Anda di halaman 1dari 2

Personal Development Action Plan

Name : JB. Dibyo Adisaputro Aim : Mengetahui bagaimana cara mengelola suatu bisnis dengan simulasi menggunakan permainan monopoli wirausaha. Date 07 Nopember 2011

Objective

Kegiatan perkuliahan wirausaha kali ini diisi dengan permainan monopoli. Bukan monopoli biasa melainkan monopoli wirausaha. Dalam permainan ini, kami dalam satu kelas dibagi dalam 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6-7 orang. Permainan monopoli dibagi ke dalam dua sesi. Yang pertama semua kelompok menjadi produsen dan mengatur juga proses distribusinya. Sementara pada permainan kedua, terdapat dua kelompok yang bertindak sebagai produsen dan satu kelompok lainnya bertindak sebagai distributor. Mekanisme permainan yang pertama, semua kelompok (selanjutnya disebut perusahaan) mendapat jumlah bantuan modal yang sama yakni senilai 160. Selanjutnya, setiap perusahaan merencanakan pembagian modal untuk pembelian bahan baku, kebutuhan sehari-hari, dan tabungan untuk berjaga-jaga bila ada pengeluaran mendadak yang ditentukan dalam life card yang tiap minggu diambil oleh perusahaan. Tidak ada batasan bagi tiap perusahaan untuk membeli bahan baku dan menjual produk jadi karena setiap produk jadi yang dijual dan lolos quality control petugas bank akan diterima dan perusahaan akan mendapatkan uang sesuai dengan jumlah produk yang diterima. Siklus ini dijalankan selama 4 minggu dan pada akhir minggu perusahaan harus mengembalikan pinjaman modal dengan bunga 25% dan biaya sewa tempat sebesar 100. Mekanisme permainan yang kedua, terdapat dua perusahaan yang bertindak sebagai produsen dan ada satu perusahaan yang bertindak sebagai distributor. Pada permainan ini, jumlah barang yang bisa dijual ditentukan oleh mekanisme pasar yakni besarnya jumlah permintaan. Semakin sedikit jumlah permintaan, maka semakin tinggi nilai jualnya. Sementara semakin besar jumlah permintaan, maka semakin rendah nilai jualnya. Dalam permainan ini, distributor dan kedua produsen melakukan negosiasi mengenai nilai jual dari produsen ke distributor. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang dirugikan karena mekanisme dari pihak bank (penerima produk) adalah mendahulukan terlebih dahulu dari distributor, kemudian jika jumlah produk belum memenuhi kuota permintaan maka pihak bank akan menerima langsung dari produsen. Dari kedua permainan di atas, ada beberapa poin yang bisa diperoleh.

1. Dari permainan pertama, setiap perusahaan harus bisa menentukan nilai investasi yang tepat karena terkait dengan resiko yang harus diterima pada life card dan juga biaya pengembalian pinjaman modal (beserta bunganya) serta biaya sewa lahan. Jika perusahaan salah berinvestasi, maka pada perhitungan keuangan total (pada permainan ini dilakukan di akhir siklus permainan/akhir bulan) perusahaan akan dianggap merugi/kolaps. 2. Dari permainan kedua, pembelajaran terpenting adalah bagaimana suatu perusahaan menjual produk jadinya sesuai dengan permintaan yang ada. Jangan sampai produk yang disalurkan melebihi kuota permintaan pasar karena akan merugikan perusahaan. 3. Dari permainan kedua juga kami belajar bagaimana bernegosiasi yang baik yang menghasilkan win-win solution. Hal ini menjadi pelajaran berharga agar kami mampu bernegosiasi tanpa harus merugikan salah satu pihak. Inilah pelajaran etika dalam berbisnis. Evidence of achievement (how I will know if I have made it happen) Laporan yang akan dikumpulkan pada tanggal 28 Nopember 2011. Name JB. Dibyo Adisaputro Agreed with Tutor/Manager/Mentor Name Date Date 11.11.2011

Anda mungkin juga menyukai