Anda di halaman 1dari 6

8usiness PIon

vvivv,v cc
')c.1 T (11 1"
1.Latar Belakang
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara
komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang
pesat dikarenakan :
1) dapat diBudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi,
2) teknologi Budidaya relatiI mudah dikuasai oleh masyarakat,
3) pemasarannya relatiI mudah dan
4) modal usaha yang dibutuhkan relatiI rendah.
Budidaya lele dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m - 800 m dpi. Persyaratan
lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesiIik, artinya dengan penggunaan
teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air Budidaya masih tetap dapat
dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas ~800 m dpi. Namun bila Budidaya
dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan
sosial sekitarnya artinya kawasan Budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan
yang dilakukan Pemda setempat. Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun
pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak
tembok dan bak plastik dapat memanIaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal
lainnya. Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau
sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu. Parameter kualitas
air yang baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut :
Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32C. Suhu air akan
mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta
kelarutan oksigen dalam air. Budidaya ikan lele dapat dilakukan dalam bak plastik, bak
tembok atau kolam tanah. Dalam Budidaya ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan
adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.

2.Visi dan Misi
2.1 Visi
Menfadi satu-satunya perusahaan yang bergerak dibidang peternakan lele yang
amanah, sinergi dan profitable dengan mengunggulkan sistem Syariah
2.2 Misi
a. Menjadi salah satu perusahaan yang menyuplai kebutuhan lele di daerah Bogor
b. Membudidayakan lele yang berkualitas tinggi yaitu sehat dan murah
c. Menjadi lahan dakwah untuk memajukan ekonomi syariah.

3. Faktor Kunci Sukses
Kunci keberhasilan bagi udidaya lele adalah :
O Budidaya menggunakan bibit lele yang merupakan bibit unggul di daerah Bogor
O Keadaan kolam yang strategis yaitu ditengah perkampungan dan cukup luas
sehingga mampu menampung banyak lele.
O Manajemen keuangan dan sumber daya manusia yang proIesional
O Disiplin dan bertanggungjawab dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang
ditanggung

4. Gambaran Umum Bentuk Usaha
Kami adalah perusahaan yang bergerak dalam budidaya lele. Kami memiliki
sumberdaya-sumberdaya manusia yang handal dan memiliki kapabilitas di dalamnya.
Dari mulai manajerial, pengembangan, dan teknis lapangan.
Dalam budidaya lele ini, waktu yang dibutuhkan untuk pembesaran lele dari bibit
hingga masa panen adalah kurang lebih selama 65 hari. Hal itu juga termasuk kedalam
masa persiapan kolam hingga penebaran bibit lele dalam kolam.
Lele sudah dapat dipanen sekitar 40-60 hari bergantung kepada besarnya lele yang
dapat dipanen yang juga tergantung kepada pakan dan kualitas dari bibit serta jenis
tambahan obat-obatan yang bersiIat hormonal.

Untuk tenaga ahli kami memiliki orang yang sudah sangat berpengalaman baik
secara teori maupun praktek dilapangan sehingga sudah tidak diragukan lagi
kemampuannya dalam budidaya dan pemanIaatan lele kedepan.
Untuk pemasaran, lele akan dipasarkan dengan dua cara, yakni langsung dan tidak
langsung. Langsung berarti lele akan langsung dijual di pasar kepada pedagang yang
telah memesan terlebih dahulu atau kepada pelaku usaha hasil olahan lele. Sedangkan
secara tidak langsung berarti lele akan dijual kepada pihak pengumpul yang akan
mendistribusikannya ke atau di pasar.
Usaha budidaya lele ini bertempat dan berlokasi di Kecamatan Gunung Sindur,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dalam lokasi tersebut, terdapat 4 kolam lele,
sedangkan yang akan digunakan oleh kami hanya 1 kolam saja. namun apabila
dimungkinkan dan awal dari investasi dan budidaya yang dilakukan berhasil, serta
dengan permodalan yang kuat, maka budidaya ini dapat dikembangkan lebih besar serta
dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar pula.

5. Struktur Umum Pemilik Usaha
Penasihat : Dr. Euis Amalia, M.Ag
Direktur Utama : Prasetyo Wardoyo
Direktur Produksi : Fani
Direktur Pemasaran : Musadad
Direktur Keuangan : R.Nopiar
Direktur Administrasi : Dlobit

Struktur dalam kelompok
Penanggung jawab kel : Ilham Zulhelmi
PJ Investasi : Annisa Fathih Kurnia
Iva junaidah
PJ Keuangan : Fatimah Azzahra
Sari Ardiyanti Rahayu
PJ Operasi : Gilang Aji S
SiIa Fauziah
PJ Pemasaran : Ninna kusumastuti
RiIa Farhah
PJ Administrasi : Winda
Tristia Harni
PJ Akomodasi : Ahmad Aminullah


6. Analisis Pesaing
.1 Pesaing
Banyaknya petani yang memBudidayakan lele di daerah Bogor tidak membuat kami
pesimis karena Iaktanya lele yang dikonsumsi sehari-hari masih disuplay dari luar bogor
sehingga suplai dari Bogor sendiri masih kurang.
.2 Resiko atau Hambatan
Resiko yang dipertimbangkan dalam memulai dan mengembangkan usaha ini adalah :
O Hama penyakit yang ada ketika Budidaya berlangsung.
O tingkat mortalitas yang tinggi.
Kedua resiko ini dapat diminimalisir dengan cara perawatan yang baik dan benar oleh
ahlinya.

7. Analisis Swot
O Kelebihan
1. Masih tingginya permintaan pasar terhadap lele terlihat dari mahalnya harga
lele di pasar.
2. Masih impornya perikanan di bogor terutama lele dari luar kota
3. Murahnya harga pekerja dan tanah di wilayah Bogor
O Kekurangan
1. Jauhnya jarak antara tengkulak dengan tambak menambah biaya transportasi.
2. Angka penyusutan penjualan yang dikarenakan jauhnya jarak ke tengkulak
sehingga banyaknya lele yang mati membuat pengurangan nilai produksi.
O Ruang kesempatan yang tersedia
1. Banyaknya penjual lele di pasar menjadi nilai tambah karena berarti lele
masih mudah dalam pemasaran.
2. Belum banyaknya pengembangan hasil produk pakan berbahan dasar lele
menjadi wilayah olah sendiri.
O Ancaman dan penanggulangannya
1. Banjir menjadi ancaman besar terhadap segala jenis tambak tidak terkecuali
lele. Untuk itu sudah jelas pastilah kami mencari lahan yang aman dari banjir.
2. Hama seperti luak dan ular menjadi penting untuk di khawatirkan karena
dapat menurunkan jumlah produksi. Untuk itu kami menanggulanginya dari
membuat pagar hingga mengadakan jebakan guna mengurangi jumlah
kerugian yang dihasilkan karena kemungkinan terserang oleh hama ini.
3. Penyakit juga biasa meyerang perikanan. Untuk itu kami menganggap penting
untuk menganalisis kualitas air dan kemungkinan tumbuhnya penyakit
dikarenakan adanya bibit2 penyakit, juga persiapan lahan yang matang
menjadi salah ssatu Iaktor penekatan terhadap penyerangan penyakit ini.
Kami juga mengadakan pemeriksaan rutin terhadap lele dikarenakan
kemungkinan terserang wabah juga besar sehingga penting untuk segera
ditanggulangi
O Analisis pengembangan
1. Dikarenakan masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap lele sehingga
untuk pengembangan lahan dalam jumlah besarpun masih dirasa
memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada.
2. Menciptakan pasar sendiri juga dinilai penting guna melewati batas
equlibrium penjualan dengan cara mengolah hasil pembudidayaan jadi produk
olahan yang dapat dikonsumsi secara instan.
3. Menciptakan momentum dan prestis dari produk lele juga menjadi marketing
dari hasil olah lele sehingga tertancap pada benak mereka bahwa suatu
kebanggaan atau kebiasaan merngonsumsi lele pada waktu tertentu tentunya
dalam pengolahan produk lele berbentuk lain.

8. Analisis Keuangan
Terlampir.

Dari hasil perhitungan terlampir, maka dana yang dibutuhkan dalam Investasi ini adalah
Rp1.2 per/ekor dan atau berkisar Rp1.2.167. dari total produksi sekitar 1000 lele. Dan
dengan pembagian keuntungan yang sudah terlampir.

Anda mungkin juga menyukai