Disusun Guna Memenuhi Tugas Tengah Semester Mata Kuliah : Lembaga Keuangan Syari`Ah Dosen Pengampu : Bapak Ahmad Supriyadi, S.Ag., M.Hum.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS JURUSAN SYARI`AH/AS 2011
memberikan biaya upah atau fee kepada pegadaian (murtahin) yang telah menjaga atau merawat barang pegadaian (marhun) 2. Akad al-madharabah adalah akad yang dilakukan untuk nasabah yang menggadaikan jaminannya untuk menambah modal usahanya (pembiayaan infestasi dan modal kerja) dengan demikian rahin akan memberikan bagi hasil (berdasarkan keuntungan) kepada murtahin sesuai dengan kesepakatan, sampai modal yang dipinjam dilunasi 3. Akad bai al muqayyadah Untuk sementara akad ini dapat jika rahin yang menginginkan menggadaikan barangnya untuk keperluan produktif, artinya dalam menggadaikan rahin, tersebut menginginkan modal kerja berupa pembelian barang, sedangkan barang yang dijaminkan untuka akad ini adalah barang-barang yang dapat dimanfaatkan oleh rahin atau murtahin. Dengan demikian murtahin akan memberikan barang yang sesuai kaenginan rahin dan akan memberikan uang kepada murtahin sesuai dengan kesepakatan pada saat akad sedang berlangsung
6. Persamaan Dan Perbedaan Antara Gadai Syariah Dan Gadai Konvensional Persamaan Hak gadai atas pinjaman uang Adanya anjunan sebagai jaminan hutang Tidak boleh mengambil barang yang digadaikan Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh para pemberi barang Apabila batas waktu pinjaman uang habis, barang yang digadaikan boleh dilelang atau dijual Perbedaan Gadai atau rahin dalam hukum islam dilakukan dengan sukarela atas dasar tolong-menolong tanpa mencari keuntungan, sedangkan gadai menurut hukum perdata disamping ada prinsip tolong-menolong juga menarik keuntungan dengan cara menarik bunga atau sewa Dalam hukum perdata, hak gadai hanya berlaku pada benda yang bergerak, yang berwujud. Sedangkan dalam hukum islam, gadai hany berlaku pada seluruh benda, baik benda yang bergerka maupun tidak bergerak Dalam gadai islam tidak ada istilah bunga Gadai dalam hukum perdata dilaksanakan melalui sesuatu lembaga yang disebut perusahaan pegadaian, rahin menurut hukum islam, dapat dilaksanakan tanpa melalui suatu lembaga