Anda di halaman 1dari 15

BALERINA HIDUP BAGAI BALERINA GERAK MAJU BERIRAMA DETAKNYA DIMANA MANA SEPERTI UDARA HIDUP BAGAI BALERINA

BANYAK ASAP DISANA HIDUP TAK LAGI SAMA KONGLOMERASI PESTA LAPAR BAGAI HAMA TAK ADA YANG TERSISA DEDIKASI DIJAGA BERJEJAL DI KEPALA

MENGHIMPUN ENERGI, MENGAMBIL POSISI MMENJEJAKKAN KAKI, MENITI TEMALI MERENDAH MENINGGI RASAKAN API, KONSENTRASI BIARKAN TUBUHMU BERKELANA, LALUI KEGELISAHAN MENCARI KESEIMBANGAN MENGISI KETIADAAN DI KEPALA DAN DI DADA HIDUP TERASA BEGITU LENTUR RABA TEKSTUUR CIPTAKAN GESTUR BERJINGKAT TIDAK TERATUR SEPERTI MELANTUR HIDUP TERSA BEGITU LENTUR

DEMI SANAK SAUDARA HINGGA MENYESAKKAN DADA DISKRIMINASI HANYA UNTUK KITA SEMUA KADO BERSAMA SAMA DI MUSIM PERIK TIBA YANG MUDA LARI KE KOTA, BERHARAP TANAHNYA MULIA KOSONG DI DEPAN MATA, BANYAK ASAP DI SANA MENANAM TAK BISA, MENANGIS PUN SAMA GANTUNG CITA CITA DI TEPIAN KOTA

BELANJA TERUS SAMPAI MATI AKHIR DARI SEBUAH PERJALANAN MENDARAT DI SUDUT PERTOKOAN BUANG KEPENATAN AWAL DARI SEBUAH KEPUASAN KADANG MENGHADIRKAN KEBANGGAAN RAIH KEANGKUHAN TAPI TAPI ITU HANYA KIASAN JUGA JUGA SUAU PEMBENARAN ATAS BUJUKAN SETAN, HASRAT YANG DIJEBAK JAMAN KITA BELANJA TERUS SAMPAI MATI DUHAI KORBAN KEGANASAN PELIKNYA KEHIDUPAN URBAN

Bukan Lawan Jenis Aku bertemu kamu dalam gelap Aku menuntunmu menuju terang Menuju terang dari gelap malam Kamu simpan gambarku dalam hati Dalam mimpi dan di dalam hati Dalam mimpi dan di dalam hati Aku takut kamu suka pada diriku Karna memang aku bukanlah lawan jenismu Kita bertemu muka lagi Hanya menatap tanpa bahasa Tanpa isyarat memendam tanya Masihkah aku di dalam mimpimu Aku takut kamu suka pada diriku Karna memang aku bukanlah lawan jenismu Maaf aku pernah mengisi relung hatimu Karna memang aku bukanlah lawan jenismu

Cinta melulu Nada-nada yang minor Lagu perselingkuhan Atas nama pasar semuanya begitu klise Elegi patah hati Ode pengusir rindu Atas nama pasar semuanya begitu banal Oh oh Lagu cinta melulu Kita memang benar-benar melayu Suka mendayu-dayu Apa memang karena kuping melayu Suka yang sendu-sendu Lagu cinta melulu lagu cinta melulu kita memang benar-benar melayu suka mendayu-dayu

Desember Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi Dibalik awan hitam Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini, Menanti.. Seperti pelangi setia menunggu hujan reda Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember, Di bulan desember Sampai nanti ketika hujan tak lagi Meneteskan duka meretas luka Sampai hujan memulihkan luka

Debu Debu Beterbangan Demi masa Sungguh kita tersesat Membiaskan yang haram Karena kita manusia Demi masa Sungguh kita terhisap Ke dalam lubang hitam Karena kita manusia Pada saatnya nanti Tak bisa bersembunyi Kitapun menyesali, kita merugi Pada siapa mohon perlindungan Debu-debu berterbangan

Di Udara Aku sering diancam juga teror mencekam Kerap ku disingkirkan sampai dimana kapan Ku bisa tenggelam di lautan Aku bisa diracun di udara Aku bisa terbunuh di trotoar jalan tapi aku tak pernah mati Tak akan berhenti Aku sering diancam juga teror mencekam Ku bisa dibuat menderita Aku bisa dibuat tak bernyawa di kursi-listrikkan ataupun ditikam Tapi aku tak pernah mati Tak akan berhenti Tapi aku tak pernah mati Tak akan berhenti Ku bisa dibuat menderita Aku bisa dibuat tak bernyawa di kursi-listrikkan ataupun ditikam Ku bisa tenggelam di lautan Aku bisa diracun di udara Aku bisa terbunuh di trotoar jalan Tapi aku tak pernah mati Tak akan berhenti

Efek Rumah Kaca

HILANG INDU KAMI SETEGUH BESI HARI DEMI HARI MENANTI TEKAD KAMI SEGUNUNG TINGGI TAKUT SIAPA? SEMUA HADAPI YANG HILANG MENJADI KATALIS DI SETIAP KAMIS NYALI BERLAPIS MARAH KAMI SENYALA API DIDEPAN ISTANA BERDIRI... YANG HILANG MENJADI KATALIS DI SETIAP KAMIS NYALI BERLAPIS YANG DI TINGGAL TAKKAN PERNAH DIAM MEMPERTANYAKAN KAPAN PULANG?

Tipis ozon berlubang Debu kosmik hujan asam Matahari tiada tirai Bakal bumi tak mekar Daun daun berlubang Tak berputar energi Wajah bumi menangis Sedang kita tak mengerti Kita akan terbakar Kita akan wariskan Untuk anak dan cucu kita

HUJAN JANGAN MARAH LIHATLAH? AKU PUCAT PASI, SEMBILU HISAPI JEMARI SETIAP KU PELUK DAN MENANGISI HIJAU PUCATNYA CEMARA YANG SEDIH AKU LETIH DENGARKAH? JANTUNGKU MENYERAH, TERBELAH DI TANAH YANG MERAH GELISAH DAN HANYA SUKA BERTANYA PADA MUSIM KERING MELEMAH DAN MELEMAH HUJAN, HUJAN JANGAN MARAH...

Insomnia Insomnia coba aku pecahkan sgala misterimu Kunanti dan kucari sesepi mimpi Hoo rindu untuk bercumbu Mesraan bawah sadarku Kunanti dan kucari sesepi mimpi Kaubunuh suhu di sangkar ku Cuaca di tamanku Gerimis datang Musnahlah gersang Ku tetap terjaga Aku tetap terjaga Habis terkuras Kelenjar air mata Ku tetap terjaga Aku tetap terjaga Insomnia Insomnia Kau bunuh suhu di sangkar ku Cuaca di tamanku Musik di kanvasku Suhu di sangkarku Cuaca di tamanku

Jalang Siapa yang berani bernyanyi Nanti akan dikebiri Siapa yang berani menari Nanti kan di eksekusi Karena mereka, paling suci Lalu mereka bilang kami jalang Karena kami, beda misi Lalu mereka bilang kami jalang

Jangan Bakar Buku karena seriap lembarnya, mengalir berjuta cahaya karena setiap aksara membuka jendela dunia kata demi kata mengantarkan fantasi habis sudah, habis sudah bait demi bait pemicu anestesi hangus sudah, hangus sudah karena setiap abunya membangkitkan dendam yang reda karena setiap dendamnya menumbuhkan hasutan baka

Jatuh Cinta Itu Bisa Saja Kita berdua hanya berpegangan tangan Tak perlu berpelukan Kita berdua hanya saling bercerita Tak perlu memuji Kita berdua tak pernah ucapkan maaf Tapi saling mengerti Kita berdua tak hanya menjalani cinta Tapi menghidupi Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu Jatuh cinta itu biasa saja Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu Jatuh cinta itu biasa saja Jika jatuh cinta itu buta Berdua kita akan tersesat Saling mencari di dalam gelap Kedua mata kita gelap Lalu hati kita gelap Hati kita gelap Lalu hati kita gelap

Kamar Gelap YANG KAU JERAT ADALAH RIWAYAT TIDAK PUNAH JADI SEJARAH YANG BICARA ADALAH CAHAYA DIKONSTRUKSI DIKOMPOSISI PADAM SEMUA LAMPU SEMUA LAMPU MEMBEKUKAN YANG CAIR MENCAIRKAN YANG BEKU SEGALA NEGATIF MENUJU POSITIF KEKAL

Kau Dan Aku Menuju Ruang Hampa akan ke manakah aku dibawanya ? hingga saat ini menimbulkan tanya engkau dan aku menuju ruang hampa tak ada sesiapa hanya kita berdua kau belah dadaku mengganti isinya dihisap pikiranku memori terhapus terkunci mulutku menjeritkan pahit.. uuuuu... hingga kau belah rongga dadaku mengganti isinya dengan batu hinggat kau kunci rapat mulutku engkau dan aku bumi dan langit

Kenakalan Remaja Di Era Informatika senang mengabadikan tubuh yang tak berhalang padahal hanya iseng belaka ketika birahi yang juara etika menguap entah kemana oh nafsu menderu deru bikin malu... oh nafsu menderu deru susah maju... rekam dan memamerkan badan dan yang lainnya mungkin hanya untuk kenangan ketika birahi yang juaranya etika dibuang entah kemana oh .. nafsu menderu - deru ... bikin malu oh .. nafsu menderu - deru ... susah maju apakah kita tersesat arah mengapa kita tak bisa dewasa

Tipis ozon berlubang Debu kosmik hujan asam

Lagu Kesepian Ku tak melihat kau membawa terang Yang kau janjikan Kau bawa bara berserak di halaman Hingga kekeringan Oh... di mana terang yang kau janjikan... Aku kesepian... Di mana tenang yang kau janjikan... Aku kesepian... Sepi... Ku tak melihat kau membawa tenang Yang kau janjikan Kau bawa debu bertebar di beranda Berair mata Oh... Di mana tenang yang kau janjikan... Aku kesepian... Di mana terang yang kau janjikan... Aku kesepian... Sepi... (Instrumental) Oh... di mana terang yang kau janjikan... Aku kesepian... Di mana tenang yang kau janjikan... Aku kesepian... Di mana menang yang kau janjikan... Sepi... Sepi... Sepi...

Laki Laki Pemalu senja akan segera berlalu seorang lelaki melintas menyimpan malu menyusul langkah sang gadis yang mungil tapak kakinya yang lelah menyisakan perih nanti malam kan ia jerat rembulan disimpan dalam sunyi hingga esok hari lelah berpura pura bersandiwara esok pagi kan seperti hari ini menyisakan duri, menyisakan perih menyisakan sunyi...aaa... berharap gadis mengerti hatinya tetes keringat mengalir mencoba melawan ragu

MELANKOLIA TERSUNGKUR DI SISA MALAM KOSONG DAN RENDAH GAIRAH PUISI YANG ROMANTIK MENETES DARI BIBIR MURUNG ITU SUNGGUH INDAH MELAMBATKAN BUTIR DARAH NIKMATILAH SAJA KEGUNDAHAN INI SEGALA DENYUTNYA YANG MEROBEK SEPI KELESUAN INI JANGAN LEKAS PERGI AKU MENYELAMI SAMPAI LELAH HATI

Menjadi Indonesia ADA YANG MEMAR, KAGUM BANGGAKU MALU MEMBELENGGU ADA YANG MEKAR, SERUPA BENALU TAK MAU TEMANIMU LEKAS, BANGUN TIDUR BERKEPANJANGAN MENYATAKAN MIMPIMU CUCI MUKA BIAR TERLIHAT SEGAR MERAPIKAN WAJAHMU MASIH ADA CARA MENJADI BESAR ADA YANG RUNTUH, TAMAH RAMAHMU BEDA TERANIAYA ADA YANG TUMBUH, IRI DENGKUMU CINTA PERGI KEMANA? MEMUDAKAN TUAMU MENJELMA DAN MENJADI INDONESIA

Sebelah Mata SEBELAH MATAKU YANG MAMPU MELIHAT BERCAK ADALAH SEBUAH WARNA WARNA MEMPESONA MEMBAUR DENGAN SUARA DIBAWANYA KEGETIRAN BEGITU ASING TERDENGAR SEBELAH MATAKU YANG MEMPELAJARI GELOMBANG KAN MENGISI SELURUH RUANG TUBUHKU TERBENTUK DARI SEL AKUT DAN DIABETES ADALAH SEBUAH PROSES YANG ALAMI TAPI SEBELAH MATAKU YANG LAIN MENYADARI GELAP ADALAH TEMAN SETIA DARI WAKTU WAKTU YANG HILANG

Mosi Tidak Percaya ini masalah kuasa, alibimu berharga kalau kami tak percaya, lantas kau mau apa? kamu tak berubah, selalu mencari celah lalu smakin parah, tak ada jalan tengah pantas kalau kami marah, sebab dipercaya susah jelas kalau kami resah, sebab argumenmu payah kamu ciderai janji, luka belum terobati kami tak mau dibeli, kami tak bisa dibeli janjimu pelan pelan akan menelanmu ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya

Tubuhmu Membiru KAMU INGIN MELOMPAT INGIN SEKALI MELOMPAT DARI KETINGGIAN DI UJUNG SANA MENUJU ENTAH APA NAMANYA? COBA BUKA LAH MATA INDAH DI BAWAH SANA TUTUP RAPAT KEDUA TELINGA DARI BISIKAN ENTAH DIMANA KAU TERBANG DARI KETINGGIAN MENCARI YANG PALING SUNYI DAN KAU MELAYANG MENCARI MIMPI2 YANG TAK KUNJUNG NYATA KULIHAT ENGKAU TERKULAI TUBUHMU MEMBIRU TRAGIS PERIHMU YANG MENGANGA TAK HENTI BERTANYA HIDUP TAK SELAMANYA LINIER TUBUH TAK SEHARUSNYA TERSIER COBA BUKA LAH MATA INDAH DI BAWAH SANA TUTUP RAPAT KEDUA TELINGA DARI BISIKAN ENTAH DIMANA

Anda mungkin juga menyukai