Anda di halaman 1dari 14

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Metode Prediksi Erosi


Metode USLE (Universal Soil Loss
Equation)

Faktor Kelerengan (LS)


KONSERVASI TANAH DAN AIR
Kelompok 3
Zulqadar Mursida (P0303215004)
Amaliah (P0301215003)

Pendahuluan
Erosi merupakan proses alamiah yang tidak bisa
dihilangkan sama sekali.

Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan


dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh
kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia, erosi
yang terpenting adalah yang disebabkan oleh air

Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengusahakan


supaya erosi yang terjadi masih di bawah ambang
batas maksimum (soil loss tolerance), yaitu besarnya
erosi yang tidak melebihi laju pembentukan tanah.

Pendahuluan
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam
atau semakin panjang.

Apabila lereng semakin curam maka kecepatan aliran


permukaan meningkat shg kekuatan mengangkut
meningkat pula.

Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume


air yang mengalir menjadi semakin besar.

Universal Soil Loss Equation


(USLE)
USLE memungkinkan perencana memprediksi laju

erosi rata-rata lahan tertentu pada suatu kemiringan


dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam jenis
tanah dan penerapan pengelolaan lahan.
USLE dirancang untuk memprediksi erosi jangka
panjang dari erosi lembar (sheet erosion) dan erosi
alur dibawah kondisi tertentu.
USLE dapat memprediksi erosi pada lahan-lahan non
pertanian, tapi tidak dapat memprediksi pengendapan
dan tidak memperhitungkan hasil sedimen dari erosi
parit, tebing sungai dan dasar sungai.

Universal Soil Loss Equation


A R.K .LS .C.P
(USLE)
A = banyaknya tanah tererosi per satuan luas per satuan waktu (ton/ha/tahun)
R = faktor erosivitas hujan dan aliran permukaan, yaitu jumlah satuan indeks erosi hujan,
yang merupakan perkalian antara energi hujan total (E) dan intensitas hujan maksimum 30
menit (I30), tahunan (KJ/ha)
K = faktor erodibilitas tanah, yaitu laju erosi per indeks erosi hujan (R) untuk suatu tanah
yang diperoleh dari petak percobaan yang panjangnya 22,13 m dengan kemiringan
seragam sebesar 9% tanpa tanaman (ton/KJ)
LS = faktor panjang kemiringan lereng, yaitu perbandingan antara besarnya
erosi dari tanah dengan suatu panjang lereng tertentu terhadap erosi dari tanah
dengan panjang lereng 22,1 m di bawah keadaan yang identik
C = faktor tanaman penutup lahan dan manajemen tanaman, yaitu perbandingan antara
besarnya erosi dari suatu bidang tanah dengan vegetasi penutup dan pengelolaan
tanaman tertentu terhadap besarnya erosi dari tanah yang identik tanpa tanaman
P = faktor tindakan konservasi praktis, yaitu perbandingan antara besarnya erosi dari tanah
yang diberi perlakukan tindakan konservasi khusus (seperti pengolahan tanah menurut

Faktor Kelerengan LS
Faktor L dan S, masing-masing adalah faktor panjang dan
kemiringan lereng tanah.

Nilai LS biasanya merupakan satu kesatuan dari faktor


bentuk lahan dalam memperkirakan laju erosi yang akan
terjadi.

Faktor LS, kombinasi antara panjang lereng (L) dan


kemiringan lereng (S) merupakan nisbah besarnya erosi
dari suatu lereng dengan panjang dan kemiringan tertentu
tehadp besarnya erosi dari plot lahan dengan panjang
22,13 m dan kemiringan 9%. Nilai LS untuk sembarang

L
LS

22

22

LS

0,006541S
z

0,0456 S 0,065

Lereng < 22%, S dalam %

65,41Sin S 4,56SinS 0,065


Lereng > 22%, S dalam 0
2

L = panjang lereng (m) yang diukur dari tempat

mulai terjadinya aliran air di atas permukaan tanah


sampai tempat mulai terjadinya pengendapan

S = kemiringan lereng (derajad)


Z = konstanta yang besarnya tergantung dari
besarnya S,
z = 0,5 jika
z = 0,4 jika
z = 0,3 jika
z = 0,2 jika

S 5%
5% > S 3%
3% > S 1%
S < 1%

Nomograf LS

Nomograf LS

Nilai Faktor Kelas Lereng,


LS
Kelas lereng

Kemiringan
lereng

Penilaian

I
II
III
IV
V

0-8
8 - 15
15 - 25
25 - 40
> 40

0,4
1,4
3,1
6,8
9,5

350000

360000

370000

380000

390000

400000

9180000

9180000

6.80

P E T A F A K T O R ( L S)
K E M I R I N G A N L E R E N G W IL A Y A H
S U N G A I B O G O W O N T O L U K U L O

BA N J A R NE G A R A

W O N O S OB O

1.40

1.40

0.40

1.40
0.40

9.50

1.40
3.10

0.40

6.80
3.10
9.50

1.40

9.50

W a duk
W a da slin ta ng

GarisPantai

6.80
6.80

9.50

D A S
L ukulo

1.40

1.40

1.40

3.10

9150000

9150000

PU R W O RE J O

3.10

1.40
0.40
9140000

350000

9130000

16

360000

KU L O N P R OG O

24 Km

370000

380000

390000

400000 mT

300000

350000

400000

450000

500000

Inzet

JawaTengah
D I.
Yogyakarta
250000

300000

350000

400000

450000

500000

9200000 9150000 9100000

250000

9130000 m U

KelasKemiringanLerengDanNilaiLS
>40%
LS:9,5
2540%
LS:6,8
1525%
LS:3,1
815%
LS:1,4
08%
LS:0,4

6.80

1.40

3.10

KelasJalan
JalanKolektor
JalanArteri
JalanLokal

9250000

D A S
B og ow on to

9140000

D A S
C okr oy a sa n

Waduk

JalanKeretaApi

D A S
Wawar

KE B U M EN

BatasLuarW SBogowontoLukulo
BatasKabupaten
BatasKecamatan

3.10

1.40

Sungai

M A G E L AN G

9160000

9160000

1.40

9.50

Sk a la 1 :3 5 0 .0 0 0
Leg en d a :

9100000 9150000 9200000 9250000

1.40

9170000

9170000

9.50

Sumber:
1.PetaRupaBum iIndonesia,Skala1:25.000,
Tahun1999.
2.HasilAnalisis.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai