Anda di halaman 1dari 11

Penyakit Tanaman

Abnormalitas Fungsi Fisiologis/Metabolisme Morfologis/Anatomi


Penyakit Tanaman Gejala

Abnormalitas Fungsi

Photosintesis Respirasi

Sekumpulan Individu yang mempunyai sifat sama (sejenis) Spesies Dalam waktu Pada tempat Yang sama

Populasi

Komunitas

Evolusi
Populasi

Komunitas
Populasi

Individu/Spesies

Variasi Strain Pathovar Biotipe Koloni

Munculnya Hama
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (KONSERVASI LINGKUNGAN) HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

VISI: MISI: -

Pelestarian Keseimbangan Alam Biologi (Hama dan Musuh Alami) Konservasi Musuh Alami Pengendalian Hama Terpadu

ASPEK (Bidang Pokok) Interaksi Tanaman Hama dan Lingkungan Faktor-Faktor yang menyebabkan perubahan Keseimbangan Alam
Perubahan Ekosistem
Teknologi Budidaya Tanaman Aspek Sosial dan Ekonomi

Penggunaan Pestisida

Peranan Musuh Alami (Parasit dan Predator) dalam menekan Perkembangan Hama Tanaman Studi Habitat, Hubungan antara faktor Fisik/kimia dan Biologi Pengendalian Alami

Interaksi komponen Ekosistem

Tanaman

Gejala

3 Unsur saling berinteraksi

Sifat-Sifat Perkembangan Hama dan Penyakit


Perkembangan hama atau penyakit bergantung pada jenis dan kondisi lingkungan dimana hama dan penyakit berada. Terdapat dua sifat perkembangan yang dapat menentukan populasi pada waktu-waktu tertentu, yaitu; a. Perkembangan Majemuk (Compound interest) - Discontinyu Xt = Xo (1 + r)t - Kontinyu Xt = Xo. e rt b. Perkembangan Sederhana (Simple interest) Xt = Xo (1 + rt) catatan : Diskontinyu ; bila r cukup rendah Kontinyu ; bila r cukup tinggi Xt adalah populasi Hama atau penyakit pada saat (waktu) t Xo adalah populasi Hama atau penyakit pada saat (waktu) 0 e adalah bilangan eksponensial r adalah laju perkembangan (jumlah/waktu) t adalah waktu

Penentuan populasi hama dan penyakit tanaman pada waktu tertentu bergantung pada pola perkembanggannya; a. Perkembangan Majemuk dapat dicirikan, hama dan penyakit tanaman berkembang terhadap waktu secara logaritma, berkembang dengan pesat. Inokulum pertama akan menjadi sumber inokulum selanjutnya bagi tanaman berikutnya, sehingga sumber inokulum akan menjadi lebih banyak. b. Perkembangan Sederhana dapat dicirikan, hama dan penyakit tanaman berkembang terhadap waktu secara perlahan, mengikuti pola logistik, perkembangannya relatif lambat. Inokulum pertama tidak menjadi sumber inokulum berikutnya. Sumber infeksi atau inokulum jumlahnya tetap atau tidak menjadi semakin banyak.

Anda mungkin juga menyukai