Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Sindrom dalam ilmu kedokteran dan psikologi, adalah kumpulan dari beberapa ciri-ciri
klinis, tanda-tanda, simptoma, Ienomena, atau karakter yang sering muncul bersamaan.
Kumpulan ini dapat meyakinkan dokter dalam menegakkan diagnosa. Istilah sindrom dapat
digunakan hanya untuk menggambarkan berbagai karakter dan gejala, bukan diagnosa.
Namun kadang-kadang, beberapa sindrom dijadikan nama penyakit, seperti Sindrom Down.
Kata sindrom berasal dari bahasa Yunani yang berarti "berlari bersama", seperti yang
terjadi pada kumpulan tanda tersebut. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk kumpulan
tanda klinik yang masih belum diketahui penyebab. Banyak sindrom yang dinamakan sesuai
dengan dokter yang dianggap menemukan tanda-tanda itu pertama kali. Selain itu dapat juga
diambil dari nama lokasi, sejarah, dan lainnya. Salah satunya adalah sindrom Zollinger-
Ellison. Sindrom Zollinger-Ellison adalah suatu kondisi langka/jarang yang memiliki ciri
tukak lambung (peptic ulcers) yang sulit disembuhkan (reIractory) dengan terapi medis
konvensional.
Sindrom Zollinger-Ellison termasuk kasus yang jarang. Di Amerika Serikat, kurang
dari 1 ulkus duodenum dihasilkan dari sindrom Zollinger-Ellison. Penyakit ini bisa terjadi
kapan saja, namun usia rata-rata diagnosis adalah 50 tahun.
Terapi untuk sindrom Zollinger-Ellison sebagian besar terdiri dari obat-obatan untuk
mengurangi asam dan operasi pengangkatan tumor.











BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA

I. Definisi
Sindrom Zollinger-Ellison adalah suatu sindrom yang disebabkan oleh tumor
endrokin non- sel (gastrinoma) yang menyekresi gastrin dalam jumlah banyak. Sekitar
70-90 kasus gastrinom terletak dalam area segitiga Passaro (kepala pankreas,
duodenum, jaringan limIe di posterior dan superior duodenum).





II. Epidemiologi
Sindrom Zollinger-Ellison terjadi kira-kira 0,1-1 pada individu dengan ulkus
peptikum. Angka morbiditas dan mortalitas dari sindrom Zollinger-Ellison rendah
karena berkembangnya manajemen medikasi dan operasi dari penyakit ini. Sindrom
Zollinger-Ellison lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita dan mayoritas pasien
didiagnosa diantara usia 30-50 tahun.

III. Etiologi
Sindrom Zollinger-Ellison disebabkan oleh tumor, yang paling sering ditemukan
pada kaput pankreas dan di dalam duodenum. Tumor ini memproduksi gastrin sehingga

dinamakan gastrinoma. Gastrin dalam jumlah yang besar akan menyebabkan produksi
asam lambung juga meningkat.
Kurang lebih dua pertiga gastrinoma secara histologik bersiIat ganas. Gastrinoma
ganas biasanya tumbuh secara lambat, namun suatu bagian kecil mungkin invasiI
dengan cepat dan mungkin bermetastasis secara dini dan luas. Metastasis paling sering
ke hati dan kelenjar limIe.
Gastrinoma dapat teerjadi sporadik dan dihubungkan dengan MEN (multiple
endocrine neoplasia) tipe 1, suatu gangguan autosomal dominan yang melibatkan
terutama 3 organ, yaitu: kelenjar paratiroid (80-90 ), pankreas (40-80 ), dan
kelenjar hipoIisis (30-60 ). Lokus pada MEN 1 ialah pada kromosom 11.

IV. Anatomi dan Fisiologi

ANATOMI LAMBUNG
Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di atas tepat di bawah
diaIragma. Secara anatomis lambung terbagi atas Iundus, korpus, dan antrum pilorikum
atau pilorus. Sebelah kanan atas lambung terdapat cekungan kurvatura minor, dan
bagian bawah kiri lambung terdapat kurvatura mayor. SIingter pada kedua ujung
lambung mengatur pengeluaran dan pemasukan yang terjadi. SIingter kardia atau
sIingter esoIagus bawah, mengalirkan makanan masuk ke dalam lambung dan
mencegah reIluks isi lambung memasuki esoIagus kembali. Di saat sIingter pilorikum
terminal berelaksasi, makanan masuk ke dalam duodenum, dan ketika berkontraksi
sIingter ini akan mencegah terjadinya aliran balik usus ke dalam lambung.
Lambung tersusun atas empat lapisan. Tunika serosa atau lapisan luar merupakan
bagian peritoneum viseralis. Dua lapisan peritoneum viseralis menyatu pada kurvatura
minor lambung dan duodenum kemudian terus memanjang ke hati, membentuk
omentum minus. Lipatan peritoneum yang keluar dari satu organ menuju ke organ lain
disebut sebagai ligamentum. Pada kurvatura mayor, peritoneum terus ke bawah
membentuk omentum majus, yang menutupi usus halus dari depan seperti sebuah apron
besar.
Tidak seperti daerah saluran cerna lain, bagian muskularis tersusun atas tiga lapis
dan bukan dua lapis otot polos: lapisan longitudinal di bagian luar, lapisan sirkualr di
tengah, dan lapisan oblik di dalam. Susunan serabut otot yang unik ini memungkinkan
berbagai macam kombinasi kontraksi yang diperlukan untuk mencegah makanan

menjadi partikel-partikel yang kecil, mengaduk dan mencampur makanan tersebut


dengan cairan lambung, dan mendorongnya ke arah duodenum.
Submukosa terdiri atas jaringan areolar longgar yang menghubungkan lapisan
mukosa dan lapisan muskularis. Jaringan ini memungkinkan mukosa bergerak dengan
gerakan peristaltik. Lapisan ini juga mengandung pleksus saraI, pembuluh darah, dan
saluran limIe.
Mukosa, lapisan dalam lambung, tersusun atas lipatan-lipatan longitudinal disebut
rugae, yang memungkinkan terjadinya distensi lambung sewaktu diisi makanan.
Didalam mukosa terdapat kalenjar yang berbeda yang dibagi menjadi tiga zona, yaitu :
kelenjar kardia, berIungsi menghasikan lisozom
kelenjar lambung, berIungsi mensekresikan asam, enzim-enzim, mukus, dan
hormon-hormon.
kelenjar pilorus, berIungsi menghasilkan hormon dan mukus.

Setiap kelenjar terdiri dari empat tipe sel sekretori, yaitu :
Zymogenic
Zymogenic (peptic) atau sel kepala (chieI cells) merupakan sumber enzim
pencernaan yaitu enzim pepsin dan lipase. Sel chieI ini biasanya terletak pada
bagian basal, bentuknya berupa silindris (kolumner) dan nukleusnya berbentuk
bundar dan euchromatik.
!,7iet,
Sel parietal (Oxyntic) merupakan sumber asam lambung dan Iaktor
intrinsik, yaitu glycoprotein yang penting untuk absorbsi vitamin B12. Sel ini
berukuran besar, oval, dan sangat eosinophilic dengan nukleus terletak pada
pertengahan sel. Sel ini terletak terutama pada apical kelenjar hingga bagian
isthmus.
::8
Sel leher mukosa sangat banyak pada leher kelenjar dan tersebar
sepanjang dinding regio bagian basal. Sel ini mengsekresikan mukus, dengan
vesikel sekretorik apikalnya mengandung musin dan nukelusnya terletak pada
bagian basal.
e:7oendoc7ine
Sel neuroendokrin ditemukan di semua jenis kelenjar gastrik namun lebih
banyak ditemukan pada corpus dan Iundus. Sel ini terletak pada bagian

terdalam dari kelenjar, diantara kumpulan sel chieI. Sel ini berbentuk
pleomorIik dengan nukleus ireguler yang diliputi oleh granular sitoplasma
yang mengandung kluster granul sekretorik yang besar (0,3 micron). Sel ini
mensintesis beberapa amino biogenic dan polipeptide yang penting dalam
mengendalikan motilitas dan sekresi glanduler. Pada lambung sel ini termasuk
sel G (yang mensekresi gastrin), sel D (somatostatin), dan sel
enterochromaIIin-like/ECL (histamine). Sel-sel ini membentuk sistem sel
neuroendokrin yang berbeda-beda.



















ISIOLOGI LAMBUNG
Pengaturan sekresi asam lambung dapat dibagi menjadi Iase seIalik, gastrik, dan
intestinal. ase seIalik sudah dimulai bahkan sebelum makanan masuk lambung, yaitu
akibat melihat, mencium, memikirkan, atau mengecap makanan. ase ini diperantai
seluruhnya oleh saraI vagus dan dihilangkan dengan vagotomi. Sinyal neurogenik yang
menyebabkan Iase seIalik berasal dari korteks serebri atau pusat naIsu makanan. Impuls
eIeren kemudian dihantarkan melalui saraI vagus ke lambung. Hal ini mengakibatkan

kelenjar gastrik terangsang untuk menyekresi HCl, pepsinogen, dan menambah mukus.
ase seIalik menghasilkan sekitar 10 dari sekresi lambung normal yang berhubungan
dengan makanan.
ase gastrik dimulai saat makanan mencapai antrum pilorus. Distensi antrum juga
dapat menyebabkan terjadinya rangsangan mekanis dari reseptor-reseptor pada dinding
lambung. Impuls tersebuut berjalan menuju melalui aIeren vagus dan kembali ke
lambung melalui eIeren vagus, impuls ini merangsang, pelepasan hormon gastrin dan
secara langsung juga merangsang kelenjar-kelenjar lambung. Gastrin dilepas dari
antrum dan kemudian dibawa oleh aliran darah menuju kelenjar lambung, untuk
merangsang sekresi. Pelepasan gastrin juga dirangsang oleh pH alkali, garam empedu
di antrum, dan terutama oleh protein makanan dan alkohol. Membran sel parietal di
Iundus dan korpus lambung mengandung reseptor untuk gastrin, histamin, dan
asetilkolin, yang merangsang sekresi asam. Setelah makan, gastrin dapat beraksi pada
sel parietal secara langsung untuk sekresi asam dan juga dapat merangsang pelepasan
histamin dari sel enterokromaIin dari mukosa untuk sekresi asam.
ase sekresi gastrik menghasilkan lebih dari duapertiga sekresi lambung total
setelah makan, sehingga bagian terbesar dari total sekresi lambung harian yang
berjumlah sekitar 2.000 ml.
ase intestinal dimulai oleh gerakan kimus dari lambung ke duodenum. ase
sekresi lambung diduga sebagian besar bersiIat hormonal. Adanya protein yang tercena
sebagian dalam duodenum tampaknya merangsang pelepasan gastrin usus, suatu
hormon yang menyebabkan lambung secara terus-menerus menyekresi sejumlah kecil
cairan lambung. Meskipun demikian, peranan usus kecil sebagai penghambat sekresi
lambung jauh lebih besar.
Distensi usus halus menimbulkan reIleks enterogastrik, diperantai oleh pleksus
mienterikus, saraI simpatis dan vagus, yang menghambat sekresi dan pengosongan
lambung. Adanya asam (pH kurang dari 2,5), lemak, dan hasil-hasil pemecahan protein
menyebabkan lepasnya beberapa hormon usus. Sekretin, kolesitokinin, dan peptida
penghambat gastrik (Gastric Inhibiting Peptide, GIP), semuanya memiliki eIek inhibisi
terhadap sekresi lambung.
Pada periode interdigestiI (antara dua waktu pencernaan) sewaktu tidak ada
pencernaan dalam usus, sekresi asam klorida terus berlangung dalam kecepatan lambat
yaitu 1 sampai 5 mEq/jam. Proses ini disebut pengeluaran asam basal (Basal Acid
Output, BAO) dan dapat diukur dengan pemeriksaan sekresi cairan lambung selama

puasa 12 jam. Sekresi lamung normal selama periode ini terutama terdiri dari mukus
dan hanya sedikit pepsin dan asam.


Kerja Gastrin Makna Fisiologis
Merangsang sekresi asam dan pepisn Mempermudah pencernaan
Merangsang sekresi Iaktor intrinsik Mempermudah absorpsi vitamin B
12

dalam usus halus
Merangsang sekresi enzim pankreas Mempermudah pencernaan
Merangsang peningkatan aliran empedu
hati
Mempermudah pencernaan
Merangsang pengeluaran insulin Mempermudah metabolisme glukosa
Merangsang motilitas lambung dan usus Mempermudah pencampuran dan
pendorongan makanan yang telah ditelan
Mempermudah relaksasi reseptiI
lambung
Lambung dapat menambah volumenya
tanpa meningkatkan tekanan
Meningkatkan tonus istirahat sIingter
esoIagus bagian bawah
Mencegah reIluks lambung waktu
pencampuran dan pengadukan
Menghambat pengosongan lambung Memungkinkan pencampuran seluruh isi
lambung sebelum diteruskan ke usus


V. Patofisiologi
Berawal dari hipergastrinemia yang bertanggung jawab atas maniIestasi klinik
sindrom Zollinger-Ellison. Gastrin akan menstimulasi sekresi asam lambung melalui
reseptor gastrin pada sel parietal dan menyebabkan pelepasan histamin oleh sel ECL.
Hipergastrinemia kronik akan menyebabkan hipersekresi asam lambung dan
meningkatkan jumlah sel parietal. Peningkatan asam lambung menyebabkan ulkus
peptikum, erosi esoIagus dan diare.

VI. Gambaran Klinis
O Nyeri abdomen adalah gejala yang paling sering, tampak pada 75 pasien. Rasa
nyeri berlokasi di perut atas mirip ulkus peptik.

O Diare dikarenakan kerusakan mukosa oleh aktiInya pepsinogen sebagai hasil dari
sekresi asam yang berlebihan.
O Rasa panas di perut adalah gejala ketiga yang tersering, mirip gastroesophageal
reIlux disease (GERD).
O Gejala lainnya antara lain mual, muntah, perdarahan saluran pencernaan dan
penurunan berat badan.
O Pada pasien dengan MEN 1, ada riwayaat -,9: ginjal
(neph7oithi,8i8), hype7c,cemi,, dan pit:it,7y di8o7de78.

VII. Diagnosis
!eme7i8,,n Fi8i
Biasanya normal namun dapat juga disertai :
1. Pucat jika ada perdarahan saluran pencernaan (g,8t7ointe8tin, beeding).
2. Kulit kekuningan (icte7:8,:ndice) jika tumor menekan saluran empedu. Namun ini
jarang terjadi.
3. Pelunakan perut bagian atas (epig,8t7ic tende7ne88).
4. Terkikisnya gigi (dent, e7o8ion8) jika disertai gejala GERD (g,8t7oe8oph,ge,
7ef: di8e,8e).
5. Adanya pembesaran hati (hep,tomeg,y) menunjukkan telah menyebar ke hati (ive7
met,8t,8i8).
6. Detak jantung meningkat (t,chyc,7di,) dan pucat pada pasien dengan anemia karena
perdarahan ulkus (beeding :ce78).

!eme7i8,,n L,bo7,to7i:m
1) F,8ting 8e7:m g,8t7in merupakan tes 8c7eening tunggal yang terbaik.
2) G,8t7ic ,cid 8ec7eto7y te8t
G,8t7ic pH kurang dari 2.0 pada volume lambung (, ,7ge g,8t7ic vo:me), yakni di
atas 140 mL lebih dari 1 jam pada pasien tanpa p7io7 g,8t7ic ,cid-7ed:cing
8:7ge7y merupakan pertanda 8:gge8tive ZES.
3) Tes p7ovoc,tive
Tes 8ec7etin 8tim:,tion menggunakan 2-U/kg bolus 8ec7etin secara intravena setelah
puasa semalam (ove7night f,8t), dan kadar serum gastrin diukur pada menit ke: 0, 2, 5,
10, dan 15. Peningkatan serum gastrin lebih dari 200 pg/mL merupakan diagnostik

pasti ZES.
4) Kenaikan kadar kalsium serum merupakan langkah awal untuk penelitian
keberadaan MEN 1 8ynd7ome.

Im,ging
1) $om,to8t,tin 7ecepto7 8cintig7,phy
Pemeriksaan paling sensitiI untuk menentukan lokasi primary tumor atau metastasis
pada sindrom Zollinger-Ellison.
2) CT-scan dapat membantu untuk menetukan lokasi tumor dan berguna mengevaluasi
metastasis. Kemampuan untuk mengidentiIikasi tumor hanya 50 dan sering
mi88ed untuk tumor yang berukuran kurang dari 1 cm.
3) ndo8copic :t7,8o:nd adalah metode terbaru untuk melokalisir gastrinoma.
Kemampuan untuk melokalisir p,nc7e,tic g,8t7inom, (40-75 ) dan d:oden,
g,8t7inom, (50).

VIII.Terapi
Terapi untuk sindrom Zollinger-Ellison adalah obat yang mengontrol hipersekresi asam
lambung dan operasi pengangkatan tumor.
1) Proton pump inhibitors
Menghambat sekresi asam lambung melalui inhibition sistem eH/K/ATPase di
sel-sel parietal gaster. Contohnya lansoprazole, omeprazole, pantoprazole,
esomeprazole magnesium, rabeprazole sodium.
2) Surgical resection oI the tumor

IX. Komplikasi
1. PerIorasi perut (abdominal perIoration) secondary to ulceration (biasanya duodenum
dan jejunum).
2. Penyempitan kerongkongan (esophageal stricture), dengan reIlux.
3. Obstruction
4. Perdarahan saluran pencernaan (gastrointestinal bleeding)
5. Kanker lambung (gastric carcinoids), terutama pada pasien dengan MEN 1


BAB III
PENUTUP

Sindrom Zollinger-Ellison adalah suatu kondisi langka/jarang yang memiliki ciri tukak
lambung (peptic ulcers) yang sulit disembuhkan (reIractory) dengan terapi medis
konvensional. Terapi untuk sindrom Zollinger-Ellison sebaian besar terdiri dari obat-obatan
untuk mengurangi asam lambung dan pengangkatan tumor. Sindrom Zollinger-Ellison bisa
dikaitkan dengan penyakit lain yang disebut multiple endocrine neoplasia, type 1 (MEN 1).
Pasien dengan MEN 1 memiliki tumor multiple di sistem endokrin selain tumor pankreas.

Anda mungkin juga menyukai