Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

MS DOS DAN LINUX

NAMA NIM

: ANDI BAHARUDDIN : H11111251

KELOMPOK : 3(TIGA)MATEMATIKA ASISTEN 1. AGUSMAN 2. AKBAR 3. ZULFIQAR BUSRAH 4. FACHRUL ISLAM 5. ANDI TENRI WULENG : 6. SUPRI BIN HJ. AMIR 7. RAHMAT JANUAR NOOR 8. NURFUAIDAH SUARDI 9. RIZAL MANSUR 10. FIRMAN SAPUTRA

LABORATORIUM KOMPUTASI JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

1. Dibawah ini peritah dan atribut pada M.S DOS secara umumnya

a) cd = Pindah direktori.misalnya cd windows,untuk pindah ke direktori windows

copy = Menyalin file

b) copy file1.txt filebaru.txt = Menyalin file1.txt, nama file hasil salinaan adalah filebaru.txt. Jadi akan terdapat file1.txt dan filebaru.txt dengan isi yang sama. Ganti file1.txt dan filebaru.txt dengan nama file yang akan Anda copy

c) copy file1.txt c:\data = Mengcopy file1.txt ke directory data pada drive C (nama file hasil copy-an adalah file1.txt)

d) copy file1.txt c:\data\filebaru.txt = Meng-copy file1.txt ke directory data dengan nama file hasil copy-an filebaru.txt

e) dir = menampilkan file dan direktory

f) dir d: = membuka file di direktori d

g) dir /w = Menampilkan file dan directory secara singkat (cuma menampilkan nama file atau directory saja, tidak ada keterangan ekstensi, ukuran file, tanggal dan jam)

h) ren = Mengganti nama file

i) ren filelama.txt filebaru.txt = Mengganti nama file filelama.txt menjadi filebaru.txt 2. a.menjalankan m.s dos 1) 2) 3) 4) 1.klik start. 2.klik all program 3klik accessories 4.klik command prompt.

b.untuk pindah ke drive D maka klik D: kemudian enter. c.untuk melihat semua isi directori maka gunakan perintah: Dir[drive][path]nama file .xxx][/parameter]contoh:c:\Dir d (menampilkan file di drive c. d.untuk membuat folder dengan menggunakan nama kita sendiri,kita dapat melakukan hal itu dengan perintah MD atau MKDIR..contoh:MD [drive][path] e.untuk berpindah drive kita dapat gunakan perintah CD atau chdir. Contoh:cd[drive][path] f.untuk mengkopy file kita dapat gunakan perintah copy.contoh: c:/user>copy(spasi) file(nama file yang ingin di kopy. g.untuk mengubah nama file kita dapat melakukannya dengan menggunakan rename. h. Tampilkan folder anda menjadi strukutur pohon

Cara menggunakannya anda dapat ikuti langkah-langkah berikut ini : 1. Buka Command Prompt dengan mengelik start >Run dan ketik cmd lalu Enter. 2. Atau dengan cara mengelik start >All Program>Accessories>Command Prompt 3. Ketik perintah TREE, format penulisannya TREE [drive:][path] [/F]atau[/A]. Contoh : tree c:\window /F akan menampilkan struktur pohon dari folder windows di drive C: lengkap dengan semua isi folder dan file.

Atau : tree c:\windows /A akan menampilkan struktur pohon dari folder windows di drive C: lengkap dengan menggunakan karakter ASCII dimana isi dari suatu folder tidak semuanya ditampilkan.

http://classicom.blogspot.com/2009/09/cara-menampilkan-struktur-pohon-di.html

3. Anda memerlukan sebuah CD Ubuntu 10.04 untuk memulai instalasi, jika belum ada, silahkan anda download Iso Image Ubuntu 10.04 melalui link yang kami sediakan pada artikel ini. Silahkan anda pilih yang sesuai dengan perangkat keras yang anda miliki. Setelah Ubuntu 10.04 selesai anda download, burninglah file iso tersebut dengan aplikasi pembakar CD seperti Nero, CDBurnerXP ataupun Roxio. Masukkan CD kedalam CD/DVD-Rom dan restart komputer untuk melakukan booting dari CD. Tekan tombol F8, F11 atau tombol F12 (bergantung pada BIOS Anda) untuk memilih CD/DVD-ROM sebagai boot device yang akan dijalankan pertama kali. Silahkan tunggu hingga CD selesai diloading...

Selanjutnya anda akan disajikan pilihan apakah ingin menjalankan Ubuntu sebagai sebuah Live CD atau ingin menjalankannya sebagai CD instalasi. Bagi anda yang ingin mengetahui seluk beluk Ubuntu 10.04 namun belum ingin menginstalnya secara langsung, silahkan anda pilih opsi untuk menjalankannya sebagai Live CD. Andapaun dapat menjalankan Instalasi melalui link yang terdapat pada desktop jika anda memutuskan untuk menjalankannya sebagai live CD. Disini kami menganggap anda memilih untuk mejalankannya sebagai sebuah instalasi. Anda akan melihat wallpaper dan panduan instalasi. Pilih bahasa yang akan Anda gunakan kemudian klik tombol "Install Ubuntu 10.04 LTS" untuk melanjutkan ...

Berikutnya anda akan diminta menentukan lokasi. Setelah memilih lokasi Anda saat ini, sesuaikan juga wilayah waktu yang anda gunakan. Anda juga dapat memilih lokasi saat ini melalui menu drop-down "Region" yang terletak di bagian bawah. Klik tombol "Forward" setelah Anda menentukan lokasi yang diinginkan ...

Pada layar ketiga, Anda dapat memilih layout keyboard yang ingin anda gunakan. Biarkan dalam kondisi default jika anda tidak ingin melakukan penyesuaian. Klik tombol "Forward" untuk melanjutkan proses ...

Berikutnya adalah proses yang sangat penting, dan seperti telah kami kemukakan sebelumnya, proses penentuan partisi hardisk adalah proses yang rawan terjadi kesalahan bagi para pemula. Namun disini kami berikan beberapa pilihan sebegai pengetahuan tambahan. Anda memiliki empat pilihan di sini: 1. Jika Anda memiliki sistem operasi lain (misalnya Windows XP) dan Anda ingin sistem dual boot, pilih opsi pertama: "Install them side by side, choosing between them at each startup."

Catatan: Opsi ini hanya akan muncul jika Anda memiliki sistem operasi lain telah terinstal pada komputer, Microsoft Windows misalnya. Ingatlah bahwa, setelah proses instalasi, boot loader Windows akan ditimpa oleh boot loader Ubuntu! 2. Jika Anda ingin menghapus sistem operasi yang sudah ada, atau harddisk sudah dalam kondisi kosong, dan Anda ingin agar installer melakukan proses partisi secara otomatis, silahkan gunakan pilihan kedua, "Use the entire disk."

Catatan: Pilihan ini direkomendasikan bagi pengguna yang tidak memiliki sistem operasi lain terpasang pad komputer atau yang ingin menghapus sistem yang sudah ada. 3. Pilihan ketiga adalah "Use the largest continuous free space" ini akan menginstal Ubuntu 10.04 dalam partisi kosong dalam harddisk yang telah dipilih jika anda memasang lebih dari satu harddisk. 4. Pilihan keempat adalah "Specify partitions manually" jika anda ingin melakukan partisi secara manual dan ini hanya dianjurkan untuk pengguna tingkat lanjut, untuk membuat partisi khusus atau memformat hardisk dengan file system lain selain pilihan yang telah ditentukan secara default. Langkah ini juga dapat digunakan untuk membuat partisi /home secara terpisah, yang sangat berguna jika Anda menginstal ulang seluruh sistem Ubuntu dikemudian hari. Berikut adalah cara melakukan partisi secara manual untuk membuat partisi /home: - Pilih "Specify partitions manually (advanced)" dan klik tombol "Forward"; - Pastikan bahwa harddisk yang anda pilih telah benar. /dev/sda adalah hardisk fisik pertama. /dev/sdb adalah hardisk kedua jika Anda memiliki lebih dari satu harddisk. Jadi, pastikan bahwa Anda tahu harddisk mana yang ingin Anda format! Jika tidak, Anda akan kehilangan SEMUA DATA ANDA pada

harddisk yang telah terlanjur anda format; - Kami asumsikan harddisk yang dipilih adalah kosong (tidak ada sistem operasi lain atau data penting di dalamnya), tetapi telah memiliki beberapa partisi. Pilih masing-masing partisi tersebut dan klik tombol "Delete". Setelah beberapa saat, anda akan diberitahukan bahwa ruang telah kosong. Lakukan langkah ini pada partisi lain dari harddisk yang telah anda pilih, hingga semua partisi lama terhapus dan anda hanya memiliki sebuah partisi tunggal; - Pilih pada partisi kosong tersebut, klik tombol "Add". Pada jendela baru yang muncul, isikan nilai 2000 (contoh saja) "dalam satuan megabyte" untuk membuat partisi "swap", untuk menentukannya, silahkan pilih dalam daftar menu drop down pada "Mount point" dan pilih "swap". Klik tombol OK, beberapa saat kemudian Anda akan mendapatkan sebuah partisi swap sesuai dengan kapasitas yang telah anda tentukan tadi; - Pilih ruang kosong berikutnya, klik tombol "Add". Pada jendela yang muncul, pilih opsi "Primary", tentukan nilai antara 10.000 dan 50.000 dalam ukuran "megabyte" untuk digunakan sebagai partisi "/". Pilih opsi "/" pada menu drop down "Mount point". " Klik tombol OK, beberapa saat kemudian anda akan mendapatkan sebuah partisi "ext4 /" sesuai dengan ukuran yang telah anda tentukan; - Pilih ruang harddisk yang tersisa, klik tombol "Add". Pada jendela baru, pilih Opsi "Primary", tentukan nilai antara 30.000 dan 50.000 (atau seberapapun ruang yang tersisa pada harddisk) dalam ukuran "megabyte" untuk digunakan sebagai partisi "/home". Pilih opsi "/home" pada menu drop down "Mount point". " Klik tombol OK, beberapa saat kemudian anda akan mendapatkan sebuah partisi "ext4 /home" sesuai dengan ukuran ynag telah anda tentukan; Catatan: Anda dapat menentukan nilai sebuah partisi sesuai dengan kapasitas hardisk yang anda miliki, contohnya bila anda memiliki hardis dengan kapasitas 40GB, anda dapat membaginya menjadi tiga partisi; 2GB untuk "swap", 20GB untuk "/" dan sisanya 18GB untuk "/home".

Tabel partisi anda akan nampak seperti ini. Jika dirasa cukup, klik tombol "Forward" untuk melanjutkan proses instalasi ...

PERINGATAN: Perlu diketahui bahwa semua data pada harddisk atau partisi yang dipilih akan dihapus dan tak dapat dikembalikan lagi. Klik "Forward" untuk melanjutkan proses instalasi ... Pada langkah ini anda harus mengisi pada kolom sesuai dengan pertanyaan yang diminta. Pertama, isi kolom dengan nama asli Anda, berikutnya isi

dengan nama yang ingin Anda gunakan untuk login pada Ubuntu (ini disebut "username" yang akan selalu diminta supaya anda bisa login ke dalam sistem) dan terakhir, silahkan masukkan password dan nama komputer yang anda inginkan. Ada sebuah opsi bernama "Log in automatically." Jika Anda mencentang kotak pada pilihan ini, Anda akan secara otomatis login ke desktop Ubuntu. Klik tombol "Forward" untuk melanjutkan ...

Ini proses akhir persiapan instalasi. Di sini, Anda dapat memilih untuk menginstal boot loader pada partisi lain dalam harddisk, tetapi hanya disarankan bagi pengguna tingkat lanjut. Jika anda seorang pemula, biarkan opsi pada langkah ini dalam kondisi default dan lanjutkanlah proses dengan memilih tombol "Insatll"

Proses instalasi Ubuntu 10.04 akan segera dilakukan, tunggulah hingga proses ini diselesaikan...

Setelah sekitar 10 hingga 18 menit (bergantung spesifikasi komputer Anda), sebuah jendela pop-up akan ditampilkan, yang intinya memberitahukan kepada anda bahwa instalasi telah selesai, Anda harus merestart komputer untuk mulai menggunakan sitem Ubuntu yang baru saja anda instal. Klik Tombol "Restart Now" untuk segera menjalankan sistem Ubuntu 10.04 pada komputer anda...

CD installasi secara otomatis akan dikeluarkan; ambil CD anda dan tekan "Enter" untuk me-reboot komputer. Komputer akan segera direstart dan dalam beberapa detik, Anda akan melihat boot splash Ubuntu ...

Pada layar login, klik username dan masukan password Anda. Klik tombol "Log In" atau tekan Enter untuk mulai menggunakan Ubuntu 10.04...

Nahh... bergembira dan bersuka citalah anda dengan sitem operasi baru anda, Ubuntu 10.04 Lucid Lynx......

Selamat mencoba.... http://bojalinuxer.blogspot.com/2010/05/cara-menginstal-ubuntu-1004.html 4. Berikut cara langkah melakukan upgrade (memperbaharui) ke Ubuntu 11.10 LTS. Dengan Jaringan Internet

Jalankan aplikasi Update Manager dari menu Start System >> Administration >> Update Manager Setelah muncul aplikasi Update Manager, klik tombol Check untuk mengecek apakah ada update dari repositori Ubuntu Jika muncul pesan New Ubuntu Release 11.10 is Avaliable, klik tombol Upgrade Ikuti langkah sampai dengan selesai

Dengan CD / DVD Ubuntu


Anda dapat mendownload iso CD Ubuntu alternate (bukan liveCD), bisa di download mirror Ubuntu atau dari penyedia distro Linux. Setelah memiliki CD instalasi alternate Ubuntu, jalankan Ubuntu Linux yang terinstal, kemudian masukkan ke dalam CD ROM saat Ubuntu sedang dijalankan Biarkan beberapa saat Ubuntu membaca (mounting) isi dari CD yang dimasukkan, sampai muncul jendela Upgrade volume detected, Kemudian klik Run Upgrade Jika jendela Upgrade volume detected tidak muncul secara otomatis, bisa dengan memasukkan perintah dengan menekan tombol ALT + F2, berikut

perintah: gksu sh /cdrom/cdromupgrade atau jika menggunakan Kubuntu dengan perintah: kdesudo sh /cdrom/cdromupgrade Selanjutnya ikuti langkah yang diberikan aplikasi Upgrade.

Referensi:

http://www.ubuntu.com/getubuntu/upgrading

5. a.ekstensi-ekstensi aplikasi atau software pada linux: 1. Direktori / Partisi Filesytem di dalam Linux sebenarnya ada persamaan dengan Windows, misalnya kedua OS ( Operating System ) ini sama-sama mengenai istilah root directory. Di dalam Windows tidak terdapat direktori bernama root, tapi sebenarnya yang dimaksud dengan root direktori dalam Windows adalah ketika user berada dalam prompt C:/. Root direktori ini adalah tempat awal dimana nantinya semua direktori akan bercabang. 2. Linux Tidak Mengenal Drive C, Drive D Dll Disinilah perbedaan cara organisasi file dari Linux. Kita bisa katakan bahwa /etc, /boot, dll itu adalah partisi seperti yang dikenal dalam Windows (walaupun tidak sama persis. Sebab Windows hanya mengenal 1 partisi utama dan partisi extended. Sedangkan di dalam Linux kita bisa membuat direktori atau partisi itu sangat banyak). Jadi /etc, /boot, /home itu bisa dikatakan sebagai partisi, tetapi jangan mengunci dalam pengertian filesystem Windows. Sebenarnya kita bisa saja membuat direktori bernama C atau D, tapi hal ini tidak ada gunanya atau hubungannya dengan organisasi file/direktori dalam Linux. Dalam Linux, file-file dikelompokkan lebih berdasarkan fungsi, jadi misalnya: semua file konfigurasi akan berada dalam direktori /etc. Sedangkan Windows

menggolongkan file berdasarkan Program, Misalnya program WinZip, maka boleh dibilang semua file program WinZip akan berada dalam direktori C:/Program Files/Winzip (kecuali bila diinstall dalam direktori lain). 3. Penamaan File Sistem penamaan file di dalam Linux lebih fleksibel. Dalam artian, tidak semua file memerlukan extension seperti halnya di dalam Windows. Jadi tidak akan ditemukan file berextension exe atau com di dalam Linux. File-file aplikasi di Linux tidak memerlukan extension. Extension file dalam Linux hanya berguna untuk menandakan apa fungsi dari file itu, misalnya extension conf untuk file konfigurasi (misalnya: named.conf), extension sh untuk file script. 4. Device = Nama File Satu lagi yang menarik dari Linux. Device-device seperti floppy disk, harddisk, CDROM, modem, dll, ditulis dalam bentuk sebuah file. Device ?device tersebut dapat dilihat dalam direktori /dev/ (device). 5. Daftar Direktori Dalam Linux Seluruh informasi yang tersimpan dalam Linux berada pada sebuah struktur file. Sistem file yang tersusun dalam direktori-direktori yang menyerupai struktur tree (seperti pohon dengan akar berada diatas dan cabang dibawah). / (root!) | | ||||||||| ||||||||| /bin /boot /dev /etc /home /lib /tmp /usr /sbin | | || /home/andi /home/sabar

/ = root direktory /home = direktori tempat user menaruh filenya. Jadi misalnya user andi akan memiliki direktori home sbb: /home/andi/ /etc = direktori tempat semua file konfigurasi, baik dari program aplikasi maupun system Linux. /bin = direktori tempat binary dari program-program yang bisa dijalankan. /sbin = sama seperti /bin, tapi khususnya untuk program-program yang berkaitan dengan system. /tmp = sama seperti direktori direktori temp pada Windows, namun pada Linux direktori /tmp ini akan dihapus secara periodik /usr = direktori yang berisi file-file program yang tidak kritis/penting sekali. /var = direktori tempat menaruh file-file yang berubah-ubah terus, seperti file log, dan mail. /boot = direktori tempat menaruh file-file yang berkaitan dengan proses booting dari Linux /dev/hda = harddisk IDE pertama Anda /dev/hda1 = partisi pertama pada harddisk IDE pertama /dev/hdb2 = partisi kedua pada harddisk IDE kedua /dev/fd0 = floppy drive pertama /dev/ttyS1 = serial port yang pertama /dev/hdc = biasanya CDROM /dev/sda = device pertama pada SCSI controller Bingung? Ok! gak masalah..orang bijak berkata bisa karena biasa! 6. Kesimpulan Memang ada kemungkinan akan mengalami kesulitan di dalam filesystem Linux di awalnya. Tapi setelah bergelut dan bereksperimen (misalnya memformat menginstall Linux secara manual, membuat partisi, dll) beberapa lama serta sering menggunakan Linux, kita akan mulai terbiasa melihat struktur filesystem Linux ini. http://bimagets.wordpress.com/page/14/ b.cara menginstall wine pada linux Ubuntu yaitu:

Tutorial cara instalasi wine di ubuntu 10.04 LTS ini ditujukan bagi komputer/laptop yangterkoneksikan dengan internet, untuk instalasi wine dan aplikasi pendukung lainnya. 1. Langkah pertma pastikan komputer/laptop sudah terkoneksikan dengan baik. 2. Selanjutnya buka link ini apt://wine1.3 3. Maka otomatis terbuka aplikasi instalasi wine tersebut. 4. Instal seperti perintah yang tampil. 5. Setelah semua selesai maka wine sudah bisa digunakan. Untuk pengecekan silahkan buka Application => Wine => Program => Accesoris => NotePad, jika notepad muncul maka instalasi wine sudah berhasil. Selanjutnya akan saya bahas cara instalasi adobe photoshop CS2 di Ubuntu menggunakan wine. http://www.mawarhitam.info/instalasi-win-7.html

Anda mungkin juga menyukai