Anda di halaman 1dari 15

Secara umum konsep adalah suaLu absLraksl yang menggambarkan clrlclrl umum sekelompok ob[ek

perlsLlwa aLau fenomena lalnnya Woodruff (dalam Amln 1987) mendeflnlslkan konsep sebagal
berlkuL (1) suaLu gagasan/lde yang relaLlf sempurna dan bermakna (2) suaLu pengerLlan LenLang
suaLu ob[ek (3) produk sub[ekLlf yang berasal darl cara seseorang membuaL pengerLlan Lerhadap
ob[ekob[ek aLau bendabenda melalul pengalamannya (seLelah melakukan persepsl Lerhadap
ob[ek/benda) ada LlngkaL konkrlL konsep merupakan suaLu gambaran menLal darl beberapa ob[ek
aLau ke[adlan yang sesungguhnya ada LlngkaL absLrak dan komplek konsep merupakan slnLesls
se[umlah keslmpulan yang Lelah dlLarlk darl pengalaman dengan ob[ek aLau ke[adlan LerLenLu
uengan menggunakan deflnlsl pembenLukan konsep Woodruff menyarankan bahwa suaLu
pernyaLaan konsepsl dalam suaLu benLuk yang berguna unLuk merencanakan suaLu unlL penga[aran
lalah suaLu deskrlpsl LenLang slfaLslfaL suaLu proses sLrukLur aLau kuallLas yang dlnyaLakan dalam
benLuk yang menun[ukkan apa yang harus dlgambarkan aLau dlluklskan sehlngga slswa dapaL
melakukan persepsl Lerhadap proses sLrukLur aLau kuallLas bagl dlrlnya sendlrl ualam hal lnl
Woodruff (Amln 1987) Lelah mengldenLlflkasl 3 macam konsep yalLu (1) konsep proses LenLang
ke[adlan aLau perllaku dan konsekuenslkonsekuensl yang dlhasllkan blla Ler[adl (2) konsep sLrukLur
LenLang ob[ek hubungan aLau sLrukLur darl beberapa macam dan (3) konsep kuallLas slfaL suaLu
ob[ek aLau proses dan Lldak mempunyal ekslsLensl yang berdlrl sendlrl
emahaman konsep dlperoleh melalul proses bela[ar Sedangkan bela[ar merupakan proses kognlLlf
yang mellbaLkan Llga proses yang berlangsung hamplr bersamaan keLlga proses LersebuL adalah (1)
memperoleh lnformasl baru (2) Lransformasl lnformasl dan (3) mengu[l relevansl dan keLeLapan
pengeLahuan (uahar 1991)

Sumber hLLp//ldshvoongcom/wrlLlngandspeaklng/2033426pengerLlankonsep/#lxzz1cL9W88lM


Konsep Komunikasi
Istilah komunikasi (communication) bersumber dari kata Latin Communicatio,
dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah
sama makna. Dalam prosesnya, minimal komunikasi berlangsung apabila ada kesamaan
makna mengenai apa yang dipercakapkan. Dikatakan minimal karena kegiatan kegiatan
komunikasi tidak hanya inIormatiI, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga
persuasiI, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan,
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan lain-lain. (EIIendy, 2001:9)
anyak pakar komunikasi memahami dan mendeIinisikan komunikasi dari
berbagai perspektiI. erbagai pemaknaan tentang komunikasi hingga saat ini terus
berlangsung dan berkembang. Dari sekian banyak pandangan atau arti komunikasi yang
lebih populer, komunikasi dimaknai sebagai proses, peristiwa dan transaksi simbolis.
ahkan, komunikasi dimaknai sebagai Ienomena masyarakat yang tidak bisa dihindari.
(Dilla, 2007:16). Menurut Mulyana (2005:61-69), setidaknya ada tiga kerangka
pemahaman mengenai komunikasi yakni :

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
DeIinisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang
lain. Pandangan ini menekankan variabel-variabel tertentu seperti isi pesan, cara
pesan disampaikan dan daya bujuknya.
2. Komunikasi sebagai interaksi.
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau
aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal
atau non verbal, seseorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal dan
non verbal. Salah satu unsur yang ditambahkan dalam konseptualisasi ini adalah
umpan balik (Ieed back), yakniapa yang disampaikan penerima pesan kepada
sumber pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai
eIektivitas pesan yang ia sampaikan sebelumnya.
3. Komunikasi sebagai transaksi.
Dalam konteks ini komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau
pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersiIat pribadi. Pandangan ini
mengisyaratkan bahwa komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses dinamis
yang secara sinambung mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Orang-orang
yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktiI mengirimkan
dan menaIsirkan pesan. Setiap pihak dianggap sumber sekaligus juga penerima
pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan non verbal.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan
dianut secara sama. Dengan kata lain, komunikasi digunakan untuk menyamakan
persepsi. Carl I. Hovland (EIIendy, 2001:10) mengatakan bahwa komunikasi adalah
proses mengubah perilaku orang lain. Selanjutnya Ia mendeIinisikan pengertian
komunikasi tersebut kedalam sebuah pengertian ilmu yaitu sebagai upaya yang
sistematis untuk merumuskan secara tegar azas-azas penyampaian inIormasi serta
pembentukan pendapat dan sikap.
Harold D. Laswell (EIIendy, 2001:10) mengatakan bahwa cara yang baik
untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : o
Says at In ic Cannel To om it at Effect? (Siapa Mengatakan Apa
Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh agaimana?). Paradigma Laswell
tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban
pertanyaan yang diajukan itu, antara lain ; Komunikator (communicator, source,
sender), Pesan (message), Saluran (cannel, media), Komunikan (communicant,
communicatee, receiver, recipient), EIek (effect, impact, influence). erdasarkan
paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan eIek tertentu.
illiam Albig (1939) menulis bahwa komunikasi adalah proses pengoperan
lambang-lambang yang berarti antara individu-individu. Kemudian relson dan Steiner
(1964) juga merumuskan bahwa komunikasi adalah penyampaian inIormasi, idea,
emosi, keterampilan dan seterusnya melalui penggunaan simbol, angka, graIik dan lain-
lain. Demikian juga Astrid S. Susanto menulis bahwa komunikasi adalah kegiatan
pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. (AriIin, 2002:25).
erikut ini dikemukan beberapa pengertian komunikasi oleh para ahli, diantaranya
adalah sebagai berikut (http://pksm.mercubuana.ac.id/modul/14060-1-
658029869663.doc.) :
- Anderson: Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan
dipahami orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara
konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku.
- Margarete Mead: Interaksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah satu
perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan
tidak akan terjadi.
- arnlund : Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi ketidakpastian, bertindak secara eIektiI, mempertahankan atau
memperkuat ego.
- erelson dan Steiner: Komunikasi adalah proses penyampaian inIormasi, gagasan,
emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
- Onong Uchyana: Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
(komunikan). Pikiran bisa berupa gagasan, inIormasi, opini dan lain-lain yang bisa
muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari
lubuk hati.
Dari beberapa pengertian komunikasi di atas, tampak adanya sejumlah
komponen atau unsur-unsur yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi.
Unsur-unsur tersebut (EIIendy, 1992:6) adalah sebagai berikut :
1. Komunikator, adalah orang yang menyampaikan pesan.
2. Pesan, adalah pernyataan yang didukung oleh lambang.
3. Media, adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh
tempatnya atau banyak jumlah.
4. Komunikan, adalah orang yang menerima pesan.
5. EIek, adalah dampak sebagai pengaruh dari pesan.
Dalam komunikasi yang penting adalah bagaimana caranya agar suatu pesan
yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau eIek tertentu pada
komunikan. Dampak yang ditimbulkan tersebut dapat diklasiIikan menurut kadarnya
(EIIendy, 1992:6-7), yaitu sebagai berikut :
1. Dampak kognitiI; adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan
dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Dengan perkataan lain, tujuan
komunikator hanyalah berkisar pada upaya mmengubah pikiran dari komunikan.
2. Dampak aIektiI; lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitiI. Disini tujuan
komunikator bukan hanya sekedar komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya,
menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira,
marah dan sebagainya.
3. Dampak behavorial; yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk
perilaku, tindakan atau kegiatan.
Menurut Ralph Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang
telah cukup lama hidup dan bekerjasama sehingga mereka dapat mengorganisasikan
dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial tertentu. Jadi,
masyarakat itu terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup bersama, sehingga
dalam pergaulan hidup itu timbul pelbagai hubungan atau pertalian yang
mengakibatkan bahwa seseorang dan orang lain saling kenal dan saling mempengaruhi.
(Soekanto, 2003:24). Dalam masyarakat, komunikasi dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar perorangan dan bersiIat pribadi
baik yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
2. Komunikasi kelompok, memIokuskan pembahasannya kepada interaksi diantara
orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga
melibatkan komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi organisasi, menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi
dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-
bentuk komunikasi antar pribadi dan komunikasi pelompok.
4. Komunikasi sosial adalah salah satu bentuk komunikasi yang eIektiI, dimana
komunikasi terjadi secara langsung antar komunikator dan komunikan, sehingga
situasi komunikasi berlangsung dua arah dan diarahkan kepada pencapaian suatu
situasi integrasi sosial, melalui kegiatan ini terjadilah aktualisasi dari berbagai
masalah yang dibahas. Komunikasi sosial sekaligus suatu proses sosialisasi dan
untuk pencapaian stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru
yang diagungkan oleh suatu masyarakat melalui komunikasi sosial kesadaran
masyarakat dipupuk, dibina dan diperluas. Melalui komunikasi sosial, masalah-
masalah sosial dipecahkan melalui konsensus.
5. Komunikasi massa adalah komunikasi yang berlangsung pada tingkat masyarakat
luas. Pada tingkat ini komunikasi dilakukan dengan menggunakan media massa.

DaItar Pustaka
AriIin, Anwar. 2002. Ilmu Komunikasi . Suatu Pengantar Ringkas. Jakarta: PT
RajaGraIindo Persada.
Cangara, HaIied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGraIindo Persada.
Dilla, Sumadi. 2007. Komunikasi Pembangunan. andung: Simbiosa Rekatama Media.

EIIendy, Uchana Onong. 1992. Dinamika Komunikasi. andung: PT Remaja Rosdakarya
-----------------------------------. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. andung: PT
Remaja Rosdakarya.
Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. andung: Citra Aditya akti.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. andung: PT Remaja
Rosdakarya.
http://pksm.mercubuana.ac.id/modul/14060-1-658029869663.doc.
KONSEP-KONSEP DASAR KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat
saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di
tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada
manusia yang tidak akan terlibat dalam konunikasi.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu
organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan
lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi
organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah
tidak memberi inIormasi kepada guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur
semester dan apa bidang studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar
kemungkinannya guru tidak dating mengajar. Skibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini
menjadikan sekolah tidak berIungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa
dengan kelupaan memberi inIormasi saja sudah memberikan eIek yang lebih besar bagi
sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian
pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya.
Komunikasi yang eIektiI adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para
pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan
menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka (Kohler 1981). Untuk memahami
komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar
komunikasi. Karena itu, pada bab 1 ini disajikan dahulu konsep-konsep dasar komunikasi
seperti deIinisi komunikasi, model komunikasi, komponen dasar komunikasi dan prinsip-
prinsip komunikasi.

A. DEFINISI KOMUNIKASI
ermacam-macam deIinisi komunikasi yang dikemukakan orang untukk memberikan batasan
terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka
memandangnya. Tentu saja masing-masing deIinisi tersebut ada benarnya dan tidak salah
karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. erikut ini disajikan
beberapa dari deIinisi tersebut untuk melihat keanekaragaman yang berguna untuk menarik
pengertian yang umum dari komunikasi.

1. DeIinisi Hovland, Janis dan Kelley
Hovland, Janis dan Kalley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah sosiologi
Amerika, mengatakan bahwa, 'communication is the process by which an individual
transmits stimuli (usually verbal) to modiIy the behavior oI other individuals. Dengan kata-
kata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk
verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada deIinisi ini, mereka menganggap
komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.

2. DeIinisi Forsdale
Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan, 'communication is the
process by which a system is estabilished, maintained and altered by means oI shared signals
that operate according to rules. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut
aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
Pada deIinisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya
adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan
adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya
akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya. Misalnya setiap bahasa
mempunyai aturan tertentu baik bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa isyarat. ila
orang yang mengirim signal menggunakan bahasa yang sama dengan orang yang menerima,
maka si penerima akan dapat memahami maksud dari aignal tersebut, tetapi kalau tidak
mungkin dia tidak dapat memahami maksudnya.
Selanjutnya Forsdale mengatakan, bahwa pemberian signal dalam komunikasi dapat
dilakukan dengan maksud tertentu atau denganm disadari dan dapat juga terjaditanpa
disadari. Kalau kita bandingkan dengan deIinisi pertama, deIinisi Forsdale ini kelihatannya
lebih umum dari deIinisi pertama yang mengatakan komunikasi hanya terjadi dengan penuh
kesadaran sedangkan pada Forsdale dapat dalam kondisi sadar dan tidak sadar. egitu juga
dalam ruang lingkupnya, kalau deIinisi pertama lebih menekankan komunikasi hanya di
antara manusia, sedangkan pada deIinisi kedua komunikasi baik di antara manusia maupun
komunikasi dalam system kehidupan binatang.

3. DeIinisi rent D. Rubben
rent D. Rubben memberikan deIinisi mengenai komunikasi manusia yang lebih
komprehensiI sebagai berikut : Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana
individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat
menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan inIormasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain.
Pada deIinisi inipun komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu aktivitas
yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi berhubungan. Misalnya
kalau kita ingin berpidato di depan umum, sebelum berpidato tersebut kita telah melakukan
serentetan sub-aktivitas seperti membuat perencanaan, menentukan tema pidato,
mengumpulkan bahan, melatih diri di rumah, baru kemudian tampil berpidato di depan
umum.
ila diperhatikan lebih lanjut deIinisi Ruben ini, kelihatan bahwa Ruben memakai istilah
yang berbeda dengan dua deIinisi sebelumnya yang memakai istilah stimulus dan signal.
Ruben menggunakan istilah inIormasi untuk maksud itu, yang diartikannya sebagai
kumpulan data, pesan (message), susunan isyarat dalam cara tertentu yang mempunyai arti
atau berguna bagi system tertentu. Pengertian inIormasi di sini tidak hanya bersiIat Iakta
tetapi juga bersiIat Iiksi, humor atau bujukan, dan apa saja.
Istilah menciptakan inIormasi yang dimaksudkan Ruben di sini aalah tindakan
menyandingkan (encoding) pesan yang berarti, kumpulan data tau suatu set isyarat.
Sedangkan istilah mengirimkan inIormasi maksudnya adalah proses dengan mana pesan
dipindahkan dari si pengirim kepada orang lain atau dari satu tempat ke tempat lain. Pesan
dikirim melalui bahasa baik bahasa verbal maupun bahasa non verbal.
Istilah pemakaian inIormasi menunujuk kepada peranan inIormasi dalam mempengaruhi
tingkah laku manusia baik secara individual, kelompok, maupun masyarakat. Jadi jelas
bahwa tujuan komunikasi menurut Ruben ini adalah untuk mempengaruhi tingkah laku orang
lain.



4. DeIinisi illiam J. Seller
Seiler (1998) memberikan deIinisi komunikasi lebih bersiIat universal. Dia mengatakan
komunikasi adalah proses dengan mana symbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima,
dan diberi arti.
Kelihatannya dari deIinisi ini proses komunikasi sangat sederhana, yaitu mengirim dan
menerima pesan, tetapi sesungguhnya komunikasi adalah suatu Ienomena yang kompleks
yang sulit dipahami tanpa mengetahui prinsip dan komponen yang penting dari komunikasi
tersebut.
Dari keempat deIinisi yang diungkap|kan di atas jela, bahwa pada hakekatnya komunikasi
merupakan proses tetapi proses mengenai apa belumlah ada kesepakatan. Ada yang
mengatakan proses pengiriman stimulus, ada yang mengatakan pemberian signal dan ada
pula yang mengatakan pengiriman inIormasi dan symbol tetapi menurut penaIsiran penulis
semua istilah itu cenderung untuk menyatakan maksud yang sama yaitu pengiriman pesan
yang akan diinterpretasikan oleh si penerima pesan.

5. DeIinisi yang Dipakai Dalam uku Ini
erdasarkan prinsip umum dari deIinisi di atas dan berdasarkan bahwa pengertian
komunikasi ini akan digunakan untuk memahami komunikasi organisasi, maka penulis
berusaha menyusun deIinisi sendiri sebagai berikut : komunikasi adalah pertukaran pesan
verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah
tingkah laku.
Si pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok atau organisasi. egitu juga
halnya dengan si penerima pesan dapat berupa seorang anggota organisasi, seorang kepala
bagian,pimpinan, kelompok orang dalam organisasi, atau organisasi secara keseluruhan.
Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi itu berlangsung melalui trahap-tahap tertentu
secara terus menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses komunikasi
merupakan proses yang timbale balik karena antara si pengirim dan si penerima saling
mempengaruhi satu sama lain.
Perubahan tingkah laku maksudnya dalam pengertian yang luas yaitu perubahan yang terjadi
di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitiI, aIektiI atau psikomotor.

. MODEL KOMUNIKASI
Yang dimaksudkan dengan model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses
yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komikasi dengan komponen lainnya.
Penyajian model dalam bagian ini dimaksudkan untuk mempermudah memahami proses
komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi.

1. Model Lasswell
Salah satu model komunikasi yang tua tetapi masih digunakan orang untuk tujuan tertentu
adalah model komunikasi yang dokemukakan oleh Harold Lasswell (Forsdale 1981), seorang
ahli ilmu politik dari Yale University. Dia menggunakan ilmu pertanyaan yang perlu
ditanyakan dan dijawab dalam proses komunikasi, yaitu who (siapa), says what (mengatakan
apa), in which medium atau dalam media apa, to whom atau kepada siapa, dan dengan what
eIIect atau apa eIeknya.

2. Model Shannon
Model komunikasi lain yang banyak digunakan adalah model komunikasi dari Claude
Shannon atau lebih terkenal dengan model Shannon ever. Model ini berbeda dengan model
Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-masing komponen.
a. Sumber InIormasi (InIormation Source)
Dalam komunikasi manusia yang menjadi sumber inIormasi adalah otak. Pada otak ini
terdapat kemungkinan message/pesan yang tidak terbatas jumlahnya. Tugas utama dari otak
adalah menghasilkan suatu pesan atau suatu set kecil pesan dari berjuta-juta pesan yang ada.
Seringkali dalam kehidupan sehari-hari pesan itu merupakan tugas yang sederhana bagi otak
seperti bila kita berjumpa dengan teman mengucapkan selamat pagi, selamat sore, mau ke
mana dan sebagainya. Tetapi dalam keadaan pesan yang kompleks menghendaki otak untuk
lwbih memikirkan dan mempertimbangkan pesan yang akan dikirimkan seperti menerangkan
sesuatu pemacahan masalah kepada orang lain. Dalam setiap kejadian, otak harus memilih
pesan yang tepat atau cocok dengan situasi. Proses pemilihan ini seringkali merupakan
perbuatan yang tidak disadari manusia.
b. Transmitter
Langkah kedua dari model Shannon adalah memilih transmitter. Pemilihan transmitter ini
tergantung pada jenis komunikasi yang digunakan. Kita dapat membedakan dua macam
komunikasi yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi menggunakan mesin.
Pada komunikasi tatapmuka yang menjadi transmitternya adalah alat-alat pembentuk suara
dan dihubungkan dengan otot-otot serta organ tubuh lainnya yang terlibat dalam penggunaan
bahasa nonverbal. Sedangkan pada komunikasi yang menggunakan mesin-mesin alat-alat
komunikasi yang berIungsi sebagai transmitter adalah alat itu sendiri seperti telepon, radio,
televise, Ioto dan Iilm.

c. Penyandian (Enconding) Pesan
Penyandian (enconding) pesan doperlukan untuk mengubah ide dalam otak ke dalam suat
sandi yang cocok dengan transmitter. Dalam komunikasi tatap muka signal yang cocok
dengan alat-alat suara adalah berbicara. Signal yang cocok dengan otot-otot tubuh dan indera
adalah anggukan kepala, sentuhan dan kontak mata.
Pada komunikasi yang menggunakan mesin, dimana alat-alat yang digunakan sebagai
perluasan dari indera, penyandian pesan juga bberasal dari tubuh tetapi diperluas melalui
jarak jauh dengan transmitter. Misalnya radio adalah perluasan dari suara manusia, televisi
perluasan dari mata dan begitu juga dengan alat komunikasi lainnya.

d. Penerima dan Decoding
Istilah Shannon mengenai penerima dan decoding atau penginterpretasian pesan seperti
berlawanan dengan istilah penyandian pesan. Pada komunikasi tatap muka kemungkinan
transmitter menyandikan pesan dengan menggunakan alat-alat suara dan otot-otot tubuh.
Penerimaan dalam hal ini adalah alat-alat tubuh yang sederhana yang sanggup mengamati
signal. Misalnya telinga menerima dan menguraikan sandi pembicaraan, mata menerima dan
menguraikan sandi gerakan badan dan kepala, kilatan mata dan signal lainnya yang dapat
dilihat mata. Jelaslah jika seorang individu pada komunikasi tatap muka kekurangan satu atau
lebih organ tubuh maka penerimaan pesan akan menjadi macet.



e. Tujuan (Destination)
Komponen terakhir dari Shannon adalah destination (tujuan) yang dimaksud oleh si
komunikator. Destination ini adalah otak manusia yang menerima pesan yang berisi
bermacam-macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan dari arti pesan.
Penerima pesan telah menerima signal mungkin melalui pendengaran, penglihatan,penciuman
dan sebagainya kemudian signal itu diuraikan dan diinterpretasikan dalam otak.

I. Sumber Gangguan (Noise)
Dalam model komunikasi Shannon ini terlihat adanya Iactor sumber gangguan pada waktu
memindahkan signal dari transmitter kepada si penerima. Misalnya pada waktu anda
berbicara dengan teman di jalan kedengaran suara mobil lewat, anak-anak berteriak, yang
semuanya itu mengganggu pembicaraan anda sesaat dan gangguan itu dinamakan noise.

C. KOMPONEN DASAR KOMUNIKASI
Dari bermacam-macam model komunikasi yang telah dikemukakan di atas kelihatan bahwa
ada bermacam-macam komponen atau elemen dalam proses komunikasi. Kadang-kadang
untuk komponen yang sama digunakan istilah yang berbeda seperti halnya ada yang
menggunakan istilah inIormasi dan pesan untuk menyatakan komponen pesan yang
dikirimkan dan begitu juga ada yang memakai istilah sender dan source untuk menyatakan
orang yang mengirimkan pesan. alaupun demikian dapat disimpulkan mana diantara
bermacam-macam komponen itu yang merupakan komponen dasar komunikasi. Dalam hal
ini ada empat komponen yang cenderung sama yaitu : orang yangmengirimkan pesan, pesan
yang akan dikirimkan, saluran atau jalan yang dilalui pesan dari si pengirim kepada si
penerima, dan si penerima pesan. Karena komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal
balik maka komponen balikan perlu ada dalam proses komunikasi. Dengan demikian,
komponen dasar komunikasi ada lima, yaitu : pengirim pesan, pesan, saluran, penerima pesan
dan balikan. Masing-masing komponen tersebut akan dijelaskan kembali secara ringkas.
1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau inIormasi yang
akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh sebab itu sebelum pengirim
mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya.
Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa yang akan dikirimkan kemudian
menyandikan/encode arti tersebut ke dalam suatu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui
saluran.

2. Pesan
Pesan adalah inIormasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa
verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti surat, buku,
majalah, memo, sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka,
percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat
gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.

3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima. Channel yang
biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan dengar.
Akan tetapi alat dengan apa cahaya atau suara itu berpindah mungkin berbeda-beda.
Misalnya bila dua orang berbicara tatap muka gelombang suara dan cahaya di udara
berIungsi sebagai saluran. Tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka
gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruI pada surat
tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Kita
dapat menggunakan bermacam-macam alat untuk menyampaikan pesan seperti buku, radio,
Iilm, televisi, surat kabar tetapi saluran pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya. Di
samping itu kita juga dapat menerima pesan melalui lat indera penciuman, alat pengecap dan
peraba.


4. Penerima Pesan
Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang
diterimanya. Tugas dari si penerima sudah dijelaskan sebelumnya pada bagian .



5. alikan
alikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima yang dikirimkan kepada si
pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim, pengirim akan dapat
mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh si pengirim. ila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim
diinterpretasikan sama oleh si penerima berarti komunikasi tersebut eIektiI.
Seringkali respons yang diberikan tidak seperti yang diharapkan oleh si pengirim karena si
penerima pesan kurang tepat dalam menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan oleh
adanya Iactor-Iaktor dalam diri si penerima yang mempengaruhi dalam pemberian arti pesan
seperti telah disebutkan dalam model erlo.

D. PRINSIP KOMUNIKASI
Untuk dapat memahami hakikat suatu komunikasi perlu diketahui prinsip dari komunikasi
tersebut. Menurut Seiler (1988), ada empat prinsip dasar dalam kominikasi yaitu : suatu
proses, suatui sistemik, interaksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak dimaksudkan.
Masing-masing dasri prinsip ini akan dijelaskan berikut ini :

1. Komunikasi adalah Suatu Proses
Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu seri kehidupan yang terus-menerus,
yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah. Komunikasi juga
bukanlah suatu barang yang dapat ditangkap dengan tangan untuk diteliti. Komunikasi
menurut Seiler (1988) lebih merupakan cuaca yang terjadi dari bermacam-macam variabel
yang kompleks dan terus berubah. Kadang-kadang cuaca hangat, matahari bersinar, pada
waktu yang lain cuaca dingin, berawan dan lembab. Keadaan cuaca mereIlesikan satu variasi
saling berhubungan yang kompleks yang tidak ada pernah duplikatnya.
Komunikasi jiga melibatkan suatu variasi saling berhubungan yang kompleks yang tidak
pernah ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu : saling berhubugan diantara orang,
lingkungan, keterampilan, sikap, status, pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukan
komunikasi yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Misalnya : cobalah anda ingat hubungan
yang baru terjadi dengan seseorang akhir-akhir ini. agaimana terjadinya hubungan itu ?
Apakah secara kebetulan atau sengaja dipertemukan olek teman atau anda sendiri yang
merencanakannya. Tidak ada dua hubungan yang terjadi dalam cara yang persis sama atau
tidak ada komunikasi yang terjadi pengantara terjadinya hubungan itu yang persis sama.
eberapa hubungan hangat dan adakalanya dingin sama halnya dengan cuaca.
ila dilihat sepintas lalu suatu komunikasi mungkin tidak berarti, tetapi bila dipandang
sebagai suatu proses, maka kepentingannya sangat besar. Misalnya : suatu komunikasi yang
hanya terdiri dari satu perkataan akan dapat memperlihatkan suatu perubahan. Perubahan itu
mungkin terjadi secara langsung atau tidak langsung, berarti atau tidak berarti, tetapi
semuany aitu terjadi sebagai hasil proses komunikasi. Contoh : seorsng pengawas sedang
memperhatikan karyawannya mengerjakan sesuatu pekerjaan. Tiba-tiba pengwa tersebut
mengucapkan kata salah, maka karyawan yang sedang bekerja tersebut menghentikan
pekerjaanya dan mungkin bertanya dimana letak kesalahannya. Atau kalau karyawan tersebut
tahu di mana letak kesalahannya dia dapat langsung memperbaiki pekerjaannya pada saat
diawasi tersebut.
Jadi, komunikasi tersebut di samping berubah-ubah juga dapat menimbulkan perubahan.

2. Komunikasi adalah Sistem
Seperti telah dikatakan pada bagian C bahwa komunikasi terdiri dari beberapa komponen dan
masing-masing komponen tersebut mempunyai tugasnya masing-masing. Tugas dari masing
komonen itu berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikasi. Misalnya
pengirim mempunyai peranan untuk menentukan apa inIormasi atau arti apa yang akan
dikomunikasikan. Setelah tahu apa arti atau inIormasi apa yang akan dikirimkan, inIormasi
tersebut perlu diubah ke dalam kode atau sandi-sandi tertentu sesuai dengan aturannya
sehingga berupa suatu pesan. Jadi komponen pesan ada kaitannya dengan komponen
pengirim. ila pengirim tidak benar menyandikan arti yang akan dikirim maka terjadilah
pesan tersebut kurang tepat. Kurang tepatnya pesan yang dikirimkan akan mempengaruhi
komponen penerima dalam menginterpretasikan isi pesan sehingga si penerima mungkin juga
akan salah dalam menginterpretasikannya. Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya
bila pesan disampaikan dengan lisan maka gelombang suara adalah sebagai saluran dan ini
juga akan berkaitan dengan si penerima dalam mengikuti pesan yang harus menggunakan
pendengarannya dalam menerima pesan tersebut. egitulah, antara satu komponen dengan
komponen yang lain saling berkaitan dan bila terdapat gangguan pada satu komponen akan
berpengaruh pada proses komunikasi secara keseluruhan.

3. Komunikasi ersiIat Interaksi dan Transaksi
Yang dimaksud dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi. Misalnya
seseorang berbicara kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian temannya yang
mendengar memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang sedang dibicarakannya itu.
egitu selanjutnya berlangsung secara teratur ibarat orang yang bermain lempar bola.
Seorang melemparkan yang lainnya menagkap kemudian yang menangkap melemparkan
kembali kepada si pelempar pertama.
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang kita lakukan tidak seteratur itu prosesnya.
anyak dalam percakapan tatap muka kita terlibat dalam proses pengiriman pesan simultan
tidak terpisah seperti contoh di atas. Dalam keadaan demikian komunikasi tersebut bersiIat
transaksi. Sambil menyandikan pesan kita juga menginterpretasikan pesan yang kita terima.
Misalnya dalam situasi pengajaran di kelas antara guru dan murud seringkali memperlihatkan
komunikasi nteraksi ini. Sambil guru menyampaikan inIormasi kepada murid atau sedang
menjelaskan pengajran, muridpun menyampaikan pesan kepada guru dalam bermacam-
macam bentuk. Jadi komunikasi yang terjadi antara manusia dapat berupa interaksi dan
transaksi.

4. Komunikasi Dapat Terjadi Disengaja Maupun Tidak Disengaja
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu
dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan. Misalnya seorang pimpinan bermaksud
mengadakan rapat dengan kepala-kepala bagiannya. Apabila pimpinan tersebut mengirimkan
pesan yang berisi undangan rapat kepada kepala-kepala bagiannya, maka itu dinamakan
komunikasi yang disengaja. Tetapi apabila pesan yang tidak sengaja dikirimkan atau tidak
dimaksudkan untuk orang tertentu untuk menerimanya maka itu dinamakan komunikasi tidak
disengaja. Misalnya sesearang memakai warna pakaian yang agak terang yang tidak
mempunyai maksud untuk mengirimkan pesan tertentu, kadang-kadang diterima secara tidak
sengaja sebagai pesan oleh orang lain, karena tanpa disadari orang lain melihat warna pakaian
yang dipakainya.
Komunikasi yang ideal terjadi apabila seseorang bermaksud mengirim pesan tertentu
terhadap orang lain yang ia inginkan untuk menerimanya. Tetapi itu belumlah merupakan
jaminan bahwa pesan itu akan eIektiI, karena tergantung pada Iaktore orang lain yang juga
ikut berpengaruh kepada proses komunikasi. Kadang-kadang ada juga pesan yang sengaja
dikirimkan kepada orang yang dimaksudkan tetapi sengaja tidak diterima oleh orang itu.
Misalnya orang tua yang sengaja berbicara kepada anaknya tetapi anaknya tidak mau
mendengarnya.
Ada juga situasi komunikasi yang tidak sengaja tetapi diterima oleh orang lain dengan
sengaja. Misalnya : dalam situasi kelas yang heningtiba-tiba seorang murid berdiri maju ke
depan mengambil kapur untuk mengisap tinta penanya. Gerakan murid yang tidak sengaja
sebagai pesan itu diterima murid-murid lainnya sebagai pesan karena tiba-tiba temannya yang
lain memprhatikan geraknya yang menimbulkan bermacam-macam interpretasi bagi mereka.
Dari bermacam-macam contoh di atas jelaslah, bahwa komunikasi itu dapat terjadi disengaja
maupun tidak dengan sengaja.

Anda mungkin juga menyukai