arzEti BilBina
Pilih Tentara Sebagai Presiden
gEma utama>>
04
Ekonomi kErakyatan>>
12
Figur>>
15
Indonesia Raya
tErBit 16 Halaman/Edisi 04/taHun i/Juli 2011
www.partaigerindra.or.id
G e M a
gElora
Prabowo Subianto
patuk...!
Presiden mengeluh, 50% instruksinya tak dijalankan oleh pembantunya Mungkin betul apa yang dikatakan Buya Syafii Maarif bahwa kita punya presiden tapi tak ada pemimpin Negeri ini bertaburan komisi negara, terdapat 88 lembaga negara non-struktural, 34 kementerian dan 28 lembaga pemerintah non kementerian. Itu artinya semakin bertaburan pula uang komisi yang harus dikeluarkan
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Partai Gerindra memegang teguh sikap moral dan membela rakyat. Sikap ini sudah ditunjukkan dalam penolakan pembangunan gedung baru DPR dan pembentukan Pansus angket Mafia Pajak. Penegasan itu disampaikan Prabowo Subianto dalam perbincangan dengan reporter TV One dalam program acara Tokoh di TV One yang ditayangkan beberapa waktu yang lalu. Prabowo Subianto kembali mene-
gaskan bahwa tidak ada deal dengan Partai Demokrat ketika Gerindra menyatakan sikap penolakan terhadap pembentukan Pansus angket Mafia Pajak pada Februari lalu. Isu yang berkembang menyebutkan Gerindra mengambil sikap menolak pembentukan Pansus itu karena deal akan mendapatkan dua kursi di kabinet, yaitu Kementerian Pertanian dan Kementerian BuMN. Sama sekali tidak ada deal. Kita punya sikap sendiri, kata Prabowo Subianto. Dia menegaskan bahwa meskipun Partai Gerindra memiliki sikap,
02 : suara rakyat
Perlu Pelatihan Advokasi Hukum
Selamat atas terbitnya tabloid Gema Indonesia Raya. Semoga ke depan tabloid ini semakin eksis. tabloid ini diharapkan dapat menjadi wadah atau ajang menyuara kan isi hati rakyat, dan isi rakyat itu terbaca oleh elit politik serta wakil kita di parlemen yang kelak bisa menerjemahkan secara konkret, dan kemudian mengejawantahkan apa-apa yang menjadi keluh kesah arus bawah. Sebagai kader Partai Gerindra di bawah, saya mempunyai usulan kepada DPP Partai Gerindra, seperti yang kita ketahui bersama bahwa sebagai partai yang baru seumur jagung, Gerindra telah tampil begitu fenomenal, menyeruak, dan bertengger dengan gagahnya di parlemen. Menurut saya, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan eksistensi Partai Gerindra, perlu diadakan pelatihan yang kontinyu terhadap kader-kadernya di daerah menurut spesifikasi keilmuan, seperti pertanian, ekonomi, hukum, teknik, dan lain sebagainya. Selanjutnya, saya mengusulkan agar dapatlah kiranya mengadakan pelatihan di bidang advokasi hukum. Ini, menurut saya, hasil pelatihan ini kelak akan berguna apabila di suatu hari nanti terdapat friksi atau timbulnya suatu kasus yang membutuhkan suatu konsultasi atau mediasi. Mudahmudahan harapan-harapan saya bisa dipermaklumkan adanya. TeGuh BaMBanG haRyOnO Jl. Goa Lawa no. 1, RT. 02 RW 02 Desa Karangreja, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah menerus kita tutupi. Bagi saya memberikan kader dengan wacana yang baik adalah salah satu mesin pemotong dari sekian kuatnya mata rantai problem bangsa ini. Sebaliknya, memberikan pengalaman dan pendidikan politik yang buruk kepada kader justru akan memberikan nilai ketidakpercayaan terhadap komitmen partai untuk memperbaiki bangsa ini. tabloid Gema Indonesia Raya saya artikan sebagai cerminan bahwa partai Gerindra tidak tinggal diam dalam usaha memperbaiki nasib para anak-anak negeri pada semua lapisan dan golongan di negeri ini. Minat baca yang ingin saya ciptakan adalah kritis terhadap perubahan. Kultur sosial masyarakat Kabupaten Ngawi, Jawa timur, yang cenderung terbuka dengan semangat perubahan merupakan semangat kami untuk terus berusaha agar ke depan menjadi masyarakat yang benar-benar mampu mandiri, baik dibidang ekonomi maupun di dalam sendisendi kehidupan yang lain. Pendistribusian tabloid Gema Indonesia Raya yang terbatas adalah menjadi salah satu faktor putusnya komunikasi linear. Juga merupakan kurang tersosialisasikannya pemahaman tentang kegiatan serta manifesto partai. untuk itu kiriman tabloid Gema Indonesia Raya ke daerah-daerah harus diperbanyak. M. SyahIRuL aLIM Ketua DPC Gerindra Kabupaten ngawi, Jawa Timur
karikatur
ilustrasi susthanto
menanggapi isu-isu yang dimunculkan oleh Partai Gerindra. Dalam berita sebaiknya orang partai satu saja yang diwawancarai, selanjutnya orang-orang di luar partai yang lebih banyak. Kalau yang diwawancarai orang dalam pasti mendukungnya, ini berarti lucu jadinya. MuhaMMaD SyaRIef Tenaga ahli anggota DPR fraksi Gerindra Desmond J. Mahesa nya *)Terima kasih masukan-
Berantas Korupsi
Sejatinya korupsi dapat diminimalisir dengan mengedepankan moral bagi para pejabat, dan lagi-lagi harapan itu muncul pada sosok kaum muda dengan berbagai alasan yang logis.
Dengan berbagai potensi yang dimiliki kalangan muda diharapkan mampu berkontribusi terhadap pemberantasan korupsi. Namun masyarakat Indonesia dibuat kecewa dengan berbagai kasus yang terjadi beberapa hari belakangan. Kalangan muda justru menjadi aktor dari penyakit sosial itu. Masih tercatat diingatan masyarakat, dimana pegawai pajak bernama Gayus tambunan yang masih golongan IIIa dan baru berusia 32 tahun begitu menyita perhatian publik dengan kelihaian-nya memainkan peran sebagai pengumpul uang haram dari para wajib pajak. tidak tanggung-tanggung aliran dana yang ada di rekeningnya beserta istri diduga mencapai lebih dari Rp90 miliar, sebuah angka yang fantastis bagi pegawai pajak Gol. IIIa. Kegeraman masyarakat terhadap Gayus tidak hanya sekedar pada harta hasil korupsinya. Setelah menjadi terpidana dan ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Gayus sekali lagi memainkan kelihaian perannya. Walaupun statusnya terpidana dan berada di dalam penjara, Gayus begitu leluasa keluar masuk penjara, bahkan dapat berjalan-jalan ke luar negeri. Sungguh dunia hukum Indonesia ditampar oleh kelakuan anak muda 32 tahun itu. Selepas kasus Gayus tambunan, masyarakat In-
donesia kembali dihebohkan oleh kasus yang melibatkan kalangan muda lainnya, yaitu mantan Bendahara umum Partai Demokrat M. Nazarudin. lelaki yang baru berusia 33 tahun itu disebut terlibat dalam kasus suap Sesmenpora, dan satu persatu kasus dia diungkap ke publik, seperti pemberian uang sejumlah 120 ribu dolar Singapura kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi. Walaupun kasus Nazarudin ini masih dalam proses penyidikan, namun opini publik telah terbentuk akan rendahnya martabat moral para pejabat-pejabat negara tersebut. Beberapa kasus yang ditengarai terjadi dengan melibatkan kalangan muda adalah mafia anggaran di DPR. Kasus ini mengemuka sejak politisi muda PaN Waode Nurhayati mengungkapkan keterlibatkan unsur pimpinan DPR dan Badan anggaran dalam mafia anggaran di DPR pada sebuah acara talkshow tV. Kasus itu pun terus bergulir dan menyangkut beberapa kalangan politisi di DPR, dan lagi-lagi sebagian diantaranya politisi muda. Dengan beberapa kasus ini patut dipertanyakan: ada apa dengan kalangan muda itu? Sejatinya mereka adalah kalangan potensial, memiliki karir cemerlang, dan masih memiliki waktu panjang. Patut disayangkan jika mereka terjebak pada
kepentingan sesaat yang menyesatkan itu. Semoga kejadian demi kejadian yang melibatkan kalangan muda pada jabatan publik tidak menyurutkan optimisme masyarakat akan kemampuan kepemimpinan kaum muda, serta memunculkan anggapan bahwa kaum muda belum mampu untuk memimpin bangsa. Kaum muda merupakan penerus estafet perjalanan bangsa. Oleh karenanya, perlu didukung dan diarahkan untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Semoga. aBDuL haKaM BaROK utan Kayu, Jakarta Timur
Harus Tuntas
Saya melihat tabloid Gema Indonesia Raya bagus. artinya untuk kalangan internal tulisan-tulisannya renyah. Namun, saya mengharap penulisan berita di tabloid ini sampai tuntas jangan dipotong-potong. Selain itu, kalau bisa di rubrik Figur atau profil kader-kader Partai Gerindra di daerah juga perlu diekspos. Sebab kalau mengekspos kaderkader dari pusat, beberapa bulan saja sudah habis. SyafRI MuIS Tenaga ahli fraksi Partai Gerindra
AlAmAt BAru dewan PiMPinan Pusat Partai Gerindra Jl. Harsono rm No.54 ragunan, Pasar minggu, Jakarta Selatan 12160 telp: 62-21-789 2377, 780 1396 Fax : 62-21-781 9712 Email: info@partaigerindra.or.id
WaWanCara : 03
aBdul WaCHid
BuMN saat ini yang sehat sekitar 140-an, namun itu belum tentu sehat benar. BuMN kita sangat menyedihkan, padahal BuMN adalah
perusahaan negara dari uang rakyat, untuk kesejahteraan rakyat, tetapi nyatanya belum bisa untuk menyejahterakan rakyat. Beda dengan Malaysia yang BuMN-nya bisa untuk menyejahterakan rakyatnya. Karena itu, pemerintah harus berani menentukan sikap agar BuMN sehat kembali dan lebih bagus lagi, sehingga BuMN benar-benar mendapat dividen untuk kepentingan rakyat. Saya melihat BuMN di gula banyak yang tidak sehat. Beda dengan perusahaan swasta yang sama-sama bergerak di bidang gula. Contohnya, di PtP X yang membawahi 10 pabrik gula dan kapasitas produksinya cukup besar, tetapi kenapa pabrik-pabrik gula itu kalau dibanding dengan pabrik swasta. Misalnya, keuntungan 10 pabrik gula milik PtP X kalah dibanding dua pabrik gula Kebon agung milik Yayasan Kementerian Keuangan yang terdapat di Pati, Jawa tengah dan Malang, Jawa timur. Saya sedang mempelajari kenapa 10 pabrik gula yang bagus itu kalah dengan swasta. apalagi kalau kita bandingkan dengan swasta murni yang ada di sugar food, PtP X nggak ada apa-apanya. Meli-
hat kenyataan itu, saya menyimpulkan bahwa BuMN kita sehat, tetapi belum benar-benar sehat. Masih ada penyakitnya yang perlu kita hilangkan, agar benar-benar sehat.
Apakah karena manajemen yang tidak profesional sebagai penyebab BUMN kita tidak sehat?
ekonomi?
Benar. Mereka belum menggunakan manajemen yang tepat, dan belum menggunakan manajemen modern. Jadi kalau saya lihat, banyak orang BuMN tidak memiliki inovasi untuk menjadikan BuMN lebih bagus dan berkembang, sehingga bisa meraih keuntungan yang besar. Misalnya BuMN kertas, Pabrik leces, yang merupakan peninggalan Belanda, kita hanya meneruskan operasionalnya, tapi, aduh Mas, kok BuMN itu seperti hidup segan mati tak mau. Contoh lain Pt. Dirgantara Indonesia (PtDI). Komisi X memberi suntikan untuk PtDI karena prihatin terhadap perusahaan penerbangan Merpati. Merpati membeli pesawat dari China, padahal pesawat buatan China itu diragukan oleh amerika Serikat dan beberapa negara eropa. Kita membeli pesawat itu dengan alasan bisa kredit. Padahal kita mempunyai PtDI yang dinilai berhasil dan diakui oleh banyak negara. amerika Serikat saja mengakui pesawat buatan PtDI. lalu, kenapa kita tidak memakai pesawat buatan PtDI? Kalau tidak ada duit, kan bisa bersinergi dengan BuMN lainnya, misalnya pinjam dari Bank Mandiri, BRI, dan BNI. Kita tidak tahu mengapa pemerintah mengambil pesawat dari China. ada apa di situ? Itu yang kadang-kadang kita sayangkan.
Bagaimana sih sesungguhnya kondisi BUMN kita?
Iya, memang diantaranya seperti itu. Pemerintah sudah tidak bisa memberi pendanaan langsung. Suntikan yang diberikan kepada BuMN tidak boleh berupa uang. Contohnya, ketika pabrik gula butuh revitalisasi, ia harus melalui Menteri Perindustrian. Menteri Perindustrian baru memberi mesin, bukan dalam bentuk uang. Ini menjadi salah satu penghambat.
Saya menyarankan pemerintah agar BuMN yang sudah sehat, bagaimana caranya harus lebih disehatkan kembali. Bila menyangkut SDM-nya, maka SDM-nya perlu ditingkatkan kualitasnya. Kadang-kadang masalah di BuMN juga terkait masalah politik. Saya dengar orang-orang yang ditaruh di BuMN syarat dengan muatan politis. BuMN juga perlu mendapat proteksi dan subsidi oleh pemerintah. Ini harus benar-benar dilakukan, karena kalau tidak begitu maka BuMN tidak akan mampu. Contohnya, mengenai penghapusan utang BuMN, itu harus dilakukan. Kan banyak BuMN yang memiliki utang. Beberapa BuMN tidak berjalan, karena masih terbelit dengan utang-utangnya.
Itu yang saya sayangkan. Mestinya, kalau pemerintah hendak menjual BuMN, juallah BuMN yang merugi terus menerus. Meski demikian, saya berharap BuMN jangan dijual. apalagi penjualannya secara tidak benar. lebih menakutkan ketika dijual ke asing.
Memang ada beberapa BuMN perlu revitalisasi. Jadi, masih banyak yang menggunakan mesin-mesin lama, seperti Pabrik Kertas leces, pabrik peninggalan Belanda. Seperti saya katakan tadi, pemerintah harus berani menyuntik atau memberi teknologi baru. Kita harus mengejar teknologi baru itu. tapi, masing-masing BuMN beda masalah. antara PtDI dengan Pabrik Kertas leces beda, dan beda lagi dengan gula. lalu, kinerja BuMN memang kurang semangat, beda jauh dengan swasta. Selain itu, soal suntikan dana kepada BuMN dari pemerintah lamban, butuh dananya sekarang turunnya baru tahun depan, disesuaikan dengan aPBN. Beda dengan swasta, ketika butuh mesin baru, mereka cepat merealisasikan. Proses birokratisasi di BuMN yang lamban ini perlu kita benahi.
Pemerintah tampaknya enggan mensubsidi BUMN. Bukanlah itu disebab kita cenderung menganut liberalisasi
Komisi VI tetap menegaskan sinergi BuMN. Kita harus menghidupkan BuMN. Kalau itu terjadi, sangat disayangkan. Kita lihat Pt. INKa bisa membuat kereta api yang bagus, bahkan dia menerima pesanan dari India dan Bangladesh. Mengapa kita tidak mau menggunakan produk BuMN? Kadangkadang saya melihat pemerintah tidak suka dengan produk-produk dalam negeri sendiri. Kemungkinan ada apa-apanya? Mungkin lebih enak membeli produk dari luar daripada produk dalam negeri. Saya juga prihatin dengan Pt. Pal. Barubaru ini Komisi VI melakukan kunjungan ke Jawa timur dan mendapat cerita Pt. Pal sudah mau mati. Seharusnya Pt. Pal agar tetap eksis supaya, karena bisa membuat kapal-kapal yang bagus. Kapal-kapal itu kan sebagai penghubung antarpulau. Bukankah kita negara maritim. t
Sepertinya pemerintah juga enggan membeli produk BUMN? Buktinya, pemerintah lebih suka mengimpor kereta bekas dari Jepang dari pada membeli dari PT. INKA?
Pembina: Prabowo Subianto Pemimpin umum: Hashim Djojohadikusumo Pemimpin redaksi: Fadli Zon wakil Pemimpin redaksi: m. Asrian mirza dewan redaksi: Suhardi, Halida Hatta, Widjono Hardjanto, Ahmad muzani, martin Hutabarat, Amran Nasution, Kobalen, redaktur Pelaksana: Syahril Chilli redaktur: Budi Sucahyo, Helvi moraza, Subuh Prabowo, mustafa Kemal (Foto), Yong W Pati (Artistik) staf redaksi: Ardi Winangun, m. Budiono, Wahyu mahardhika, leli Achlina sekretaris redaksi: Wendra Wizar sirkulasi dan distribusi: Juanda Nurhakim Penerbit: Badan Komunikasi Partai Gerindra alamat redaksi dan usaha: Jl. Danau Jempang B II No 13, Bendungan Hilir, Jakarta 10210 telp. : 62-21 5785 3480 Fax. : 62-21 5785 2552 Email: redaksi_gir@partaigerindra.or.id atau redaksi_gir@yahoo.com
Redaksi menerima artikel, berupa berita ataupun kolom serta foto dari anggota, pengurus pusat dan daerah serta simpatisan Partai Gerindra. Khusus untuk kalangan simpatisan diharap menyertakan identitas diri. Tulisan bisa dikirim via email ataupun pos. Redaksi
04 : gEma utama
aNGGaRaN Pendapatan dan Belanja Negara (aPBN) tahun 2011 sudah sebesar Rp1.202 triliun. Namun, masih begitu banyak daerah tertinggal, kemiskinan, dan infrastruktur yang belum memadai apalagi di daerah yang jauh dari Jakarta. Ini menyiratkan ada masalah dalam pengelolaan kekayaan negeri ini, terutama aPBN. Wakil Ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon mengungkapkan, aPBN 2011 tidak pro rakyat, boros dan tidak efisien. Dia mencontohkan pos anggaran untuk kunjungan ke luar negeri sebesar Rp21 triliun setiap tahun. Pos anggaran seperti itu, menurut Fadli Zon, bisa dihemat misalnya dengan hanya mengalokasikan sebesar Rp 5 triliun untuk kunjungan ke luar negeri. Sisanya sebesar Rp 16 triliun misalnya bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kemacetan di DKI Jakarta, ujarnya. Fadli Zon juga menggarisbawahi pos bantuan sosial dalam aPBN. Jumlah dana untuk bantuan sosial (Bansos) aPBN 2011 dianggarkan sebesar Rp61 triliun. Jumlah itu
belum termasuk anggaran sebesar Rp63 triliun bantuan sosial yang tersebar di beberapa kementerian. Sayangnya penggunaan Bansos ini tidak jelas, katanya. Hal itu sejalan dengan temuan FItRa (Forum Indonesia untuk transparansi anggaran) bahwa ada penyimpangan anggaran Bansos di delapan kementerian. Bentuk penyimpangan tersebut, antara lain dana Bansos disimpan di bank. anggaran Bansos adalah transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial terhadap dirinya. Realisasinya, tahun 2010 ada delapan kementerian yang diduga melakukan penyimpangan anggaran sebesar Rp2,4 triliun, ungkap uchok Sky Khadafi, Koordinator advokasi dan Investigasi FItRa. uchok memaparkan, delapan kementerian itu adalah Kementerian Pertanian dengan total penyimpangan anggaran Bansos sebesar Rp14 miliar, Kementerian Pendidikan Nasional (Rp1,4 triliun), Kementerian Kesehatan (Rp141 miliar), Kementerian Pembangunan
Daerah tertinggal (Rp93 miliar), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Rp407 miliar), Kementerian Sosial (Rp236 miliar), Kementerian agama (Rp41 miliar), serta Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Rp4,3 miliar). Indikasi ketidakberpihakan aPBN kepada rakyat terlihat pada alokasi anggaran untuk Kementerian Pertanian. Dalam aPBN 2011, Kementerian Pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp16,8 triliun. Ditambah dengan subsidi pupuk, subsidi benih, dan subsidi program, yang jumlahnya Rp32 triliun sehingga total Rp48,8 triliun. angka itu hanya sekitar 3% dari total aPBN yang jumlahnya Rp1.202 triliun. Padahal, mayoritas rakyat Indonesia adalah petani. lalu, bandingkan pula besarnya anggaran untuk Badan Penanggulangan lumpur Sidoardjo dengan anggaran untuk BNP2tKI yang mengurus sekitar 2 juta tenaga Kerja Indonesia (tKI). anggaran untuk Badan Penanggulangan lumpur Sidoardjo sebesar Rp1,2 triliun, sedangkan anggaran BNP2tKI hanya Rp264 miliar. Karena anggaran BNP2tKI minim, maka wajar bila banyak tKI yang diperlakukan semena-mena dan tak mendapat pembelaan. Fary Djemi Francis, anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Gerindra, juga mensinyalir kebijakan anggaran yang tidak berpihak pada daerah tertinggal. Daerah yang mempunyai Pendapatan asli Daerah (PaD) tinggi justru mendapat Dana alokasi Khusus (DaK) yang besar, sementara daerah yang mempunyai PaD rendah
justru mendapat DaK yang kecil, ungkapnya. Dia mencontohkan perbedaan DaK untuk Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sabu Nusa tenggara timur yang cukup signifikan. Kabupaten Bogor dengan PaD Rp370,5 miliar mendapat DaK sebesar Rp143 juta. Sementara PaD Kabupaten Sabu sebesar Rp1,1 miliar mendapat DaK hanya Rp30 juta. Dengan kebijakan anggaran seperti itu, daerah maju dan daerah tertinggal akan mengalami pertumbuhan yang tidak seimbang. Disparitas pertumbuhan antara daerah tertinggal dan daerah maju akan tetap terlihat, katanya. Ketidakseimbangan itu, lanjut Fary, diperparah dengan peredaran uang yang juga tidak proporsional akibat kebijakan pembangunan dan anggaran. Sekitar 62-67% aPBN beredar di Jakarta, 23-25% beredar di kota-kota besar, dan hanya 10% beredar di daerah tertinggal. Peredaran uang seperti itu memperlihatkan kapasitas keuangan di daerah tertinggal yang sangat kurang untuk mendukung geliat dan pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal. Dari sisi kebijakan anggaran, Fary yang juga anggota Badan anggaran (Banggar) menyampaikan opsi yang diajukan Banggar, yaitu alokasi 3% aPBN untuk daerah tertinggal atau alokasi Rp 100 miliar untuk setiap kabupaten daerah tertinggal. Kebocoran Anggaran Di sisi lain, Fadli Zon mengungkapkan keganjilan dalam penye-
rapan anggaran. Dari penelusuran Fraksi Partai Gerindra di DPR RI, terlihat sampai tanggal 30 Juni 2010 aPBN hanya terserap 25%. Sampai 30 November terserap 62%. Namun, pada 31 Desember penyerapan anggaran melonjak sampai 92%. Ini benar-benar ajaib. Inilah bukti perpaduan antara rencana dan implementasi yang buruk, serta lemahnya sistem pengawasan aPBN. Bukti lainnya adalah terjadinya kebocoran anggaran. Kasus atau dugaan praktik percaloan anggaran menjadi salah satu contoh. Kebocoran anggaran bisa mencapai 30%, ujar Fadli Zon. awal kebocoran itu dimulai pada saat pembahasan di Badan anggaran (Banggar) DPR. Di sini bisa muncul percaloan anggaran, ujarnya. uchok Sky Khadafi juga mengungkapkan, meskipun belum pernah dibuktikan secara hukum, namun sudah menjadi rahasia umum bahwa kebocoran anggaran negara dari tingkat pusat sampai daerah tingkat II itu dimulai dari Banggar. Berbagai mark up nilai proyek hanya bisa dilaksanakan di Banggar. Permainan seperti itu biasa di mana parpol dan anggota DPR membutuhkan dana untuk mempertahankan kekuasaan atau pengaruhnya untuk memperoleh akses pada anggaran, kata uchok. Menurut Fadli Zon, Partai Gerindra tengah mempersiapkan white paper aPBN yang pro rakyat dan efisien. Menurut rencana, White paper itu akan disampaikan kepada pemerintah dan DPR. t
: 05
Rp122,5 triliun (10%). Padahal, Indonesia kaya dengan tambang emas, perak, batubara, minyak, gas dan lainnya. Kemana hasil kekayaan tersebut yang seharusnya menjadi sumber utama aPBN itu? adapun dari sisi pengeluaran, aPBN selalu dibebani oleh anggaran pembayaran utang luar negeri. untuk tahun 2011, cicilan bunga utang saja telah mencapai Rp116,4 triliun. Kalau dihitung dengan pokoknya, cicilan utang mencapai Rp240 triliun atau 20% aPBN. Selain itu, 60% aPBN lainnya digunakan untuk belanja pegawai dan para pejabat yang terus naik (anggaran rutin). Sedangkan untuk pembangunan hanya 20%. Sebaliknya, anggaran subsidi untuk kepentingan rakyat terus dikurangi. total subsidi turun dari Rp201,3 triliun pada 2010 men-
jadi Rp184,8 triliun pada 2011. Di antaranya, subsidi pupuk turun dari Rp18,4 triliun menjadi Rp16,4 triliun. Subsidi listrik turun Rp14,1 triliun dari Rp55,1 trilin menjadi Rp41 triliun sehingga tarif dasar listrik dinaikkan. Struktur aPBN dari tahun ke tahun tidak sehat dalam mensejahterakan rakyat. Khususnya porsi untuk anggaran rutin tak pernah berubah, seperti untuk gaji pegawai, pejabat negara, pejabat pemerintah, perjalanan, atK, perkantoran dan sebagainya. Struktur aPBN seperti itu diwariskan ke anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (aPBD). Bahkan, anggaran rutin aPBD bisa mencapai 81%. Sisanya 19% untuk rakyat. Bahkan FItRa mencatat, pada 2007 anggaran untuk belanja pegawai berkisar pada angka 44%
Memerlukan uluran tangan pemerintah dari total aPBD. Pada tahun 2010, sudah di angka 55%. Bahkan ada 16 daerah kabupaten dan kota mengalokasikan anggaran untuk belanja pegawai di atas 70%. FItRa pun menemukan 124 daerah terancam bangkrut karena aPBD tergerus untuk belanja rutin. Dari total 124 daerah itu, 16 daerah di antaranya memiliki belanja pegawai hingga di atas 70% dari aPBD. Daerah yang paling kritis adalah lumajang. Belanja pegawai pada aPBD daerah itu mencapai 83%. Jika kondisi seperti itu berlarutlarut, dalam waktu dua atau tiga tahun lagi, 124 daerah itu akan bangkrut karena aPBD-nya digunakan untuk belanja pegawai. anggaran dengan struktur seperti ini jelas tak akan mensejahterakan rakyat. Nah, untuk mensejahterakan rakyat yang masih banyak berada di garis kemiskinan, mau tak mau, anggaran rutin harus dikurangi, termasuk biaya jalan-jalan pejabat pemerintah, dan memperbesar anggaran pembangunan. t
06 : indonEsia
Ketua umum Dewan Pengurus Pusat Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (DPP PPPI), Daniel Hutapea, bersorak bergembira setelah MK mengabulkan permohonan uji materi Pasal 51 ayat 1 uu No. 2 tahun 2011 tentang Perubahan atas uu No. 2 tahun 2008 tentang Ketentuan Verifikasi Partai Politik untuk dapat mengikuti Pemilu 2014. Saya respek dan bangga atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dipimpin Pak Mahfud MD. Ini merupakan kemenangan rakyat, katanya. tak hanya Daniel Hutapea, juga Paulus tandiongan, Wakil Ketua Partai Damai Sejahtera (PDS) Sulawesi Selatan. Kami bersyukur dan berterima kasih bahwa MK memikirkan semua pihak, ujarnya. Bersama 17 Parpol lainnya, PDS mengajukan judicial review terhadap Pasal 51 ayat 1 uu No. 2 tahun 2011 tersebut. Dalam putusannya, MK mengabulkan permohonan uji materi Pasal 51 ayat 1 uu No. 2 tahun 2011 tentang Perubahan atas uu Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik. Pasal tersebut menyebutkan ketentuan verifikasi bagi partai politik agar dapat mengikuti Pemilu 2014. Pasal itu, menurut MK, telah melanggar hak konstitusi yang dijamin oleh uuD NRI tahun 1945. Sebab, frasa verfikasi tidak relevan dan tidak diperlukan lagi. Menurut MK, kedudukan sebagai badan hukum yang telah dimiliki oleh parpol harus mendapat perlindungan konstitusional. Sementara perlindungan atas status badan hukum parpol itu justru dihilangkan oleh Pasal 51 ayat 1 uu 2/2011. Dengan keputusan ini, parpol yang sudah memiliki badan hukum tak perlu lagi mengikuti verifikasi untuk menjadi peserta Pemilu 2014. Keputusan MK itu tentu saja membuat senang parpol peserta
Pemilu 2009 yang telah memiliki badan hukum. Pasalnya, parpol itu tidak perlu lagi melengkapi persyaratan verifikasi sebagaimana diatur dalam uu No. 2 tahun 2011. Padahal, bagi partai-partai kecil yang tak lolos Parliamentary Threshold (Pt), verifikasi parpol menjadi momok yang menakutkan. Sebenarnya, sebelum MK mengeluarkan keputusan itu, banyak parpol yang sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti verifikasi. Partai Damai Sejahtera (PDS), misalnya. PDS telah bekerja keras untuk mengikuti verifikasi parpol. lain halnya dengan Partai RepublikaN. Bagi Partai RepublikaN, keputusan MK menjadi berkah. Partai berlambang burung itu memang belum mempersiapkan diri mengikuti verifikasi. Kami diuntungkan bisa lolos kembali. Bandingkan dengan teman-teman yang sudah mengeluarkan biaya dan pikiran untuk mempersiapkan verifikasi, kata Sugiarti Mangun, Ketua DPD Sulawesi Selatan. Sebaliknya, keraguan justru muncul pada parpol yang telah bergabung dalam Partai Persatuan Nasional (PPN). Setelah MK mengeluarkan keputusan itu, 12 parpol yang tergabung dalam PPN, seperti
Partai Persatuan Daerah (PPD), Partai Patriot, PPDI, PIS, Partai Pelopor, Partai Matahari Bangsa, PNBK, Partai Kedaulatan, Partai Merdeka, serta Partai Demokrasi Pembaruan, berpikir ulang, apakah tetap dalam PPN atau berdiri sendiri. Seandainya tetap bergabung dalam PPN, maka mereka harus mengikuti verifikasi. Belum ada keputusan resmi. Namun, kita tetap solid. Yang menjadi masalah apakah tetap memakai nama PPN atau nama salah satu parpol. Wajar kalau soal ini alot karena ada 12 partai yang ikut bergabung, kata abdul Mansur Mus, Ketua PPN Sulawesi Selatan kepada pers beberapa waktu lalu. Partai Menengah dan Besar Jika partai kecil bersuka cita dengan keputusan MK itu, lain halnya dengan sikap partai menengah dan besar. Menurut Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi Partai amanat Nasional (PaN), abdul Hakam Naja, keputusan MK itu berpotensi peserta Pemilu 2014 akan semakin banyak Dengan peserta yang banyak maka akan semakin terbuka konflik dan potensi kecurangan. Peserta Pemilu 2014 akan se-
Dengan keputusan MK tidak serta merta parpol gurem siap mengikuti Pemilu 2014. Mereka belum tentu sanggup karena dalam pemilu bukan sekadar soal nama partai, tapi juga memerlukan dana dan perjuangan...
Harun al rasyid
makin berlipat. Yang menggugat tambah banyak, perselisihan tambah ramai. Kerumitan akan semakin tinggi. artinya, peluang seperti mafia pemilu akan semakin besar, ujarnya. anggota Komisi II dari Fraksi PDI Perjuangan arif Wibowo juga sependapat. Kita agak menyesalkan putusan MK. tanpa disadari, MK telah mendorong politik biaya tinggi, katanya. Dengan kondisi seperti itu, orang cenderung untuk mendirikan partai politik semaunya tanpa persyaratan ketat. Menanggapi keputusan MK, anggota Komisi II dari Fraksi Partai Gerindra, Harun al Rasyid, mengatakan dengan keputusan MK tidak serta merta parpol gurem siap mengikuti Pemilu 2014. Mereka belum tentu sanggup karena dalam pemilu bukan sekadar soal nama partai, tapi juga memerlukan dana dan perjuangan, katanya kepada Gema Indonesia Raya. Menurut Harun al Rasyid, selama ini partai-partai kecil mengalami kesulitan dalam masalah dana. Karena menghadapi soal dana itu, kata Harun al Rasyid, banyak partai kecil yang membentuk koalisi. Selain itu, untuk bisa mengikuti Pemilu 2014, lanjut Harun al Rasyid, diperlukan penguatan kedudukan lembaga partai mulai dari tingkat pusat hingga desa. Kemudian, harus mencari kader yang berkualitas atau kader yang mempunyai massa sekaligus dana. Dengan cara seperti itulah, organisasi partai bisa bergerak. Partai-partai
kecil tidak punya dana yang besar. Kalau tidak ada dana, buat apa ikut Pemilu? ujarnya. anggota Komisi III Partai Gerindra, Martin Hutabarat juga berpendapat serupa. Meski sudah ada keputusan MK, katanya, bukan berarti masalahnya sudah selesai. Sebab, untuk dapat mengikuti Pemilu 2014, masih harus mengikuti aturan yang dikeluarkan KPu yang baru. Dengan demikian, partaipartai politik yang akan mengikuti Pemilu 2014 juga akan diverifikasi oleh KPu. KPu yang baru akan mengatur keikutsertaan partai politik dalam Pemilu 2014, ujarnya kepada Gema Indonesia Raya. Karena itu, bagi Martin, keputusan MK itu merupakan rezeki nomplok bagi partai politik yang santai dan tidak memiliki cita-cita dan agenda yang serius untuk membangun partainya ke depan. Bagaimana reaksi pemerintah dengan keputusan MK itu? Pemerintah akan mematuhi keputusan MK terkait uji materi terhadap Pasal 51 ayat 1 uu No. 2/2011 tentang partai politik. Menurut Dirjen administrasi Hukum umum (aHu) pada Kementerian Hukum dan HaM, Chaidir Ramli, pemerintah akan mengikuti keputusan MK. Jika MK mengabulkan permohonan uji materi dan memutuskan parpol non parlemen peserta Pemilu 2009 yang sudah berbadan hukum tetap sah mengikuti Pemilu 2014 dan tidak perlu verifikasi, maka pemerintah akan patuh, ujarnya. t
: 07
PeRJuaNGaN seorang Ruyati binti Sapubi, tenaga Kerja Wanita (tKW) asal Bekasi, Jawa Barat, berakhir tragis. usahanya meningkatkan taraf hidup dengan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Petro Dolar itu, malah mengantarnya menemui maut. Bukannya pulang dengan membawa segepok Riyal, Sabtu (18/6), tapi Ruyati malah dikabarkan telah meregang nyawa. tubuhnya roboh setelah ditebas
Saudi bahwa mereka tahu dan baru mengabarkan kasus yang menimpa Ruyati kepada keluarganya satu hari setelah eksekusi dilaksanakan. Rupanya, penanganan terhadap para tKI di luar negeri yang begitu jelek bukanlah hal baru. Sejak lama, KBRI arab Saudi tidak pernah becus melaksanakan tugasnya. Jangankan membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi tKI, untuk menampung keluh kesah pun
sakan derita menjadi tKW di arab Saudi. Menurut Nuryati, sejak dulu ketika ia menjadi tKW pada 19982000, KBRI selalu mengembalikan persoalan yang dihadapi para tKI kepada majikannya. Pihak KBRI, kata Nuryati, tidak pernah mau menampung keluhan para tKI. Karena itu, ia tidak merasa heran, jika Kemenlu sampai kecolongan terhadap eksekusi pancung yang dialami Ruyati.
foto istiMewa
ses sengketa hukum yang sedang berjalan. Karena itu, Kementerian tenaga Kerja dan transmigrasi (Kemenakertrans), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan tKI (BNP2tKI) serta Kemenlu harus dievaluasi. Karut Marut Salah satu penyebab karut marut pengurusan dan perlindungan terhadap tKI, menurut anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Ir. Suprayitno, karena uu No 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan tKI luar Negeri yang dipakai sebagai dasar mengatur tenaga kerja Indonesia memiliki banyak kelemahan. antara lain, uu tersebut lebih banyak mengatur tentang tata niaga penempatan, dan tidak diikuti dengan pengaturan perlindungan tKI. akibatnya, keberadaan tKI lebih banyak dianggap sebagai komoditas.
Tenaga Kerja Indonesia mengadu nasib di luar negeri oleh pedang algojo di negeri yang diharapkan mampu menjadikan diri dan keluarganya lebih sejahtera. Nasi sudah menjadi bubur, kesedihan dan ratap tangis anak-anaknya pun takkan mampu mengembalikan Ruyati. Bahkan kemarahan serta kekecewaan seluruh bangsa Indonesia sekalipun, takkan sanggup menghidupkannya kembali. Yang tersisa kini hanyalah realita yang penuh borok, betapa penanganan dan perlindungan pemerintah terhadap para tenaga Kerja Indonesia (tKI), jauh dari harapan. Ibaratnya jauh panggang jauh dari api. lebih mengkhawatirkan lagi, setelah mendengarkan pengakuan polos dari Kementerian luar Negeri, khususnya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di mereka ogah. Padahal, setiap tKI yang hendak bekerja di luar negeri diharuskan menyerahkan uang sebesar uS$15 sebagai dana bantuan hukum yang kenyataan tak pernah ada, termasuk terhadap Ruyati. tidak hanya itu, persoalan bayar membayar juga diwajibkan untuk dana asuransi buat para tKI. lagi-lagi, uang klaim asuransi yang seharusnya menjadi hak para tKI bermasalah selalu sulit dicairkan. Sebagian tKI malah tak tahu kalau dirinya berhak mendapat dana klaim asuransi, jika di PHK atau terpaksa pulang sebelum saatnya karena tersandung masalah. Begitulah pengalaman yang ditemui Nuryati Solapari SH, MH., dosen universitas Sultan ageng tirtayasa, Banten, yang pernah mera-
foto istiMewa
lebih menyebalkan lagi, peraturan pelaksanaan seperti yang diamanatkan uu No 39 tahun 2004 tak kunjung diterbitkan. Sehingga pemberian sanksi kepada mereka yang melanggar uu tersebut tidak bisa dilaksanakan. Dan, yang tak kalah mengherankan, menurut Suprayitno, pembahasan uu No 39 tahun 2004 tidak dilengkapi dengan naskah akademik. Padahal, naskah akademik merupakan salah satu syarat penyusunan undangundang. Karena itu, Komisi IX DPR RI mendesak untuk segera dilakukan perubahan terhadap uu No 39 tahun 2004. Idealnya uu mengakomodasi tuntutan agar pemerintah berperan lebih besar terhadap perlindungan tKI, baik sebelum penempatan, masa penempatan maupun setelah penempatan. Juga memperbesar keterlibatan Pemda sebelum dilakukan penempatan. Selain, itu uu itu juga harus mempertegas peran BNP2 tKI da-
Penanganan dan perlindungan pemerintah terhadap para Tenaga Kerja Indonesia (TKI), jauh dari harapan...
Kebobrokan KBRI menjalankan tugasnya, tidak hanya sampai di situ. Seperti juga kantor pemerintah di Indonesia, KBRI mengambil hari libur pada Sabtu dan Minggu. Namun, alih-alih menghormati pemerintah Kerajaan arab Saudi, ujar Peneliti pada Migrant Institute, pada hari Jumat hari lubur di arab Saudi -- KBRI pun ikut tutup. Praktis para tKI tidak memiliki rumah untuk berkeluh kesah. apalagi, proses hukum di Negara tersebut sangat tertutup. tidak semua orang bisa dengan bebas mengakses proSelain itu, pasal-pasal yang terdapat dalam uu tersebut tidak konsisten mengatur kewajiban pemerintah untuk menjamin terpenuhinya hak-ahak tKI, perlindungan terhadap tKI, dan sanksinya. Pada saat yang sama, malah muncul dua lembaga dengan tugas yang sama, sehingga menimbulkan tumpang tindih, dan saling lempar tanggungjawab dalam hal kewenangan untuk melaksanakan perlindungan dan penempatan tKI. Kedua lembaga itu adalah Kemenakertrans dan BNP2 tKI. lam proses pengawasan, bukan penempatan. lalu, mengurangi peran swasta dalam keseluruhan mekanisme penempatan tKI, serta meningkatkan peran Kemenlu dalam hal pengawasan di luar negari, sekaligus menjadi garda terdepan dalam pembelaan hukum bagi tKI bermasalah di luar negeri. Kalau perubahan terhadap uu No 39 tahun 2004 ini bisa terealisir, mudah-mudahan persoalan hukum yang selama ini dihadapi para tKI bisa kita minimalisir, ujar Suprayitno. t
08 : indonEsia
foto istiMewa
JaNJI Badan Kehormatan (BK) DPR akan mengumumkan sejumlah nama yang ditengarai melanggar kode etik anggota dewan, berkali-kali tidak terpenuhi. Padahal, pengumuman itu sudah harus disampaikan sebelum reses masa persidangan IV berakhir (Juli 2011). Pimpinan DPR yang harus mengumumkan, kata Ketua BK Muhammad Prakosa. akhirnya, pimpinan DPR yang diwakili oleh Wakil Ketua DPR RI anis Matta (FPKS) mau menyebut nama, meski bukan dalam sidang paripurna. tapi justeru setelah didesak para wartawan, muncul tiga nama yang dinyatakan melanggar kode etik berdasarkan hasil keputusan BK, yakni: Izzul Islam dari Fraksi PPP, asyad Syam dari Fraksi Partai Demokrat, dan Nurdin tampubolon dari Fraksi Partai Hanura. asyad Syam dan Izzul Islam diberhentikan karena kasus korupsi dan ijasah palsu, sementara Nurdin dicopot dari jabatan Wakil Ketua Komisi VI, karena tiga kali mangkir dari panggilan BK. Dari ketiganya, hanya Nurdin yang masih aktif di gedung DPR. Mendengar sanksi dari BK, Nurdin tampak tidak terlalu ambil pusing. Dia malah balik menuding BK bertindak diskriminatif dan melakukan pembunuhan karakter terhadap dirinya. Fraksi Partai Hanura pun ikut membela kadernya, dan menyebut BK arogan sebab tidak menyertakan Hanura dalam mengambil keputusan. Nah, sikap diskriminatif BK juga dikhawatirkan Fraksi Partai Gerindra yang juga tidak memiliki wakil di BK. Partai berlambang burung garuda ini bahkan menunjukkan sikap
tegasnya pada BK, dengan cara melakukan walk-out saat BK membahas kode etik dalam rapat paripurna Maret lalu. aksi ini dilakukan menjelang agenda pengesahan Kode etik dan tata Beracara BK. tak lama kemudian, Hanura pun ikut meninggalkan paripurna. Martin Hutabarat, Penasihat Fraksi Partai Gerindra, menyampaikan sikap fraksinya. Kami sangat gembira mempunyai kode etik yang mengatur anggota dewan. Badan Kehormatan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kode etik yang disepakati, karena menjaga kehormatan, ucap Martin sebelum meninggalkan ruangan. tapi sayang, kata Martin, ada 26 anggota Fraksi Partai Gerindra yang tidak terakomodasi dalam BK. Kami berharap lembaga kita tetap sepakat dalam menjaga kesetaraan. tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. Kesetaraan itu penting. Izinkan kami mengundurkan diri tidak ikut dalam pengesahan BK ini, kata Martin dengan santun, namun tegas . Sikap Fraksi Partai Gerindra itu membuat sidang paripurna tidak sempurna, sebab dua fraksi tidak hadir. Fraksi Gerindra mengaku tidak bertanggungjawab atas apapun yang telah diputuskan BK di paripurna. Rapat yang digelar antara partai yang tidak terwakili di BK, pimpinan BK, dan pimpinan DPR, juga tidak menemui titik terang. Pimpinan BK beranggapan bahwa untuk memasukkan Gerindra dan Hanura ke BK, harus mengubah uu MD3 (MPR, DPR, DPD dan DPRD). Dan itu butuh waktu lama, kata anggota BK dari FPKS anshory Siregar. Sebagai jalan tengah, anshory mengusulkan agar kedua fraksi yang
tidak terakomodasi di BK jadi peninjau saja. Namun, Sekretaris Fraksi Partai Gerindra edhy Prabowo mengaku heran mengapa Fraksi Gerindra yang memiliki 26 anggota dan Fraksi Hanura yang memiliki 17 anggota, tidak diperkenankan memiliki wakil di BK. Jumlah kami cukup besar, tapi mengapa hanya dimasukkan sebagai peninjau di BK, jelasnya. Permintaan untuk memasukkan perwakilan Fraksi Gerindra dan Fraksi Hanura ke BK sudah dilakukan sejak setahun lalu, namun hal itu tetap tidak tercantum dalam Peraturan DPR RI tentang tata Beracara Badan Kehormatan yang dilaporkan Wakil Ketua BK Nudirman Munir. Kalau memang ini peraturan, kan bisa diubah, tapi tidak diubah, kata edhy Prabowo. Komposisi BK, menurut uuD MD3, memang berdasarkan perimbangan perolehan kursi. Dari sembilan fraksi yang ada, hanya Gerindra dan Hanura yang dinilai tidak berhak punya wakil di BK. Padahal, jumlah anggota BK diisi oleh 11 orang, yang berarti ada partai yang menempatkan wakilnya lebih dari satu. Menurut Komisi II DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Harun al Rasyid, meski kursi Gerindra 26 di DPR, hal itu tidak boleh diperlakukan diskriminatif. Ini tidak adil sebab kita sama-sama duduk di DPR, tambahnya. Bahkan, dengan tidak adanya anggota di BK,
menurut mantan Gubenur Nusa tenggara Barat itu, akan menyulitkan Fraksi Partai Gerindra untuk membela apabila ada anggotanya yang terkena masalah. Yang mengerti masalah anggota kan fraksinya sendiri. Namun bagaimana kita membela kalau tidak ada wakilnya? papar Harun. Padahal, BK adalah institusi penegak kode etik, yang seharusnya berwibawa di mata anggota. Harun mengusulkan perubahan tata tertib perekrutan anggota BK. Setidaknya, meski jumlah kursinya tidak memenuhi syarat masuk menjadi anggota BK, namun harus ada perwakilan. Perwakilan penting sebagai alat komunikasi antara fraksi dan BK bila anggotanya terkena masalah. Kalau tidak ada wakilnya bagaimana kita berkomunikasi, ujarnya. Pentingnya setiap anggota fraksi duduk di BK, karena keberadaannya ibarat pembela ketika ada anggota yang diduga melakukan kesalahan. Sebab, tidak masuk akal ketika ada anggota suatu fraksi dihukum oleh fraksi yang berbeda. Karena itu dalam kasus Nurdin tampubolon, Fraksi Partai Gerindra mendukung apa yang dilakukan oleh Partai Hanura. agar lebih memenuhi rasa keadilan, Harun mengusulkan agar tata tertib pemilihan anggota BK diubah. upaya sudah dilakukan melalui berbagai cara dan saluran, mulai dari sidang paripurna, komisi, hingga lobilobi. tapi sampai sekarang belum ada titik terang, ujar Harun sedih. t
alBum :
BeriTA dUkACiTA
foto istiMewa
kolom : 09
Bila Wartawan
oleh aMran nasution
KISaH kepahlawanan Bob Woodward dan Carl Bernstein, dua wartawan koran The Washington Post yang berhasil membongkar skandal Watergate di tahun 1970-an dan menjatuhkan Presiden Amerika Serikat Richard Nixon dari kursinya hanya bisa jadi kenangan. Kini pembaca koran atau pemirsa televisi menyaksikan betapa bobroknya praktik wartawan di Inggris: menyadap telepon ribuan orang tanpa mau tahu nyawa korbannya terancam, menyogok perwira polisi demi berita menarik . Praktik jurnalistik yang memalukan ini justru terjadi pada para wartawan The news of The World, tabloid milik Rupert Murdoch, konglomerat pers nomor satu dunia warga amerika Serikat kelahiran Australia. terbit setiap hari Minggu, oplah The news of The World mencapai 2,7 juta eksemplar (sebagai perbandingan: koran amerika Serikat paling berpengaruh, The new york Times, dihari yang sama hanya dicetak separuhnya). Selain koran ini, di Inggris Murdoch memiliki The Sun, surat kabar harian dengan tiras terbesar di Inggris, dan Times of London. tapi itulah, sekarang terbuka praktik para wartawan The news of The World, menyadap
telepon ribuan orang -- termasuk para selebritis dan tokoh politik -- bahkan menyuap para perwira polisi. Para wartawan itu malah menyadap telepon Ratu Inggris. Semua ini menyebabkan Murdoch dan perusahaan persnya jadi kecaman keras politisi Inggris, selain berurusan dengan hukum. Maka Jumat, 15 Juli lalu, Murdoch menyatakan penyesalan dan minta maaf atas apa yang terjadi. Dua staf pentingnya mengundurkan diri. Mereka adalah les Hinton, pemimpin Dow Jones, perusahaan jasa informasi yang antara lain memiliki The Wall Street Journal, koran Murdoch di amerika Serikat. les Hinton menjadi pengawas perusahaan pers Murdoch di Inggris. Kemudian Rebekah Brooks, pemimpin The news of The World. Minggu, 17 Juli lalu, Nyonya Brooks ditangkap polisi. apakah Murdoch bisa selamat? Belum jelas. Sejumlah orang yang tersangkut dalam menyuap polisi telah ditangkap. Selain Rebekah Brooks, polisi menangkap andy Coulson, Pemimpin Redaksi The news of The World pada 2003 dan bekas
Murdoch, konglomerat pers dunia itu lagi repot di Inggris. Sejumlah wartawannya ditangkap polisi, yang lain mengundurkan diri...
lisian Metro london (Scotland Yard), punya hubungan dekat dengan Neil Wallis, redaktur The news of The World. Dengan hubungan itu tampaknya para awak The news of The World banyak melakukan penyadapan. Kamis lalu, polisi menangkap Neil Wallis. Maka wajar Sir Paul, Kepala Scotland Yard itu, bersama John Yates, wakilnya yang mengepalai anti-terorisme, segera mengundurkan diri. apa yang terjadi menunjukkan betapa persaingan menyebabkan orang melupakan etika jurnalistik, bahkan hukum. Korbannya adalah para wartawan. Mereka menghadapi sidang pengadilan. t
staf Perdana Menteri David Cameron bidang media. Menurut koran The new york Times, 15 Juli 2011, Sir Paul Stephenson, Kepala Kepo-
(Pengurus DPP dan Tenaga Ahli Anggota DPR-RI Komisi X Partai Gerindra)
PutuSaN Mahkamah Konstitusi yang menganulir pasal verifikasi pada undangundang Parpol tahun 2011 telah memperpanjang umur partai-partai kecil, terutama partai yang sudah berbadan hukum. terasa lega ketika MK mengumumkan bahwa partai yang sudah berbadan hukum tidak perlu diverifikasi oleh KemenkumHaM. Putusan MK ini tak ubahnya dewa penolong bagi partai kecil sehingga lolos dari upaya pembunuhan prematur yang sengaja didesain partai-partai besar.
uhan terencana. tidak segan-segan mereka melakukan cara machiavelis (menghalalkan berbagai cara). Partai besar di parlemen akan melakukannya melalui jalur legislasi dengan memaksakan pasal-pasal pada undang-undang parpol ataupun undang-undang pemilu. Partai besar di pemerintahan melakukannya dengan memberangus peluang partai kecil untuk menjadi besar, terlebih bagi partai kecil yang berpotensi besar. Partai besar di pemerintahan akan memanfaatkan kekuasaannya untuk membunuh partai kecil melalui jalur struktural dari pemerintahan pusat hingga pemerintahan daerah. Maka jangan heran jika partai-partai baru yang belum berbadan hukum mengalami kesulitan pada saat mengurus perizinan mulai dari kelurahan, kecamatan, kesbangpol, hingga ujung-ujungnya akan tersandung di
Partai kecil harus berjuang ekstra keras melawan kekuatan besar, termasuk melawan kejahatan mereka...
upaya pembunuhan terhadap partai kecil tidak akan pernah surut dilakukan oleh partai besar. Dengan dalih untuk menyederhanakan jumlah partai di parlemen, sesungguhnya upaya mereka adalah pembunKemenkumHaM. Maka jangan heran pula jika kecurangan pemilu dilakukan oleh jalur struktural ini. Partai kecil harus selalu waspada bahwa dihadapannya masih banyak ranjau yang siap
membunuhnya. Setelah lolos dari urusan verifikasi KemenkumHaM, ia akan menghadapi verifikasi KPu yang tidak kalah beratnya. Melalui revisi undang-undang pemilu yang kini masih alot pembahasannya di DPR, partai besar memasang ranjau pembunuh yang disebut ambang batas parlemen (parliamentary threshold/Pt). Mereka ngotot mematok angka lima persen ke atas, sementara partai kecil mengusulkan maksimal tiga persen. Belum lagi setuju soal Pt, sudah dimunculkan lagi ranjau baru yaitu pemecahan daerah pemilihan (dapil) yang berdampak pada pengurangan jumlah kursi di setiap dapil. Sudah dapat diprediksi jika dua ranjau ini diloloskan sesuai keinginan partai besar, maka partai kecil tidak akan mendapatkan kursi di parlemen. Partai kecil akan mati mengenaskan! Partai kecil harus berjuang ekstra keras melawan kekuatan besar, termasuk melawan kejahatan mereka. tidak boleh pesimistis apalagi mati sebelum berperang. Partai kecil harus punya mimpi besar dan nyali besar untuk menjadi partai besar. Jika tidak, selamanya ia akan tetap kecil bahkan mati diterkam partai besar. Jangan pernah mengemis untuk kekuasaan karena tidak ada istilah kasihan di belantara politik. Yang ada partai kuat adalah serigala bagi partai yang lemah. t
10 : gEma daEraH
Gerindra suraKarta
laMPunG
Gerindra Banten
DeWaN Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Surakarta menggelar seminar bertajuk Pemantapan Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara, pekan terakhir bulan lalu. Seminar yang berlangsung di Ruang Paripurna DPRD Kota Solo ini merupakan kerjasama dengan tim Pengabdian Masyarakat Fisipol universitas Sebelas Maret (uNS). Seminar ini merupakan kepedulian Partai Gerindra untuk mengingatkan segenap komponen masyarakat agar lebih terpanggil mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan, kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Surakarta, ardianto Kuswinarno, SH dalam sambutannya. Pembicara dari uNS Drs Suharsono MS menekankan, praktik demokrasi akan berjalan lebih bagus bila nilai-nilai Pancasila diterapkan secara konsisten oleh pemerintahan maupun segenap masyarakat. Perlu perangkat hukum dan kebijakan lainnya agar Pancasila makin dihayati dan diterapkan oleh segenap lapisan masyarakat, ujarnya.
Sebagai filosofi bangsa, lanjut pembicara lainnya, Drs. Budiarjo, MSi, Pancasila mengakomodir semua aspek kehidupan secara seimbang dan harmonis. Karena itu, nilainilai Pancasila mutlak diterapkan demi mencapai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang lebih baik, katanya. Sorotan diberikan oleh pembicara berikutnya, al Ghozali Wulakada, SH, terkait kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pemerintah terkait dengan kesejahteraan rakyat belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila. tak mengherankan bila masalah kemiskinan sulit dituntaskan, bahkan banyak kasus yang memprihatinkan, seperti kasus yang menimpa sejumlah tKW, ujar peneliti muda ini di depan 100 peserta seminar yang berasal dari kampus, birokrat, lSM, politisi dan tokoh masyarakat. Ke depan, lanjutnya, perlu dibuat kebijakan-kebijakan yang makin mencerminkan nilai-nilai Pancasila, sehingga setiap warga negara bisa memperoleh penghidupan yang layak. t w. dios
Gerindra Bali
uSIa Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memang baru seumur jagung. Namun kiprahnya di masyarakat tak boleh dipandang sebelah mata. Sudah banyak yang dilakukan para kader dan simpatisan partai berlambang Kepala Garuda ini untuk masyarakat luas. Salah satunya seperti yang diprakarsai H. Budi Heryadi Se, SH, Ketua DPD Partai Gerindra Banten, yang juga anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra. Ceritanya, saat reses lalu, sekitar Maret 2011, H. Budi Heryadi, Se., SH., melakukan kunjungan ke kawasan Rempoa, Ciputat timur, tangerang Selatan. Saat berdialog dengan warga, muncullah keluhan dari seorang peserta dialog yang meminta bantuan agar ketua DPD Partai Gerindra itu ikut membantu renovasi rumah milik seorang janda bernama Mak Jimol (65). Gayung pun bersambut, usai dialog, Budi Heryadi langsung menengok kondisi rumah
yang kebetulan jaraknya berdekatan dengan tempat diskusi. tanpa pikir panjang, kata ator Maryoto, Ketua OKK Kabupaten tengerang menirukan kata-kata Budi Heryadi: Ya, sudah ayo kita renovasi rumah ini, saya yang bertanggung jawab atas seluruh biaya yang dibutuhkan. Sejak itu, selama hampir dua bulan lamanya, masyarakat sekitar rumah Mak Jimol, tepatnya di jl. Rempoa Raya, Gg. Swadaya Ciputat timur pun turut membantu menyumbang tenaga melakukan renovasi rumah milik Mak Jimol. Setiap hari Sabtu dan Minggu, kata ator, yang berlaku sebagai kepala proyek, puluhan warga membantu melakukan renovasi. ada juga yang membantu memasak untuk makan orang-orang yang bekerja. Semua bahannya disumbang oleh H. Budi Heryadi. Praktis hanya ada beberapa tukang saja yang digaji, yang lain ikhlas bergotong-rotong. t MBo
uPaYa Partai Gerakan Indoesia Raya (Gerindra) merapikan barisan hingga ke tingkat paling bawah terus berlanjut. Di Bali, upaya itu direalisasikan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) setempat dengan melakukan pelantikan Dewan Pimpinan anak Cabang (DPaC). Dari sembilan Dewan Pimpinan Cabang, delapan diantaranya sudah resmi memiliki pengurus DPaC. terakhir, tepatnya Kamis (16/6), DPD Partai Gerindra Bali melantik 10 DPaC di lingkungan Kabupaten tabanan. Pelantikan dilakukan oleh Ketua DPD Bali Ida Bagus Putu Sukarta di taman Ceria Kabupaten tabanan, Bali. Selain unsur pimpinan DPC tabanan dan DPaC se Kabupaten tabanan, hadir dalam acara tersebut wakil pemerintah Kabupaten tabanan dan para veteran. Kehadiran para veteran, dalam acara tersebut, kata Ida Bagus Putu Sukarta, sekali-
gus untuk menerima bingkisan sembako dari pengurus DPD. Hingga saat ini, DPD Bali tinggal menyisakan satu DPaC yang belum dilantik, yaitu di daerah Denpasar Bali. Rencananya, pelaksanaan pelantikan DPaC itu, menurut Putu Sukarta berlangsung setelah perayaan Hari Raya Galungan. Putu Sukarta berharap, seluruh jajaran DPaC yang ada di Bali segera melakukan konsolidasi untuk mendukung manifesto dan delapan aksi Partai Gerindra. Yang tak kalah pentingnya, semua kader dan pengurus juga harus menjaga etika dan bermoral. Khusus kepada jajaran DPaC, Putu Sukarta berpesan, agar mempertahankan kabupaten tabanan sebagai lumbung padi di Provinsi Bali. Dan terus menjaga tanah produktif dari kepemilikan para investor. t MBo
: 11
Gerindra JaKarta
BeRteMPat di ruang fraksi Partai Gerindra, lantai III, Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra Jakarta menerima kunjungan pengurus DPD HKtI Jakarta. Kedatangan delegasi DPD HKtI Jakarta, awal Juli lalu itu, dipimpin ketuanya, H. Sudadi. Kunjungan pengurus HKtI Jakarta ke Fraksi Gerindra DPRD DKI ini, menurut Sudadi, dalam rangka menjalin komunikasi dan silaturrahim. Dan, sekaligus menyampaikan program kerja DPD HKtI Jakarta yang hendak dilaksanakan dalam waktu dekat. Dengan antusias, tiga dari lima anggota Fraksi Partai Gerindra, masing-masing H. taufik Hadiawan, Muhammad Sanusi, dan S. andyka mendengarkan pemaparan programprogram HKtI. antara lain, seperti disampaikan Ketua DPC HKtI Kepulauan Seribu, H. Warnita WR., bahwa HKtI harus terus melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi petani. Kalau tidak, sama artinya HKtI telah mati, tandas Warnita. untuk mewujudkan program HKtI itu, Warnita meminta bantuan kepada fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta agar menfasilitasi pihaknya untuk mendapatkan hak pengelolaan salah satu lahan di kawasan Muara angke. lahan itu nantinya, menurut Warnita, akan digunakan sebagai tempat yang multifungsi, seperti untuk kantor HKtI Kepulauan Seribu, dan juga untuk wilayah bisnis pertanian dan perikanan. Di lahan bisnis pertanian dan perikanan itu, para pengunjung bisa melakukan transaksi bahan-bahan pertanian dan perikanan, juga mendapatkan informasi seputar peluang bisnis di wilayah Kepulauan Seribu. Selain membuat kawasan bisnis, menurut Warnita, HKtI Kepulauan Seribu juga sedang mematangkan rencana untuk melakukan budidaya rumput laut. t aw
oBituari :
foto istiMewa
segera datang melayat ke rumah duka di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan. Banyak pejabat, tokoh, dan artis mengantar almarhum ke tempat peristirahatan terakhir di halaman belakang Masjid Fajrul Islam, sekitar 100 meter dari rumahnya. Diantaranya tampak: Ketua MK Mahfud MD, mantan Ketua MK Jimly assiddiqie, akbar tanjung, teman dekat almarhum H. Rhoma Irama, Wakil Ketua umum Partai Gerindra, Fadli Zon
M. Budiono
12 : Ekonomi kErakyatan
pASAr ModerN BSd CiTy
eKONOMI kerakyatan bila dikelola dengan baik hasilnya ternyata sangat luar biasa. Salah satu contoh adalah Pasar Modern BSD (Bumi Serpong Damai) City. Pasar yang terletak di Desa Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kabupaten tangerang Selatan, Banten, ini awalnya adalah pasar tradisional. Di tengah pesatnya pembangunan dan pengembangan BSD sebagai kawasan perumahan elit, maka pasar tradisional yang terkesan becek, kotor, kumuh, dan banyak preman, tentu bukan tempat belanja yang layak untuk para penghuni BSD. untuk mensiasati hal itu pihak pengelola pasar menyulap pasar itu menjadi pasar modern, tapi tetap mempertahankan sifat-sifat tradisionalnya. Di bangunan di atas tanah 1,3 hektar, para pedagang menjajakan dagangannya, mulai dari segala jenis sayuran, bumbu masak, tempe, tahu, dan bahan
Pengelola Pasar Modern BSD City, Deddy Wirman, jumlah pedang di pasar ini mencapai 800 orang. Geliat Pasar Modern BSD City ini tidak hanya berlangsung dari pukul 04.00 hingga pukul 17.00 WIB yang merupakan jam operasi pasar, tapi pada malam hari giliran
Pamulang, tangerang dan lainnya. Pengemasan pasar tradisional menjadi pasar modern, seperti Pasar Modern BSD City ini, mampu menahan gempuran mal, supermarket, dan hypermarket. Semula ada anggapan Pasar Modern BSD akan sepi setelah dibangun dan ber-
Lapak para pedagang yang menjadi ciri pasar tradisional terletak di bagian dalam bangunan pasar, dan sengaja dibuat sedikit tinggi, sehingga pembeli tidak perlu jongkok pada saat berbelanja.
makanan lainnya hingga pedagang ikan dan daging ada di sini, layaknya pasar tradisional biasa. Bedanya dengan pasar tradisional biasa, lapaknya tertata rapi dan teratur. lapak para pedagang yang menjadi ciri pasar tradisional terletak di bagian dalam bangunan pasar, dan sengaja dibuat sedikit tinggi, sehingga pembeli tidak perlu jongkok pada saat berbelanja. Di bagian tengah terdapat 303 unit lapak dengan ukuran 4 meter persegi per unit, terbagi dalam beberapa kelompok lapak sesuai dengan jenis dagangannya. ada lorong untuk pedagang sayur, lorong pedagang daging, di bagian lain khusus untuk pedagang ikan basah. Masih di bagian dalam pasar, lapak-lapak ini dikelilingi oleh 320 kios dengan ukuran antara sembilan hingga 15 meter per-unit. lalu, di sisi luar bangunan pasar yang berbentuk empat persegi terdapat 100 ruko dengan ukuran 40 meter persegi per-unit. Menurut Ketua kafe tenda menggelar berbagai jenis kuliner. tidak kurang dari 60 buah kafe tenda yang berdiri di lahan parkir seluas 0,2 hektar yang mengitari bangunan pasar. Pasar Modern BSD City, berdasarkan catatan Deddy Wirman, dikunjungi tidak kurang dari 4000 hingga 5000 orang per harinya. Jumlah pengunjung yang tak sedikit tentunya. Maka tak mengherankan, kalau lahan parkir yang tersedia cukup luas tak mampu menampung jumlah kendaraan pengunjung, sehingga terpaksa meluber ke pinggir jalan umum di depan, di sisi kiri dan belakang pasar. Melihat penampilan mereka, para pengunjung, yang berbelanja di sini adalah ibu atau bapak-bapak dari kelas menengah ke atas. Mereka berpakain rapi dan necis dengan dandanan yang apik. Para pengunjung ini bukan hanya dari kawasan perumahan BSD, tapi juga dari perumahan lain di seputar BSD, seperti Pondok Indah, Bintaro, Ciputat, operasinya ItC Carrefour BSD dan Giant BSD. ternyata kehadiran dua supermarket itu tak berpengaruh pada Pasar Modern BSD, ujar pegawai Pengelola Pasar Modern BSD City, liana lestari. Dengan kondisi pasar modern seperti ini, setiap hari ratusan juta hingga miliaran rupiah uang beredar di sini. Menurut Deddy Wirman, satu lapak saja setiap harinya terjadi transaksi senilai Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Kalau angka ini dikalikan 303 lapak, maka sehari dari sektor lapak saja terjadi transakasi senilai Rp151,5 juta hingga Rp 303 juta. Belum lagi dari kios, ruko dan kafe tenda. Jelas yang diuntungkan adalah para pedagang, khusus pedagang kecil. Noviarman, seorang pedagang barang kelontong di Pasar Modern BSD City, mulai berjualan di sana sejak masih berbentuk pasar tradisional. Dari hasil berjualan di pasar ini ia mampu menyekolahkan anakanaknya. Jualan di sini untung,
ujar pria yang menjabat sekretaris Persatuan Pedagang Pasar Modern (P3M). Hal senada juga dikatakan andik, seorang penjaga toko baju anak-anak dan perempuan. Kesannya enak, senang, dan laku terus, ujarnya. Para pedagang di Pasar Modern BSD ini berhimpun dalam P3M (Persatuan Pedagang Pasar Modern). Organisasi beranggota 170 pedagang itu dibentuk sebagai upaya mewujudkan salah satu basis ekonomi rakyat yang bisa diandalkan, dan mempertegas peran pedagang pasar sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem ekonomi nasional. Kami di sini untuk memberikan sumbangsih kepada pembangunan ekonomi nasional, ungkap pria asal Sumatra Barat itu. Dengan bergabung dalam organisasi P3M, menurut Noviarman, para pedagang akan memperoleh beberapa keuntungan, antara lain: kemudahan mendapatkan Kredit usaha Rakyat (KuR), menjalin hubungan yang baik sesama pedagang, dan menjalin hubungan yang baik antara pedagang dan pengelola pasar sebagai mitra bisnis yang saling menguntungkan. Para pembeli juga mengaku merasa nyaman berbelanja di sini. Diah Fitri, seorang pengunjung mengatakan, senang berbelanja di pasar modern ini. Ruangannya luas dan atapnya tinggi, sehingga sirkulasi udara lancar. Dan, yang jelas tidak kepanasan dan tidak terkena air hujan di kala hujan turun, serta tidak becek seperti yang pernah ia alami di pasar tradisional. Harga pun ti-
dak terpaut terlalu jauh dari pasar tradisional, dan yang pasti jauh lebih murah dari supermarket. Pasar modern BSD City yang berdiri sejak 1 Juli 2004 itu telah membuktikan kesuksesannya. Buktinya, setahun setelah berdiri, pasar ini sudah menyabet predikat sebagai pasar terbaik. Dan pada 2010, WHO mengadakan suatu acara di Pasar Modern BSD City. lembaga kesehatan dunia ini memilih pasar itu bukan tanpa alasan. Dan, yang pastinya alasannya adalah bersih dan sehat. Menteri Perdagangan Mari elka Pangestu dalam suatu kesempatan meninjau Pasar Modern BSD City memuji pengelolaan pasar tradisional yang dikemas lebih profesional, seperti Pasar BSD ini, sehingga mampu memikat banyak warga untuk berbelanja, meskipun di sekitar pasar tersebut terdapat beberapa ritel raksasa. tak heran, bila Pasar Modern BSD City tak lelahlelahnya menerima kunjungan dari pemerintah daerah dari seluruh Indonesia. Karena pasar ini dinilai sukses, maka Kementerian Perindustrian dan Perdagangan merekomendasikan pasar itu sebagai rujukan bagi pemerintah daerah bila hendak membangun pasar tradisional. Dan, pasar ini juga menginspirasi Olympus Development untuk membangun pasar sejenis di sejumlah tempat, yaitu di Cikarang, Cengkareng, Daan Mogot, Palem Paradise, Bekasi, Kosambi, Bogor, dan tempat lainnya. t
: 13
terbukti, selama pameran pembangunan pertanian di Penas XIII, stan Rassa Indonesia yang terletak di depan pintu masuk arena pameran tak hentinya dibanjiri pengunjung, yang ingin menikmati nasi ataupun mi goreng Rassa Indonesia. Sebagian besar pengunjung stan memberi Kalau dirasa masih terlalu berat, pembayarannya bisa diangsur selama 2 tahun. Prinsipnya dengan niat dan kemauan keras semuanya bisa menjadi wirausahawan Rassa Indonesia, katanya. Bagi yang berminat, dapat menghubungi Kemitraan Rassa
M. Sholeh apresiasi dan acungan jempol kepada Rassa Indonesia atas terobosan usaha yang dipilihnya. Pemakaian singkong sebagai sumber karbohidrat pengganti beras, dalam resep Rassa Indonesia, merupakan salah satu terobosan yang brillian. Cara ini diharapkan mampu menampung hasil tanaman singkong petani, yang masih sering dilirik sebelah mata. Sekaligus meningkatkan gairah petani singkong dalam membudidayakan tanamannya. Jika upaya ini berhasil, usaha kuliner ini akan mampu mengurangi kebutuhan konsumsi beras masyarakat, kata M. Sholeh, Direktur Rassa Indonesia. Ikhtiar Rassa Indonesia yang bermaksud mengurangi konsumsi beras patut diapresiasi. Karena konsumsi beras penduduk Indonesia termasuk tertinggi di dunia. Mencapai 139 kg per kapita per tahun. Padahal, tingginya konsumsi beras dapat menimbulkan kerawanan pangan, jika tidak diantisipasi dengan baik. Selain itu, konsumsi karbohidrat dari beras yang terlalu banyak, juga kurang baik bagi kesehatan. Sholeh berharap, Rassa Indonesia bisa diterima oleh masyarakat, baik sebagai alternatif kuliner mapun lapangan usaha. apalagi, sedari awal, Rassa Indonesia sudah membuka peluang bagi siapapun untuk bergabung sebagai mitra yang saling menguntungkan pada usaha kuliner ini. Bentuknya, berupa usaha penjualan nasi dan mi
rASSA iNdoNeSiA
Indonesia di Gedung Gajah lt. 3 Jl. Dr. Saharjo 111 Jakarta. telpon 021 829.3622 Fax 021 8379.4758 atau email : rassa.indonesia@yahoo. com Menurut Sholeh, usaha kuliner Rassa Indonesia ini memiliki multiplier effect. Baik bagi ketahanan pangan nasional, kesehatan masyarakat, maupun perbaikan ekonomi. Selain itu, Rassa Indonesia juga turut menciptakan wirausahawan baru, mengurangi ketergantungan pada beras, menggairahkan petani singkong, dan turut mendukung program pemerintah dalam diversifikasi pangan. Jadi, bukan harkat petani singkong saja yang akan terbantu, kemitraan ini juga akan menggairahkan suplai lokal bahan lainnya. Seperti telur, sayuran, dan aneka rasa, sehingga akan menghidupkan kembali pasar tradisional yang mulai lesu akibat terlindas ritel asing. Dari sisi lapangan pekerjaan, kemitraan usaha kuliner ini diharapkan mampu menyediakan lapangan kerja bagi satu juta pengangguran Indonesia. termasuk di sektor pemasok bahan baku dan ornamen variasi nasi atau mi goreng. Sekaligus menyediakan peluang usaha sampingan untuk para petani dan nelayan. Harapan tersebut tidak berlebihan, mengingat jumlah pengangguran di Indonesia masih tinggi. Hingga Februari 2011, angka pengangguran mencapai 8,32 juta
GeROBaK nasi dan mi goreng Rassa Indonesia siap disebarluaskan ke seantero Indonesia. Dengan harga Rp 6,5 juta, yang bisa diangsur selama dua tahun, gerobak dan resep serta bahan nasi dan mi goreng ini diharapkan bisa turut mengentaskan pengangguran dan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Pekan Nasional (Penas) XIII Kelompok tani Nelayan andalan (KtNa) Nasional di tenggarong, Kalimantan timur, 18-23 Juni
2011, memang telah berlalu. Namun, rasa dan aroma yang ditawarkan unit usaha KtNa berupa usaha kuliner bermerek dagang Rassa Indonesia tak bisa begitu saja dilupakan. Selain rasanya yang memang lezat, olahan bahan serta resep yang dipakai untuk memasak nasi dan mi goreng buatan Rassa Indonesia terbilang sehat. Bebas MSG (monosodium glutamat) dan bahan pengawet. Bumbu dan bahannya di-
Konsumsi beras penduduk Indonesia adalah yang tertinggi di dunia. Mencapai 139 kg per kapita per tahun. Padahal konsumsi karbohidrat dari beras yang terlalu banyak, juga kurang baik bagi kesehatan.
lengkapi dengan campuran cassava (singkong) hingga 20 %. Sementara lauknya diramu khusus, mengikuti selera lidah orang Indonesia. goreng dengan citarasa dan bumbu Rassa Indonesia. Caranya, kata Sholeh, paket unit usaha ini bisa dimiliki dengan harga Rp6,5 juta. penduduk. Menurun jika dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 8,59 juta orang. t
14 : dari lantai 17
FoCUS groUp diSCUSSioN
BeRteMPat di Ruang Rapat Fraksi Partai Gerindra, lt. 17 Gedung Nusantara I, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, 7 Juli 2011, Fraksi Partai Gerindra bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema: Penguatan Kapasitas Kelembagaan DPR Fungsi Representasi. Ketua KPK M. Busyro Muqoddas tampil sebagai pembicara dalam FGD yang dihadiri anggota Fraksi Gerindra, antara lain: ahmad Muzani, Sadar Subagyo, Martin Hutabarat, Nuroji, Rachel Maryam, Fary Djemy Francis. Pihak sekretariat fraksi juga mengundang para tenaga ahli dan asisten pribadi anggota fraksi. FGD bertujuan untuk mengetahui permasalahan fundamental dalam penguatan kapasitas kelembagaan DPR, dan karakteristik permasalahan tersebut, baik dari sisi kelembagaan DPR maupun dari sisi partai politik. Juga untuk mendapatkan masukan atas konsep penguatan kelembagaan DPR sebagai fungsi representasi rakyat. Selain itu, FGD juga bertujuan untuk mendapatkan gagasan ataupun ide tentang peran strategis partai politik dalam mewujudkan lembaga perwakilan yang aspiratif, akomodatif, dan representatif sebagai perwujudan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik. Dan, hasil akhir dari FGD ini akan ditindaklanjuti dengan program kegiatan, berupa kajian dan rekomendasi pembangunan kapasitas dan kelembagaan DPR RI sebagai fungsi representasi rakyat dalam kurun waktu 2011 sampai 2014.
Pencegahan korupsi bisa dilakukan bila terbangun hubungan yang erat antara wakil rakyat dengan rakyat di daerah pemilihannya...
Dalam term of referens disebutkan, salah satu upaya pencegahan tindak pidana korupsi adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sifat dari pemerintahan yang baik adalah setiap kebijakan melibatkan masyarakat, tanggap terhadap
aspirasi dari bawah, bertumpu pada konsensus, adanya kepastian hukum, terbuka terhadap keragaman anggota, kerjanya dapat dipertanggungjawabkan, efektif, efisien, stabil, bersih, dan transparan. Busyro menyatakan, pada dasarnya good governance bertumpu pada konsep pemerintahan yang demokratis. Persepsi demokrasi adalah: adanya lembaga perwakilan yang berkualitas; pemerintahan yang bersih dan berwibawa; sistem rekrutmen anggota legislatif yang kompetitif, selektif, dan akuntabel; partai politik yang modern dan profesional; pemilih yang kritis dan rasional; kebebasan pers yang bertanggungjawab; kelembagaan masyarakat sipil (NGO) yang modern; konsisten, serta masyarakat madani yang berdaya guna dan terorganisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka peran dan fungsi DPR sangat strategis di dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, dimana DPR merupakan representasi rakyat dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan yang relevan dengan indikator demokratis, adil, baik, dan bersih dalam penyelenggaraan negara. Pencegahan korupsi bisa dilakukan bila terbangun hubungan yang erat antara wakil rakyat dengan rakyat di daerah pemilihannya. Rakyat harus dapat melihat dan mengetahui sepak terjang wakil rakyat, dan rakyat akan berperan serta mengawasi wakil rakyat. Jika terawasi oleh rakyat diharapkan perilaku wakil rakyat yang berpotensi korupsi akan dapat ditekan. Kemudian, dengan tersedianya fasilitas kelembagaan yang terkendali dengan baik, maka akan meminimalkan kebutuhan dana pribadi untuk pelaksanaan tugas konstitusional anggota DPR. Dengan demikian akan meminimalkan kebutuhan untuk bertindak koruptif. acara FGD ini penting, maka wajibkan seluruh tenaga ahli untuk ikut dalam acara ini, kata Sekjen Partai Gerindra ahmad Muzani. Kegiatan ini, menurut Muzani, tidak hanya untuk mengerti bagaimana mencegah tindakan korupsi, namun juga untuk mengetahui pengelolaan keuangan negara yang transparan, sehingga keuangan negara betulbetul untuk kesejahteraan rakyat. t
Lapas sering dijadikan tempat transaksi narkoba, baik dari dalam maupun dari luar...
martin HutaBarat
Dengan tegas pula, Martin meminta agar lapas tidak lagi menjadi sarang narkoba. Selama ini, menurut Martin, lapas sering dijadikan tempat transaksi narkoba, baik dari dalam maupun dari luar. Ia mengharapkan, BNN serius menangani peredaran narkoba ini. Sebab, data menunjukkan pengguna narkoba di Indonesia ini sudah mencapai 5 juta orang. luar biasa. t aw
Figur : 15
Anita Aryani
MeNJaDI politisi, apalagi berlabel sebagai ketua bidang tentu bukan pekerjaan gampang. Selain kemampuan dan energi ekstra, si empunya jabatan juga dituntut piawai membagi waktu, juga perhatian. Sedikit saja terjadi ketidakseimbangan, niscaya akibatnya bisa fatal. Salah satu, jabatan yang diembannya menjadi korban atau keluarga yang malah berantakan. Situasi itu disadari benar oleh anita ariyani (46), Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra. Dalam mengemban jabatannya, ibu empat anak ini merasa harus mampu menjadi panutan, terutama bagi kaum perempuan. Namun, tuntutan tersebut tidak lantas membuatnya merasa terbebani. Istri Balkan amdan itu merasa, dengan atau tanpa jabatan selaku ketua bidang ia tetap harus menjadi wanita mandiri, berkepribadian dan bertanggung jawab. Karena itu, ketika jabatan selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan di jabatnya, ia sudah tak canggung lagi. Baginya, perempuan Indonesia, apalagi yang ada dalam naungan Gerindra, seharusnya bisa menjadi istri yang baik bagi suaminya, ibu bagi putraputrinya dan juga anggota masyarakat. Dan, harus mampu menyelesaikan persoalan, baik urusan keluarga mapun luar keluarga. Sebagai orang timur, perempuan Indonesia harus memiliki kepribadian, ramah, dan beretika, meski terpaan budaya asing tak henti jua. Juga penting, perempuan Indonesia harus ikut aktif mengambil peran dan bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa, dan generasi penerus. Hal itulah yang dicita-citakan anita selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan. agar harapan itu bisa terwujud. Menurut anita, perempuan Indonesia harus turut aktif dalam organisasi. Karena wadah organisasi bisa menjadi tempat bagi para perempuan dalam mengembangkan dan mengasah kemampuannya. lalu, bagaimana cara membagi waktu antara kepentingan keluarga dan organisasi? Ia pun berujar: Saya selalu menomorsatukan keluarga. Jika partai membutuhkan, maka saya berkompromi dengan suami untuk menemani dan menyertai anak-anak. Jadi tidak ada masalah, katanya seraya tersenyum. t MBo
Arzeti Bilbina
foto istiMewa
aKtIVItaS model cantik Arzeti Bilbina di atas catwalk memang sudah banyak berkurang. Namun, kemunculan wajahnya nan cantik di layar televisi sebagai presenter acara Bincang Malam dan Dialog tVRI membuat ia semakin eksis di mata para penggemarnya. Kegiatan itulah yang membuat perempuan kelahiran Padang, 04 September 1974, ini semakin mengenal dan mencintai Indonesia. Karena di kedua acara itu, ibu dari Bagas Setiawan, Dimas Setiawan, dan Gendis Setiawan, ini mendapatkan informasi lengkap tentang potensi Indonesia, baik kekayaan alam maupun budayanya, termasuk bermacam kerikil yang menghambat pembangunan. Berbekal pengetahuan tersebut, arzeti pun bisa memaklumi segala persoalan yang masih menggelayut di punggung bangsa dan negara Indonesia. Persoalan yang dihadapi bangsa ini sangat kompleks, sehingga dibutuhkan kerja lebih keras lagi. Pendapat itu bukan berarti ingin melupakan hasil-hasil pembangunan yang sudah didapat. Sudah banyak hasil pembangunan yang berhasil dicapai pemerintah, namun dibutuhkan kerja keras yang lebih banyak lagi, agar cita-cita kesejahteraan masyarakat yang diingini bisa dicapai, tepatnya ujar istri pengusaha aditya Setiawan. Pertanian, peternakan dan perikanan, menurut arzeti, harus didorong lebih maju. Para pemimpin negara juga mesti bertindak lebih tegas. Karena itu, dari beberapa nama calon presiden yang saat ini mulai berseliweran, arzeti pun berujar: Kalau pilpresnya besok pagi, saya ingin memilih yang tentara. t MBo
Kini, nasib itu telah berubah, teuku Rifnu tak pernah lagi merasakan pahitnya menahan lapar, atau terlambat membayar uang kontrakan. Dunia peran sudah membesarkan nama dan memberinya kekayaan. Karena itu, saat berperankan sebagai Dayan, sosok pemuda pejuang dari Bali yang bisu pada film hati Merdeka, episode trilogi Merah Putih, ia tak menemui kesulitan apapun. termasuk ketika mengikuti pelatihan khusus yang mengambil basecamp di Semarang Jawa tengah. Padahal di tempat itu, Rifnu dan pemain lain mendapat pelatihan secara militer. Kuncinya, kata Rifnu, karena ia sudah terbiasa berjuang untuk hidup, selain itu, kakeknya di Pematangsiantar, Mayor teuku Juned Hitam, juga dikenal sebagai Hitler. Jadi, bagi saya pelatihan khusus di basecamp itu tidak masalah, katanya. Dan, lewat film itu, Rifnu bisa lebih mengenal sosok Hashim Djojohadikusumo, Prabowo Subianto, dan Soemitro Djojohadikusumo. Mereka adalah orangorang besar. Dan film ini dibuat untuk menjadi tuntunan bagi generasi muda agar mengingat sejarah bangsanya, ujarnya. t aw
foto istiMewa
16 :
profil
PeRJalaNaN Ir. Fary Djemy Francis, MMa (43 tahun) melangkah ke Senayan memang penuh pertimbangan. Pasalnya, ia merasa politik bukanlah dunia yang didambakan semula. Bahkan ia sempat meminta pada seorang rohaniwan untuk mendoakan agar ia tak lolos menjadi anggota DPR RI. aneh memang. Ini dilakukan di saat ribuan calon legislator dari puluhan partai politik berlomba, menempuh berbagai cara, untuk bisa duduk di kursi terhormat tersebut. Berkat kehendak tuhan disertai dukungan keluarga dan sahabatnya yang semakin kuat, akhirnya bisa meluluhkan hati Fary untuk mengemban tugas sebagai politikus dari partai Gerindra. Semuanya mengalir begitu saja. tanpa persiapan sama sekali untuk menjadi anggota dewan. Bahkan tanpa menggunakan uang satu sen pun, saya dapat nomor urut terkecil pada saat itu, kenang pria yang telah 15 tahun berkecimpung di lembaga Swadaya Masyarakat (lSM) ini. Dengan bermodalkan pengalaman sebagai aktivis lSM dan berusaha selalu dekat dengan persolalan yang dihadapi rakyat kecil membuat sosok yang bernama Fary ini dengan gampang meraih dukungan dari konstituennya di daerah pemilihan Nusa tenggara timur (Ntt) II (timor, Sumba, Rote, Subu, dan Semau). Ditambah lagi ia adalah sosok yang ramah dan pandai bergaul, sehingga ia dapat menghilangkan rintangan dan halangan untuk melaju ke Senayan. Ya, mendekatkan diri dengan rakyat, itulah kiatnya. Mendekat diri, dalam pengertian Fary, bukanlah sekedar bertemu dan berjabat tangan dengan rakyat. tapi, datang, bertemu dan tidur di rumah-rumah penduduk. Hampir selama satu tahun menjelang dan juga pada saat kampanye pemilu 2009 Fary melakukan safari masuk kampung ke luar kampung. Buat Fary, berkunjung ke kampung-kampung bukan hal yang sulit untuk dijalankan, karena kegiatan seperti itu biasa ia lakukan saat masih aktivis lSM. Saya senang menjalankannya, dan sangat menikmati tidur di kampung dan ngobrol dengan masyarakat, katanya. Kini Fary tercatat sebagai wakil rakyat, berkantor di Senayan, Jakarta. Ia anggota
Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra. Saya bersyukur dipercaya untuk menjalankan tugas ini, kata Fary. Sebagai anggota dewan, kata Fary, ia harus datang dan mendengarkan serta mendukung program-program daerah guna menyelaraskan dengan target pembangunan nasional, seperti pengurangan pengangguran, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja. Namun ada hal yang membuat Fary prihatin, masih ada orang-orang kampung yang berbondong-bondong pindah ke kota, dengan alasan kampung sudah tidak lagi permai. Di mata mereka kampung semakin jauh tertinggal, dan kota semakin jauh melesat ke depan. Cara pandang seperti ini, menurut Fary, menjadi salah satu faktor pemicu derasnya arus
kita bersamasama dengan masyarakat desa mengelola kekayaan itu, dan mengembangkannya, ungkap Fary lebih lanjut, agar itu bisa jalan, harus ada upaya untuk memfasilitasi masyarakat desa dan memberikan dorongan bahwa desa punya potensi untuk maju. Hal-hal seperti itu senantiasa mengganggu alumni pascasarjana bidang agribisnis IPB ini.