Anda di halaman 1dari 20

SKEMA PENJAJAHAN A LA WTO (WORLD TERRORIST ORGANIZATION)

Sejarah WTO WTO (World Trade Organization) adalah organisasi perdagangan dunia yang dibentuk pada 15 April 1994 di Marakesh, Maroko,Indonesia termasuk salah satu negara pendiri. Beranggotakan 137 negara, WTO berhak mengatur dan mengawasi pelaksanaan lalu lintas perdagangan Internasional, kesepakatan-kesepakatannya mengikat terhadap negara yang tergabung di dalamnya. Sejak tahun 1948, ada forum yang disebut General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) - Persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan yang membuat peraturan-peraturan mengenai perdagangan dunia dengan tujuan untuk menurunkan biaya dalam proses ekspor dan i m p o r . Sejak 1 Januari 1995, WTO telah melakukan beberapa kali Konferensi Tingkat Menteri (KTM) sebagai forum pengambil kebijakan tertinggi dalam WTO. KTM-WTO pertama kali diselenggarakan di Singapura tahun 1996, kedua di Jenewa tahun 1998, ketiga di Seatlle. Globalisasi, adalah salah satu bagian dari Imperialisme yang sedang dipraktikkan melalui agen-agennya; WTO, IMF, CGI, World Bank, PBB, dan Rezim Komprador. Sampai akhir tahun 2000, WTO berhasil sanitasi. Diperkirakan saat ini hampir 400 orang mati setiap hari karena kekurangan gizi, pengangguran massal akibat kematian industri dalam negeri dan hampir setengah penduduk dunia hidup dengan penghasilan di bawah 2 dollar sehari. Jurang pemisah antara miskin dan si kaya semakin melebar. Angka ini terus meningkat seiring dengan krisis ekonomi yang terus mendera di negara-negara asia, Afrika dan Amerika Selatan, hakikatnya adalah negara jajahan dan setengah jajahan . Dengan berbagai dalih, kaum Imperialis di bawah pimpinan Amerika Serikat terus berusaha untuk mengeksploitasi sumber daya alam, tenaga kerja dan pasar di negara-negara miskin. Di Indonesia sendiri, akibat tekanan imperialis

dalam forum CGI, WTO, Paris Club dan Letter of Intent IMF untuk meliberalisasi di berbagai sektor, rezim SBYKalla secara mantap melanjutkan kebijakan rezim-rezim sebelumnya untuk mencabut subsidi untuk rakyat di berbagai sektor. Salah satunya adalah dicabutnya subsidi Bahan Bakar Minyak. Dengan pasti, kematian industri dalam negeri yang berdampak pada PHK massal, naiknya harga-harga dan kebutuhan pokok rakyat, inflasi yang meninggi (mencapai 12%), sempitnya lahan pekerjaan dan kebangkrutan ekonomi nasional. Janji untuk mengalihkan subsidi BBM kepada subsidi pendidikan, kesehatan, raskin dan bantuan tunai langsung, malah menambah persoalan baru dengan maraknya konflik horisontal di k a l a n g a n r a k y a t . Galang Kekuatan WTO merupakan organisasi yang dibentuk oleh para imperialis untuk melanggengkan penjajahannya. Seluruh agenda-agenda WTO harus ditolak, bahkan WTO sebagai organisasi tingkat Internasional harus dibubarkan. Indonesia harus keluar dari keanggotaannya di WTO, karena tidak ada yang bisa diharapkan dari perundingan-perundingan WTO. Alasanalasan bahwa ada peluang untuk mempertahankan kepentingan nasional, hanyalah omong kosong, negeri-negeri Imperialis beserta perusahaan multinasional tidak akan pernah memberikan keuntungan bagi rakyat Indonesia. Bagaimana mungkin rakyat Indonesia bisa bersaing di tengah penjajahan dan monopoli yang terus dihadapinya? Bagaimana mungkin Universitas kita bisa bersaing dengan Oxford, Monash, Harvard ditengah monopoli atas sumbersumber pengetahuan? bagaimana mungkin Rezim Komprador berani melawan tuannya, Amerika Serikat?, aksi-aksi harus terus digelorakan, tida sebatas kampanye, juga menggagalkan setiap agenda Imperialis di b e r b a g a i s e k t o r . r e d

Perempuan Indonesia, Bangkit, Lawan Penindasan B a n d u n g , 25/11/2005. Dalam rangka memperingati hari anti-kekerasan terhadap perempuan, FMN Cabang Bandung bersama organisasi massa lain yang tergabung dalam KPR kembali melaksanakan aksi dalam bentuk demonstrasi. Aksi yang dimulai dari jam 09.00 WIB dan berakhir di jalan simpang dago dihadiri oleh berbagai organisasi perempuan, PKL, pemuda-mahasiswa, buruh dan tani berlangsung dengan damai. Dalam orasinya, peserta aksi menuntut menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh rezim SBY-Kalla terhadap perempuan dalam berbagi manifestasinya semisal keniakan BBM, sebagai bentuk lain kekerasan terhadap rakyat khususnya perempuan. kaum perempuan harus bangkit dan melawan penindasan, perjuangan perempuan harus integral dengan perjuangan rakyat, karena musuhnya sama yaitu Imperialisme, feodalisme dan kapitalis birokrat demikian salah satu bunyi orasi peserta aksi. Aksi yang berlangsung dengan damai ini sempat mendapatkan provokasi dari aparat kepolisian untuk menggring aksi arah lain, namun karena keteguhan Para Pimpinannya, usaha licik dari aparat tersebut dapat dihalau. Gerakan Massa tidak pernah berhenti!! Bandung, 6/12/2005. FMN Cabang Bandung, LMND, POKJA BP, KPP, AGRA yang tergabung dalam Komite Aksi Anti Kekersan (KAAK), melakukan Kampanye Massa berbentuk Rally dari Simpang dago sampai depan Gedung Sate. Menuntut dihentikannya kekerasan terhadap rakyat, baik yang fisik maupun psikis. kekerasan selama ini dilakukan oleh aparat negara kepada rakyat, rezim SBY-Kalla tidak pernah memposisikan diri sebagai pelayan rakyat, rezim SBY-Kalla adalah pelaku utama kekerasan terhadap rakyatnya demikian dikatakan Rena dari KPP selaku humas aksi. Rena juga

menambahkan bahwa aksi yang sedang dilakukannya merupakan bentuk solidaritas atas kekerasan Tuan Tanah dan Aparat keamanan terhadap Kaum Tani Pangalengan dan penangkapan kawan-kawan FMN Cabang Yogyakarta. Rezim SBY-Kalla, Penjahat HAM Bonek Amerika Bandung, 10/12/2005. Memperingati Hari HAM se-Dunia, FMN Cabang Bandung mengadakan Rapat Umum di Monumen Perjuangan Rakyat Bandung. Terselenggara atas kerjasama organisasi yang tergabung di dalam KPR-JB (Komite Perjuangan Rakyat-Jawa Barat) . KPR terdiri dari ; FMN, AGRA, WALHI, GASPERMINDO, POKJA-BP, PRD, GMP, KM-ITB, LMND, PMKRI, FAMU, KMITB, KPP, IPPAS, KMD, SP FKK PTDI.,HMR, SPFKK PT DI, PMII KOTA BANDUNG. Acara yang berlangsung dari jam 16.00 WIB sampai jam 19.00 ini mengambil tema; SBY-Kalla Penjahat HAM no. 1 di Indonesia, SBY-Kalla Boneka Amerika. Acara dimeriahkan dengan pembacaan puisi, testimoni, orasi politik, akustik dan nyanyian rap serta hiphop. Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang baik dari berbagai organisasi dan masyarakat sekitar dengan kehadiran mereka dari awal sampai akhir. Meskipun hujan lebat, ternyata tidak menyurutkan niat para aktifis massa ini untuk tetap berlawan. Menurut Ketua Pelaksana, Dewi Amelia Eka Putri, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak gerakkan massa yang saat ini semangatnya menurunan, dengan kegiatan ini, harusnya kita mampu merangkul berbagai elemen maupun individu untuk tetap berlawan terhadap Rezim Boneka Amerika, KPR merupakan wadah untuk merangkul semua oragnisasi itu, dalam perspektif anti-Imperialisme tambahnya.

Mahasiswa Upi kobarkan perlawanan pada Kapitalis Birokrat dikampus UPI, 7/12/2005. Dari pojok Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Upi, terdengar riuh ramai orang-orang berteriak dengan penuh semangat, pertanda bahwa mereka begitu serius menanggapi persoalan yang sedang dihadapi. Menurut Iid Abdul Muiz, koordinator Aksi mengatakan bahwa aksi ini merupakan ekspresi dari kekesalan yang menumpukdari mahasiswa, karena selama ini dosen-dosen selalu bersikap otoriter dan sama sekali tidak mempunyai budaya ilmiah dan tidak pro-mahasiswa. Kondisi seperti ini (dosen feodal dan kapitalis birokrat-red), bukan saja terjadi di Upi, saya yakin kampuskampus lain pun mengalami hal yang sama, kami memulai ini supaya kawan-kawan dari kampus lain juga melakukan perlawan terhadap kapitalis birokrat dikampusnya. Tandasanya dengan semangat. Kampanye Massa yang mengambil bentuk Demontrasi ini difokuskan di depan Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia, berlangsung dengan damai. Dan dari kejauhan terlihat banyak mahasiswa yang terlibat aksi karena merasakan sebagai bagian dari persoalannya. Agenda Terdekat Konsistensi Anti-Imperialisme FMN diekspresikan dengan berbagai cara. FMN Cabang Bandung mengekspresikannya dengan melakukan Kampanye Massa dalam bentuk aksi demonstrasi, pembagian stiker dan buletin. WTO merupakan agen Imperialis yang tidak akan berhenti menghisap dan menindas . Jika pada abad 18 dan abad 19, Penjajahan menggunakan cara-cara yang primitif (penjajahan secara langsung) maka sekarang, medianya yang lebih modern. Hakikat penjajahannya tetap sama yaitu penguasaan pasar, mencari buruh murah dan mengeruk sumber daya alam.(Irh)

FORMULIR PENDAFTARAN CALON ANGGOTA FRONT MAHASISWA NASIONAL NAMA TTL KAMPUS JURUSAN PROGRAM HOBI MOTTO HIDUP ALASAN BERGABUNG NO KONTAK ALAMAT :. : :.. :.. :.. :.. . :.. .. :.. .. .. : :

Ttd

( _,_,_,_,_,_,_,_,_,_,_,_,_,_,_,)

Front Mahasiswa Nasional (FMN) pada awalnya merupakan sebuah jaringan yang dibentuk pada tahun 1996 di era Rezim otoriter Soeharto sebagai jaringan dari komite-komite aksi mahasiswa di lokal-lokal daerah yang bertemu untuk mengusung tuntutan pendididkan murah, fasiltas yang layak, dan kampus yang demokratis. Jaringan tersebut diberi nama Forum Mahasiswa Nasional, menyadari bahwa perubahan tidak akan terjadi tanpa melibatkan rakyat secara luas, komite-komite aksi tersebut mengorientasikan kembali dirinya untuk komitmen pada kemajuan hak-hak demokratis, tidak hanya mahasiswa dan pemuda, tapi juga rakyat Indonesia secara luas. Berawal dari sepuluh komite aksi tingkal lokal, hingga pada tahun 2003 FMN mendeklarasikan dirinya sebagai organisasi massa mahasiswa berskala nasional, tahun 2004 menyelenggarakan Kongres Nasional pertama. Kini FMN telah memiliki anggota sebanyak 2157 yang tersebar di 79 Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta di 19 kota. Keanggotaan FMN terbuka bagi semua mahasiswa, tanpa membedakan agama, ras, suku bangsa dan jenis kelamin maupun status ekonomi. FMN juga merupakan sebuah organisasi massa yang tidak memposisikan dirinya sebagai sub-ordinat atau pun sebagai underbouw dari Organisasi Sosial, Partai Politik, atau kelompok kepentingan manapun. Aktivitas FMN yang paling banyak adalah melakukan advokasi, terutama dalam bidang pendidikan dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat. FMN intensif memperjuangkan anggaran negara yang memadai untuk sekolah gratis bagi anakanak buruh, tani, dan kaum miskin perkotaan. FMN juga aktif menentang privatisasi Perguruan Tinggi Negeri serta intens menuntut dikeluarkannya peraturan hukum yang menjamin demokratisasi kampus. FMN juga kontinyu

mengkampanyekan pemberantasan korupsi yang dilakukan aparatus pemerintah, menuntut jaminan pekejaan bagi pemuda, jaminan upah layak bagi buruh, dilaksanakannya reforma agraria yang sejati, menentang penggusuran kaum miskin perkotaan, menolak perlakukan diskriminasi terhadap kaum perempuan, menolak pengucuran hutang dan pembayaran hutang kepada negara-negara serta lembagalembaga imperialis. FMN juga aktif menentang kebijakan agresi militer dan perang yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya. Dalam melakukan aktifitas memperjuangkan hak-hak demokratis tersebut FMN selalu bersama-sama dengan organisasi yang lain. Di dalam negeri FMN aktif membangun Persatuan Rakyat Anti Imperialisme (PERISAI), Aliansi Rakyat Peduli Pendidikan (ARPP), Forum Rakyat Peduli Kesehatan (FRPK) - yang merupakan aliansi yang konsen dalam menentang privatisasi Rumah Sakit Umum Daerah -, dan juga sedang mempersiapkan pusat bantuan untuk penanggulangan korban bencana, melihat bencana alam yang terus menerpa rakyat Indonesia. Selain itu di tingkat Internasional, pada Desember 2004 lalu secara resmi FMN menjadi anggota dari International League of Peoples Struggle (ILPS)yang merupakan aliansi dari organisasiorganisasi massa di berbagai negeri yang komitmen dalam perjuangan pembebasan nasional dan demokrasi di berbagai negeri, selain itu FMN juga sedang dalam proses bergabung denga ASA (Asian Students Association). FMN Merupakan organisasi yang terbuka bagi siapa pun. Bagi yang tertarik dan bersedia untuk bergabung silahkan hubungi FMN dikampusnya masing-masing. Atau menghubungi; 085220697301 (Dik-dik Rahamt Mulyana).

AYO BERORGANISASI, BERORGANISASI UNTUK BERJUANG!!!

Anda mungkin juga menyukai