Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR

SARI KULIAH


DISUSUN OLEH
Nama : Sri Lestari
NIM : 11/316585/GE/07158
Prodi : KartograIi dan Pengindraan Jauh


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GAD1AH MADA
YOGYAKARTA
2011




A. LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR
Latar belakang ilmu sosial dasar sebagai ilmu yang perlu dipelajari
adalah adanya pertanyaan apakah ilmu sosial itu merupakan ilmu?
Hal itu dikemukakan oleh Alan Ryan melalui bukunya The Phylosopy of
Social Science.
Syarat pengetahuan bisa dijadikan ilmu adalah :
- Mempunyai objek atau sasaran, yaitu masyarakat
- Mempunyai metode
- Harus mampu men-generalisasi

Metode-metode ilmu sosial :
Menurut Aristoteles dan Francis Bacon :
a. Deduktif (umum-khusus)
b. Induktif (khusus-umum)
Menurut Alan Ryan :
a. Logico impiricum (kuantitatiI)
dasar ilmu pengetahuan merupakan sesuatu Iaktual, artinya aplikasi
ilmu bisa dilihat secara nyata.
b. Hermeneutic (kualitatiI)
dasar ilmu pengetahuan dapat dilihat dibalik perilaku.

Dalam mempelajari ilmu sosial objek kajian kita tidak pernah lepas dari
masyarakat.
Society Community
Sejumlah orang Sejumlah orang
Interaksi timbal balik Interaksi timbal balik
Budaya Budaya
Tujuan tertentu Tujuan tertentu
Tidak ada kesatuan daerah Ada kesatuan


B. !ROSES KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah keseluruhan hal kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, hukum, adat istiadat, kemampuan dan kebiasaan yang
didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.

!roses kebudayaan












C. NILAI DAN NORMA SOSIAL
1. Nilai sosial : gambaran tentang sesuatu yang diinginkan, yang pantas
dan yang berharga dalam kehidupan masyarakat.
Nilai sosial dapat diklasiIikasikan sebagai berikut :
a. KlasiIikasi berdasarkan tempat
b. KlasiIikasi berdasarkan bobot etis
c. KlasiIikasi berdasarkan solidaritas
d. KlasiIikasi berdasarkan siIat esensial
. Norma sosial : rangakaian, ketentuan dan peraturan umum tentang
tingkah laku masyarakat yang patut dilakukan jika berinteraksi dengan
sesama.
Contoh norma sosial diantaranya adalah usages, Ialkways, dan laws.
Pola pemikiran

Pola keyakinan
Kebudayaan
Kebiasaan
Tindakan

D. !ENGANTAR TEORI ILMU SOSIAL DAN REALITA SOSIAL
Realitas sosial atau Iakta sosial berbeda dengan Iakta individual. Realitas
sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Eksternal : bukan dorongan individu tetapi dorongan lingkungan
Contoh : Melayat tetangga meninggal kita mendapat dorongan dari
lingkungan sekitar untuk melayat, apabila kitai tidak melayat maka kita
akan mendapat cemoohan dari lingkungan sekitar.
. KoersiI : perilaku yang memiliki siIat memaksa
Contoh : Makan ketika lapar. Minum ketika haus.
3. RepresentatiI: setiap perilaku merupakan perwakilan keseluruhan
masyarakat.
Contoh : orang Jogja dan Solo biasanya terkenal dengan sikap yang
lemah lembut.
Masyarakat sebagai realitas sosial jika dihubungkan dengan paradigma ilmu
sosial maka wawasannya sangat luas.
Tingkatan kenyataan sosial ada empat, yaitu :
1. Individual
individu sebagai pusat perhatian untuk analisa yaitu analisa perilaku dan
analisa subjektiI.
Tingkat individu dapat dibagi menjadi :
a. Tingkat behavioral (perilaku)
b. Tingkat subjektiI
. Antar pribadi (interpersonal)
Melihat realitas sebagai interaksi antar individu yang berkaitan dengan
komunikasi, simbolisasi, negosiasi, adaptasi, kerjasama, konIlik, dll.
3. Srtuktur sosial
Menempatkan individu sebagai bagian dari kehidupan yang lebih besar.
Sebagai anggota struktur, indivu dapat dilihat dalam tiga dimensi yaitu
horizontal (pemilahan sejajar), vertikal (pemilahan sesuai golongan),
mobilitas (mengetahui tempat-tempat tertentu). Contoh nyata adalah
tidak mudah menghancurkan suatu negara karena negara tersebut
mempunyai struktur perang kuat.

4. Tingkat budaya
Tiap perilaku pasti mempunyai rangkaian historis, yang dimulai dari
tindakan, pemikiran, pembiasaan, kemudian menjadi kebudayaan.
Kegiatan ini menjadi suatu pola. Budaya dapat lihat secara materil dan
imateril.
- Materil : dapat diidentiIikasikan melalui semua indra.
- Imateril : hanya dapat diidentiIikasikan melalui sebagian
indra.
Teori dasar psikologi yang mengkaji individu meliputi :
a. Teori stimulus
Tokoh : Watson
Bahwa objektivitas individu hanya berlaku pada perilaku yang nampak
b. Teori sikap
c. Teori peran
d. Teori medan

E. INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Individu
Merupakan satu kesatuan terbatas atau manusia perseorangan.
Pada setiap anggota suatu bangsa yang bermacam-macam tingkat
peradapannya, terjadi deIerensiasi dengan corak dan siIat beraneka ragam.
DiIerensiasi memberikan keuntungan bagi individu seperti bahasa, agama,
adat-istiadat, ilmu pengatahuan, dll. Akan tetapi betapapun besarnya
pengaruh lingkungan sosial terhadap individu, manusia tetap memiliki
watak dan siIat tertentu yang aktiI di tengah-tengah manusia lainnya. Hal
itu dapat disimpulkan bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak
hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan
juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesiIik lainnya.
Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga
kemungkinan yaitu menyimpang dari norma kolektiI, kehilangan
individualitasnya, dan mempengaruhi masyarakat seperti adanya tokoh
pahlawan atau pengacau. Individu dibebani berbagai peranan berasal dari
kondisi kebersamaan hidup, maka muncul struktur masyarakat yang akan
menentukan kemantapan masyarakat.

Keluarga
Keluarga diartikan sebagai unit terkecil masyarakat yang terdiri
atas suami/ayah, istri/ibu, dan anak, yang diikat oleh tali perkawinan, ikatan
darah dan adopsi, yang tinggal dalam suatu tempat pada periode tertentu.
Secara umum Iungsi keluarga adalah :
1. Sosialisasi kebudayaan
Interaksi sosial yang pertama kali terjadi adalah antara ibu dan ayanhnya,
kemudian dengan saudara- saudaranya, di dalam suatu keluarga. Dengan
demikian keluarga memiliki tugas penting di dalam melakukan
pengenalan kepada anggotanya di dalam banyak hal, terutama mengenai
budaya, nilai, dan norma sosial.
. Proteksi atau perlindungan
Keluarga merupakan tempat bagi anggotanya untuk tinggal dan
mendapatkan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan primer. Setiap
kali anggota keluarga mendapatkan ancaman dari luar, maka seharusnya
selalu meminta perlindungan klg, jgn meminta ke pada orang atau pihak
lain.
3. Fungsi ekonomi
Keluarga merupakan tempat bagi para anggotanya untuk memperoleh
pemenuhan kebutuhan ekonomi. Apapun kebutuhan anggota keluarganya
hendaknya mampu dipenuhi oleh keluarganya.

4. Fungsi reproduksi
Salah satu Iungsi keluarga yang tidak kalah pentingnya adalah
reproduksi. Ada seseorang mau berkeluarga, namun tidak mau
bereproduksi, itu menyebabkan manusia nantinya menjadi makhluk
langka yang perlu dilindungi oleh makhluk lain.
Hal ini terjadi bukan sekedar karena mereka tidak tahu
akan Iungsi keluarga, namun betul-betul tidak mau direpotkan oleh hasil
reproduksi tersebut.

F. MASYARAKAT !EDESAAN DAN MASYARAKAT !ERKOTAAN
!erbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan :
!edesaan !erkotaan
Orientasi terhadap
alam
Berhubungan erat
dengan alam.
Bebas dari realitas alam.
Mata pencaharian Bertani, berdagang. Mata pencaharian
cenderung
terspesialisasi, dan
spesialisasi tersebut
dapat dikembangkan.
Ukuran komunitas Kecil Besar.
Kepadatan penduduk Rendah Tinggi
Homogenitas dan
heterogenitas
Homogenitas sangat
nampak.
Penduduknya sangat
heterogen.
Diferensiasi sosial Rendah Tinggi
Mobilitas sosial Mobilitasnya kurang
terlihat.
Lebih dinamis dan
mobilitasnya tinggi.
Interaksi sosial Interaksi secara
langsung (tatap muka)
antar individu.
Interaksi tidak secara
langsung karena melalui
media komunikasi
seperti telepon, televisi,
koran, dll.
!engawasan sosial Lebih kuat karena
kontaknya yang bersiIat
pribadi dan ramah-
tamah (inIormal).
Tidak begitu kuat karena
pengawasan sosial lebih
bersiIat pribadi (Iormal).
!ola kepemimpinan Kepemimpinan
cenderung ditentukan
oleh kualitas pribadi dari
individu.
Ditentukan oleh materi.
Standar kehidupan Sederhana Mewah
Kesetiakawanan sosial Tinggi Kurang
Sistem nilai Nilai-nilai agama,
kekeluargaan, pergaulan
masih dipegang teguh.
Nilai-nilai tersebut
sudah tidak dipegang
teguh.

Hubungan desa dan kota
Kota secara bertingkat merupakan suatu pusat jaringan dan desa
sebagai pusat pendominasian. Kedudukan yang tidak seimbang ini tercermin
dalm hubungan struktural-Iungsional antara desa dan kota, yaitu desa
merupakan penghasil bahan makanan, bahan mentah, penyuplai tenaga kasar
yang diperlukan oleh warga kota. Sedangkan kota merupakan pelindung bagi
warga desa, sebagai orientasi bagi pusat pengertahuan dan peradaban.
Masyarakat pedesaan sangat penting artinya bagi pertumbuhan kota-
kota. Relasi ekonomi terjadi antara desa dan kota melalui beberapa jalan.
Relasi antara desa dan kota juga dapat terorganisasi melalui pasar. Di pasar
terjadi tukar-menukar bahan yang menjadi produksi khusus desa. Dalam
bidang politik nampak suatu ciri-ciri sejenis, disatu pihak otonomi yang agak
besar, dilain pihak ada ketergantungan terhadap dunia luar. Jadi ada hubungan
timbal balik antara desa dengan kota.


G. KONSE! !EMBANGUNAN
O Pembangunan adalah proses perubahan dari keadaan tertentu menuju
keadaan lain berdasarkan rencana menuju arah yang lebih baik
berdasarkan aturan tertentu.
O Pembangunan memiliki dimensi atau bidang sosial budaya.
O Bidang sosial budaya memiliki beberapa sektor meliputi sektor
pendidikan, kesehatan, kemiskinan, peluang kerja, dll.

Anda mungkin juga menyukai