Anda di halaman 1dari 9

1.

Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Thalasemia


Thalasemia perubahan kecepatan sintesis/produksi rantai globin tertentu atau suatu kelainan
genetik yang beraneka ragam ditandai oleh penurunan sintesis rantai - dan
KlasiIikasi :
a. Thalasemia alIa (- : terjadi penurunan sintesis rantai alIa {-

atau tidak
diproduksi sama sekali {-


Bentuk Thalasemia - Genotip Fenotip
Thalasemia-2-- trait (silent
carrier biasanya diwarisi
dari salah satu kedua orang
tuanya
-- / -- Asimptomatik/tidak ada
gejala
Thalasemia-1-- trait (2 gen
delesi
a. omozigot
b. eterozigot


-- / --
-- / --
Menyerupai thalasemia
minor
b disease (3 gen delesi - - / -- Berupa thalasemia
intermedia
ydrops Fetalis (b Barts
4 gen delesi
- / - - Meninggal dalam in utero
(tinggi di asia tenggara

Pada Thalasemia-1-- trait (2 gen delesi :
Fetus terjadi akumulasi beberapa rantai yang tidak ada pasangan (unpaired -
chains
ewasa akumulasi (unpaired chains yang mudah larut sehingga terbentuk


ydrops Fetalis (b Barts sama sekali tidak memproduksi rantai globin -. (pada
elektroIoresis b barts 80-90, dengan sedikit b dan tidak ditemukannya bF/bA

b. Thalasemia : terjadi penurunan sintesis rantai beta {

atau tidak diproduksi sama


sekali {


Bentuk Thalasemia Genotip Fenotip
Thalasemia {

/Mayor
Cooleys Anemia
Thalasemia homozigot
{


Bervariasi (ringan s/d berat
Thalasemia {

/Minor Mutasi gen bervariasi


heterozigot
Bervariasi (ringan s/d berat
Thalasemia {

dan
{


eterozigot ganda
2

berbeda atau 2


berbeda
Atau

dan





PatoIisiologi
Thalasemia -
Pada Ietus (bF deIect Pada ewasa (bA
deIect
bF bA

-

(b Barts

(b
(rantai globin alIa tidak terbentuk
Terjadi : aIinitas

tinggi hipoksia, instabilitas homotetramer, terbentuk badan


inklusi (akibat kerusakan membran, umur eritrosit memendek (terjadinya
hemolisis, splenomegali, hipersplenisme

Trait -a/aa
O emoglobin level is within the reIerence range.
O #eticulocyte count is normal.
O Mean corpuscular volume (MCV ranges between 75 and 85 IL.
O Mean corpuscular hemoglobin (MC is around 26 pg.
Alpha1 thalassemia minor
O emoglobin level is within the reIerence range.
O #eticulocyte count is normal.
O MCV is 65-75 IL.
O MC is around 22 pg.
emoglobin disease
O emoglobin level is 7-10 g/dL.
O #eticulocyte count is 5-10.
O MCV is 55-65 IL.
O MC is 20 pg.
O The peripheral blood smear shows small misshapen red cells, hypochromia,
microcytosis, and targeting.
O Brilliant cresyl blue stain demonstrates hemoglobin inclusion bodies.
ydrops Ietalis
O emoglobin is 4-10 g/dL.
O MCV is 110-120 IL.
- -
O The peripheral blood smear shows severe anisopoikilocytosis, severe hypochromia,
and nucleated red blood cells.
http://emedicine.medscape.com/article/206397-diagnosis

:9look (Prognosis)
Severe thalassemia can cause early death due to heart Iailure a, usually between ages 20 and
30. Frequent blood transIusions with therapy to remove iron Irom the body helps improve the
outcome.
Less severe Iorms oI thalassemia usually do not result in a shorter liIe span.
http://health.nytimes.com/health/guides/disease/thalassemia/overview.html

T. major ST Thalassemia major is an inherited Iorm oI hemolytic anemia, characterized
by red blood cell (hemoglobin production abnormalities. This is the most severe Iorm oI
anemia, and the oxygen depletion in the body becomes apparent within the Iirst 6 months oI
liIe. II leIt untreated, death usually results within a Iew years. Note the small, pale
(hypochromic, abnormally-shaped red blood cells associated with thalassemia major. The
darker cells likely represent normal #BCs Irom a blood transIusion.

#ecommend

Thalassemia minor is an inherited Iorm oI hemolytic anemia that is less severe than
thalassemia major. This blood smear Irom an individual with thalassemia shows small
(microcytic, pale (hypochromic, variously-shaped (poikilocytosis red blood cells. These
small red blood cells (#BCs are able to carry less oxygen than normal


Peripheral smear from a patient with beta-zero thalassemia major showing more marked
microcytosis (M) and anisopoikilocytosis (P) than in thalassemia minor. 1arget cells (1)
and hypochromia are prominent.

Peripheral smear in beta-zero thalassemia minor showing microcytes (M), target cells (1),
and poikilocytes.

l.7
6.1a.Edukasi
Edukasi masyarakat tentang penyakit thalassemia memegang peranan yang sangat
penting dalam program pencegahan. Masyarakat harus diberi pengetahuan tentang penyakit
yang bersiIat genetik dan diturunkan,t erutamanya tentang thalassemia dengan Irekuensi
kariernyayang cukup tinggi di masyarakat. Pendidikan genetika harus diajarkan di sekolah,
demikianpula pengetahuan tentang gejala awal thalassemia. Media massa harus dapat
berperan lebih aktiI dalam menyebarluaskan inIormasi tentang thalassemia, meliputi gejala
awal, carapenyakit diturunkan dan cara pencegahannya.7
Program pencegahan thalassemia harus melibatkan banyak pihak terkait.
Sekitar 10 dari total anggaran program harus dialokasikan untuk penyediaan mat eri
edukasi dan pelatihan t enaga kesehatan. 1 5
6.2 b.Skr i ni ng Kkarier
dikombinasikan dengan diagnostik pranatal telah menurunkan insidens thalassemia secara
dramatis.3
Skrining thalassemia ditujukan untuk menjaring individu karier thalassemia pada
suatu populasi, idealnya dilakukan sebelum memiliki anak. Skrining ini bertujuan untuk
mengidentiIikasi individu dan pasangan karier, dan menginIormasikan kemungkinan
mendapat anak dengan thalassemia dan pilihan yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya. Target utama skrining adalah penemuan - dan uo thalassemia, serta
b S, C, , E.15
Skrining thalassemia ditujukan untuk menjaring individu karier thalassemia pada
suatu populasi, idealnya dilakukan sebelum memiliki anak. Skrining ini bertujuan unt uk
mengidentiIikasi individu dan pasangan yang menjadi karier, dan menginIormasikan
terhadap kemungkinan mendapat anak dengan thalassemia dan pilihan yang dapat
dilakukan untuk menghindarinya. Target utama skrining adalah penemuan thalassemia -
dan uo, serta b S, C, , E.11
Skrining dapat dilakukan di sekolah, klinik dokter keluarga, klinik keluarga
berencana, klinik antenatal, saat sebelum mepranikah, atau pada saat bayi baru lahir.
Pada daerah dengan risiko tinggi dapat dilakukan program skrining khususs e b e l u
m
mepranikah atau sebelum memiliki anak.
Pendekatan genetik klasik dalam mendeteksi karier berdasarkan penelusuran
silsilah keluarga dianggap kurang eIektiI dibanding dengan skrining populasi. Bila ada
individu yang teridentiIikasi sebagai karier, maka skrining pada anggota keluarga yang
lain dapat dilakukan. Skrining silsilah genetik khususnya eIektiI pada daerah yang sering
terjadi perkawinan antar kerabat dekat.1 5




Metode pemeriksaan thalassemia yang deIinitiI dan akurat meliputi pemeriksaan
kualitatiI bA2, bF, ratsio sintestis rantai globin dan analisis NA untuk mengetahui
mutasi spesiIik. Namun, semua pemeriksaan ini mahal. Pasien thalassemia selalu mengalami
anemia hipokrom (MC 26 pg dan mikrositik (MCV 75 Il, karenanya kedua kelainan
ini tepat digunakan untuk pemeriksaan awal karier thalassemia. Kemungkinan anemia
mikrositik akibat deIisiensi besi harus disingkirkan melalui pemeriksaan porIirin bebas
eritrosit, Ieritin serum atau kadar besi serum, dengan total iron-binding capacity.3
6.3c.Konseling genetika
InIormasi dan konseling genetika harus tersedia ditempat skrining karier
dilakukan. Tenaga kesehatan tidak boleh memaksa orang untuk menjalani skrining
dan harus mampu menginIormasikan pada peserta skirining bila mereka
teridentiIikasi karier
dan implikasinya. Prinsip dasar dalam konseling adalah bahwa masing-masing individu
atau pasangan memiliki hak otonomi untuk menentukan pilihan, hak untuk mendapat
inIormasi akurat secara utuh, dan kerahasiaan mereka terjamin penuh. al yang harus
diinIormasikan berhubungan dengan kelainan genetik secara detil, prosedur obstetri yang
mungkin dijalani dan kemungkinan kesalahan diagnosis pranatal. InIormasi tertulis harus
tersedia, dan catatan medis untuk pilihan konseling harus tersimpan. Pemberian
inIormasi pada pasangan ini sangat penting karena memiliki implikasi moral dan
psikologi ketika pasangan karier dihadapkan pada pilihan setelah dilakukan diagnosis
pranatal. Pilihan yang tersedia tidak mudah, dan mungkin tiap pasangan memiliki pilihan
yang berbeda
-beda. Tanggung jawab utama seorang konselor adalah memberikan inIormasi yang
akurat
dan komprehensiI yang memungkinkan pasangan karier menentukan pilihan yang paling
mungkin mereka jalani sesuai kondisi masing-masing.15
iagnosis Pranatal
iagnosis pranatal meliputi skrining karier thalassemia saat kunjungan pranatal pada
wanita hamil, yang dilanjutkan dengan skrining karier pada suaminya bila wanita hamil
tersebut teridentiIikasi karier. Bila keduanya adalah karier, maka ditawarkan diagnosis
pranatal pada janin serta pengakhiran kehamilan bila ada risiko gen thalassemia homozigot.
Saat ini, program ini hanya ditujukan pada thalassemia dan O yang tergantung transIusi
dan sindroma b Bart`shydr ops.1
iagnosis pranatal dapat dilakukan antara usia 8-18 minggu kehamilan.1,3 Metode
yang digunakan adalah identiIkasi gen abnormal pada analisis NA janin. Pengambilan
sampel janin dilakukan melalui amniosentesis atau biopsi vili korialis (VCS/ villi chorealis
sampling. Biopsi vili korialis lebih disukai, karena bila dilakukan oleh tenaga ahli,
pengambilan sampel dapat dilakukan pada usia kehamilan yang lebih dini,3 ,yaitu pada usia
gestasi 9 minggu.1 Namun WO menganjurkan biopsi vili korialis pada usia gestasi 10- 12
minggu, karena pada usia kurang dari 10 minggu ditemukan risiko malIormasi janin. Seluruh
prosedur pengambilan sampel janin harus dilakukan oleh ahli Ietomaternal dengan panduan
USG kualitas tinggi. #isiko terjadinya abortus pada biopsi villi korialis sekitar 1-2 bila
dilakukan oleh tenaga ahli.15 Sedangkan tindakan amniosentesis, yaitu mengambil cairan
amnion, umumnya eIektiI dilakukan pada usia kehamilan ~ 14 minggu. al ini dikarenakan
untuk menjaring sel-sel janin
yang baru lepas dalam jumlah cukup ke dalam cairan amnion. Tekhnik ini relatiI
lebih mudah, namun mempunyai kelemahan pada usia kehamilan yang lebih besar.
Teknik lain yang juga sudah dikembangkan adalah isolasi darah janin (Ietal nucleated
red blood cell sebagai sumber NA janin dari darah periIer ibu.3 NA janin dianalisis
dengan
metode polymerase chain reaction (PC#. Untuk mutasi thalassemia, analisais dilakukan
dengan Southern blot analysis, pemetaan gen (gene mapping, dan restriction Iragmen length
polymorphism (#FLPanalysis. Seiring dengan munculnya trauma akibat terminasi
kehamilan
pada ibu hamil dengan janin yang dicurigai mengidap thalassemia mayor, saat ini sedang
dikembangkan diagnosis pranatal untuk thalassemia sebelum terjadinya implantasi janin
dengan polar body analysis.1
Metode pengakhiran kehamilan yang digunakan tergantung dari usia gestasi. Pada
umumnya dibedakan menjadi 2 metode: operatiI dan medisinalis. engan standar prosedur
yang sesuai, kedua metodae ini, baik operatiI maupun medisinalis, mempunyai eIektivIitas
yang baik dalam pengakhiran kehamilan. Namun demikian beberapa praktisi kebidanan
seringkali mendasarkan pilihan metodea pada usia kehamilan. Pada usia gestasi kurang dari
13 minggu, metode standar pengakhiran kehamilan adalah 'suction method '. Setelah 14
minggu, aborsi dilakukan dengan induksi prostaglandin.1 5 Metode aborsi lainnya yang bisa
dilakukan adalah kombinasi antara medisinalis dan cara operatiI.

Anda mungkin juga menyukai