Anda di halaman 1dari 7

Fungsi Komunikasi

Seperti telah disinggung sebelumnya, hampir setiap orang membutuhkan hubungan


sosial dengan orang-orang lainnya. Kebutuhan itu sendiri terpenuhi melalui pertukaran pesan.
Dengan demikian, secara tidak langsung hal itu telah mengungkapkan akan Iungsi komunikasi,
yakni sebagai sarana untuk membangun hubungan sosial antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan seterusnya. Dalam konteks
komunikasi internasional, komunikasi berIungsi untuk menjalin hubungan dengan individu atau
kelompok antara satu negara dengan negara lainnya, hingga hubungan suatu negara dengan
negara lainnya.
Harold D. Laswell (1972) mengatakan bahwa di tengah-tengah masyarakat, komunikasi
mempunyai tiga Iungsi, yakni:
1. !engamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the environment), penyingkapan
ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur di
dalamnya.
2. Korelasi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan (correlation of the
components of society in making a response to the environment).
3. !enyebaran warisan sosial (transmission of the social inheritance). Di sini berperan para
pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangga maupun di sekolah, yang meneruskan warisan
sosial kepada keturunan berikutnya.
Selanjutnya, menurut Laswell, di dalam masyarakat, proses komunikasi
mengungkapkan ciri-ciri khusus ketika unsur-unsur yang berkuasa merasa takut pada lingkungan
eksternal.
Onong Uchyana EIIendy (2001: 27) menjelaskan, bila komunikasi dipandang dalam
arti luas, ia tak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan. Namun, sebagai kegiatan
individu dan kelompok mengenai tukar-menukar data, Iakta, dan ide. Dalam menjalani kegiatan
komunikasi perlu dijalankan secara eIektiI. Karena, dengan adanya komunikasi yang baik, proses
komunikasi akan berjalan lancar sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan akan tercapai dengan
baik pula. Dengan demikian, Iungsi komunikasi dalam sistem sosial, secara umum adalah
sebagai berikut: a. inIormatiI, b. persuasiI, c. kolaboratiI, d. emotiI.
A. FUNGSI INFORMATIF
Secara sederhana, komunikasi dalam konteks Iungsi inIormatiI adalah kegiatan
pengumpulan, penyebaran berita, data, gambar, Iakta dan pesan, opini dan komentar yang
dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional,
lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
Sementara itu, aktivitas komunikasi yang kita lakukan berperan memberikan inIormasi,
pada saat yang mungkin bersamaan kita juga dapat mencari inIormasi yang kita butuhkan. Selain
itu, dari beberapa hasil penelitian terungkap bahwa Iungsi ini juga berperan dalam membuat
pilihan-pilihan, mengurangi ketidakpastian dan merubah keadaan.
Dalam kegiatan komunikasi internasional, Iungsi ini sangat penting keberadaannya,
karena akan mempengaruhi pembuatan dan pengambilan keputusan. Keputusan terbaik tidak
hanya ditentukan oleh kualitas individu pengambilan keputusan, tetapi juga ditentukan oleh
kualitas inIormasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh, pada tahun
2001, !residen Amerika Serikat (AS) George W. Bush memperoleh banyak inIormasi mengenai
pemilikan senjata pemusnah massal dan kegiatan pengadaan reaktor nuklir di Irak. Lembaga
intelejen internasional AS (CIA) memberikan inIormasi yang membenarkan Iakta di Irak.
Sedangkan Lembaga !engawas Nuklir Internasional (IAEA) meragukannya. Namun, pada
akhirnya Bush memutuskan untuk menyerang dan menjatuhkan presiden Irak.
Bagi Bush, kualitas inIormasi CIA lebih akurat dibandingkan IAEA. CIA melakukan
penyusupan-penyusupan ke tempat-tempat rahasia, sedangkan IAEA menginvestigasi secara
resmi. Dengan kata lain, CIA memperoleh data-data yang mungkin sulit didapatkan IAEA. Tentu
saja Bush memilih inIormasi yag dinilai paling akurat dan aktual. Bila pada perkembangannya
kondisi di Irak semakin parah dan keberadaan senjata pemusnah massal tak terbukti, itu
merupakan hal yang lain lagi.
Akurasi dan aktualitas inIormasi membuat pengambilan keputusan tak ragu untuk
mengimplementasikan kebijakannya. Dan sebagai tindak lanjut dari pengambilan keputusan
tersebut tidak ada lagi keraguan, sehingga dapat merubah keadaan menjadi lebih baik lagi.
Dalam sistem manajemen komunikasi, Iungsi inIormatiI ini Nampak lebih kentara dalam
keterlibatannya secara lebih intens yaitu pada manajemen sistem inIormasi.
B. FUNGSI !ERSUASIF
Keberhasilan Bush meyakinkan parlemen AS untuk tetap menyerang Irak, meski banyak
kalangan yang meragukan akurasi inIormasi tentang Irak, merupakan sebuah dari komunikasi
persuasiI yang dijalankan. Dengan demikian, pada satu sisi, Iungsi persuasiI adalah untuk
meyakinkan orang lain sedangkan pada arti luas persuasiI berarti sebagai usaha mempengaruhi
pendapat, sikap, dan tingkah laku yang hanya boleh dilakukan dengan berdasarkan bujukan-
bujukan atau ajakan.
Biasanya, dalam menjalankan Iungsinya persuasiI menyertakan Iungsi motivatiI. Onong
Uchayana EIendy (2001: 27-28) menjelaskan motivasi sebagai usaha untuk menjelaskan tujuan
setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan
pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan
bersama yang akan dikejar.
Dari beberapa buku teks ternyata konsep persuasiI, dan motivatiI, pada hakikatnya
memiliki konsep yang sama yaitu 'getting them to do what you want to do, agar orang lain
melakukan apa yang Anda inginkan, dengan cara mempengaruhi orang lain. Dan bukan dengan
cara memaksa (koersiI) atau memperkosa hak azasi orang lain. Biasanya cara persuasiI atau
motivatiI ini diawali dengan menyentuh pemuasan 'need (kebutuhan) orang lain. Dalam Iungsi
persuasiI/motivatiI ini, tujuannya diarahkan untuk memberikan 'treatment agar orang lain
merubah sikap, pendapat dan perilakunya seperti yang diinginkan oleh komunikator.
Dalam kegiatan komunikasi internasional misalnya, Iungsi ini dijalankan untuk
membangun komitmen para pelakunya terhadap negara, organisasi atau lembaga. Sehingga misi,
visi, strategi dan taktik dapat berjalan secara eIektiI dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dan diharapkan sebelumnya. Cara yang paling umum biasanya melalui implementasi
perencanaan dan pendelegasian. Fungsi persuasiI/motivatiI ini tentu saja perlu diterapkan dalam
kegiatan komunikasi internasional. Karena, hal ini penting agar individu, komunitas, organisasi,
negara di dunia internasional dapat berinteraksi dan bekerja sama dalam situasi yang kondusiI.
Dalam kegiatan bisnis internasional misalnya, para pengusaha dari negara lain mau
menginvestasikan modalnya di negara kita.
Sebagai contoh, kita ambil peristiwa penculikan yang dialami dua wartawan MetroTV
oleh gerilyawan Irak beberapa waktu lalu. Mereka diculik dalam perjalanan dari Yordania
menuju Baghdad, Irak ketika hendak meliput Hari Karbala, sebuah acara keagamaan kaum
Syiah, di Irak. !emerintah Indonesia secara resmi mengutus delegasi untuk membebaskan dua
wartawan tersebut. Selain delegasi resmi, berbagai kalangan, terutama tokok-tokoh agama Islam
seperti Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hasyim Muzadi, Amien Rais, hingga Abubakar Ba`asir,
juga terlibat. !endekatan yang dilakukan oleh pemerintah dan tokoh-tokoh agama tersebut
berhasil membebaskan dua wartawan tersebut tanpa syarat, bahkan pihak penculik meminta maaI
kepada korban dan rakyat Indonesia.
!embebasan tanpa syarat tersebut sangat jarang terjadi pada korban-korban penculikan
dari Negara lain, terutama Negara yang mengirimkan tentaranya ke Irak dan mendukung invasi
AS. Filiphina berhasil membebaskan warganya yang diculik setelah memenuhi tuntutan
gerilyawan agar mereka menarik pasukannya dari Irak. Wartawan Italia berhasil dibebaskan
setelah, konon, membayar tebusan beberapa juta dolar AS kepada gerilyawan.
Sebaliknya, apa yang dilakukan gerilyawan-gerilyawan merupaka tindakan koersiI untuk
mengusir AS dari negeri Irak. Sama halnya dengan AS yang tak mau berdialog dengan
gerilyawan untuk membebaskan tentara dan warganya yang diculik. AS malah menggempur para
gerilyawan dengan persenjataan lengkap, seperti yang dilakukannya pada kelompok Moqtada Al
Sadr di sebuah mesjid suci kaum Syiah. !ada gilirannya, tindakan-tindakan koersiI kerap
membuat masalah baru, bukan menyelesaikan masalah karena ada pihak yang merasa kalah dan
ingin membalasnya bila ada kesempatan.
Contoh lain yang paling mudah ditemukan di mana komunikasi perssuasiI banyak
digunakan adalah dalam dunia periklanan. Beberapa tahun belakangan ini Malaysia gencar
melakukan kampanye iklan pariwisata dengan tema 'Sebenar-benarnya Asia. Tujuannya adalah
membujuk masyarakat internasional agar tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di
negeri itu. Bila turis asing banyak yang datang, dengan sendirinya akan berimbas pada hal-hal
yang lain. Selain keindahan lokasi wisata, banyaknya pengunjung juga akan berdampak pada
citra Malaysia sebagai negara yang menarik sekaligus aman. !ada gilirannya, investor asing pun
akan tertarik untuk menanamkan modalnya di industri pariwisata karena menguntungkan yang
dibuktikan oleh banyaknya turis dari berbagai belahan dunia. Giliran berikutnya, sektor-sektor
lainnya yang akan tersentuh investor asing.
!ariwisata identik dengan rasa aman bagi turisnya, padahal Malaysia pernah di cap
sebagai negara sarang teroris, seperti Indonesia, oleh negara-negara Barat. Seiring dengan
kampanye pariwisata, pemerintah Malaysia pun gencar menangkap orang-orang yang diduga
sebagai anggota jaringan teroris.
Selain berIungsi untuk membujuk, komunikasi persuasiI/motivatiI juga bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan seseorang akan pengakuan dari orang lain. Sebagai ilustrasi kita simak
Ienomena McDonald. Dari sekian banyak gerai-gerai makanan, ketika lapar mengapa kita
memilih makan di McDonald bukan di Warteg atau warung nasi padang. !ilihan tersebut
mungkin dilandasi oleh pertimbangan cepat saji, dapat dimakan sambil jalan, atau makan di
McDonald lebih bergengsi daripada di Warteg.
Bila berpikir Iungsional, tentunya kita akan bersantap di mana saja asal memenuhi selera
lidah kita. Karena secara Iungsional, makan adalah untuk memenuhi tuntutan kebutuhan biologis
paling dasar, yakni agar terbebas dari rasa lapar dan bertahan untuk hidup. !adahal, tak sedikit
orang yang masih merasa lapar setelah menyantap hidangan McDonald dan makan lagi di
Warteg, atau sebaliknya sebelum makan di McDonald kita mengisi perut dulu di Warteg.
Namun, bila di McDonald disimbolkan sebagai warung makanan bergengsi dengan level
internasional, maka kita akan tetap bersantap di McDonald meski lebih mahal dan tak memenuhi
seluruh isi rongga perut.
Apa yang terjadi dalam ilustrasi tersebut merupakan hasil dari penerapan Iungsi
komunikasi persuasiI/motivatiI dalam aktivitas pemasaran yang dilakukan McDonald.
Komunikasi persuasiI/motivatiI yang dibangun antara lain citra masyarakat modern dan bagian
dari pergaulan internasional.
C. FUNGSI KOLABORATIF
!ada dasarnya kolaborasi merupakan bentuk kerja sama. Dalam kegiatan komunikasi
internasional yang dilakukan negara, misalnya, terjadi kontak diplomasi mengenai pembebasan
tawanan intelejen. Ketika kontak berlangsung, terjadi proses negosiasi untuk membebaskan
tawanan. Negosiasi itulah yang dinamakan kerja sama. Bila negosiasi berorientasi 'menang-
menang (win-win solutions), berarti komunikasi yang berlangsung telah memenuhi Iungsi
kolaboratiI. Asumsinya, pemecahan dapat dicapai dan memuaskan kebutuhan semua pihak yang
terlibat di dalamnya.
Fungsi kolaboratiI berbeda dengan Iungsi-Iungsi komunikasi sebelumnya. Fungsi
inIormatiI dan persuasiI bersiIat satu arah, di mana pihak pertama (inIorman atau pembujuk)
bertindak sebagai komunikator yang memberikan inIormasi atau membujuk kepada komunikan.
Dalam kolaboratiI kedudukan kedua belah pihak sama-sama sejajar, karena kuncinya terletak
pada bagaimana menemukan solusi 'menang-menang yang membuat masing-masing pihak
tidak merasa dirugikan.
Kebanyaan interaksi dalam komunikasi kolaboratiI terjadi bila kita bertujuan untuk
mempersuasi orang lain melakukan tindakan tertentu atau mengajak orang lain berkolaborasi
untuk memecahkan masalah. Dalam hal ini, umumnya kita harus terlebih dahulu menyampaikan
Iakta dan data untuk meningkatkan pemahaman pihak lain atas permasalahan yang dibicaraan.
Lalu kita menyatakan argumentasi yang mendukung kesimpulan atau rekomendasi ynang
ditawarkan. Sebagai tambahan, kita pun meminta pihak lain untuk berpartisipasi dengan
menyatakan kebutuhan, saran, pemecahan, perumusan kesimpulan, dan rekomendasi.
Dengan kata lain, dalam komunikasi kolaboratiI kita melibatkan pihak lain untuk aktiI
dalam memecahkan masalah, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dan saling
menguntungkan kedua belah pihak.
D. FUNGSI EMOTIF
Siapapun yang terlibat dalam kegiatan komunikasi, dapat dipastikan akan melibatkan
emosi. Ungkapan emosi dapat disadari atau tidak di sadari, hal ini dapat terlihat jelas dalam
tahapan komunikasi antarpersona. Ekspresi wajah ataupun bahasa tubuh, nada suara bahkan
perilaku, dapat menunjukkan suasana emosi seseorang ketika berkomunikasi. Kepekaan kita
menangkap gejala tersebut turut membantu eIektivitas komunikasi yang akan dilakukan.
Fungsi emotiI ini meningkatkan penerimaan (acceptance) isi pesan, karena berkaitan
dengan rasa suka tidak suka, benci dan cinta, puas atau tidak puas, kegembiraan dan kesedihan,
menyenangkan atau tidak menyenangkan, atau kedekatan emosional lainnya.
Mengapa stasiun TV CNN menggambarkan mesin-mesin perang AS yang melintasi
gurun memasuki Irak tanpa satu meriam pun meluncur dari moncong tank? Mengapa ketika bom
pintar menghantam rumah-rumah dan gedung-gedung tak menyertakan gambar korban jiwa
selain kehancuran rumah dan gedung? Mengapa peristiwa penghancuran patung Saddam Husein
oleh sebagian warga Baghdad, Irak ditampilkan dari berbagai sudut? Mengapa korban ledakan
bom di London, Inggris ditayangkan sementara korban salah sasaran roket di Irak tak
ditampilkan? Sebaliknya, mengapa Aljazeera menggambarkan anak-anak Irak yang kehilangan
anggota tubuhnya setelah keluarganya dihantam bom pintar?
Semua itu disajikan untuk menyentuh emosi khalayak. Karena, emosilah yang paling
mudah disentuh. Seperti pepatah kuno mengatakan 'sentuhlah hatinya, baru kemudian otaknya
(Subarna, Iriantara, dan Rochman, 1999).
Meskipun baru dapat berdiri sendiri dalam menjalankan Iungsinya masing-masing,
semua Iungsi komunikasi tersebut dapat juga bekerja sama antara satu dengan yang lainnya.
Misalnya, Iungsi komunikasi yang dijalankan oleh surat kabar. !eran utama surat kabar adalah
sebagai penyampai inIormasi, namun pada kenyataannya sekaligus menjalankan Iungsi persuasi.
Fungsi inIormatiI terangkum dalam berita, sedangkan Iungsi persuasi terdapat dalam artikel
opini, terlebih dalam iklan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Modul Metalurgi 2011 2012
    Modul Metalurgi 2011 2012
    Dokumen19 halaman
    Modul Metalurgi 2011 2012
    Jery Indra Putra Harianja
    Belum ada peringkat
  • Perencanaan Mekanisme Mesin Pengupas Kulit Ari Kelapa
    Perencanaan Mekanisme Mesin Pengupas Kulit Ari Kelapa
    Dokumen5 halaman
    Perencanaan Mekanisme Mesin Pengupas Kulit Ari Kelapa
    Jery Indra Putra Harianja
    Belum ada peringkat
  • RODAGIGI
    RODAGIGI
    Dokumen10 halaman
    RODAGIGI
    Rino Aditya Nugraha
    Belum ada peringkat
  • Alat Uji Impak Charpy
    Alat Uji Impak Charpy
    Dokumen19 halaman
    Alat Uji Impak Charpy
    steve chollenk
    Belum ada peringkat
  • Tata Letak
    Tata Letak
    Dokumen31 halaman
    Tata Letak
    Jery Indra Putra Harianja
    Belum ada peringkat
  • PENDAHULUAN
    PENDAHULUAN
    Dokumen4 halaman
    PENDAHULUAN
    Jery Indra Putra Harianja
    Belum ada peringkat
  • ALAT
    ALAT
    Dokumen26 halaman
    ALAT
    Jery Indra Putra Harianja
    Belum ada peringkat
  • Ocho
    Ocho
    Dokumen39 halaman
    Ocho
    Jery Indra Putra Harianja
    Belum ada peringkat
  • Lamaran Kerja Kimia
    Lamaran Kerja Kimia
    Dokumen1 halaman
    Lamaran Kerja Kimia
    Jery Indra Putra Harianja
    Belum ada peringkat
  • Mesin PDF
    Mesin PDF
    Dokumen40 halaman
    Mesin PDF
    Jery Indra Putra Harianja
    Belum ada peringkat
  • MENCAPAI_IMPIAN
    MENCAPAI_IMPIAN
    Dokumen18 halaman
    MENCAPAI_IMPIAN
    Jery Indra Putra Harianja
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Isotropik
    Pengertian Isotropik
    Dokumen10 halaman
    Pengertian Isotropik
    Nurhidayat Dayat
    Belum ada peringkat