II. Lingkungan SosiaI. III. Kerusakan Lingkungan. IV. Pembangunan BerkeIanjutan. Manusia, makhluk Tuhan dan kodratnya hidup di alam semesta/ bumi. Bumi dan segala isinya, selain tempat, fasiIitas dan sumberdaya"; harus dijaga, dipertahankan, dilindungi, dilestarikan dan di kembangkan untuk kelangsungan hidup manusia. Bumi sebagai lingkungan hidup : koreIasi dan impIikasi signifikan" dengan eksistensi manusia. I. ARTI PENTING LINGKUNGAN HIDUP. ingkungan Hidup : semua hal/ benda dan sumberdaya di alam sekitar baik yang ditentukan maupun menentukan hidup manusia. ingkungan hidup meliputi 'lingkungan alamiah dan buatan' (natural & artifisial). ungsi lingkungan hidup : itaI", sejak manusia lahir hingga meninggal dunia tak pernah lepas dari lingkungan hidup. Manusia lahir di bumi, hidup dari hasil bumi, dan matipun juga kembali dalam bumi. Maka bumi mutlak untuk dijaga keIestarianya, diIindungi, dipertahankan" agar tetap dapat sebagai 'tempat hidup, fasilitas dan sumberdaya kehidupan'. Bumi : $atu satunya tempat hidup manusia. Kesadaran "arti pentingnya" lingkungan hidup harus dimiliki dan tumbuh pada setiap orang dan setiap generasi. Bumi dan kekayaanya, bukan semata mata milik kita sekarang, melainkan 'titipan anak cucu'. ingkungan Hidup : fasilitas dan sumberdaya bagi manusia, tetapi bagaimana lingkungan hidup dikelola dan diberdayakan; ditentukan oleh sikap mentaI dan periIaku manusia" sbb. 4 Manusia cenderung "menguasai/ mengekploitasi alam dan mengabaikan hukum hukumnya", maka akan terjadi 'reduksi dan ekploitasi' tanpa perhitungkan reklamasi dan pelestarianya. 4 Manusia bersikap sebagai "bagian dari alam", akan terjadi harmonisasi" antara hukum hukum alam dengan kebutuhan hidup manusia/ masyarakat yang paling fital/ urgen. $oerjani, 1997; manusia : bagian lingkungan, sehingga sikap dan perilaku manusia terhadap kualitas lingkungan hidup amat sangat menentukan dan menjamin eksistensi manusia. Manusia menempati posisi sentraI" : $ubjek dan Objek di alam semesta. ingkungan hidup mencakup 3 (tiga) aspek : 1. ingkungan alamiah (natural). 2. ingkungan buatan (artifisial). 3. ingkungan sosial (komunitas yang terikat sistem nilai). II. LINGKUNGAN SOSIAL. Manusia : jamak, bukan tunggaI". Manusia : komunitas masyarakat, saling berinteraksi dan beraktifitas untuk mengaktualisasikan diri dan penuhi kebutuhan hidupnya. omunitas masyarakat, berpedoman pada sistem niIai" tertentu. $istem nilai yang dianut setiap komunitas berbeda, menimbulkan 'pola interaksi & aktifitas berbeda' serta strata sosial dan pelapisan sosial beragam". $istem nilai : suatu konsep diyakini benar, baik, adiI - saIah, buruk/ jeIek, tidak baik dan tidak adiI" (nilai, moral, norma atau etika) yang mempengaruhi pola aktifitas dan interaksi" dalam menanggapi dan menyikapi lingkungan alam dan lingkugan sosial. ingkungan alamiah, bersifat tetap, tak bertambah"; sementara jumlah masyarakat/ penduduk terus meningkat dan pasti membutuhkan ruang hidup" dari lingkungan tersebut. Populasi penduduk yang pesat, butuh ruang hidup dari lingkungan hidup, berakibat pada kuantitas dan kualitas lingkungan hidup menurun". ilsafat timur, (Tao, onfusionisme & Budhisme) : keseimbangan dan keharmonisan" antara lingkungan sosial dan lingkungan alamiah (populasi manusia dengan alam yang tersedia) seharusnya di usahakan maksimal agar terhindar resiko riskan. III. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP. ingkungan Hidup (perspektif ekonomi) : faktor eksternal negatif, tidak diperhitungkan dalam mainstrem" biaya produksi / perhitungan biaya pembangunan. Tolok ukur hasil pembangunan : pertumbuhan", yaitu 'besaran pendapatan perkapita dan produksi nasional bruto (GNP)'. erusakan lingkungan hidup tak pernah dihitung sebagai unsur pembiayaan" dalam program pembangunan. mplikasi kerusakan lingkungan hidup lebih fatal dibanding hasil yang diperoleh, dalam proses pembangunan" dengan 'terminoIogi ekonomi'. Proses pembangunan seharusnya tidak hanya mengutamakan 'pertumbuhan ekonomi', tapi harus perhatikan kerusakan alam, kenyamanan, kerusakan lingkungan sosial dan kultural bahkan ancaman terhadap lelangsungan hidup. Pembangunan harus capai hasil positif lebih besar dan dampak negatif minimum". $ dan $M tak selayaknya dieksploitasi dengan alasan 'perhitungan ekonomi', yang hasilkan gaya hidup 3 M" : mewah, mudah & murah. erusakan lingkungan alam natural, akibatkan pemanasan gIobaI" (gIobaI worming) dan pada giliranya mengancam eksistensi manusia". erusakan lingkungan sosial mengakibatkan masyarakat beringas, berani menentang hukum dan cenderung brutal; muaranya mengancam ketenangan dan keamanan hidup manusia. erusakan lingkungan kultural menimbulkan pergeseran dan perubahan nilai, akibatnya cara dan pola berfikir masyarakat menjadi berubah kearah lebih pragmatis dan instan, sehingga lebih menghalalkan segala cara. Muaranya akan mengancam eksistensi manusia. Penentu kerusakan lingkungan : manusia sebagai subjek & Objek". Manusia : menempati posisi sentraI" di dalam alam semesta. IV. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. 4 omunitas masyarakat (negara) untuk penuhi kepentingan & kebutuhan : 'proses pembangunan' yaitu dengan mendayagunakan dan manfaatkan $ maupun $M. 4 Sumber Daya AIam (Iingkungan hidup) meIiputi 2 haI : 1) $ dapat diperbarui (reneweble resources), 2) $ tak dapat diperbarui (non reneweble resources). 4 $ harus dimanfaatkan sebaik mungkin, untuk generasi searang dan akan datang. erusakan lingkungan hidup harus dihentikan, sebab sumber daya alam terbatas". $trategi Pembangunan berdasar terminologi ekonomi kuantitatif, harus ditinjau kembali'. Orientasi pembangunan kuaIitatif" yang perhitungkan kerusakan lingkungan alamiah, sosial dan kultural : alternatif solusi". %erminologi pembangunan yang memperhitungkan kerusakan lingkungan fisik/ alam, kerusakan tatanan sosial dan kerusakan sistem nilai budaya dan sekaligus menghasilkan pertumbuhan ekonomi : 'prioritas'. 4 $truktu/ tatanan masyarakat baru, punya ciri ciri : 1) Tidak eksploitasi, 2) Tidak diskriminasi, 3) Peningkatan partisipasi, 4) Pembagian pertumbuhan ekonomi yang adil (Hadi : 1999). 4 Pembangunan Berkelanjutan : tempatkan perspektif pembangunan jangka panjang". Pembangunan : upaya penuhi kebutuhan hidup dan berbagai kepentingan, tanpa kurangi kesempatan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhanya. 4 Pembangunan di Indonesia perIu tinjau beberapa haI : a) urangi emiskinan, b) Minimalkan kerusakan lingkungan alam, c) Minimalkan kerusakan lingkungan sosial, d) urangi kerusakan lingkungan budaya (sistem nilai), e) urangi kerusakan $M (Hadi : 1999). 4 Ada 4 prinsip dasar pembangunan berkeIanjutan : 1. Pemenuhan kebutuhan dasar, 2. Pemeliharaan lingkungan, 3. eadilan sosial, 4. esempatan penuhi kebutuhan sendiri. 4 ingkungan fisik/ alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya harus dapat perhatian sama besar"-nya dengan .apaian/ hasiI dibidang ekonomi" dalam konsep pembangunan berkelanjutan. ktifitas pembangunan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan alam, sosial dan budaya : sesat dan mengerikan, karena akan mengancam eksistensi manusia" meski lambat tapi pasti. 4 Terdapat 4 kendaIa daIam pembangunan berkeIanjutan : 1) ingkungan merupakan barang publik, 2) Eksternalitas negatif (kesadaram massa), 3) ingkungan milik bersama, 4) ampak lingkungan berjangka panjang (tim dosen UPT MU Undip: 2005). Jo Wo.