Anda di halaman 1dari 24

Sosiologi Pendidikan

PROSES SOSIAL DAN PENDIDIKAN


Dosen Pembimbing : Dr. I Gede Meter, M.Pd

OLEH :
Kelas C/ Semester III
Ni Putu Deshi Umareani 1011031093 (40)

1URUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2011

KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena atas asung kerta waranugraha-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Proses Sosial dan Pendidikan.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada segala pihak
yang membantu dalam penulisan makalah ini yang tentunya tidak dapat kami
sebutkan satu persatu dengan seiring terselesainya makalah ini.
Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami menerima kritik dan saran yang bersiIat membangun dan yang nantinya
dapat menjadi penunjang pada penulisan berikutnya.
Om Santih, Santih, Santih Om.
Denpasar, Oktober 2011

Penulis




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................... ii
DAFTAR ISI.......................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah............... 1
1.2 Rumusan Masalah.................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................. 2
1.4 ManIaat Penulis................... 3

BAB II PEMBAHASAN...................................... 4
2.1 Pengertian Proses Sosial.................................................. 4
2.2 Bentuk-Bentuk Proses Sosial............. 6
2.3 Pengaruh Proses Sosial terhadap Kepribadian........... 11
2.4 Proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan
proses sosial ....................
16

BAB III PENUTUP.............................. 18
3.1 Simpulan................................................ 18

3.2 Saran.................................................................... 19

DAFTAR RUJUKAN
1

A I
PENDAHULUAN

1.1Latar elakang
Sejak zaman prasejarah, manusia purba telah mengembangkan
kehidupan sosial. Mulai tahap sederhana, mereka telah mengembangkan pola-pola
interaksi sosial. Seiring dengan semakin maju tingkat kebudayaan, pola interaksi
yang dikembangkan semakin kompleks pula. Hingga kini, interaksi merupakan
kunci kehidupan proses sosial manusia.
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila
orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan
sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila
ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang
telah ada.
Proses sosial ini sangat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.
Pembentukan kepribadian seseorang bermula sejak hari pertama orang ini
dilahirkan dari kandungan ibunya. Dalam hal pembentukan kepribadian ini,
kelompok atau orang-orang di dalam masyarakatlah yang selalu melakukannya.
Seseorang tidak akan bisa mengelakkan diri dari kekuasaan kelompok yang
bergerak membentuk kepribadiannya itu. Yang menjadi dasar pula mengapa
kelompok mungkin menentukan pembentukan kepribadian seseorang ialah bahwa
manusia pada saat kelahirannya begitu plastis dan Ileksibel. Artinya seseorang
2

mudah mengikuti atau cepat terpengaruh akan sesuatu yang ada di lingkungannya
sekitarnya.
Apabila kepribadian telah terbentuk maka dapat dapatlah dikatakan
bahwa individu yang bersangkutan ini telah berkepribadian. Dan dalam hal
sebaliknya, jika karena suatu halangan organisasi kepribadian tidak bisa terbentuk
secara sempurna maka kemampuan menyelenggarakan tingkah pekerti yang
demikian itu pun tidak ada. Orang yang berhal demikian dikatakan mempunyai
kepribadian yang disorgani:ed. Dalam proses pembentukan kepribadian sangat
diperlukan interaksi sosial dan proses sosial. Oleh karena itu, penulis memaparkan
materi 'Proses Sosial dan Pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian proses sosial?
1.2.2 Bagaimana bentuk-bentuk proses sosial?
1.2.3 Bagaimana pengaruh proses sosial terhadap kepribadian?
1.2.4 Bagaimanakah proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan
proses sosial?

1.3Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian proses sosial.
1.3.2 Untuk memahami bentuk-bentuk proses sosial.
3

1.3.3 Untuk mengetahui pengaruh proses sosial terhadap kepribadian.


1.3.4 Untuk mengetahui proses belajar mengajar dengan menggunakan
pendekatan proses sosial.

1.4Manfaat Penulisan
1.4.1 Untuk menambah wawasan pembaca mengenai pengertian proses sosial.
1.4.2 Untuk memberikan inIormasi mengenai bentuk-bentuk proses sosial
1.4.3 Untuk menambah wawasan calon pendidik tentang pengaruh proses sosial
terhadap kepribadian.
1.4.4 Untuk menambah wawasan pembaca mengenai proses belajar mengajar
dengan menggunakan pendekatan proses sosial.


4

A II
PEMAHASAN

2.1 Pengertian Proses Sosial
Proses Sosial terdiri dari dua kata yaitu Proses dan Sosial. Proses
berarti cara, tahap- tahap, langkah-langkah atau runtunan perubahan sedangkan
sosial berarti kemasyarakatan, hubungan timbal balik. Artinya proses sosial
merupakan proses interaksi dan proses komunikasi antarkomponen masyarakat
dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan. Menurut Soejono
Soekanto proses sosial dapat diartikan cara-cara berhubungan yang dapat dilihat
jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan
sistem dan bentuk-bentuk hubungan sosial.
Setiap orang melakukan hubungan antar individu satu dengan
individu lainnya. Setiap individu mempunyai tujuan sendiri-sendiri yang
memaksa mereka melakukan hubungan dengan orang lain. Peristiwa ini
dinamakan interaksi. Interaksi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik.
Misalnya seorang pedagang yang sedang melayani pembelinya. Ketika seseorang
melakukan interaksi sosial, orang tersebut juga melakukan proses sosial. Dengan
begitu pedagang dan pembeli tersebut melakukan proses sosial. Hal ini terjadi
karena dalam interaksi sosial terdapat aksi dan reaksi dari individu yang
berinteraksi.
3

Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan


sehingga menimbulkan reaksi dari individu-individu lain. Saat berlangsungnya
interaksi sosial berlangsung pula proses sosial. Keduanya saling terkait satu sama
lainnya. Dalam interaksi sosial terdapat hubungan antarinvidu yang menghasilkan
reaksi timbal balik. Hubungan-hubungan tersebut melahirkan suatu pola yang
menarik. Menurut para sosiolog, pengetahuan mengenai cara-cara berhubungan
antaranggota masyarakat dapat membantu dalam memahami masyarakat itu
sendiri.
Berdasarkan kajian tersebut, ditemukan adanya proses sosial
dimasyarakat. Menurut Gillin & Gillin, proses sosial adalah cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-
kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk
hubungan tersebut. Dengan begitu, hubungan-hubungan yang ada dalam
kehidupan manusia merupakan suatu proses sosial. Hal ini karena hubungan antar
individu merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Aktivitas-
aktivitas itulah yang menjadi dasar terbentuknya proses sosial.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa proses sosial merupakan peristiwa
atau interaksi sosial. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik
antara berbagai segi kehidupan bersama. misalnya pengaruh dan mempengaruhi
antara sosial dengan politik.

6

2.2 entuk-entuk Proses Sosial


Proses Sosial adalah proses sosial dapat diartikan cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk-bentuk hubungan sosial.
Adapun bentuk-bentuk proses sosial yaitu :
1). Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut
berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama
dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai
manIaat bagi semua. Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan
terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang
merupakan out-group-nya). Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa
bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama
tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan :
(1) Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) contohnya seseorang
bekerjasama dengan orang lain yang ditemuinya di jalan dalam
menyingkirkan batang pohon yang menganggu lalu lintas.
(2) Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) contohnya Ibu Ani
menyuruh Ani untuk membelikan sayur-mayur di pasar.
7

(3) Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) contohnya perjanjian bagi


hasil antara pemilik sawah dengan pengelola sawah.
(4) Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) contohnya gotong-
royong masyarakat desa dalam membangun jembatan.
Ada 5 bentuk kerjasama:
(1) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
(2) argaining, yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-
barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih.
(3) Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi
sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam
stabilitas organisasi yang bersangkutan
(4) Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih
yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan
keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi
atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama
antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karena maksud utama adalah
untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka siIatnnya
adalah kooperatiI.
(5) oint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek
tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara,
perIilman, perhotelan.
8

2. Persaingan (Competition)
Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses
sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat
perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara
menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada
tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunya dua tipe
umum :
(1)BersiIat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh
kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.
(2)BersiIat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang
bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.
Bentuk-bentuk persaingan :
(1)Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan
dengan jumlah konsumen.
(2)Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang
keagamaan, dan pendidikan
(3)Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di
dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau
kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
9

(4)Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini


disebabkan karena ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur
kebudayaan lainnya.
3. Pertentangan (.onfli.t)
Pertentangan merupakan proses sosial individu atau kelompok yang
berusaha mencapai tujuan dengan cara menentang pihak lawan disertai dengan
ancaman atau kekerasan. Tidak semua pertentangan bedampak negatiI.
Adakalanya pertentangan diperlukan guna mencapai keserasian yang disetujui
semua pihak. Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya
pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah
tercapai. Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus yaitu:
(1)Pertentangan pribadi
(2)Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa
adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan.
(3)Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya
perbedaan kepentingan.
(4)Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam
satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat.
(5)Pertentangan yang bersiIat internasional : disebabkan perbedaan-
perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara.
10

4. Akomodasi (..omodation)
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang
digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam
hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi.
Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang
mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi
ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya. Bentuk-bentuk akomodasi yaitu :
(1)Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena
adanya paksaan.
(2)Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling
mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap
perselisihan yang ada.
(3)rbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak
yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.
(4)Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari
pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
(5)Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang Iormal
bentuknya.
11

(6)Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena


mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu
dalam melakukan pertentangannya.
(7)dfudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

2.3 Pengaruh Proses Sosial terhadap Kepribadian
Pada hakikatnya proses sosial merupakan hasil interaksi
antarmanusia. Selama manusia masih berinteraksi, proses sosial pun masih
berlangsung. Proses sosial dilakukan setiap orang sejak lahir di muka bumi hingga
meninggal dunia. Artinya proses sosial sangat mempengaruhi kepribadian
seseorang. Allport mendeIinisikan kepribadian sebagai susunan sistem-sistem
psikoIisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang
unik terhadap lingkungan. Sistem psikoIisik yang dimaksud Allport meliputi
kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motiI yang
bersiIat psikologis tetapi mempunyai dasar Iisik dalam kelenjar, saraI, dan
keadaan Iisik anak secara umum. Di dalam proses pembentukan kepribadian,
peranan serta luas pengaruh interaksi kelompok dan peranan proses pendidikan-
pengajaran tidaklah sama. Interaksi kelompok sebagai salah satu sarana proses
sosialisasi yang membentuk kepribadian mempunyai eIek yang relatiI besar
sementara anak-anak yang sedang terbentuk kepribadiannya itu masih kecil. Kian
12

muda seseorang yang tengah terbentuk kepribadiannya kian besarlah eIek dan
pengaruh proses interaksi kelompok terhadapnya.
Melalui media kepribadian seseorang bisa terbentuk. Media itu ialah
keluarga, teman sepermainan, sekolah, media massa dan lingkungan kerja. Proses
sosial yang pertama biasanya terjadi dilingkungan keluarga. Lingkungan keluarga
yang mengajarkan nilai dan norma sosial. Di lingkungan ini anak mendapatkan
pendidikan pertamanya. Sikap sopan seorang anak dalam bertingkah laku
merupakan salah satu wujud keberhasilan keluarga. Kesopanan dan keramahan
dapat membuat suasana menyenangkan.
Teman sepermainan bisa berasal dari kerabat, tetangga maupun
teman sekolah. Melalui teman sepermainan, anak belajar hidup dan
bersosisalisasi. Anak belajar berbagai hal yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, teman sepermainan mempunyai pengaruh besar
terhadap perkembangan pribadi seseorang. Tidak menutup kemungkinan, teman
sepermainan membawa dampak negative bagi perkembangan diri individu. Hal ini
karena proses sosial melalui teman sepermainan berjalan tanpa pengawasan dari
orang tua atau guru. Contohnya seorang anak yang menjadi suka berbicara kasar
atau kurang sopan karena terpengaruh oleh teman-teman sepermainannya. Proses
sosial dilingkungan sepermainan yang baik mampu membentuk kepribadian yang
baik pula, begitu pula sebaliknya.
Nilai dan norma sosial dapat pula dipelajari melalui sekolah tempat
belajar. Melalui sekolah seorang anak mendapatkan ilmu pengetahuan yang dapat
13

menentukan proIesinya pada masa depan. Sekolah mempunyai potensi yang


pengaruhnya cukup besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak
ketika orang tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang tua atau
keluarganya. Di sekolah anak dituntut untuk bisa bersikap mandiri dan senantiasa
memperlakuan yang tidak berbeda dari teman-temannya. Di sekolah reward akan
diberikan kepada anak yang terbukti mampu bersaing dan menunjukkkan prestasi
akademik yang baik.
Selanjutnya ialah media massa. Dalam kehidupan masyarakat
modern, komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting terutama
untuk menerima dan menyampaikan inIormasi dari satu pihak ke pihak lain.
Media massa mampu menyajikan model perilaku yang dapat ditiru oleh individu
untuk membangun jati dirinya.
Setelah seorang individu melewati masa kanak-kanak dan masa
remaja, kemudian meninggalkan dunia kelompok permainannya, individu
memasuki dunia baru, yaitu di dalam lingkungan kerja. Didalam lingkungan kerja
inilah individu saling berinteraksi dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan
nilai dan norma yang berlaku di dalamnya.
Jadi, dapat dilihat bahwa proses sosial mampu membentuk
kepribadian seseorang. Melalui proses sosial, individu memperoleh nilai dan
norma yang akan menjadi pedoman untuk bertingkah laku sehingga terbentuklah
kepribadian seseorang. Yang dimulai dari lingkungan keluarga, teman
sepermainan, sekolah, lingkungan kerja, dan media massa.
14

2.4 Proses elajar Mengajar dengan Menggunakan Pendekatan Proses Sosial


Keanekaragaman pendekatan yang dilakukan seorang guru dalam
proses pembelajaran, lebih merupakan upaya bagaimana menyediakan berbagai
alternatiI di dalam proses pembelajaran yang hendak disampaikan dan selaras
dengan tingkat perkembangan kognitiI, aIektiI dan psikomotorik peserta didik.
Dari berbagai variasi dan jenis pendekatan yang ada, kita akan membicarakan
salah satu pendekatan yaitu pendekatan proses sosial dalam proses belajar
mengajar. Proses sosial dimulai dari interaksi sosial. Misalnya dalam proses
belajar mengajar yang dilakukan seorang guru. Guru akan melakukan proses
sosial dengan peserta didiknya yang dimulai dengan melakukan interaksi sosial.
Hal ini terjadi karena adanya aksi dari guru dan reaksi dari peserta didik. Ataupun
adanya aksi dari peserta didik dan reaksi dari guru. Inilah yang menimbulkan
adanya interaksi sosial dan berkembang menjadi proses sosial.
Dalam proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan
proses sosial didasari oleh 4 Iakta yaitu imitasi, sugesti, identiIikasi dan simpati.
Imitasi (peniruan), misalnya anak-anak menirukan gurunya dalam berpakaian
rapi. Meniru guru berpakaian rapi merupakan contoh imitasi postiI. Sedangkan
jika anak melakukan hal sebaliknya, berarti ia melakukan imitasi negatiI. Faktor
sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap yang
berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya
sugesti dapat terjadi apabila pihak yang menerima dilanda emosinya, yang
kemudian dapat menghambat daya berIikirnya. IdentiIikasi merupakan
13

kecenderungan-kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan


pihak lain. IdentiIikasi siIatnya lebih mendalam daripada imitasi, oleh karena
kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar sikap ini. Dan simpati
merupakan proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Dorongan
utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk
bekerja sama dengannya.
Pendekatan proses sosial yang dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar lebih mengutamakan bahwa peserta didik sebagai subyek bukan objek
dari kegiatan yang dilakukan. Arti dari peserta didik sebagai subjek ialah peserta
didik harus sejauh mungkin dan sebanyak mungkin dilibatkan dalam kegiatan
terutama dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran ini, dapat pula dikombinasikan dengan
pendekatan yang lainnya. Misalnya dalam pembelajaran mengenai bentuk-bentuk
proses sosial yaitu kerjasama (cooperation) dapat digunakan pendekatan
cooperative learning. Dimana pendekatan ini lebih menekankan kerjasama antar
peserta didik dengan melalui proses sosial dan interaksi sosial. Untuk bentuk
proses sosial yang kedua yaitu persaingan, dapat digunakan pendekatan tanya
jawab. Guru memberikan pertanyaan, dan siswa bersaing untuk menjawab
pertnyaan yang diberikan oleh guru.
Bentuk proses sosial yang ketiga yaitu pertentangan, guru dapat
menggunakan pendekatan diskusi. Dimana guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok belajar kemudian menugaskan untuk mendiskusikan suatu
16

permasalahan yang nantinya akan dicari jalan keluarnya. Jadi, proses belajar
mengajar dengan pendekatan proses sosial dapat terjadi karena adanya aksi dari
guru dan reaksi dari peserta didik. Ataupun adanya aksi dari peserta didik dan
reaksi dari guru.


17

A III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1) Proses Sosial terdiri dari dua kata yaitu Proses dan Sosial. Proses berarti cara,
tahap- tahap, langkah-langkah atau runtunan perubahan sedangkan sosial
berarti kemasyarakatan, hubungan timbal balik. Artinya proses sosial
merupakan proses interaksi dan proses komunikasi antarkomponen
masyarakat dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan.
2) Adapun bentuk-bentuk proses sosial yaitu :
(1) Kerja Sama (Cooperation) Suatu usaha bersama antara orang perorangan
atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan
bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat
digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran
bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manIaat bagi semua.
(2) Persaingan (Competition) Persaingan atau competition dapat diartikan
sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang
bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada
suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan
maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau
dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan
18

(3) Pertentangan (conflict) Pertentangan merupakan proses sosial individu atau


kelompok yang berusaha mencapai tujuan dengan cara menentang pihak
lawan disertai dengan ancaman atau kekerasan. Tidak semua pertentangan
bedampak negatiI.
(4) Akomodasi (ccomodation) Akomodasi merupakan suatu cara untuk
menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga
lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
3) Proses sosial mampu membentuk kepribadian seseorang. Melalui proses sosial,
individu memperoleh nilai dan norma yang akan menjadi pedoman untuk
bertingkah laku sehingga terbentuklah kepribadian seseorang. Yang dimulai
dari lingkungan keluarga, teman sepermainan, sekolah, lingkungan kerja, dan
media massa.
4) Keanekaragaman pendekatan proses sosial yang dilakukan seorang guru dalam
proses pembelajaran, lebih merupakan upaya bagaimana menyediakan
berbagai alternatiI di dalam proses pembelajaran yang hendak disampaikan
dan selaras dengan tingkat perkembangan kognitiI, aIektiI dan psikomotorik
peserta didik.

3.2 Saran
1) Pembaca diharapkan mampu memahami pengertian proses sosial.
19

2) Mahasiswa diharapkan memahami bentuk-bentuk proses sosial.


3) Sebagai calon pendidik yang nantinya akan menjadi guru diharapkan
mengetahui pengaruh proses sosial terhadap kepribadian.
4) Calon pendidik diharapkan mengetahui tujuan proses belajar mengajar dengan
menggunakan pendekatan proses sosial.

20

DAFTAR RU1UKAN

O Ahmadi,Abu. 2007.Sosiologi Pendidikan.Yogjakarta: Rineka Cipta
O Soerjono Soekanto.1986. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta : CV Rajawali
O www.google.com/pengertian proses sosial/
O www.google.com/bentuk-bentuk proses sosial/
O www.google.com/pengaruh proses sosial terhadap kepribadian/
O www.google.com/proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan
proses sosial/

Anda mungkin juga menyukai