoritis, sehingga kriteria mukmin atau kafirnya seseorang menjadi tidak jelas. Hal ini menyebabkan dalam kondisi tertentu-seseorang dapat disebut mukmin dan pada waktu yang bersamaan disebut sebagai kafir

Tindakan kelompok khawarij ini merisaukan hati umat Islam saat itu sebab dengan cap kafir yang diberikan salah satu subsekte tertentu khawarij, jiwa seseorang harus melayang meskipun oleh subsekte lain masih dikategorikan mukmin. Bahkan dikatakan bahwa jiwa seorang Majusi atau Yahudi masih lebih berharga dibandingkan dengan jiwa seorang mukmin Ada sekte khawarij yang agak lunak, yaitu sekte Nadjat dan Al Abadiyah. Keduanya membedakan antara kafir nikmat dan kafir agama.

Kafir nikmat hanya melakukan dosa dan tidak berterima kasih kepada Allah. Orang semacam ini tidak perlu dikucilkan dari masyarakat Semua aliran yang bersifat radikal, pda perkembangan lebih lanjut dapat dikategorikan sebagai aliran khawarij, selama didalamnya terdapat indikasi doktrin yang identik dengan aliran ini.

INDIKASI SEBAGAI ALIRAN KHAWARIJ MENURUT HARUN NASUTION


1.

2.

3.

Mudah mengafirkan orang yg tidak segolongan dengan mereka walaupun orang itu penganut agama islam Islam yang benar adalah Islam yang mereka fahami dan amalkan, sedangkan Islam sebagaimana yang difahami dan diamalkan golongan lain tidak benar Orang Islam yang tersesat dan menjadi kafir perlu dibawa kembali ke Islam yang sebenarnya, yaitu Islam seperti yang mereka fahami dan amalkan

4. Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sefaham dengan mereka adalah sesat, maka mereka memilih imam dari golongan mereka sendiri, yakni imam dalam arti pemuka agama dan pemuka pemerintahan 5. Mereka bersifat fanatik dalam faham dan tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan membunuh untuk mencapai tujuan mereka

Anda mungkin juga menyukai