TINJAUAN PUSTAKA
Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa gerakan sosial mencakup dua istilah
pokok, yakni: aksi dan kolektif. Aksi yang dilakukan bisa dibedakan menjadi 4 jenis
(Wiggins et.al., 1994), yaitu: aksi sipil (Civil Actions), aksi protes (Protest Actions), aksi
menghalang-halangi (Obstruction Actions), serta aksi kekerasan (Violent Actions)
Sedangkan perilaku kolektif yang mengidikasikan bahwa aksi tersebut dilakukan
oleh lebih dari satu orang, dibedakan menjadi 3 hal (Wiggins et.al., 1994):
1. Organisasi (Organizations): suatu gerakan sosial bisa berupa organisasi tunggal
atau jaringan dari beberapa organisasi. Organisasi yang mempunyai tujuan utama
mengadakan perubahan sosial ini disebut dengan organisasi gerakan sosial (Social
Movement Organizations/ SMOs).
2. Kelompok dengan ciri-ciri tertentu (Identity Groups): gerakan sosial lebih
didasarkan pada kategori yang sama/ sejenis, misalnya gerakan wanita/ feminist,
homoseksual, kulit putih, kulit hitam, mahasiswa, atau pekerja.
3. Crowd: merupakan gerakan sosial dari beberapa orang yang berkumpul bersama
pada suatu waktu yang terbatas untuk mempertanyakan / memprotes suatu topik
tertentu. Perilaku individu yang berada dalam bentuk crowd ini sulit untuk
diarahkan atau dikontrol.
Secara lebih rinci ada cara lain untuk mengklasifikasikan gerakan sosial, yakni
berdasarkan tujuan atau cara tertentu yang digunakan, ada 4 tipe dari gerakan sosial
(DiRenzo, 1990):
1. Gerakan Perubahan (Reform Movements):
Gerakan perubahan dipusatkan pada perubahan bentuk tertentu dari masyarakat.
Tujuan gerakan ini terbatas, yakni mengkoreksi ketidakadilan yang ada di
masyarakat. Gerakan perubahan cenderung bekerja pada suatu sistem daripada
melawan sistem. Contoh dari gerakan ini antara lain: Gerakan Sadar Lingkungan,
Kelompok Gay, dan Feminis.
2. Gerakan Revolusioner (Revolutionairy Movement):
Gerakan Revolusioner cenderung sebagai gerakan yang ingin mengadakan
perubahan secara radikal pada nilai sosial, institusi, dan kegiatan. Gerakan
revolusioner ini cenderung menggunakan kekerasan untuk mendapatkan suatu
yang diinginkan. Banyak negara yang muncul akibat adanya gerakan ini, antara
lain: Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet. Berbagai contoh gerakan ini
antara lain: Revolusi Cina Komunis untuk membentuk negara RRC tahun 1949;
Revolusi Kuba tanggal 26 Juli 1950 oleh Fidel Castro untuk menumbangkan
rejim Fulgencio Battista; Revolusi menggulingkan Shah Iran Reza Pahlevi oleh
Ayatollah Khomeinin tahun 1979; dan revolusi yang terjadi di Nicaragua tahun
1980 yang dilakukan oleh Gerakan Nasional Sandinista untuk menjatuhkan
kepemimpinan diktatorial Anastasio Somoza.
3. Gerakan Reaksioner
Tujuan gerakan reaksioner adalah menghalangi perubahan yang akan terjadi atau
mencegah perubahan yang berasal dari tempat lain. Gerakan ini kebanyakan
muncul pada waktu perubahan sosial yang radikal terjadi. Selama itu banyak
individu yang mengalami perasaan tidak menentu. Akibatnya mereka memelihara
status quo atau kembali pada cara / jalan sebelumnya. Contoh gerakan ini adalah
Klu Klux Klan yang tidak menginginkan hak sama antara kulit hitan dan putih;
kampanye melawan Equal Right Amendment yang diperjuangkan kaum feminis;
gerakan Life to Life yang ingin mencabut legalisasi aborsi; gerakan Moral
Majority yang berjuang untuk kembali pada ajaran agama Kristen yang
fundamental; serta gerakan anti nuklir (Green Peace).
4. Gerakan Ekspresif
Gerakan ekspresif ini lebih ditunjukan pada individu daripada masyarakat.
Berbeda dengan gerakan sosial lainnya, gerakan ekspresif ini berorientasi pada
perubahan psikologis. Gerakan ini mencari puas secara emosional dan
kesejahteraan masyarakat yang mengarah pada pengembangan identitas atau gaya
hidup yang baru. Individu yang bergabung dalam gerakan ini berharap
menemukan jalan yang efektif sebagai kompensasi perasaan frustasi yang
diakibatkan kondisi sosial yang menindas. Individu merubah hubungan atau
reaksi pada masyarakat dengan mengadopsi filosofi kehidupan yang baru atau
merevisi sistem kepercayaan dan nilai-nilai hidupnya. Contoh dari gerakan ini
antara lain: gerakan Kebebasan Gay (Gay Liberation Movement) dan Gerakan
Kebebasan Wanita (Women’s Liberation Movement).
Sementara itu Locher (2002) mengungkapkan berbagai jenis dari gerakan sosial,
antara lain:
1. Alternative Social Movements
Gerakan sosial ini menginginkan membuat perubahan pemikiran perilaku pada
sekelompok orang pada masalah tertentu. Gerakan ini tidak mengancam pada
stabilitas pada struktur sosial tertentu, namun hanya mengadakan perubahan pada
masyarakat tertentu dengan cara-cara tertentu pula. Sebagai contoh DARE (Drug
Abuse Resistance Education) Program dan SADA (Students Against Drugs and
Alcohol) yang sasarannya mengarahkan kalangan muda Amerika untuk menjauhi
narkoba.
2. Redemptive Social Movements
Gerakan ini menginginkan adanya perubahan yang lebih dramatis tetapi hanya
dalam kehidupan dari kelompok tertentu. Tujuan dari gerakan ini adalah
mengadakan perubahan / transformasi yang kelompok tertentu. Jadi targetnya
pada kelompok yang spesifik dan terbatas. Contohnya adalah gerakan dari sekte
tertentu yang bertujuan memberikan keselamatan tapi hanya kepada mereka yang
masuk dalam kelompoknya.
3. Reformative Social Movements
Gerakan ini menginginkan adanya perubahan pada komunitas atau masyarakat
tetapi dengan cara-cara terbatas. Tujuan dari gerakan ini adalah merubah sikap
masyarakat tentang topik atau pandangan tertentu. Gerakan reformasi sosial ini
tidak ingin melawan atau mengganti pemerintahan, tapi ingin pemerintah
merubah hal-hal tertentu yang tidak sesuai. Gerakan ini bisa bersifat progresif
atau reaksioner.
4. Revolutionary Social Movements
Gerakan ini menginginkan adanya perlawanan yang total terhadap pranata sosial
sebelumnya dan mengganti dengan sistem yang baru. Tujuan gerakan adalah
mengadakan perubahan total di masyarakat. Gerakan ini ingin melawan
pemerintahan dan menggantinya dengan pemimpin yang baru. Biasanya akan
muncul dinasti atau pemerintahan dengan paham baru ayng sangat berbeda sekali
dengan pemerintahan/ kekuasaan sebelumnya.
Hasil Tujuan
Latar Belakang:
-Keadaan Nasional
Indonesia