Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul SENI dan TEKNOLOGI. Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai keterkaitan antara seni dan teknologi, dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan IPTEK. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel dan tulisan telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah ini. Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini.

Makassar, 28 September 2011

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Belakang...............3 1.2. Masalah..............4 1.3. Penulisan................4 BAB II ISI 2.1. Pengertian Seni...................................................................5 2.2. Filosofi dan Proses kemunculan seni..................................................7
2.3. Keterkaitan Seni dan Teknologi................................10

Latar Rumusan Tujuan

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan.......................................................................12 3.2. Saran.............................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia sebagai mahluk yang dikaruniai nafsu sepatutnya bersyukur kepada sang pencipta. Nafsu sebagai karunia telah membawa manusia pada keadaan yang penuh dengan dinamika, tantangan, persaingan serta tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diperolehnya. Namun jika kita cermati dari sudut pandang lain, justru dengan adanya nafsu itu telah membawa manusia ketataran kebudayaan yang tinggi. Manusia berusaha melengkapi kebutuhan hidup dari kekurangannya, dengan berbagai metode percobaan dari yang sederhana sampai metode penelitian berat yang memeras otak. Untuk dapat mewujudkan segala nafsu tersebut, manusia memerlukan adanya media pengungkapan ekspresi. Kegundahan manusia yang berasal dari kegundahan rohani banyak terekspresi melalui seni. Sedangkan kegundahan yang berasal dari pola pikir manusia terekspresi melalui teknologi. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari seni itu sendiri. Seni merupakan hasil dari ekspresi jiwa seseorang yang mengandung unsur keindahan. Seni juga berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Jika pada zaman dahulu pengrajin membuat kriya/ patung masih secara manual ( murni keahlian tangan) dan membutuhkan waktu yang lama, pada zaman sekarang ini pengerjaan sebuah kriya sudah lebih mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama lagi. Hal tersebut dikarenakan campur tangan dari teknologi. Bagaimanakah keterkaitan antara seni dan teknologi? Dapatkah seni dikatakan sebagai ilmu pengetahuan atau teknologi? Hal tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat mengemukakan rumusan masalah yaitu: 1. Apakah pengertian seni? 2. Bagaimanakah filosofi serta proses kemunculan dari seni? 3. Bagaimanakah keterkaitan antara seni dan teknologi? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dituliskan tujuan dari penelitian ini yaitu, 1. Mengetahui pengertian seni. 2. Mengetahui filosofi serta proses kemunculan dari seni. 3. Mengetahui keterkaitan antara seni dan teknologi.

BAB II ISI Pengertian Seni Secara umum seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya, yang mengandung unsur keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah. Adapun pengertian seni menurut beberapa ahli, antara lain : a. Schopenhauer : Seni adalah usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. b. Sudarmadji : Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, gelapterang c. Ensiklopedia Indonesia : Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarkannya d. Ki Hajar Dewantara : Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia e. Suwaji Bustami : Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan baru f. Wiyoso Yudoseputro : Seni adalah manifestasi artistik hidup manusia dengan lingkungannya g. Kamus Besar Bahasa Indonesia : Seni adalah kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi.

h. Herbert Read : Seni adalah aktivitas menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Fungsi Seni 1. Sebagai alat pemenuhan kebutuhan individu: kebutuhan individu terbagi menjadi dua, yakni kebutuhan fisik dan emosional a. Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik: manusia sejak lahir memerlukan perlindungan khusus dari gangguan alam, seperti gangguan binatang, cuaca dll. Semua keperluan tersebut berkembang dari yang sangat sederhana sampai kepada yang lebih sempurna. Untuk memenuhi kebutuhan fisik itu, seniman menciptakan benda memiliki bentuk-bentuk yang enak dipandang namun tetap memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya tombak, tombak sebagai representasi teknologi mencari makanan dan keamanan, dan mempertahankan hidup namun pada batang tombak terdapat ornamen-ornamen ukiran. b. Seni sebagai pemenuhan kebutuhan emosional : emosi adalah luapan perasaan yang berupa kegembiraan, kemarahan, kesedihan atau keharuan. Dalam seni luapan perasaan bisa disebut ekspresi. Misalnya pelukis berekspresi dalam bentuk lukisan, penyair dalam puisi, komposer dalam lagu,dll. Dengan demikian kebutuhan emosional bagi seniman dapat terpenuhi. 2. Sebagai pemenuhan kebutuhan sosial, karya seni dikatakan berfungsi sosial jika seni itu berhubungan dengan orang lain. a. Seni sebagai media penerangan: seni merupakan salah satu cara yang paling ampuh untuk membuat mengerti pihak lain. Setiap orang pada dasarnya menyukai hiburan yang menyenangkan. Oleh karena itu hampir semua program pemerintahaan ataupun perusahaan selalu memmakai seni sebagai alat. Misalnya: poster.

b.

Seni sebagai media pendidikan : upaya pendidikan yang sudah umum dilakukan agar menyenangkan adalah seni. Di sekolah, permainan drama dapat diaplikasikan dalampelajaran sejarah. Menyanyi dan bermain musik dipakai untuk memperhalus perasaa. Sedangkan pendidikan nonformal dapat dilakukan oleh pemerintah melalui film, lagu atau wayang.

c.

Seni sebagai media agama : tidak ada satu agama pun yang tidak memiliki nilai seni. Membaca Al-Quran, kaligrafi, nyanian rohani, nasyid, serta arsitektur tempat ibadah (mesjid, gereja, pura dll) adalah seni yang berhubungan dengan agama.

d.

Seni sebagai media hiburan : berekspresi merupakan peluapan perasaan atau emosi. Peluapan emosi yang menyenangkan disebut hiburan. Seseorang akan terhibur setelah mendengarkan musik, menonton film yang bagus ataupun setelah melihat lukisan yang menyentuh perasaannya.

2.1 Filosofi dan Proses Kemunculan Seni a.Filosofi seni Estetika Estetika secara sederhana adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Penilaian keindahan Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam

masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi benda. Konsep the beauty and the ugly Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan. Sejarah penilaian keindahan Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali yang terdokumentasi adalah oleh filsuf Plato yang menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara Aristoteles menilai keindahan datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan. Keindahan (beauty) mengisi keragaman dunia mulai dari mikrokosmos sampai pada makrokosmos dgn ciri-ciri :

Sifat kegenapannya, maksudnya yakni seni/keindahan saling melengkapi cabang pengetahuan yang lain. Misalnya seni dengan teknologi. Ketertiban dan pesona susunan dari bagiannya

b.Proses kemunculan seni Proses terjadinya seni dapat ditinjau dari teori tiru dan teori cipta (Gie, 1983: 76). Teori tiru berasal dari metafisika. Plato mengatakan bahwa karya seni dibuat manusia hanyalah merupakan mimesis (tiruan) dari realita Ilahi. Schopenhouer menjelaskan bahwa seni merupakan pemahaman suatu realita, sejati atau keinginan (will) yang semesta. Seni dapat dilahirkan jika pikiran diarahkan pada ide-ide dan merenungkannya demi ide-ide itu sendiri. Teori inilah yang melahirkan karya naturalis dan realis, meniru alam setepat-tepatnya. Teori cipta, di pihak lain, menyatakan bahwa karya seni tidak terletak pada barang (alam, kenyataan), melainkan pada seniman yang mencipta. Jika kita melihat lukisan abstrak, misalnya, kita tidak boleh memandangnya dengan mata biasa, tetapi harus dengan mata hati. Kita cari idenya dan kita tafsirkan apa yang dihidangkan seniman lewat ciptaannya tersebut. Prosedur mendapatkan karya seni dapat melalui beberapa sumber, di antaranya pengalaman, rasio, dan intuisi. Dari sumber pengalaman kita gunakan metode induktif, berdasarkan gejala-gejala yang konkret dari hasil persepsi pancaindera. Dari Sumber rasio digunakan metode deduktif, lewat penalaran rasio yang abstrak dan bersifat subjektif. Dari sumber intuisi didapatkan karya seni berdasarkan kontemplasi. Sumber ini yang tampaknya menghasilkan karya-karya ekspresionis, impresionis, dan abstrak-ekspresionis.

Dengan adanya intuisi jelas proses penciptaan suatu karya seni tidak dapat diulang. Oleh karena itu, metode ilmiah tidak dapat ditampilkan untuk menciptakan karya seni. Kalaupun dapat dianalisis secara eksperimental, semua pendekatan dan analisis ilmiah itu hanya memusatkan perhatiannya pada sebagian dari kenyataan keindahan. Estetika sebagai filsafat ingin melihat aspek itu secara keseluruhan. Mutu suatu karya seni ditentukan oleh nilai estetik yang terkandung di dalamnya. Harus diingat bahwa keindahan bukanlah nilai satu-satunya dari estetika. Rasa ngeri, takut, sedih, gembira, dan yang lain pun merupakan unsur estetika. Dengan memperhatikan dan mengatur bermacam nilai tersebut sampai menjadi suatu keharmonisan, akan didapatkan karya seni yang bermutu. Suatu karya termasuk dalam seni jika karya tersebut merupakan hasil ciptaan manusia yang kreatif, melahirkan realita baru, dapat dirasakan oleh indera, bersifat manusiawi, merupakan karya individu, dan bersifat universal 2.2 Keterkaitan Antara Seni Dan Teknologi Seni dan teknologi adalah ekspresi budaya suatu masyarakat. Seni mempersoalkan manusia, masyarakat, dan kehidupan. Begitu pula teknologi yang mempersoalkan manusia, masyarakat, dan kehidupan serta ekonomi, ilmu pengetahuan, politik. Teknologi itu kebudayaan dan seni juga kebudayaan. Semua itu, terwujud akibat munculnya gagasan, idea, imajinasi pada diri manusia. Jadi, perbedaan seni dan teknologi sebenarnya hanya pada wujud saja. Karena sesungguhnya keduanya bertolak dari sumber yang sama yakni otak manusia. Penemu-penemu ilmu pengetahuan dan teknologi bukan jenis manusia yang "dingin budaya". Rata-rata mereka penikmat seni yang tidak sembarangan. Mereka mampu memilih karyakarya seni yang sejajar dengan kecerdasan teknologinya.

Mereka yang kreatif dalam teknologi menghadapi kretivitas seni. Sebab, ada teknologi "pertukangan" dan seni "pertukangan".Tingkat pertukangan itu cuma "menghafal" kreativitas orang lain. Mereka ini tidak peduli apakah berdampak merugikan manusia atau membahagiakan manusia. Sedangkan teknologi kreatif selalu berdasarkan pertimbangan kreativitas budaya. Intinya seni dan teknologi sama-sama membutuhkan kreativitas. Teknologi sejati itu kreatif, dan seni sejati itu kreatif. Kreatif itu menemukan nilai-nilai baru yang positif bagi perkembangan manusia. Fakta dan sejarah telah membuktikan betapa besar andil seni dan teknologi dalam pembentukan dinamika peradaban manusia. Dengan kemajuan peradaban itu, manusia semakin menikmati hidupnya dan mampu mengeliminir permasalahan-permasalahan sebagai akibat aktivitas terhadap reaksi lingkungan hidupnya. Hubungan antara seni dan teknologi dapat dipersonifikasikan bagai nilai sekeping mata uang, saling melengkapi, serta saling membutuhkan satu sama lain. Dalam perencanaan produk,apalah artinya seni dan apalah artinya teknologi jika masing-masing berdiri sendiri pada imperiumnya. Suatu produk teknologi, jika tidak dibarengi dengan seni, akan gersang penampilannya. Sedangkan produk yang berasaskan seni tanpa teknologi akan mengalami kemandulan. Kolaborasi seni dan teknologi pada suatu produk niscaya selalu diterima pasar. Seni akan memuaskan kebutuhan batin manusia, dan teknologi memberikan kepuasan pada kebutuhan lahir. Seni juga dapat dikatakan sebagai ilmu karena pada dasarnya, tujuan seni dan ilmu yaitu untuk kemaslahatan manusia. Ilmu jelas bertujuan untuk memecahkan masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia. Sementara itu, seni berupaya memberi hiburan, memperkaya khasanah batin kita, dan memberi arti bagi kehidupan manusia.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh dan dikumpulkan penulis, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan yaitu: 1. 2. Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala Filosofi seni: Seni bebicara mengenai keindahan. Keindahan yakni seni/keindahan saling melengkapi cabang prosesnya, yang mengandung unsur keindahan. mengisi keragaman yang ada di muka bumi, sesuai dengan sifat kegenapannya pengetahuan yang lain Proses kemunculan seni: sebuah karya seni bersumber dari pengalaman, rasio, intuisi dll yang nantinya akan memunculan kehendak. Kemudian terproses dalam jiwa manusia berdasarkan pada tingkat potensi jiwa. Dan pada akhirnya terwujudkan dalam sebuah karya seni 3. Keterkaitan seni dan teknologi: seni dan teknologi dipersonifikasikan bagai nilai sekeping mata uang, saling melengkapi dan saling membutuhkan satu sama lain. Suatu barang yang tidak memiliki seni akan gersang penampilannya, sedangkan didalamnya akan mengalami kemandulan. 3.2 Saran Seni dan teknologi merupakan cabang dari pengetahuan. Keduanya samasama mampu memenuhi kebutuhan manusia. Apabila kita mampu mengkolaborasikannya maka akan tercipta suatu produk dengan kualitas dan nilai estetika yang tinggi. barang tanpa teknologi

DAFTAR PUSTAKA

http://be4rt.com/seni/seni-dan-teknologi/ http://cabiklunik.blogspot.com/2007/09/khazanah-teknologi-dan-seni.html http://fillamenta.blogspot.com/2008/10/filsafat-seni_2563.html http://id.wikipedia.org/wiki/Seni http://id.shvoong.com/humanities/arts/2085108-seni-mistis-dan-teknologi /#ixzz1Z7ZYSp8V http://kampusbaca.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai