Anda di halaman 1dari 15

GEOLOGI BATUBARA

~Hubungan Sifat Fisik Batubara dengan Rank




PERINGKAT BATUBARA
Peringkat batubara
(coal rank)CoaliIication;
Rank (Peringkat) berarti posisi batubara tertentu dalam garis peningkatan
trasIormasi dari gambut melalui batubara muda dan batubara tua hingga graIit.
Proses transIormasi Iisika dan kimia yang tetap disebut coalification (atau
carboniIication). Peringkat batubara adalah equivalent dengan derajat
metamorIisma.
ORGANIC METHAMORPHISM
Methamorphism oI organic matter, dimulai setelah organisma mati mengalami
pembusukan dan berlangsung jutaan tahun, menghasilkan secara meningkat
perbedaan unsur-unsur, yaitu perbedaan jenis petroleum, gas dan batubara.
Macam proses yang kompleks terdiri dari 2 tigkatan utama yaitu :
1. ase biokimia
Tingkatan biokimia (atau biogenetik) daripada metamorIisme organik
adalah aksi orgsnisme hidup, khususnya dominan bakteri dan Iungi
(jamur). Dalam pembentukan batubara, material tanaman mengalami
proses peatiIikasi (humiIikasi) terhadap umic matter. Komposisi
mikrobiologi tidak dapat terjadi di atas temperatur tertentu (~ 80
0
C)

2. ase geokimia
ase geokimia didominasi oleh pengaruh peningkatan temperatur dan
tekanan, disebabkan oleh peningkatan kedalaman penimbunan unsur
organik di bawah tutupan sedimen (8edimentary overburden).
Tidak jelas batas kedua Iase tersebut, tetapi bisa dikatakan reaksi berakhir pada
tingkat gambut dan aksi geokimia menjadi agen utama pada tingkat brown-coal
dan ard-coal.
Batubara ( Coal / Humic Coal)
Terdiri dari dominan unsur C, H dan O.
Belerang dan nitrogen dan unsur-unsur teras elemen lainnya hadir hanya dalam
jumlah yang kecil.
Kayu sebagai asal batubara, mengandung kurang lebih:
C 50
H 6
O 43.
GraIit yang terbentuk pada tahap akhir coaliIikasi terdiri dari 100 C. CoaliIikasi
adalah suatu proses pengayaan yang konstan terhadap karbon dengan
pengurangan H dan O, pelepasan terutama H2O. CO
2
, CH
4
, dan hidrokarbon
lainnya.
la88ifika8i Peringkat Batubara
(Coal Rank)
Parameter kimia sebagai penentu coal rank :
- Carbon, hydrogen, dan hydrogen asal dari elementary analy8i8, dihitung
bersama-sama dengan kandungan air dan a8-free (w.a.f ba8i8)
- Kandungan volatile matter atau nilai komplementernya daripada
kandungan Iixed carbon berasal dari proximate analy8i8 sebagaimana
menghitung w.a.f ba8i8,
- Nilai kalori daripada batubara dihitung bersama-sama dengan kelembaban
(moi8t), mineral matter, free ba8i8 dan kandungan air (total moi8ture).
- Dari unsur oxygen tidak pernah digunakan sebab untuk determinasi tidak
cukup akurat dan secara eksak sulit ditentukan,
- Hydrogen terbukti sebagai indikator peringkat (rank) hanya untuk
batubara antracite,
- Kandungan elemen karbon digunakan sangat luas, khususnya untuk
lingkungan saintiIis untuk determinasi peringkat batubara,
- Kandungan C digunakan hanya untuk low-rank coal dan meta-antracite.
- Kandungan volatile matter dan fixed carbon hanya dapat pada batubara tua
berperingkat tinggi, dan tidak bisa pada peringkat rendah disebabkan
volatile matter diatas 33 atau dibawah 67 fixed carbon,
Di sisi lain : Nilai kalori dan kandungan air adalah parameter sangat baik untuk
batubara muda dan batubara tua berperingkat derajat rendah, tetapi tidak baik
untuk peringkat tinggi.
American system
Berdasarkan atas fixed carbon untuk batubara berperingkat tinggi, danNilai kalori
yang diexpresikan dalam Briti8 Termal Unit (Btu) untuk batubara berderajat
rendah.Sistem Amerika terdiri dari 4 grup peringkat utama dan 13 sub-grup
dengan nama masing-masing.Misalnya low-volatle bituminou8Penamaan tersebut
di atas sangat umum digunakan.(lihat tabel: Tabel Peringkat Batubara)
Sistem Klasifikasi International
&ntuk batubara tua, didasarkan pada :'olatile matter untuk peringkat tinggi,Nilai
kalori (diekspresikan dengan kalori) untuk batubara peringkat rendah,Batas antara
batubara muda dan batubara tua terletak pada nilai kalori 5700 kCal/Kg.Tidak ada
penamaan batubara berdasarkan peringkat, tetapi perbedaannya hanya
berdasarkan 9 klas batubara.&ntuk batubara muda, meskipun nilai kalori cukup
bisa dipakai sebagai parameter, komite Internasional memilih water content
sebagai indikator, dan menetapkan 6 klas (10-15) untuk batubara mudaSistim
Eropa keseluruhan mencakup 15 kelas batubara
Metode penentuan peringkat (Rank)didasarkan padaKandungan Iixed carbon dan
nilai kalori ditentukan berdasarkan metode standard analysis siIat batubara.
Seri Peringkat Batubara (The coal rank series)
Gambut, adalah bagian permulaan seri koaliIikasi. Gambut, memiliki
kandungan air hingga 90, tetapi kebanyakan akan hilang dengan
pengeringan, memiliki kandungan carbon antara 50 60.Batas antara
gambut dan batubara muda yaitu kandungan air lebih dari 70 (ash-Iree)
dan nilai kalori kuang dari 1800 kCal/kg (moist ash-Iree)
Batubara Muda (Brown Coal) Argumen mengenai subjek batubara muda
ini sangat panjang mengenai deIinisi, batasan, subdivisi, di Amerika,
dibedakan batubara muda dan lignit : Batubara muda ( uncon8olidated)
Lignit ( con8olidated lignite coal). Batubara muda berada pada semua
peringkat antara gambut dan batubara tua (liat tabel peringkat batubara)
Batas bawah batubara muda adalah pada total moi8ture content 70 a.I.,
equivalen dengan nilai kalori sekitar 1800 kCal/Kg dan batas bawahnya
pada nilai kalori 5700 kCal/Kg.
Hard Coal, Bila batubara, berwarna hitam dan garis-garis coklat yang
jarang menunjukkan batubara tua. Batubara tua (Hard Coal), pada klass 3
9 berhubungan dengan batubara bituminous dan klas 0 2 dengan
batubara antracite,
Graphite, secara teoritis adalah tingkatan terahir dari batubara yang
mencapai 100 konsentrasi kandungan carbon, tetapi dalam praktek
grapite sangat jarang dijumpai dalam sayatan meta-antracite, grapite
di alam selalu diakibatkan metamorIisme batuan keras pada temperatur
sangat tinggi.
Beberapa pengaruh dalam proses coaliIikasi
bnormal coalification proce88e8;
bnormal pre88ure, misalnya karena perlipatan secara orogenetik, dapat
mengakibatkan evolusi struktur yang berpengaruh luas terhadapat evolusi
kimiawi.
Radioactivity, memberikan eIek terhadap coaliIication dimana uranium dan
thorium yang terkonsentrasi dalam batubara dan partikel alIa bombard (membom)
unsur organik, menyebabkan coaliIication tingkat tinggi pada lingkaran pengaruh
(ceating di8tinct contact alo8)
enomena ini jarang terjadi, biasanya terbatas hanya sekitar butiran mineral
radioaktiI dalam batubara
Intrusi batuan beku dapat mempengaruhi DOM daripada 8eam (lapisan) batubara
dengan 2 cara:
Pengaruh Intrusi pada batubara
EIek pertama adalah metamorIisma regional oleh intrusi magma kedalam seri
batuan sedimen diatas, atau biasanya dibawah coal 8eam.
Penambahan temperatur menghasilkan peninggian DOM sekitar intrusi (contoh
kasus batubara Gondwana di AIrika Selatan, dimana batubara sekitar intrusi
cendrung teraltrasi membentuk anthracite)

SIFAT BATUBARA (PROPER1IES OF COAL)
Batubara memiliki substansi yang kompleks dan meskipun demikian akan
dipelajari mengenai isika dan kimiawi penting tertentu,
Pada umumnya siIat batubara, antara lain:
1. SiIat umum (general propertie8)
2. SiIat Iisika (pi8ical propertie8)
3. SiIat kimia (cemical propertie8)
4. SiIat teknis (tecnical propertie8).
Metode analisa standard :
Laboratorium Industri umumnya memakai 2 metode:
1. Analisis proximat,
Analisis proksimat batubara bertujuan untuk menentukan kadar Moisture
(air dalam batubara) kadar moisture ini mengcakup pula nilai Iree moisture serta
total moisture, ash (debu), volatile matters (zat terbang), dan Iixed carbon (karbon
tertambat). Moisture ialah kandungan air yang terdapat dalam batubara sedangkan
abu (ash) merupakan kandungan residu non-combustible yang umumnya terdiri
dari senyawa-senyawa silika oksida (SiO2), kalsium oksida (CaO), karbonat, dan
mineral-mineral lainnya,Volatile matters adalah kandungan batubara yang
terbebaskan pada temperatur tinggi tanpa keberadaan oksigen (misalnya CxHy,
H2, SOx, dan sebagainya),
Fixed Carbon
ixed carbon ialah kadar karbon tetap yang terdapat dalam batubara
setelah volatile matters dipisahkan dari batubara. Kadar Iixed carbon ini berbeda
dengan kadar karbon (C) hasil analisis ultimat karena sebagian karbon berikatan
membentuk senyawa hidrokarbon volatile.
Nilai Kalor Batubara (Coal Calorific Value)
Salah satu parameter penentu kualitas batubara ialah nilai kalornya, yaitu
seberapa banyak energi yang dihasilkan per satuan massanya. Nilai kalor batubara
diukur menggunakan alat yang disebut bomb kalorimeter.
Kalorimater bom terdiri dari 2 unit yang digabungkan menjadi satu alat. &nit
pertama ialah unit pembakaran di mana batubara dimasukkan ke dalam bomb lalu
diinjeksikan oksigen lalu bomb tersebut dimasukkan kedalam bejana disini
batubara dibakar dengan adanya pasokan udara/oksigen sebagai pembakar. &nit
kedua ialah unit pendingin/kondensor (water handling)
Kadar Sulfur
Salah satu cara untuk menentukan kadar sulIur yaitu melalui pembakaran
pada suhu tinggi. Batubara dioksidasi dalam tube furnace dengan suhu mencapai
1350C. SulIur oksida (SOx) yang terbentuk sebagai hasil pembakaran kemudian
ditangkap oleh oleh detektor inIra merah kalau menggunakan metode inIrared
sedangkan kalau menggunakan metode HTM akan ditangkap oleh larutan
peroksida lalu dititrasi dengan natrium borat dan kemudian dianalisis.
Analisis ultimat.Analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kadar
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen, (N), dan sulIur (S) dalam
batubara. Seiring dengan perkembangan teknologi, analisis ultimat batubara
sekarang sudah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Analisa ultimat ini
sepenuhnya dilakukan oleh alat yang sudah terhubung dengan komputer. Prosedur
analisis ultimat ini cukup ringkas; cukup dengan memasukkan sampel batubara ke
dalam alat dan hasil analisis akan muncul kemudian pada layar komputer.
Analisa Size Analisis
Data analisis dari suatu hasil tambang ialah satu data dari data-data yang
diperlukan dalam perancangan coal preparation plant, pada crushing plant dan
screening plant pemeriksaan size diperlukan untuk melihat apakah hasil dari
proses masih sesuai dengan spesiIikasi atau tidak, pada proses loading dilakukan
untuk mengantisiIasi masalah yang timbul karena kalau terlalu banyak yang Iine
coal nilai total moisturenya cenderung meningkat dan akan berdebu pada saat
kering.
. nali8i8 proximate
Analisis proximate menunjukan persen berat dari fixed carbon, bahan
mudah menguap, abu,dan kadar air dalam batubara. Jumlah fixed carbon dan
bahan yang mudah menguap secara langsung turut andil terhadap nilai panas
batubara. Fixed carbon bertindak sebagai pembangkit utama panas selama
pembakaran. Kandungan bahan yang mudah menguap yang tinggi menunjukan
mudahnya penyalaan bahan bakar. Kadar abu merupakan hal penting dalam
perancangan grate tungku, volum pembakaran, peralatan kendali polusi dan sistim
andlingabu pada tungku. Analisis proximate untuk berbagai jenis batubara
Tabel . Analisis 5roximate untuk berbagai batubara (persen)
Parameter Batubara
India
Batubara
Indonesia
Batubara Afrika
Selatan
Kadar air 5,98 9,43 8,5
Abu 38,63 13,99 17
Bahan mudah
menguap
(volatile matter)

20,70

29,79 23,28
Fixed Carbon 34,69 46,79 51,22

Parameter-parameter tersebut digambarkan dibawah ini.
Fixed carbon:
Fixed carbon merupakan bahan bakar padat yang tertinggal dalam tungku
setelah bahan yang mudah menguap didistilasi. Kandungan utamanya adalah
karbon tetapi juga mengandunghidrogen, oksigen, sulIur dan nitrogen yang tidak
terbawa gas. Fixed carbon memberikanperkiraan kasar terhadap nilai panas
batubara.
Bahan yang mudah menguap ;olatile matter):
Bahan yang mudah menguap dalam batubara adalah metan, hidrokarbon,
hydrogen, karbonmonoksida, dan gas-gas yang tidak mudah terbakar, seperti
karbon dioksida dan nitrogen. Bahan yang mudah menguap merupakan indeks
dari kandungan bahan bakar bentuk gas di dalam batubara. Kandungan bahan
yang mudah menguap berkisar antara 20 hingga 35 .
Bahan yang mudah menguap :
Berbanding lurus dengan peningkatan panjang nyala api, dan membantu dalam
memudahkan penyalaan batubara
Mengatur batas minimum pada tinggi dan volum tungku
Mempengaruhi kebutuhan udara sekunder dan aspek-aspek distribusi
Mempengaruhi kebutuhan minyak bakar sekunder
Kadar abu
Abu merupakan kotoran yang tidak akan terbakar. Kandungannya berkisar
antara 5 hingga 40. Abu:
Mengurangi kapasitas andling dan pembakaran
Meningkatkan biaya andling
Mempengaruhi eIisiensi pembakaran dan eIisiensi boiler
Menyebabkan penggumpalan dan penyumbatan
Kadar Air:
Kandungan air dalam batubara harus diangkut, di-andling dan disimpan
bersama-sama batubara. Kadar air akan menurunkan kandungan panas per kg
batubara, dan kandungannyaberkisar antara 0,5 hingga 10. Kadar air:
Meningkatkan kehilangan panas, karena penguapan dan pemanasan berlebih
dari uap
Membantu pengikatan partikel halus pada tingkatan tertentu
Membantu radiasi transIer panas
Kadar Sulfur
Pada umumnya berkisar pada 0,5 hingga 0,8. SulIur:
Mempengaruhi kecenderungan terjadinya penggumpalan dan penyumbatan
Mengakibatkan korosi pada cerobong dan peralatan lain seperti pemanas udara
dan
economizers
Membatasi suhu gas buang yang keluar
Analisis Ultimate
Analsis ultimate menentukan berbagai macam kandungan kimia unsur-
unsur seperti karbon,hidrogen, oksigen, sulIur, dll.Analisis ini berguna dalam
penentuan jumlah udara yangdiperlukan untuk pemakaran dan volum serta
komposisi gas pembakaran.InIormasi inidiperlukan untuk perhitungan suhu nyala
dan perancangan saluran gas buang dll.Analisisultimate untuk berbagai jenis
batubara diberikan dalam tabel dibawah.
Tabel. Analisis :ltimate batubara
Parameter Batubara India, Batubara Indonesia,
Oksigen 9,89 11,88
Kadar Air 5,98 9,43
Bahan Mineral (1,1 x
Abu)
38,63 13,99
Karbon 41,11 58,96
Hidrogen 2,76 4,16
Nitrogen 1,22 1,02
SulIur 0,41 0,56
Oksigen 9,89 11,88
Tabel . Hubungan antara analisis :ltimate dengan analisis 5roximate
C 0,97C 0,7(VM - 0,1A) - M(0,6-0,01M)
H 0,036C 0,086 (VM -0,1xA) - 0,0035M
2
(1-0,02M)
N
2
2,10 -0,020 VM
Dimana
C fixed carbon
A abu
VM bahan mudah menguap (volatile matter)
M kadar air

Tiga elemen-elemen pertama adalah tergantung kepada komposisi maseral dan
peringkat batubara tertentu. Elemen berikut utamanya maceral-independent.SiIat
Iisika, kimiawi dan, teknis batubara tergantung kepada tipe batubara demikian
halnya terhadap peringkat batubara.
$ifat Umum (General propertie8) .
arna, perbedaan warna /8ade8 adalah catatan untuk berbagai macam litotipe
(yaitu cerah untuk vitrain, gelap untuk Iusain). Yang lebih penting adalah
perubahan makroskopik dari coklat cerah ke gelap dalam batubara muda dan
hitam sempurna dalam batubara tua, tergantung pada peringkat.
Kilap, juga adalah tergantung pada maceral-independent, tetapi peningkatan
secara bertahap kilap berkaitan dengan pemantulan sinar (ligt reflectance) yaitu
typical daripada peningkatan peringkat batubara.
Nyala, berkaitan dengan peringkat, daya bakar batubara berbeda memiliki pula
nyala yang berbeda pula, terutama dengan hilangnya zat terbang (yaitu, batubara
zat terbang tinggi, pembakarannya panjang, dan batubara peringkat tinggi rendah
zat terbang terbakar dengan nyalanya pendek). Akan tetapi komposisi maseral
juga memegang peranan penting , tergantung atas jumlah exinite8.
Pelapukan, mengurangi kilapan dan mengurangi kontras antar litotype8.
pelapukan disertai oleh oksidasi dan pengrusakan pada tekstur asal dalam
batubara. Singkapan yang melapuk tidak dapat dipakai untuk diskripsi dan
8ampling (percontoan). Perpanjangan pelapukan batubara yang ditambang yang
terdapat di penampungan mengurangi kwalitas teknis. Derajat pelapukan kadang-
kadang diekspresikan dengan SLACKING INDEX: gumpalan batubara akan
terapung di air dan kering dan jumlah yang terpisah dapat dideterminasi dengan
pengayakan.
Spontaneous combustion, adalah suatu reaksi dimana tergantung kepada derajat
oksidasi, yaitu pelapukan batubara. Hal ini dapat berbahaya selama penambangan
jika tiba-tiba kontak dengan oksigen dari udara, dan terutama sekali kelembaban,
udara basah (damp air), disebabkan pengapian.
$ifat Fi8ika (Pi8ical propertie8).
Ultrafine structure; Batubara dapat diperikan sebagai substansi colloidal yang
terdiri dari partikel-partikel kecil atau micelles yang mempunyai diameter mikron,
Peningkatan devolatilisasi (devolatili:ation), menyebabkan pertumbuhan
micelles lebih besar dan menjadi lebih teratur.
ensitas (den8ity): densitas berkurang pada batubara muda ( 1.5 gr/cm3) hingga
batubara bituminous pada sekitar DOM 70 (1.25 gr/ cm3),dan kemudian
bertambah lagi hingga 1.5 pada antrasit dengan DOM 95, selanjutnya akan
meningkat tajam melalui meta-antrasit hingga graIit ( 2.2).
Porositas (poro8ity). Sebenarnya ada 2 sistim pori dalam batubara, yaitu : Yang
pertama dibentuk oleh pori-pori lebih besar dengan menembuskan mercury
dibawah tekanan,dan pori-pori ultraIines lainnya dengan memasukkan helium,
Dalam batubara peringkat rendah porositas bisa lebih dari 20 , tetapi cepat
berkurang hingga minimum sekitar 2.5 pada DOM 75. bertambah kembali ke
arah antrasit ( 10).
Kompaksi (compaction), tergantung terutama kepada makroporositas,
Kapasitas Adsorpsi (adsorption capacity),tergantung atas area permukaan
internal batubara dan secara mendasar dalam mikroporositas. Tergantung pada
penyerapan gas pada low-temperature, Oleh karena itu gas methane , berasal dari
proses koaliIikasi pada peringkat rendah , biasanya tidak dilepas tetapi diserap
oleh batubara.Bawaan ini berbahaya dengan akumulasi gas methane apabila
bercampur dengan oxygen dari udara dapat memberikan munculnya Iire-dump
explosions (ledakan) di tambang batubara.
Moisture holding capacity atau 'total moi8ture atau 'bed moisture,dalam
batubara peringkat rendah tergantung besarnya makroporositas dan kecepatan
pengurangan dalam range batubara muda ( yaitu sesungghnya diklassiIikasikan
dengan kandungan total moi8ture), hingga mencapai kurang dari 5 pada DOM
60,Porositas serupa, mencapai minimum sekitar 1 sekitar DOM 75 dan secara
nyata bertambah kembali hingga sekitar 2 3 dalam peringkat tertinggi.
Nilai kalori (calorific value), sebenarnya takaran nilai kalori, berbeda untuk 3
grup maseral; tertinggi pada exinite, menengah pda vitrinite dan terrendah pada
inertenit.Nilai kalori daripada vitrinite adalah parameter rank-classiIication untuk
batubara tua berderajat rendah dan ketinggiannya tergantung kepada kandungan
air (moi8ture content).
Kekuatan (8trengt), adalah berhubungan dengan kekerasan (ardne88) dan
kerapuhan (friability), selanjutnya siIat daripada batubara muda lebih plastis,
Standard perkiraan untuk batubara tua adalah Vicker`s Hardness Test,Kekerasan
batubrara maximum yaitu pada DOM 65, minimum pada DOM 35 90, dengan
anthrasit yang memiliki DOM lebih tinggi dari 94 bertindak sebagai material-
material klastik. Mikrokekerasan (Microhardness) HV
100
dalam kg/mm
2
adalah
Vicker microhadness untuk suatu beban 100 g. Kekuatan (the strength) HV
1000

dalam kg/mm
2
adalah Vickers microhardness untuk beban 1000 g.KonduktiIitas
kelistrikan, KonduktiIitas panas, SiIat optis : ReIlektiIitas sinar, Anisotrophy,
DiIIraksi sinar-x, Resonansi elektron, Immersion swelling, Thermal expansion.
Keliatan (pla8ti8ita8),pada temperature kamar batubara bersiIat/bertindak sebagai
kompak britel (brittle 8olid),Diskusi mengenai deIormasi plastis dan plastisitas
pada temperature tinggi, adalah Iaktor penting dalam pemurnian batubara (coal
refining).
$ifat imia (Cemical Propertie8)
S:l5:r(Belerang) hadir dalam jumlah sedikit sebagai campuran organic bawaan
(inerent) dalam batubara dan mungkin berasal dari protein dari tanaman asli
yang diperkaya oleh bakteri sulIur. Bubuk sulIur dalam batubara adalah unsur
mineral tambahan dan terdapat dalam jumlah yang bervariasi. Belerang tidak
diinginkan sebab bertindak sebagai polutan dalam atmosIer dalam atmosIer,
kontaminasi dalam distalasi gas, dan mengganggu dalam pembuatan kokas , sulit
terhidrilisis dan memiliki siIat eIek korosiI yang tinggi di dalam ovenSebagian
akan hilang dalam pengkokasan bercampur dengan zat terbang.
Nitrogen berasal dari protein unsur tanaman asli, biasanya dibawah 1 dan pada
batubara peringkat tinggi hadir hanya sebagai trace,
Pelarutan ($olubility); Iraksi-Iraksi terlarut dapat diekstraksi dari batubara
dengan berbagai macam larutan organic, tetapi perlarutan adalah tidak pernah
lengkap kecuali dibantu oleh temperatur tinggi untuk mengadakan degradasi
panas dan reaksi-reaksi dalam larutan.
Aromatik (romaticity) , batubara umumnya igly aromatic. Exinite kurang
aromatic sehubungan dengan vitrinites, tetapi dengan mikrinit bertentangan.
$ifat Tekni8
Nilai praktis daripada suatu batubara adalah ditentukan oleh 3 Iaktor utama;
1. Kandungan unsur terbang (volatile matter)Kandungan volatile batubara
penting dalam ekstraksi coal tar dan gas.Pyroly8i8, dimana batubara yang
dipanasi dalam oven dengan pengeluaran oksigen. Nama alternative adalah
'dry di8tillation.
Produksi utama pyrolusis adalah:coal tar,coal ga8, gas metan,ga8 coke ,
2. Kokabilitas (te Cokeability), Proses pengkokasan: semua batubara berupa
vitrinite adalah layak pengkokasan batubara, tetapi lebih pantas pada
peringkat range terbatas hingga medium (sebagian yang rendah), Dalam
proses pengkokasan, adalah peleburan batubara (te coal melt),
pengembangan (8well8) dan pelepasan zat terbang. Titik yang penting
adalah peleburan dan devolatisasi,
Hasil daripada pengkokasan adalah busa (foamy) peleburan porous
residu yang kaya dengan karbon.
Kokas berkwalitas tinggi diharapkan mengandung kurang dari 7
abu dan kurang dari 1.3 sulIur (dimana berdampak merugikan
terhadap logam).
3. Nilai panas (te eating value8).
Ada 3 temperature range dalam pyrolysis :
Low temperature coking (up to 6000C)
Medium temperature coking (up to 8000C)
ig temperature coking (up to 10000C).
dimana yang terakhir adalah sangat penting, menghasikan high kokas
kwalitas metalurgi (quality metallurgical coke) dipakai sebagai agen
pemisah dalam bla8t-furnace8 (dapur) . Produk sampingnya (by product)
adalah ammonia, ben:ene, aromatic tar8 dan gas.

Anda mungkin juga menyukai