Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS ANALISIS TINGKAT KEASAMAN AIR HU1AN TINGKAT KEASAMAN AIR HU1AN

MENGGUNAKAN AUTOMATIC RAIN WATER SAMPLER (ARWS) MENGGUNAKAN AUTOMATIC RAIN WATER SAMPLER (ARWS)
DI STASIUN DI STASIUN METEOROLOGI METEOROLOGI SELAPARANG SELAPARANG
NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT BARAT
OLEH : OLEH :
DHIMAS BUDI PRATAMA DHIMAS BUDI PRATAMA
F1B 006 019 F1B 006 019
1URUSAN TEKNIK ELEKTRO 1URUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS FAKULTAS TEKNIK TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM UNIVERSITAS MATARAM
2011 2011
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan secara umum mengenai latar belakang penulisan, maksud dan
tujuan, ruang lingkup pembahasan, metode penelitian, manIaat Praktek Kerja
Lapangan dan sistematika penulisan.
BAB II TIN1AUAN UMUM PERUSAHAAN
Menguraikan tentang sejarah singkat dari Stasiun Meteorologi.
BAB III DASAR TEORI
Menjelaskan tentang sistem pengoperasian dari AR-WS (Automatic Rain Water
Sampler) dan semua hal-hal pokok yang mendukung laporan ini.
BAB IV PEMBAHASAN
Menguraikan tentang proses pengiriman dan penerimaan data dan hasil pengolahan
data dari Automatic Rain Water Sampler ( AR-WS ) di Satsiun Meteorologi Selaparang
Mataram.
BAB V PENUTUP
Merupakan ringkasan dari keseluruhan isi laporan yang terdiri dari kesimpulan dan
saran.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. MAKSUD DAN TU1UAN
3. BATASAN MASALAH
4. METODE PENELITIAN
5. MANFAATKER1ALAPANGAN
6. SISTEMATIKAPENULISAN
LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya IPTEK di dunia saat ini, semakin banyak
kita melihat kemajuan pesat akan dunia tehnologi. Akan tetapi, kemajuan ini
memiliki dampak buruk terhadap lingkungan yang sudah semakin tidak sehat,
dikarenakan semakin banyaknya pencemaran dilakukan oleh orang-orang yang
kurang bertanggungjawab ataupun kurang menyadari akan pentingnya bumi
ini untuk dijaga dan dilestarikan. Adapun bentuk pencemaran yang sering kita
hadapi saat ini antara lain pencemaran udara yang disebabkan oleh semakin
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik industri yang
secara tidak langsung tingkat polusi udara di bumi semakin meningkat.
Oleh karena itu, Stasiun Meteorologi Selaparang adalah salah satu
stasiun meteorologi yang tersebar di Indonesia memiliki satu dari beberapa
tugasnya yaitu mendata ataupun menganalisa tingkat polusi udara yang ada di
wilayah sekitarnya serta memberikan inIormasi kepada masyarakat yang
membutuhkan, ini dimaksud supaya masyarakat dapat saling menjaga dan
melestarikan lingkungan agar tetap sehat.
MAKSUD DAN TU1UAN
. Memberikan pengetahuan secara praktis tentang penggunaan Automatic
Rain Water Sampler ( AR-WS ) di Stasiun Meteorologi Selaparang
Mataram.
2. Mampu menyerap pengetahuan baru dan memperluas wawasan
pengetahuan di luar bangku perkuliahan khususnya yang berkaitan dengan
Automatic Rain Water Sampler ( AR-WS ).
3. Dapat membandingkan, mengembangkan dan menerapkan teori-teori yang
diperoleh selama perkuliahan sebagai suatu langkah penyetaraan antara
kemampuan teoritis dan prakteknya di lapangan.
BATASAN MASALAH
Di dalam penulisan Laporan Praktek kerja
lapangan ini akan dibahas deskripsi secara umum
mengenai penggunaan atau sistem pengoperasian
Automatic Rain Water Sampler ( AR-WS ) di
Stasiun Meteorologi Selaparang Mataram.
METODE PENELITIAN
1. METODEWAWANCARA
2. METODE OBSERVASI
3. METODE LITERATUR
MANFAAT KER1A PRAKTEK
1. Bagi Mahasiswa
Mengetahui sistem sosial yang nyata pada dunia kerja.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Mengetahui sejauh mana kemampuan daya serap mahasiswa selama
mengikuti perkuliahan.
b. Sebagai bahan evaluasi dalam bidang akademik untuk
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
3. Bagi Perusahaan / Instansi
Sebagai wujud pengabdian masyarakat khususnya dalam bidang
pendidikan.
BAB II
TIN1AUAN UMUM PERUSAHAAN
1. SE1ARAHSINGKATSTASIUN METEOROLOGI
2. TUGAS STASIUN METEOROLOGI SELAPARANG
SE1ARAH STASIUN METEOROLOGI
Pengamatan meteorologi dan geoIisika di Indonesia dimulai pada tahun diawali dengan
pengamatan yang dilakukan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Melihat semakin di
perlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geoIisika maka pemerintah kolonial Belanda meresmikannya
menjadi suatu instansi pemerintahan dengan nama Observatorium Magnetik dan Meteorologi.
Pada tahun Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia
(World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan GeoIisika menjadi
Permanent Representative oI Indonesia with WMO. Pada tahun namanya menjadi Lembaga
Meteorologi dan GeoIisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun dikembalikan menjadi
Jawatan Meteorologi dan GeoIisika di bawah Departemen Perhubungan Udara.
Pada tahun , namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan GeoIisika, kedudukannya
tetap di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 2 diganti lagi menjadi Pusat Meteorologi
dan GeoIisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun
statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan
GeoIisika dan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan.
Pada tahun 22, dengan keputusan Presiden RI Nomor dan tahun 22, struktur
organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan
Meteorologi dan GeoIisika. Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor Tahun 2, berganti nama
menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan GeoIisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga
Pemerintah Non Departemen.
Pada tanggal Oktober 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2 tentang
Meteorologi, Klimatologi dan GeoIisika disahkan oleh Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono).
TUGAS STAMET SELAPARANG
1. Tugas Pengamatan
2. Pengumpulan dan Penyebaran Data
3. Pelaksanaan Prakiraan
4. Pemeliharaan
BAB III
DASAR TEORI
1. DEFINISI AR-WS (AUTOMATIC RAIN WATER SAMPLER).
2. PRINSIPKER1A AR-WS.
3. KOMPONEN-KOMPONENAR-WS.
AUTOMATIC RAIN WATER SAMPLER
(AR-WS)
Automatic Rain Water Sampler (ARWS) adalah salah satu
alat untuk mengambil atau mengumpulkan sample air hujan dan
dianalisis komposisi kimia air hujannya yang secara khusus untuk
penelitian deposisi asam Laboratorium Kualitas Udara BMKG.
Dimana alat ini memiliki komponen dan sistem kerja yang cukup
sederhana.
Automatic Rain Water Sampler (ARWS) ini berIungsi untuk
menakar hujan secara otomatis. Dikatakan otomatis bukan karena
alat ini langsung dapat menghasilkan data dari hasil proses
samplingannya akan tetapi alat ini bekerja secara otomatis terhadap
panel sensor yang berIungsi mendeteksi adanya kejadian alam atau
secara khusus air hujan.
PRINSIP KER1A AR-WS
Adapun prinsip kerja dari alat ini berawal pada saat terjadinya hujan, panel
sensor yang akan mendeteksi dan secara tidak langsung hujan tersebut akan
mengaktiIkan alat ini. Ditandai dengan perintah yang diterima oleh motor DC untuk
memindahkan penutup ember dari ember basah menuju ember kering, proses ini
akan tetap berlangsung selama terjadinya hujan dan ketika hujan berhenti maka alat
ini secara otomatis akan berhenti beroperasi dengan ditandai perpindahan penutup
ember, dari ember kering menuju ember basah.
Panel Sensor Motor DC
KOMPONEN-KOMPONEN AR-WS
Sensor Magnet
Relay SPST 5 Kaki Relay SPST 8 Kaki
BAB IV
PEMBAHASAN
1. PROSES PENGOLAHAN DATASAMPLING
2. HASILANALISIS pHAIR HU1AN
PROSES PENGOLAHAN DATA
SAMPLING
PENGOLAHAAN
LEMBAGA-LEMBAGA
TERKAIT
Lab. KUALITAS
UDARA
SAMPLING PENGGUNAAN
STAMET
SELAPARANG
Proses pengolahan data diawali dengan
pengambilan sample air hujan dalam selang waktu sebulan
sekali. Kemudian hasil sampling tersebut dikirim ke Lab.
Kualitas Udara BMKG untuk diolah dan di teliti tingkat
keasaman (pH) air hujannya menggunakan alat Ion
Chromatography, setelah diolah dan diteliti hasilnya dikirim
kembali ke STAMET Selaparang Mataram. Hasil datanya
akan digunakan oleh lembaga-lembaga yang bersangkutan
ataupun yang membutuhkan hasil data tersebut. Dimana
lembaga-lembaga yang membutuhkannya seperti Dinas
Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Kehutanan, Angkasa
Pura, Petani dan masyarakat yang membutuhkan inIormasi.
HASIL ANALISIS pH AIR HU1AN
Analisis bulan 1anuari 2011
Analisis bulan Pebruari 2011
Analisis bulan Maret 2011
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
. ARWS merupakan alat yang berIungsi untuk mengumpulkan air hujan secara otomatis.
Dikatakan otomatis bukan karena alat ini langsung dapat menghasilkan data dari hasil
proses samplingannya akan tetapi alat ini bekerja secara otomatis terhadap sensor yang
berIungsi sebagai pendeteksi adanya kejadian alam atau secara khusus air hujan.
2. Hasil sampling dari ARWS ini akan dikirim ke Laboratorium Kualitas Udara BMKG
untuk dianalisa menggunakan alat ion chromatograph.
3. Adapun parameter yang dianalisis menggunakan alat ion chromatograph yaitu tingkat
keasaman air hujan (pH), dimana besarnya nilai ambang batas pH air hujan normal
sebesar ,.
. Pengaruh yang membuat tingkat keasaman melebihi nilai ambang batas normal (pH
,) antara lain berasal dari gas pembuangan kendaraan bermotor, pembakaran hutan,
gas pembakaran dari gabah musim panen padi, aktiIitas gunung yang aktiI, hasil
pembuangan limbah pabrik, dan masih banyak lagi untuk hal-hal yang dapat
menyebabkan tingkat keasaman suatu daerah tersebut dapat menigkat.
Saran - Saran
. Dalam Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di harapkan agar mahasiswa dapat
menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan pada lapangan/lokasi Praktek
Kerja Lapangan.
2. Untuk Praktek Kerja Lapangan yang berikutnya haruslah dipersiapkan materi secara
mantap dan memiliki reIerensi yang lengkap terutama materi yang berkaitan dengan
Praktek Kerja Lapangan itu sendiri, dan juga ditingkatkan lagi pemahaman terhadap
literatur berbahasa asing sehingga nantinya akan memberikan kontribusi pengetahuan
yang lebih mendalam bagi para mahasiswa.
SEKIAN
dan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai