Alfafa

Alfalfa (Medicago sativa) adalah spesies tanaman yang dimanIaatkan sebagai makanan ternak
(pakan) untuk sapi perah, kuda, sapi potong, domba, dan kambing.

AlIalIa juga digunakan dalam
sistem rotasi tanaman pangan karena dapat mengikat nitrogen, memperbaiki struktur tanah, dan
mengontrol gulma untuk tanaman berikutnya yang akan dibudidayakan. Sejarah tertua mengenai
tanaman ini berasal dari sisa-sisa alIalIa berusia 6000 tahun telah ditemukan di Iran. Tulisan tertua
mengenai alIalIa diperkirakan berangka tahun 1300 SM dan ditemukan di Turki. Sebagai pakan
ternak, tanaman ini memiliki kandungan protein, vitamin, dan mineral yang tinggi. Untuk melakukan
budidaya alIalIa, kondisi tanah yang harus diperhatikan adalah pH (tingkat keasaman) tanah berkisar
6,3-7,5 dan kandungan garam dalam tanah tidak boleh terlalu tinggi. Selama masa aktiI
pertumbuhannya, alIalIa tidak membutuhkan tanah yang basah.
Deskripsi
AlIalIa merupakan tanaman sejenis tanaman herba tahunan yang memiliki beberapa ciri, yaitu berakar
tunggang, batang menyelusur tegak dari dasar kayu dan tingginya berkisar 30-120 cm, serta daun
tersusun tiga. Tangkai daun berbulu dan berukuran 5-30 mm. Kedalaman akar alIalIa dapat mencapai
2-4 meter. Saat memulai perkembangan batang, tunas aksiler di bagian bawah ketiak daun akan
membentuk batang sehingga mahkota pada bagian dasar menjadi pangkal dan tunas aksiler di atas
tanah membentuk percabangan. Perbungaan tersusun pada tandan yang padat dengan bunga kecil
berwarna kuning. Tumbuhan ini mampu hidup hingga 30 tahun, bergantung dari keadaan lingkungan.
AlIalIa juga memiliki bintil (nodul) akar yang mengandung bakteri Rhi:obium meliloti sehingga dapat
menambat atau mengikat nitrogen dari atmosIer untuk keperluan tumbuhan.
Kultivasi
Musim penanaman alIalIa biasanya berlangsung pada peralihan antara musim semi ke musim gugur,
namun pertumbuhan utama terjadi pada akhir musim semi atau awal musim panas. Tumbuhan ini
memerlukan waktu penyinaran yang panjang. Perkebangan perbungaan dari setiap kultivar alIalIa
dapat berbeda satu sama lain karena lama penyinaran yang diperlukan juga berbeda. AlIalIa tahan
terhadap herbisida seperti benazolin, bentazon, dan asam 2,4-DikloroIenoksiasetat. Apabila ingin
menanam alIalIa saja (monokultur), terutama pada musim dingin, dapat digunakan propizamida untuk
mencegah pertumbuhan gulma yang mengganggu. Tanaman ini dapat dibudidayakan bersamaan
dengan beberapa tanaman lain, seperti kembang telang (litoria ternatea), enchrus ciliaris,
Macroptilium bracteatum, dan lain-lain. Tanaman alIalIa lebih tahan terhadap kekeringan bila
dibandingkan tanaman kacang-kacangan lainnya. Hal ini dikarenakan akar yang panjang dan tanaman
memiliki kemampuan melakukan dormansi (tidak aktiI) saat musim kemarau yang parah. Saat
mencapai kelembaban tertentu, alIalIa dorman dapat kembali aktiI.
Pada tahap pembenihan, irigasi umumnya diperlukan. Untuk mencegah hama dan penyakit,
penyemprotan Iungisida dan insektisida diperlukan dalam masa penanaman. Beberapa agen penyebab
penyakit pada alIalIa adalah Xanthomonas alfalfa, Alternaria solani, Fusarium oxysporum,
Rhi:octonia solani, Phytophthora megasperma, dan Uromyces striatus. Pada waktu panen, biji-bijian
biasanya disemprot dengan pengering tanaman untuk mempercepat pengeringan. Waktu panen yang
tepat adalah ketika polong-polongan berisi biji sudah 65-75 berwarna coklat gelap.
Manfaat
Budidaya alIalIa sebagai pakan ternak dilakukan untuk beberapa tujuan, yaitu penggembalaan dan
konservasi. AlIalIa dapat ditanaman sendiri ataupun sebagai campuran di antara rumput tropis dan
sub-tropis. Bibit alIalIa juga banyak ditanaman sebagai kecambah untuk makanan manusia. AlIalIa
banyak diproduksi karena nilai nutrisi dan produksinya yang menguntungkan, selain itu tanaman ini
juga disebutkan memiliki rasa yang enak. Dibandingkan dengan pakan ternak dari tanaman lainnya,
alIalIa memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi, tetapi energi termetabolisme dan kadar
IosIor di dalamnya relatiI rendah. AlIalIa juga termasuk berserat rendah sehingga mudah mencapai
rumen (perut besar) dan mudah dicerna oleh hewan ternak seperti sapi perah, kuda, sapi potong,
domba, dan kambing. AlIalIa juga digunakan dalam sistem rotasi tanaman pangan karena dapat
mengikat nitrogen, memperbaiki struktur tanah, dan mengontrol gulma untuk tanaman
berikutnya yang akan dibudidayakan. Sejarah tertua mengenai tanaman ini berasal dari sisa-sisa
alIalIa berusia 6000 tahun telah ditemukan di Iran. Tulisan tertua mengenai alIalIa diperkirakan ada
sejak tahun 1300 SM dan ditemukan di negara Turki. Sebagai pakan ternak, AlIalIa memiliki
kandungan protein, vitamin, dan mineral yang tinggi. Untuk melakukan budidaya alIalIa, kondisi
tanah yang harus diperhatikan adalah pH (tingkat keasaman) tanah berkisar 6,3-7,5 dan kandungan
garam dalam tanah tidak boleh terlalu tinggi. Selama masa aktiI pertumbuhannya, alIalIa tidak
membutuhkan tanah yang basah. Akan tetapi, dengan pemberian irigasi yang sesuai takaran, tanaman
alIalIa dapat memproduksi 25-27 ton per hektar kadar kering pada tahun pertama dan turun hingga 8-
15 ton per tahun pada tahun ketiga. Produksi tersebut bergantung pada densitas tanaman, tingkat
resistensi hama dan penyakit, aktivitas di musim dingin, dan hujan yang memengaruhi kelembaban
tanah. Dengan hasil produksi tersebut, penanaman alIalIa dapat meningkatkan produksi susu pada
sapi. AlIalIa yang tumbuh sepanjang tahun ini juga mencegah terjadinya deIisiensi (kekurangan)
energi pada ternak dan memperbaiki atau meningkatkan padang rumput
Ekologi Tanaman
AlIalIa dapat hidup lebih dari duapuluh tahun, itu juga tergantung dari varietas tanaman dan iklim
dimana tanaman ini tumbuh. Tanaman ini tingginya kurang lebih 1 1,5 meter (3 kaki) saja dan
memiliki sistem akar yang mendalam, bahkan kadang lebih dari 15 meter (49 kaki). Kondisi ini
membuat tanaman ini tangguh dalam menghadapi musim kering atau kekeringan.
Manfaat Kesehatan
AlIalIa juga digunakan sebagai bahan obat herbal sejak 1.500 tahun yang lalu. Kandungan
mengandung vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, vitamin K dan kandungan protein lainnya
yang sangat tinggi. Pada permulaan ilmu obat-obatan Cinta sering menggunakan daun AlIalIa untuk
mengobati penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan (ginjal). Juga dalam pengobatan
Ayuverdic sering kali dokter menggunakan daun ini untuk merawat pasien yang mengalami gangguan
pencernaan yang sangat buruk. Dapat juga dipakai untuk pengobatan bisul. Pada saat itu AlIalIa juga
diyakini sangat membantu orang yang menderita radang sendi dan dapat membantu membersihkan
racun dalam darah atau yang disebut detoksiIikasi. DetoksiIikasi adalah proses pembuangan racun
dari dalam tubuh. Proses ini sangat positiI karena membantu tubuh melakukan proses pembersihan
diri secara alami.Akan muncul tanda-tanda tertentu sebagai akibat pembersihan racun (toxin) dalam
jumlah besar.
Sekarang di Indonesia telah banyak dijumpai obat-obat herbal yang menggunakan bahan dari AlIalIa.
Menurut penelitian tanaman ini dapat dikonsumsi oleh manusia karena meningkatkan daya tahan
tubuh, bersiIat antioksidan pencegah kanker dan penyakit kardiovaskular. Kandungan bahan ini juga
mampu mengatasi alergi, mencegah penumpukan plak dalam pembuluh darah yang dapat
menyebabkan penyakit jantung koroner. AlIalIa kaya akan serat yang dapat mengiklat lemak dan zat
karsinogen penyebab kanker di dalam saluran pencernaan. Tingginya serat juga bermanIaat untuk
mencegah sembelit sehingga sangat baik bagi penderita susah buang air besar.
Di sebuah perusahaan maju yang bergerak di bidang makanan kesehatan menjadikan ekstrak daun ini
sebagai produk andalannya. Sudah banyak terbukti ekstrak daun ini memberikan manIaat bagi
kesehatan dan mempunyai daya penyembuh.

ulsusun oleh
nama Annlsa nurul Chlfarl
nlM 11/311490/1/09949
lak/!ur 1eknologl erLanlan/1eknologl lndusLrl erLanlan
Parl/Langgal !um'aL 28 CkLober 2011
uosen Mahmudun Alnurl urlr MSl
TUGAS PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI
SISTEM ROTASI PADA TANAMAN ALFAFA
























JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011