Diskusi

InIeksi saluran kemih sangat sering di temukan pada usia lanjut. Banyak Iaktor-Iaktor
yang mempengaruhi berkembangnya inIeksi saluran kemih pada usia lanjut. Faktor-Iaktor
tersebut yaitu Iaktor penderita (Iaktor nutrisi, Iaktor imunitas tubuh, Iaktor perubahan
Iisiologik, dan Iaktor terdapatnya berbagai proses patologik), Iaktor lingkungan, dan Iaktor
kuman.(harmodjoe boedi)
Faktor nutrisi berperan dalam terjadinya suatu inIeksi. Pernyataan ini diperkuat oleh
penelitian sebelumnya dimana dari 520 sample urin di rumah sakit yang kualitas dan
kuantitas makanannya baik hanya ditemukan 81 kasus terjadinya inIeksi saluran kemih
(nowroozi,dkk,2004). Jadi nutrisi yang baik mengurangi resiko terjadinya inIeksi saluran
kemih pada usia lanjut. Czeresna mendapatkan bahwa mereka dengan status gizi kurang
memiliki resiko inIeksi saluran kemih sebanyak 8-12 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
mereka yang status gizi normal.
Suasana panti yang seperti rumah sendiri bagi usia lanjut dan interaksi yang baik antar
penghuni dan penghuni dengan petugas akan mempengaruhi kualitas nutrisi tiap anggota
panti. Keadaan lingkungan yang baik dan bersih, suasana tempat makan yang tenang,
pelayanan penyajian makanan yang baik dan terorganisir dapat mempengaruhi status gizi
para penghuni panti. Berkurangnya Iungsi indra pengecapan dan penciuman menyebabkan
berkurangnya rasa kenikmatan saat menyantap makanan sehingga secara tidak langsung
mengurangi naIsu makan(nowroozi). Selain itu menurut Crezesna, depresi pada geriatri
dapat menyebabkan menurunnya minat yang dapat berdampak pada menurunnya asupan
makanan, sehingga status nutrisi menurun.
Pada kasus Ny. A sering mengeluh naIsu makan menurun karena makanan yang
diberikan tidak sesuai dengan selera makan Ny. A, selain itu Ny. A juga menyatakan bahwa
tempat untuk menyajikan makanannya kurang bersih, oleh karena itu terkadang Ny. A
mengaku suka jajan diluar. Selain itu panti werdha sendiri tidak memiliki ruangan makan
bersama bagi seluruh penghuni panti, hal ini menyebabkan petugas tidak dapat mengontrol
penghuni mana yang makannya tidak dihabiskan padahal menurut de groot dkk, asupan
minimal makanan perhari bagi usia lanjut adalah 1500 kcal tetapi terkadang ada penghuni
panti yang tidak menghabiskan makanan yang disediakan sehingga masukan nutrisi pun
berkurang tidak mencapai angka minimal 1500 kcal.
Faktor imunitas tubuh antara lain imunitas alamiah misalnya kulit, sillia, lendir
mukosa,dll sudah berkurang kualitas dan kuantitasnya, demikian pula dengan Iaktor imunitas
humoral dan seluler (darmojo boedhi). Status nutrisi yang menurun mengakibatkan daya
tahan tubuh yang berkurang (Czeresna). Pada laporan kasus Ny. A, Ny. A suka tidak
menyiram dan membersihkan diri setelah buang air kecil karena jumlah air yang sedikit,
sehingga di pastikan ada sisa urin yang tertinggal di kulit genitalia Ny. A sehingga mungkin
kuman menetap disana, sehingga kulit genitalia menjadi port d`entri bagi kuman.
Faktor perubahan Iisiologis pada saluran kemih usia lanjut adalah terjadinya pengosongan
kandung kemih yang tidak sempurna (sudoyo), hal ini menyebabkan adanya sisa urin yang
tertinggal di kandung kemih. Pada laporan kasus Ny. A, Ny. A sering kencing di malam hari,
semakin meningkat intensitas kencing maka semakin banyak sisa urin di kandung kemih,
sedang urin adalah media yang baik bagi tumbuhnya kuman(sudoyo).
Terdapatnya berbagai Iaktor patologik seperti menurunnya status Iungsional pasca stroke,
kemampuan gerak ekstremitas yang kurang, ketidakseimbangan postural serta gangguan
koordinasi mengakibatkan usia lanjut kurang seksama dalam melaksanakan aktivitas
membersihkan diri sendiri, termasuk daerah genitalia. Czeresna juga melaporkan bahwa
perempuan usia lanjut dengan status Iungsional yang lebih rendah akan mempunyai resiko
2,66 kali lebih tinggi untuk terjadi inIeksi saluran kemih. Pada deskripsi kasus Ny. A
memiliki keadaan kaki terkilir karena jatuh, yang mengakibatkan gangguan berjalan dan
beraktivitas sehingga perawatan terhadap diri berkurang, termasuk perawatan daerah
genitalia.
Faktor lingkungan panti werdha turut berperan dalam timbulnya suatu inIeksi saluran
kemih. Pada penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa para penghuni panti lebih mudah
menderita inIeksi saluran kemih dari pada mereka yang tinggal di tengah masyarakat.
(nowrozii).
Faktor kuman. Jumlah dan virulensi kuman yang menjadi penyebab inIeksi pada usia
lanjut dan usia muda berbeda, hal ini disebabkan terutama karena sudah terdapat berbagai
penurunan Iisiologik akibat proses menua (boedhi darmojo). Pada penelitian sebelumnya di
Iran ditemukan 64,4 penyebab InIeksi saluran kemih adalah E.colli, 15,7 proteus
mirabillis, 6,1 klebsiella, 6,1 proteus vulgaris, 2,6 satph aureus, 1,7 alcaligenes
Iaecalis, pseudomonas aeruginosa dan providencia.(nowroozi).
Faktor - Iaktor tersebut diatas dapat bertindak sebagai pencetus terjadinya inIeksi saluran
kemih pada penghuni panti bukan hanya Ny. A tetapi seluruh penghuni lain juga. Sehingga
penting bagi kita untuk memperhatikan hal hal kecil bagi kita tetapi penting bagi para
penghuni panti.
Untuk itu sangat di rekomendasikan bagi dokter untuk memahami 2 prinsip utama yang
harus dipenuhi guna melaksanakan pelayanan kesehatan pada usia lanjut yaitu pendekatan
holistik serta tata kerja dan tatalaksana secara tim.
1. Prinsip holistik menyangkut berbagai aspek, yaitu :
a) Seorang penderita lanjut usia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya,
meliputi lingkungan kejiwaan (psikologik) dan sosial ekonomi.
b) Dalam pemberian pelayanan harus dimulai dari pelayanan di masyarakat sampai
ke pelayanan rujukan tertinggi, yaitu rumah sakit yang memiliki sub spesialis geriatri.
Pelayanan kesehatan harus merupakan bagian dari pelayanan kesejahteraan lansia
secara menyeluruh.
c) Pelayanan holistik juga berarti bahwa pelayanan harus mencakup aspek
pencegahan, promotiI, penyembuhan, dan pemulihan.
2. Prinsip tatakerja dan tatalaksana secara tim yang harus dilaksanakan di manapun
pelayanan geriatri diberikan. Tim geriatri merupakan bentuk kerjasama multi-dsipliner yang
bekerja secara inter-disipliner (boedhi darmojo).