Anda di halaman 1dari 13

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI DENGAR DI RUANG DARMA WANGSA BPK RSJ PROVINSI

BALI TANGGAL 20 28 Oktober 2011 HARI DIAGNOSA RENCANA TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI Kamis, 20 Oktober 2011 Pkl.11.00 Wita Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran Tupan: Tidak terjadi perilaku kekerasan yang diarahkan kepada diri send iri, orang lain dan lingkungan Tupen : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2.

Klien dapat mengenali halusinasinya

3. Klien dapat mengendalikan halusinasinya

4.Klien dapat menggunakan obat untuk mengontrol halusinasinya.

5.

Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengendalikan halusinasi. Setelah diberikan tindakan keperawatan ..x pertemuan selama ..hari diman a setiap pertemuan lamanya 30 menit diharapkan:

1.1 Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata atau mau jabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menyebut dan menjawab salam, mau duduk dan berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.

2.1 Klien dapat menyebutkan waktu, isi, frekuensi timbulnya halusinasi dan dapat mengungkapkan perasaanya terhadap halusinasi.

3.1 Klien dapat menyebutkan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan h alusinasinya, dapat menyebutkan cara baru untuk mengendalikan halusinasi, t memi lih cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasi, dan dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok.

4.1 Klien meminum obat secara teratur sesuai instruksi dokter.

5.1 Keluarga dapat menyebutkan cara

cara merawat klien halusinasi.

1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan pasien dengan komunikasi terapeutik ba ik secara verbal dan non verbal. Perkenalkan diri parawat, tanya nama lengkap da n nama panggilan pasien, menjelaskan tujuan interaksi, buat kontrak yang jelas s elama pertemuan, menerima klien apa adanya, kontak mata positif, ciptakan lingku ngan yang terapeutik. 1.1.2 Dorong klien dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya 1.1.3 Dengarkan ungkapan klien dengan rasa empati. 2.1.1 Adakan kontak secara sering dan singkat 2.1.2 Observasi tingkah laku verbal dan non verbal klien yang terkait dengan hal usinasi (sikap seperti mendengarkan sesuatu, bicara atau tertawa sendiri, terdia m di tengah tengah pembicaraan). 2.1.3 Terima halusinasi sebagai hal yang nyata bagi klien dan tidak nyata bagi perawat. 2.1.4 Identifikasi bersama klien tentang waktu munculnya halusinasi, isi halu sinasi dan frekuensi timbulnya halusinasi. 2.1.5 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya ketika halusinasi muncul. 2.1.6 Diskusikan dengan klien mengenai perasaannya saat terjadi halusinasi. 3.1.1. Identifikasi tindakan klien yang positif. 3.1.2 Beri pujian atas tindakan klien yang positif. 3.1.3. Bersama klien rencanakan kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi. 3.1.4 Diskusikan ajarkan cara mengatasi halusinasi. 3.1.5 Dorong klien untuk memilih cara yang disukai untuk mengontrol halusinasi. 3.1.6 Beri pujian atas pilihan klien yang tepat. 3.1.7 Dorong klien untuk melakukan tindakan yang telah dipilih. 3.1.8 Diskusikan dengan klien hasil atau upaya yang telah dilakukan. 3.1.9 Beri penguatan atas upaya yang telah berhasil dilakukan dan beri solusi jika ada keluhan klien tentang cara yang dipilih. 4.1.1 4.1.2 . 4.1.3 4.1.4 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk mengontrol halusinasinya. Bantu klien untuk memutuskan bahwa klien minum obat sesuai program dokter Observasi tanda dan gejala terkait efek dan efek samping. Diskusikan dengan dokter tentang efek dan efek samping obat

5.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan klien. 5.1.2 Kaji pengetahuan keluarga tentang halusinasi dan tindakan yang dilakukan keluarga dalam merawat klien. 5.1.3 Beri penguatan positif atas upaya yang baik dalam merawat klien. 5.1.4 Diskusikan dan ajarkan dengan keluarga tentang : halusinasi, tanda tanda da

n cara merawat halusinasi. 5.1.5 Beri pujian atas upaya keluarga yang positif. Jumat, 21 Oktober 2011 Pkl.11.00 Wita Gangguan proses pikir: waham TUPAN : Klien tidak mengalami gangguan p roses pikir dan berfungsi optimal dilingkungan sosialnya. TUPEN: 1. Klien mengenal wahamnya

2.

Klien mampu mengontrol wahamnya

3.

Klien mampu mengingat kejadian/masalah dimasa lalu

4.

Klien mampu meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar

5.

Klien mampu mempertahankan kosentrasi

6. baik

Kesadaran klien terhadap identitas personal, waktu dan tempat meningkat/

Setelah diberikan tindakan keperawatan ..x pertemuan selama ..hari diman a setiap pertemuan lamanya 30 menit diharapkan:

1.1 Klien mampu mengenal terjadinya waham, mampu mengungkapkan isi waham, mengun gkapkan frekuensi waham, serta mampu mengungkapkan perasaannya terkait dengan wa ham

2.1 Klien tidak menanggapi wahamnya, melaporkan penurunan frekuensi munculnya waham, meminta validasi terhadap kebenaran/kenyataan, mendemonstrasikan penolaka n hadirnya waham, menunjukkan pola pikir yang logis, menunjukkan kemampuan untuk memenuhi ide-ide atau pikiran orang lain dan lain-lain. 3.1 Klien mampu mengingat kembali kejadian masalah jangka pendek, dapat menging at kembali informasi/masalah jangka menengah, dapat mengingat kembali informasi/ masalah jangka panjang.

4.1 Klien mampu mengidentifikasi lingkungan sekitar sesuai realita/kenyataan, m ampu mengungkapkan perasaannya setelah mengidentifikasi lingkungan sekitar,dan m engungkapkan keuntungan mengidentifikasi lingkungan.

5.1 Kien mampu mempertahankan dan mendengarkan dengan baik saat diajak berbicar a, mampu melaksanakan instruksi sederhana yang diberikan, dan dapat menjawab per tanyaan-pertanyaan yang diberikan dengan tepat.

6.1 Klien Mampu mengenal identitas diri dengan baik, mengenal identitas orang d isekitarnya dengan tepat/baik, dan mampu mengidentifikasi waktu (jam, hari, bula n, tahun) dengan benar.

1.1.1 Observasi isi waham yang membahayakan 1.1.2 Bantu klien mengeliminasi/menurunkan stressor yang menciptakan delusi 1.1.3 Dukung klien untuk memvalidasi keyakinan terhadap wahamnya dengan orang y ang dipercaya/petugas/perawat. 1.1.4 Dukung klien untuk melaksanakan jadwal kegiatan harian secara konsisten. 1.1.5 Berikan aktivitas rekreasi atau aktivitas yang membutuhkan perhatian dan keterampilan diwaktu luang klien 1.1.6 Kelola pemberian obat-obat antipsikotik dan antidepresent seuai order/keb utuhan. 1.1.7 Monitor efek samping obat 1.1.8 Jelaskan pentingnya kepatuhan klien terhadap aturan pengolahan obat. 2.1.1 Bantu klien untuk mengungkapkan anansietas, takut atau tidak aman. 2.1.2 Focus dan kuatkan pada orang orang yang nyata, ingatan tentang pikiran ir asional. Bicarakan kejadian kejadian dan orang orang yang nyata. 2.1.3 Diskusikan cara untuk mencegah waham, contoh percaya pada orang lain, b elajar akan kenyataan, bicara dengan orang lain, yakin akan dirinya bahwa tidak ada yang akan mengerti perasaannya bila tidak cerita dengan orang lain. 3.1.1 Monitor daya ingat klien 3.1.2 Kaji kemampuan klien dalam mengingat sesuatu 3.1.3 Diskusikan dengan klien dan keluarga beberapa masalah memori yang dialami . 3.1.4 Ingatkan kembali pengalaman masa lalu klien dengan cara yang tepat. 3.1.5 Simulasi pikiran dengan mengulangi pikiran yang diekspresikan klien secara tepat (ingatkan klien tentang kejadian/peristiwa yang barus saja dialami klien) . 3.1.6 Implementasikan teknik mengingat dengan cara yang tepat seperti dengan ga mbar visual membuat daftar/jadwal menulis nama pada kartu dan sebagainya. 3.1.7 Bantu dalam tugas pembelajaran yang berkaitan, misalnya mengingat kembali verbal dan informasi yang telah disampaikan dengan cara yang tepat. 3.1.8 Lebih orientasi klien, misal dengan mengingat dan tinggal, jam, musim, inf ormasi yang bersifat pribadi dan sebagainya. 3.1.9 Beri kesempatan kepada klien untuk melatih konsentrasinya, misal dengan p ermainan, mencocokkan kartu, halma dan sebagainya. 4.1.1 Monitor interpretasi klien terhadap lingkungan (misal : tempat, orang dise kitarnya dan sebagainya). 4.1.2 Tempatkan obyek/hal-hal yang familiar dilingkungan/dikamar klien (misal : jam dinding, gambar, foto). 4.1.3 Buat jadwal aktivitas/kegiatan harian bersama klien. 4.1.4 Dorong klien untuk melakukan aktivitas sesuai jadwal yang telah dibuat te rsebut. 4.1.5 Berikan terapi kognitif 4.1.6 Libatkan klien dalam TAK orientasi realita 5.1.1 Observasi kemampuan klien berkonsentrasi. 5.1.2 Kaji kemampuan klien memahami dan memproses informasi dengan pertanyaan s ingat dan sederhana 5.1.3 Tetapkan tujuan pembelajaran yang berguna dan realistis bagi klien 5.1.4 Berikan instruksi setelah klien menunjukkan kesiapan untuk belajar atau m enerima informasi. 5.1.5 Atur instruksi sesuai tingkat pemahaman klien dan yang signat dan sederha

na sampai yang lebih kompleks 5.1.6 Gunakan bahasa yang familiar dan mudah dipahami oleh klien. 5.1.7 Dorong klien untuk menjawab pertanyaan dengan singkat dan jelas 5.1.8 Koreksi interpretasi yang salah dan informasi/pertanyaan yang diterima kl ien dengan cara yang tepat 5.1.9 Dorong klien untuk terlibat aktif dalam pembelajaran 5.1.10 Beri reinforcement pada setiap kemajuan klien 6.1.1 Monitor orientasi klien terhadap realita 6.1.2 Sapa klien dengan namanya pada saat interaksi. 6.1.3 Beri informasi kepada klien terhadap orang, tempat, waktu, sesuai kebutuha n. 6.1.4 Tanyakan satu pertanyaan pada satu waktu 6.1.5 Beri satu perintah pada satu waktu 6.1.6 Berikan/libatkan klien dalam aktivitas yang konkrit/nyata 6.1.7 Gunakan tanda/gambar/simbol untuk menstimulasi momen dan meningkatkan ori entasi 6.1.8 Hindari stimulasi yang berlebihan yang dapat meningkatkan disorientasi 6.1.9 Faslitasi kunjungan keluarga dan orang-orang yang familiar dengan Klien. Sabtu, 22 Oktober 2011 Pkl. 11.00 WITA KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL : MENARIK DIR I Tupan : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain Tupen : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.

2.

Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan ker ugian tidak berhubungan dengan orang lain

4.

Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap,

5. ain

Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang l

6.

Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga

7.

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik,

1.1 Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau be rjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi. 2.1 Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri yang berasal dari diri sendir i, orang lain atau lingkungan

3.1 Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain, misalnya : banyak teman, tidak sendiri, bisa diskusi dll. b. Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, misalny a : sendiri, tidak punya teman, sepi dll.

4.1 Klien dapat mendemonstrasikan hubungan sosial secara bertahap antara : (Kli en-Perawat, Klien-Perawat-Perawat lain, Klien-Perawat-Perawat lain-Klien lain, K lien-Keluarga-Kelompok-Masyarakat).

5.1 Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain untuk diri sendiri dan orang lain

6.1 Keluarga dapat : menjelaskan perasaannya, menjelaskan cara merawat klien men arik diri, mendemonstrasikan cara perawatan klien menarik diri, berpartisipasi d alam merawat klien menarik diri

7.1 a. Klien menyebutkan manfaat, kerugian, nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat b. Klien mendemonstrasikankan penggunaan obat dengan benar. c. Klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi

1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terape utik : a. Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal.

b. c. d. e. f. g.

Perkenalkan diri dengan sopan. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien. Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya. Berikan perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar.

2.1.2 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya. 2.1.2. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menari k diri atau tidak mau bergaul. 2.1.3. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul. 2.1.4. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya. 3.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain. 3.1.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntun gan berhubungan dengan orang lain. 3.1.3 Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain. 3.1.4 Beri reinforcemant positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tenta ng keuntungan berhubungan dengan orang lain. 3.1.5 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan ora ng lain. 3.1.6 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugia n bila tidak berhubungan dengan orang lain. 3.1.7 Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang l ain. 3.1.8 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tent ang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain 4.1.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain 4.1.2 Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain secara bertaha p. 4.1.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai. 4.1.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan. 4.1.5 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu. 4.1.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan. 4.1.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan. 5.1.1. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan oran g lain. 5.1.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain. 5.1.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan man faat berhubungan dengan orang lain. 6.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga. 6.1. 2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : perilaku menarik diri, penye bab menarik diri, akibat yang akan terjadi, cara keluarga menghadapi klien menar ik diri. 6.1.3 Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada klien untuk berkomun ikasi dengan orang lain. 6.1.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien mini mal satu kali seminggu. 6.1.5 Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga 7.1.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nam a, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat.

7.1.2 7.1.3 7.1.4 7.1.5 yang

Pantau klien saat penggunaan obat Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter Anjurkan klien untuk konsultasi kepada perawat/dokter jika terjadi hal-hal tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai