DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIAK HULU III KABUPATEN KAMPAR
OLEH DOKTER MUDA COMMUNITY ORIENTED MEDICAL EDUCATION (COME) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
COMMUNITY ORIENTED MEDICAL EDUCATION (COME) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU PangkaIan Baru, Kampar Agustus-September 2011
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIAK HULU III
Ketua Panitia, Sekteraris,
Reza Ariandes S, S.Ked R. Ahmad Anzali, S.Ked
Mengetahui, a/.n. Kepala Puskesmas Siak Hulu
Bd. Sstiti Rshayu, SKM
PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIAK HULU III
LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional karena masalah kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Pembangunan kesehatan sangat terkait dengan keadaan demografi, kondisi ekonomi masyarakat dan pendidikan mereka. Meskipun tujuan akhir dari upaya pembangunan kesehatan adalah seluruh lapisan masyarakat, secara operasional dipilih golongan sasaran secara bertahap. Prioritas utama yang dipilih adalah kesehatan anak, karena kesehatan anak merupakan salah satu modal bagi keberhasilan pembangunan bangsa, yang pada akhirnya akan menghasilkan bangsa dan negara yang sehat.
Menurut Badan Pusat Statistik tahun 1998, beberapa indikator derajat kesehatan penduduk yang mencerminkan derajat kesehatan masyarakat antara lain adalah Angka Kematian Bayi (AKB), status gizi dan umur harapan hidup. Besarnya indikator tersebut berkaitan erat dengan tingkat pendidikan keluarga, sistem nilai dan adat istiadat, kebersihan dan kesehatan lingkungan serta pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk kesehatan balita erat kaitannya dengan pemberian AS waktu bayi, pemberian imunisasi dan status gizi mereka.
Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting. Menurut Departemen Kesehatan R 1995, pemberian AS merupakan cara pemberian makanan bayi yang paling baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada saat awal.Tetapi pemberian asi yang benar antara lain pemberian asi ekslusif hanya ditemui pada 47% populasi dan menyusui dini pada jam pertama ditemui hanya pada 8 % populasi saja. Fenomena inilah yang pada akhirnya mendorong pemerintah untuk menggalakkan program asi ekslusif. Air susu ibu (AS) eksklusif adalah AS yang diberikan kepada seorang bayi secara terus menerus selama 6 bulan tanpa pemberian makanan pendamping AS. Presentasi bayi yang diberi AS eksklusif ini menunjukkan adanya penurunan pada tahun 2010 bila dibandiungkan pada tahun 2009. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan ibu tentang AS ekslusif dan adanya pantangan yang menganggap hal tersebut tidaklah wajar. 4
Penelitian yang dilakukan oleh WHO tahun 2002 membuktikan bahwa bayi yang diberi susu selain AS mempunyai risiko 17 kali lebih besar untuk mengalami diare 3 sampai 4 kali lebih besar kemungkinan terkena SPA (infeksi saluran pernapasan akut) dibanding dengan bayi yang mendapat AS saja. Menurut data United Nation Children's Fund (UNCEF) pada tahun 2008 hanya 5% ibu yang memberi AS eksklusif. Pemberian AS secara eksklusif dapat menekan angka kematian bayi hingga 13%. 6
Cakupan AS eksklusif di Provinsi Riau tahun 2009 yaitu 31,96%, sedangkan cakupan AS tahun 2009 di Kabupaten Kampar sebesar 21,4%. Berdasarkan profil puskesmas Siak Hulu tentang AS eksklusif tahun 2011 didapatkan jumlah balita usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Siak Hulu dari bulan Januari tahun 2011 sampai dengan Juli tahun 2011 adalah 78 bayi, dan cakupan AS eksklusif adalah 2,8% dari 80 % target yang ditetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian AS eksklusif oleh ibu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Faktor yang berpengaruh tersebut antara faktor dari ibu sendiri, faktor pelayanan kesehatan, faktor pemerintah dan faktor lain. Konseling pemberian AS masih terkendala oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang manfaat AS dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dari petugas kesehatan, masa cuti yang terlalu singkat bagi ibu yang bekerja secara formal, kebiasaan setempat dan keagresifan produsen susu formula mempromosikan produknya kepada masyarakat dan petugas kesehatan. 6 Oleh karena itu kami memandang perlu melakukan penyuluhan pemberian AS ekslusif kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Siak Hulu ini sebagai upaya meningkatkan angka cakupan AS eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Siak Hulu . TUJUAN 1. Mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi 2. Memberi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pemberian AS Eksklusif 3. Memotivasi masyarakat untuk proaktif membangun generasi sehat dari AS Eksklusif DESKRIPSI KEGIATAN Nama Kegiatan Kegiatan ini diberi nama Penyuluhan AS Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu . Merupakan sosialisasi terbuka kepada masyarakat. Sasaran Kegiatan/Peserta Masyarakat sasaran Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Siak Hulu , antara lain kader posyandu, ibu hamil, dan ibu yang memiliki balita. Target peserta lebih kurang 1000 orang. Waktu Pelaksanaan Rabu, 13 September 2011 Tempat Aula kantor Camat Siak Hulu, Desa Pangkalan Baru, Kabupaten Kampar Pelaksana Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Riau bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Siak Hulu dan Puskesmas Siak Hulu .
Kepanitiaan Pelindung : Kepala Puskesmas Siak Hulu Penasehat/Pengarah : 1. Dr. Saverin Julia 2. Bd. Satiti Rahayu, SKM 3. Yusfin Hajriani, AMG Ketua : Reza Ariandes S, S.Ked Sekretaris : R. Ahmad Anzali, S.Ked Bendahara : Novia Kusuma Sari, S.Ked Sie. Acara : Elpen Fatrizal, S.Ked Sie. Perlengkapan : Fauzan Yusman, S.Ked Sie. Humas-Publikasi : Winda Putria S, S.Ked SUMBER PENDANAAN Swadana Panitia dan sumbangan tidak mengikat dari pihak lain. TENTATIV KEGIATAN Kegiatan sosialisasi : 24 Agustus s.d. 10 September 2011 Kegiatan Penyluhan : 13 September 2011 07.00-08.00 : Persiapan acara 08.00-08.30 : Pembukaan dan sambutan 08.30-09.30 : Materi penyuluhan dan diskusi 09.30-12.00 : Pemeriksaan dan penyuhan personal ibu hamil : wawancara medis, pemeriksaan antenatal, dan laboratorium. 12.00 : Penutupan PENUTUP Demikian proposal kegiatan ini dibuat dengan sebaik-baiknya, dengan harapan mendapat dukungan dan partisipasi dari masyarakat luas. Kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan materil dan nonmateril, kami mengucapkan terima kasih.