Anda di halaman 1dari 4

HAK ASASI MANUSIA Hak asasi manusia ( HAM) merupakan kasus internasional dan bahan perbincangan yang menonjol

dalam dekade terakhir . hal ini memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh karena dimensi pengaruhnya dalam dalam kehidupan internasional dan nasional sangat besar.di era globalisasi seperti sekarang ini kemajuan teknologi komunikasi dan transfortasi menurut pelbagai negara untuk mengkaji permasalahan tersebut secara intensif.informasi yang masuk ke suatu negara tidak hanya melalui interaksi internal, tetapi tanpa dapat dicegah telah dan akan terus terjadi interaksi,interkoneksi dan interdependensi ( interface ) antar bangsa. HAM ( human right ) yang secara universal diartikan sebagai those right which are inherent in our nature and without which we can not live as human being oleh masyarakat di dunia,perumusan dan pengakuannya telah diperjuangkan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Dimulai dengan piagam PBB yang memadang betapa pentingnya HAM dalam rangka mempromosikan kemajuan masyarakat dan standar kehidupan yang lebih baik dalam kemerdekaan yang lebih luas ( to promote social proggress and better standards of life in large freedom ), bangsa-bangsa di dunia melalui PBB telah mengumumkan deklarasi universal tentang HAM ( universal declaration of human rights) pada tahun 1948.selanjutnya pada tahun 1966 muncul intrnasional bill of human rights yang lain sebagai kelengkapan deklarasi tersebut yakini: A. Internasional covernant on economic social and culture rights B. Intenasional covernant on civil and political rights C. Optonal protocol to the internasional covernant on civil and political rigghts. Berbagai usaha yang di lakukan oleh PBB ternyata mendapatkan tanggapan positif dari berbagai negara atau kelompok negara di dunia,hal ini nampak dari konvensi eropa tentang HAM adanya banjul charter di kawasan afrika dan deklarasi HAM di amerika latin dan munculnya deklarasi HAM yang di lakukan oleh organisasi islam internasional sesuai dengan syariah islam ( CAIRO DECLARATION 1990),usaha tersebut masih berlanjut diberbagai kawasan di dunia seperti adanya asia pacific workshop on human rights issue di jakarta 1993 yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan regional untuk asia menyongsong konferensi dunia tentang HAM di bangkok pada bulan april 1993 dan puncaknya adalah world conference on human rights pada bulan juli 1993 di wina. Ada 4 pandangan mengenai HAM 1. Mereka yang berpandangan unversal-absolut yang melihat HAM sebagai nilai-nilai universal sebagaimana dirumuskan di dalam the internasional bill of human rights 2. Mereka yang berpandangan universal-relatif mereka ini juga memandang persoalan HAM sebagai masalah universal yang di dasarkan atas asas-asas hukum internasional tetap di akui keberadaanya . 3. Mereka yang berpandangan partikulasi absolut yang melihat HAM sebagai persoalan masingmasing bangsa tanpa memberikan alasan-alasan yang kuat , khususnya dalam melakukan penolakan terhadap berlakunya dokumen-dokumen internasional pandangan ini bersifat chauvinis,egois,defensif dan pasif tentang HAiM. 4. Mereka yang berpandangan partikulasi-relatif yang memandang persoalan HAM di samping sebagai masalah universal juga merupakan masalah nasional masing-masing bangsa. Pandangan ini tidak sekedar defensif tetapi juga secara aktif berusaha mencarikan perumusan dan pembenaran karakteristik HAM yang di anutnya.hal ini sesuai dengan pandangan komprehensifintergal yang kita anut atas dasar asas kekeluargaan yang harus mengacu pada pendekatan sistemati k ( system approach ). HAM sebagai pemikiran dan HAM sebagai paradigma tidak lahir secara bersama-sama dengan deklarasi universal HAM ( 1948).di tinjau secara historis apa yang terjadi pada tanggal 10 desember

1949 merupakan titik kulminasi perjuangan umat manusia setelah menyaksikan kekejaman perang masa lalu. Bagi bangsa indonesia masalah HAM bukan masalah asing , karena sudah sejak merumuskan UUD 1945 Para pendiri republik ini sudah memperdebatkan masalah HAM. Akhir-akhir ini perhatian bangsa indonesia terhadap HAM semakin besar karena pelbagai alasan,alasan-alasan tesebut antara lain timbulnya kasus-kasus internal berupa pelanggran terhadap HAM yang mendapatkan kritik tajam di dunia internasional ,keanggotan indonesia dalam komisi HAM ( COMMISSION ON HUMAN RIGHTS ) PBB pada tahun 1991 dan kepemimpinan indonesia dalam gerakan non blok.kaitan HAM dengan hukum sangatlah erat karena sifatnya yang kodrati dan universal sehingga tidak memerlukan pengesahan,namun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang semakin komplek,pengaturan hukum terhadap HAM ( positivization of rights) akan memperkuat posisi indonesia sebagai negara hukum. hukum di fungsikan sebagai sarana untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan nasional yang secara alamiah telah disepakati sebagai masukan untuk melakukan modifikasi sosial.modifikasi merupakan kompromi untuk menetralisasi kelemahan fungsi hukum baik sebagai alat control sosial maupun sebagai alat rekayasa sosial. Munculnya keppres nomor 50 tahun 1993 tentang pembentukan komisi nasional HAM ( KOMNASHAM ) merupakan variabel kondusif tersendiri. Sekalipun banyak pula keritik yang terlontar.tugas komisi tersebut adalah: 1. Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai HAM, baik kepada masyarakat indonesia maupun masyarakat internasional. 2. Mengkaji berbagai instrumen PBB tentang HAM dengan memberikan sarana tentang kemugkinan aksesi dan ratifikasi 3. Memantau dan menyelidikin pelaksanaan HAM serta memberikan pendapat,pertimbangan dan sarana kepada instansi pemerintah tentang pelaksanaan HAM 4. Mengadakan kerja sama regional dan internasional di bidang HAM Sebenarnya persepsi manusia tentang HAM yang melekat pada diri manusia tentang HAM Yang melekat pada diri manusia sejak lahir tidak hanya menyangkut tuntutan untuk diakui,tetapi juga perilaku yang harus pula mengakui HAM orang lain,dengan persoalan efektifitas HAM t idak hanya terletak pada kualitas regulasi,sarana dan prasarana tetapi tidak kalah pentingnya kualitas sumber daya manusia dan partisifasi sosial.

B. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Manusia di anugerahi oleh tuhan yang maha esa akal budi dan nurani yang memberikan kepadanya kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk yang akan membimbing dan mengarahkan sikap dan perilaku dalam menjalanin kehidupannya.kebebasan dasar dan hak-hak dasar itulah yang disebut hak asasi manusia yang melekat pada manusia secara kodrati sebagai anugerah tuhan yang maha esa.pengingkaran terhadap hak tersebut berarti mengingkari martabat kemanusian ini berarti bahwa hak asasi manusia harus selalu menjadi titik tolak dan tujuan dalam penyelenggaran kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Sejarah bangsa indonesia hingga kini mencatat berbagai penderitaan , kesengsaran dan kesenjagan sosial yang disebabkan oleh prilaku tidak adil dan diskriminatif atas dasar etnik ,ras,warna kulit,budaya,agama,golongan,jenis kelamin dan status sosial lainnya.perilaku tidak adil dan diskriminatif tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia baik yang bersifat vertikal ( di lakukan oleh aparat negara terhadap warga negara atau sebaliknya) maupun horizontal ( antara warga negara sendiri ) dan tidak sedikit yang masuk dalam katagori pelanggaran hak asasi manusia yang berat.hal tersebut tercermin dari kejadian berupa penangkapan yang tidak sah,penculikan,penganiayaan,perkosan,dan lainlain.

Berdasarkan ketetapan MPR NOMOR xvll /MPR/1998 tentang hak asasi manusia menugaskan kepada lembaga-embaga tinggi negara dan seluruh aparatur pemerintah untuk menghormati,menegakkan,dan menyebarluaskan pemahaman mengenai HAM kepada seluruh masyarakat serta meratisifikasi berbagai instrumen PBB tentang HAM,sepanjang tidak bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945.

C AKTUALISASI HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA 1. PROSES AKTUALISASI HAK ASASI MANUSIA Menurut proses prof .DR. BAGIR MANAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,bahwa hak asasi manusia dengan berpodaman pada deklarasi hak asasi manusia perserikatan bangsa-bangsa konvensi perserikatan bangsa-bangsa tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita,konvensi perserikatan bangsa-bangsa tentang hak anak dan berbagai instrumen internasional lainnya yang mengatur mengenai hak asasi manusia ,harus di aktualisasikan dalam beberapah bentuk antara lain: a. Strategi pendidikan bertujusn membangun keinsyapan masyarakat mengenai tanggung jawab untuk senantiasa memperjuangkan hak asasi dan menjadikan hak asasi manusia sebagai tatanan sosial yang hidup dalam masyarakat. b. Strategi di bidang politik yaitu memperjuangkan untuk mewujudkan demokrasi yang akan menjadi landasan bagi pelaksanaan hak asasi manusia di segala bidang politik,ekonomi,sosial maupun budaya. c. Strategi di bidang hukum yaitu perjuangan mewujudkan prinsip berdasarkan atas hukum yang akan menjadi avan garde yang menjamin,melindungi dan penghormatan terhadap HAM. Bentuk utama dari aktualisasi HAM adalah membangun keinsyafan setiap orang baik secara individual maupun sebagai paguyuban untuk memperjuangkan setiap jengkal hak mereka dan segala bentuk penindasan dan pelecehan.hambatan pemberdayaan masyarakat tidak hanya bersumber pada sistem kekuasaan yang otoriter dan diktatorial ketidak berdayaan dan kurangnya keinsyafan masyarakat mengenai hak-hak yang mesti diperjuangkan didorong pula dengan sistem kemasyarakatan feodalistik dan penyalahgunakan arti paham komunalistik menjadi cara berpikir dan pembenaran sistem kekuasaan totaliter kesemuanya itu harus dihapuskan untuk membentuk suatu lingkungan masyarakat dengan individu yang berpaham egaliter berkarakter dan mempunyai harga diri. 2. DEMOKRASI DAN NEGARA BERDASARKAN HUKUM SEBAGAI INSTRUMEN HAK ASASI MANUSIA Demokrasi yang berintikan kebebasan dan persamaan,sering di kaitkan dengan berbagai unsur atau mekanisme,salah satu unsur atau mekanisme tersebut adalah menjamin perlindungan dan penghormatan HAM.Jaminan perlindungan dan penghormatan HAM tidak mungkin tumbuh dan hidup secara wajar apabila tidak ada demokrasi dan tidak terlaksananya prinsipprinsip negara berdasarkan atas hukum merupakan instrumen bahkan persyaratan bagi jaminan perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi. Prinsip negara hukum di maksudkan untuk mengendalikan segala bentuk kekuasaan baik yang ada pada rakyat ( seperti kebebasan). Terutama penguasa yang mungkin menyalahgunakan kekuasaannya.salah satu aspek penting membangun negara bedasarkan atas hukum adalah memperdayakan sistem penegakan hukum.pada tataran sistem penegakan hukum,harus diadakan penataan yang mendasar untuk membangun sistem penegakan hukum yang benar-benar melindungi rakyat.di bidang peradilan harus di tata kembali agar kebebasan hakim terjamin,di satu pihak lain tidak terjadi penyalahgunaan kebebasannya. 3. HAK ASASI SEBAGAI TATANAN SOSIAL

Instrumen penting untuk aktualisasi yaitu memperoleh jaminan,perlindungan dan penghormatan hak asasi. 1. Instrumen politik baik dalam bentuk kegiatan rakyat memperjuangkan hak asasi maupun melalui tatanan demokrasi. 2. Aktualisasi HAM dengan menggunakan instrumen hukum dalam bentuk mewujudkan negara berdasarkan atas hukum baik dalam bentuk mewujudkan negara berdasarkan atas hukum baik dalam pembentukan hukum ( termasuk instrumen-instrumen internasional ) maupun sistem penegakan hukumnya. Pendidikan HAM sangat penting dikaitkan dengan tatanan demokrasi dan negara berdasarkan atas hukum.masyarakat yang tidak mempunyai kesadaran dan pengetahuan yang memadai mengenai demokrasi dan prinsip negara berdasarkan atas hukum,sulit diharapkan menjadi penopang demokrasi dan negara berdasaran atas hukum.pendidikan HAM dapat dilakukan dengan berbagai cara.peranan pers dan media massa pada umumnya sangat penting dalam pendidikan membangun keinsyafan HAM.begituh pula keinsyafan berdemokrasi dan melaksanakan prinsip negara berdasarkan atas hukum.

Anda mungkin juga menyukai