Anda di halaman 1dari 17

POSISI PENDIDIKAN AGAMA

DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Kuliah Politik Pendidikan Nasional Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
SESSI KE-13

Ki Supriyoko

oleh:

Apakah pengertian pendidikan pada umumnya, kemudian apa pula pengertian pendidikan Agama Islam itu ?

PENGERTIAN PENDIDIKAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU Sisdiknas 2003) PENGERTIAN PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (Pasal 1 UU Sisdiknas 2003)

PENGERTIAN PENDIDIKAN

AMANAT UU SISDIKNAS
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pasal 3

PENGERTIAN PENDIDIKAN PENGERTIAN UMUM

ISLAM

Pendidikan Islam adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi anak didik berdasarkan pada kaidah-kaidah agama Islam.

SEMINAR PEND. ISLAM CIPAYUNG (7-11 MEI 1960):


Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani berdasar ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

MUHAMMAD FADHIL AL-DJAMALY (1967):


Pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kehidupannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajar (pengaruh dari luar) yang dimiliki dan diterimanya.

PENGERTIAN PENDIDIKAN

ISLAM

OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY ALSYAEBANY (1979)


Pendidikan Islam adalah suatu usaha untuk mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan yang dilandasi nilai-nilai Islami.

RECOMMENDATIONS OF THE INTERNATIONAL SEMINAR ON ISLAMIC EDUCATION CONCEPTS & CURRICULA ISLAMABAD (15-20 MARET 1980)
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan pribadi manusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan serta panca indera yang dimilikinya.

DASAR DAN HUKUM


Dasar untuk mencapai tujuan pendidikan Islam ada dua macam, masing-masing adalah ajaran yang terdapat dalam Al Quran dan Hadist. Dalam hal ini Al Quran yang terdiri dari 30 juz, 60 hizb, 554 ruku, 114 surat dan 6.236 ayat; sedangkan untuk Hadist dipilih yang dijamin atas kebenaran atau kesahihannya. Hukum untuk mencapai tujuan pendidikan Islam terdiri dari lima macam; yaitu hukum wajib (fardlu) merupakan perintah yang keras, hukum sunnat (mustahab) merupakan perintah yang lunak, hukum mubah (jaiz) merupakan bukan perintah dan juga bukan larangan, hukum makruh (makruh) merupakan larangan yang lunak, serta hukum haram (haram) merupakan larangan yang keras.

Bagaimanakah kedudukan atau posisi Pendidikan Agama (Islam) di dalam sistem pendidikan nasional?

Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan

zaman.

UU SISDIKNAS

Pasal 15 Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Pasal 30 (1) Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundangundangan. (2) Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. (3) Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. (4) Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.

UU SISDIKNAS

Pasal 17 (2) Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. Pasal 18 (3) Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Pasal 28 (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

UU SISDIKNAS

SD negeri swasta
DATA LEMBAGA SEKOLAH INDONESI A 2004/2005

= 147.793 = 137.396 (92,97%) = 10.397 (7,03%) = 22.274 = 12.037 (54,04%) = 10.237 (45,96%) = 8.899 = 3.634 = 5.265
(40,84%) (59,16%)

SMP negeri swasta SMA negeri swasta


PTU negeri swasta

= 2.472 = 81 (3,28%) = 2.391 (96,72%)

DATA
LEMBAGA MADRAS AH INDONESI A 1999/2000

MI negeri swasta MTs negeri swasta MA negeri swasta

= 21.454 = 1.454 (6,78%) = 20.000 (93,22%) = 9.850 = 1.178 = 8.672


(11,96%) (88,04%)

= 3.578 = 601 (16,80%) = 2.977 (83,20%)

PTAI = 452 (2004/2005) negeri = 50 (11,06%) swasta = 402 (88,94%)

DATA SISWA SEKOLAH INDONESIA 2004/2005

SD = 25.997.445 negeri = 24.083.575 swasta = 1.913.870 (7,36%)


SMP negeri swasta SMA negeri swasta PTU negeri swasta = 7.553.086 = 5.580.784 = 1.972.302 = 3.402.615 = 2.000.241 = 1.402.374 = 2.790.391 = 910.910 = 1.879.481

(92,64%)

(73,89%) (26,11%) (58,79%) (41,21%) (32,64%) (67,36%)

DATA SISWA MADRAS AH INDONESI A 1999/2000

MI = 2.894.128 negeri = 269.841 (9,32%) swasta = 2.624.287


MTs negeri swasta MA negeri swasta = 1.813.135 = 491.893 = 1.321.242 = 528.237 = 229.323 = 298.914

(90,68%) (27,13%) (72,87%) (43,41%) (56,59%)

PTAI = 493.898 (2004/2005) negeri = 156.985 (31,78%) swasta = 336.913 (68,22%)

PTU

PTAI

PROFIL PTU DAN PTAI INDONE SA 2004/05

Lembaga 2.472 452 Mahasiswa Baru 658.036 118.841 Mahasiswa 2.790.391 493.898 Dosen 168.236 28.630 Lulusan 353.174 96.130 Ratio Lem : Mhs Br 1 : 266 1: 263 Ratio Lem : Mhs 1 : 1.129 1 : 1.093 Ratio Lem : Llsn 1 : 143 1 : 213 Ratio Lem : Dsn 1 : 68 1 : 63 Ratio Dsn : Mhs 1 : 17 1 : 17

THANKS FOR YOUR ATTENTION SEMOGA KULIAH INI BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA AMIEN, AMIEN, AMIEN

Anda mungkin juga menyukai