Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup di dunia.Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang dunia
ini. Selain itu , bagi tumbuhan khususnya yang berkloroIil cahaya matahari sangat
menentukan proses Iotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan
untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses Iotosintesis dan
pertumbuhan , meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Selain itu , kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan
menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat (tidak hijau).
Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat
memaksimalkan Iungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan.Sebaliknya ,
tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuhan
tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek , daun berkembang baik
lebih lebar, lebih hijau , tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.

Misalnya saja pada tanaman cabai rawit.Bagi masyarakat Asia khususnya
penduduk Indonesia tanaman cabai rawit adalah tanaman yang sangat

penting.Dikarenakan Indonesia sangat terkenal dengan masakan yang berbumbu


sangat pedas.Selain itu Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani.Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia
juga mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah dan kebutuhan sehari-hari
khususnya cabai rawit.

Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhan cabai rawit yang baik itu
dipengaruhi oleh beberapa Iaktor salah satunya adalah pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan cabai rawit. Mengapa hal itu bisa terjadi?.Mungkin sebagian orang
tidak mengetahui sebabnya.

Oleh sebab itu , kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting dalam
pembuatan makalah kami. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang sudah ada
itu benar. Selain itu makalah ini kami buat karena tugas dari guru kami yaitu Ibu
Sri Sunarti yang tidak lain adalah guru biologi kami.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai rawit?
Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan tanaman cabai rawit yang diletakkan
dalam ruangan (kurang cahaya) dan tanaman cabai rawit yang diletakkan di luar
ruangan (yang mendapatkan banyak cahaya)?


1.3 BATASAN MASALAH
Kami meneliti pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit selama 12
hari.

1.4 TU1UAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh
cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
manIaat yang diperoleh setelah melakukan percobaan ini adalah :
1. Dapat emngetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
2. Sebagai bahan ajar serta sumber untuk mempelajari pengaruh cahaya terhadap
tanaman
3. Sebagai sumber inIormasi dan pengetahuan umum bagi masyarakat tentang
pertanian khususnya yang ada hubungannya dengan pengaruh cahaya matahari
terhadap tanaman cabe rawit.



BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA
2.1 KA1IAN TEORI
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatiI yang
dihasilkan dari pertambahan jumlah sel dan bersiIat irreversible ( tidak dapat
kembali).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatiI terhadap
pengembangan tubuh organisme. Adapun Iactor Iactor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu.

Faktor Eksternal :
1.Suhu
2.Cahaya
3.Air
4.Nutrisi
5.Kelembapan udara
6.Tingkat keasaman dan basa ( pH )

2.1.1 Tinjauwan Umum Tentang Cahaya
Cahaya merupakan Iaktor utama sebagai sumber energi dalam Iotosintesis,
Untuk menghasilkan energi.

Kekurangan cahaya pada saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan

gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah
dan daunya berukuran lebih kecil, tipis, dan berwarna pucat.
Kebutuhan cahaya pada tanaman untuk perkecambahannya bervariasi tergantung
pada jenis tanaman.Adapun besar pengaruh cahaya terhadap perkecembahan
tergantung pada intensiitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran.
Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan benih dapat dibagi atas 4 golongan,
yaitu golongan yang memerlukan cahaya mutlak, golongan yang memerlukan
cahaya untuk mempercepat perkecambahan, serta golongan di mana benih dapat
berkeceambahan baik pada tempat gelap ataupun terang.

2.1.2 Klasifikasi Tanaman Cabai Rawit
Botani Tanaman Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam Iamili Solanaceae.
Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk ke dalam genus Capsicum,
diantaranya adalah lima spesies yang telah dibudidayakan, yaitu : C. baccatum, C.
pubescens, C. annuum, C. chinense dan C. Irutescent.
KlasiIikasi tanaman cabai :
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angioispermae
Classis : Dicotyledone
Ordo : TubiIlorae
Familia : Solanaceae

enus : Capsicum
Species : Capsicum annuum L.
2.1.3 Hormon Pada Tumbuhan Yang Mempengaruhi Pada Percobaan Ini
Auksin
Jaringan penghasil pada tunas apikal, daun muda, embrio dalam sel.
Merangsang perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan sel akar,
diIerensiasi, percabangan, dominansi tunas apikal, perkembangan bakal buah,
Iototropisme dan gravitropisme.

2.2 HIPOTESA
Hipotesa penelitian ini adalah,jika tanaman cabai rawit diletakkan di luar ruangan
maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih
lebar,tebal,hijau tampak segar dan batang kecambah tampak lebih kokoh. Dan jika
tanaman cabai rawit diletakkan di dalam ruangan maka batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah,daunnya berukuran kecil,tipis dan berwarna
pucat tidak hijau.





BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel kontrol
'ariable yang mempengaruhi atau mengontrol (X) adalah cahaya matahari yang
diberikan pada tanaman percambaan.
2. Variabel bebas
'ariable yang dipengaruhi atau berubah (y) yaitu tinggi, jumlah daun dan struktur.
3.2 RANCANGAN PENELITIAN
` perlakuan 1 : cabe rawit diletakkan di dalam ruangan ( kurang cahaya )
* perlakuan 2 : cebe rawit diletakkan di luar ruangan ( mendapat banyak cahaya )
3.3 SASARAN PENELITIAN
Membuktikan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman cabe rawit
3.4ALAT DAN BAHAN
1. buah pot yang berisi tanah
2. Penggaris
3.10 biji cabai rawit yang sudah dikeringkan

%
4.Air
5. Cahaya matahari

3.2 LANGKAH KER1A
1. Menentukan variable variable.
- variable bebas : cahaya matahari
- variable terikat : tinggi tanaman cabai rawit, warna daun, dan kokoh tidaknya
tanaman cabai rawit
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menanam 4 biji cabai rawit ke dalam pot I dan meletakkanya ke dalam
ruangan.
4. Menanam 4 biji cabai rawit ke dalam pot II dan meletakkanya ke luar ruangan
5. Menyirami tanaman cabai rawit seyiap sore hari
6.Mengukur tinggi tiap tiap tanaman cabai rawit setiap 2 hari sekali
7. Mengamati perbedaan perbedaan yang terjadi antara tanaman pot I dan pot II
misalnya, jumlah daun, warna daun, dan kokoh tidaknya batang tanaman cabai
rawit.
8. Mencatat hasil pengukuran dan pengamatan ke dalam table hasil penelitian.



%
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
4.1 TABEL DAN HASIL PENELITIAN
Dari 5 biji tanaman cabai rawit yang kami tanam hanya 3 biji yang mengalami
perkecambahan. Karena itu kamai hanya mengamati dan mengukur tiga biji yang
mengalami perkecambahan tersebut.

Tabel hasil penelitian pot I
( tanaman cabai rawit dalam ruangan )

Tinggi tanaman
Hari ke 1

0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
-

Hari ke 2
0.5 cm
1 cm
0 cm

0.5 cm
Mengalami perkecambahan.

Hari ke 3
2 cm
3 cm
2 cm
2.5 cm
Muncul daun.

Hari ke 4
4 cm
5 cm
4 cm
4.3 cm
Pertambahan daun cepat, daun 2 helai, kecil, tipis, berwarna pucat, batang
kecambah tidak kokoh.
Hari ke 5
4.5 cm
6 cm
5 cm
5.16 cm
Daun tetap 2 helai, tipis, kecil, berwarna pucat, batang kecambah melengkung.


Hari ke 6
5cm
6.5cm
5.5cm
5.67cm
Daun tetap 2 helai, tipis, kecil, berwarna pucat, batang kecambah melengkung.
8

Tabel hasil penelitian pot II
( tanaman cabai rawit di luar ruangan )
Hari ke 1
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
-

Hari ke 2
0.5 cm
0.7 cm
0.5 cm
0.56 cm

Mengalami perkecambahan.

Hari ke 3
2 cm
2 cm
1.7 cm
1.9 cm
Muncul daun.

Hari ke 4
2.3 cm
2.1 cm
2.1 cm
2,16 cm
Daun 3 helai, lebat, tebal berwarna hijau.

Hari ke 5
3 cm
2.8 cm
2.7 cm
2.83 cm
Daun 3 helai, lebat, tebal berwarna hijau, batang kecambah tegak dan kokoh

Hari ke 6
3.2 cm
3 cm
3 cm
3.06 cm
Daun 4 helai, lebar berwarna hijau, batang kecambah tegak dan kokoh/

4.2 ANALISA DATA
- Tanaman cabai rawit pada pot I ( dalam ruangan )
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun
pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau ( pucat ) dan batang
kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung
karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat.
Tanaman di pot I ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya
matahari disaat perkecambahan. ejala etiolasi ditandai dengan pertambahan
tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berIungsi dalam
perpanjanga sel sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang
tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun
berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman
tidak bisa melakukan proses Iotosintesis sehingga tanaman kekurangan nutrisi.

- Tanaman cabai rawit pada pot II ( di luar ruangan )
Mengalami pertumbuhan yang lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih

cepat, berwarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh.
Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh Fungsi hormone auksin yang
dihambat oleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya matahari yang cukup
tanaman tersebut dapat melakukan proses Iotosintesis secara maksimal, sehingga
tanaman tersebut memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pot
II tampak lebih gemuk, kokoh berdaun lebar, tebal dan banyak.











BAB V
PENUTUP
5.1KESIMPULAN
1.Hasil percobaan menunjukkan bahwa:
Tanaman di dalam ruangan mengalami pertumbuhan lebih cepat dan
mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis, berwarna
pucat, batang melengkung dan tidak kokoh.
Tanaman di luar ruangan pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar dan
tebal, berwarna hijau, batang tegak dan kokoh.
2.Cahaya merupakan Iaktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.

5.2 SARAN
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih
jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang
cukup cahaya dan kurang cahaya matahari.




DAFTAR PUSTAKA
Slamet, Prawirohartono, dkk. 2007. Sains Biologi 3 SMA/MA. Bumi Aksara :
Jakarta
Indan, Kistinnah, dkk.2009. Biologi Makhluk Hidup Dan Lingkuganya. Pusat
perbukuan Departemen pendidikan Nasional : Jakarta
Zhamal, 2008.Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan. Http://
catatanzhamal.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 25 juli 2011 pukul 15 ; 56
Http:// goole. Com/. Diakses pada tanggal 25 juli 2011 pukul 16 : 46

Anda mungkin juga menyukai