oleh UUD 1945. Sebelum amandemen UUD 1945, lembaga tinggi negara hanya terdiri atas:
Dewan Perwakilan Rakyat R.I. (D.P.R. R.I.), Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia Mahkamah Agung R.I. (M.A. R.I.), Dewan Pertimbangan Agung R.I. (D.P.A. R.I.) dan Badan Pemeriksa Keuangan R.I. (B.P.K. R.I.)
Dewan Perwakilan Rakyat R.I. (D.P.R. R.I.) Dewan Perwakilan Daerah R.I. (D.P.R. R.I.) Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden R.I. Mahkamah Agung R.I. (M.A. R.I.) Mahkamah Konstitusi R.I. (M.K. R.I.) dan Badan Pemeriksa Keuangan R.I. (B.P.K. R.I.)
Pembubaran Dewan Pertimbangan Agung R.I. di karenakan tidak efisiennya Lembaga Tinggi Negara ini. D.P.A. R.I tidak memiliki kewenangan hukum atau politik dan hanya dapat memberikan saran kepada Lembaga-Lembaga Tinggi Negara lainnya. DPA juga sering di humorkan dengan istilah "Dewan Pensiun Agung" R.I. karena keanggotaanya terdiri dari pensiunan-pensiunan pejabat. Sesuai dengan makna reformasi 1998, dan untuk menguatkan demokrasi, rakyat Indonesia menyadari pentingnya makna "judicial review" atau "hak pengkajian hukum oleh para ahli (hakim)" dan mempertimbangkan apakah tidaknya sebuah hukum bertentangan dengan undang-undang dasar/konstitusi negara. Untuk menyuarakan kepentingan daerah-daerah/propinsi di Indonesia, dan sesuai dengan semangat reformasi dan demokrasi. Rakyat Indonesia mendirikan Lembaga Tinggi Negara (LTN) di bidang legislatif yang bernama Dewan Perwakilan Daerah R.I. (DPD R.I.). LTN ini berfungsi sebagai Lembaga Legislatif bikameral atau dua rumah di dalam legislatif. Secara kedudukannya DPD R.I. mirip dengan Senat Amerika Serikat karena mewakili aspirasi politik daerah-daerah. Perebedaan relatif-nyya Senat di Amerika Serikat lebih berkuasa daripada Senat di Indonesia, Kekuasaan Senat di Amerika Serikat mirip dengan kekuasaan Dewan Perwakilan Rakyat R.I. [sembunyikan]
1 Majelis Permusyawaratan Rakyat 2 Dewan Perwakilan Daerah 3 Dewan Perwakilan Rakyat 4 Presiden dan Wakil Presiden
pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.