Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa Ini Persaingan Bisnis Semakin Ketat.

Umumnya Di Dunia Internasional Dan Khususnya Di Indonesia Sendiri. Berbagai Upaya Telah Dilakukan Oleh Para Pengusaha Besar Maupun Pengusaha Menengah Dan Kecil Untuk Terus Mengikuti Persaingan Bisnis Dan Senantiasa Untuk Memajukan Laju Atau Perkembangan Usaha Itu Sendiri. Termasuk industri percetakan yang terus menerus mengalami kemajuan dalam tekhnologi dan ragam produk yang ditawarkan oleh indutri tersebut. Industri percetakan sendiri telah ada ratusan tahun silam, di awali dengan adanya cetakan cetakan tangan yang ada di gua pada purba kala hingga sekarang. Sebelum masuknya tekhnologi digital, industri percetakan mengalami kemjuan yg sangat pesat, mulai dari percetakan koran, iklan , pamflet, selebaran, buku, dan lain sebagainya. Namun seiring berjalan nya waktu, industri percetakan telah banyak bersaing dengan tekhnologi tekhnologi yang lebih praktis dan ekonomis. Misalnya saja koran, sekarang orang berfikir dua kali untuk membeli koran. Karena melalui internet mereka bisa memperoleh informasi secara gratis dan uptudate. Begitu juga dengan jasa perectakan advirtising atau periklanan. Namun pengusaha percetakan tentu telah menyadari hal hal tersebut sehingga mereka membuat revolusi tekhnologi untuk mempertahankan industri percetakan. Oleh karena itu, untuk mengetahui industri percetakan dari mulai sejarah, jenis jenisnya serta manajemen dalam industri percetakan akan di bahas pada bab selanjutnya B. Rumusan Masalah Masalah yang diangkat dalam makalah ini ialah bagaimana manajemen sebuah industry percetakan serta sejarah singkat dunia industry tersebut. C. Tujuan Penulisan Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen media massa mengenai sejarah singkat dari industry percetakan, jenis jenis persetakan serta manajemen yang ada dalam industry tersebut. Selain itu untuk menambah pengetahuan mahasiswa mengenai industry percetakan serta manajemennya.

Diharapkan mahasiswa dapat memahami apa itu industry perecetakan terutama dalam hal manajemennya.

BAB II ISI A. Sejarah Singkat Industri Percetakan Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksikan massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi. Banyak buku dan koran sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Biasanya imaji yang akan dicetak terlebih dahulu dilukiskan ke atas pelat offset dengan bantuan printer laser kemudian pelat ini akan diolah mesin cetak menjadi pola penintaan yang akan ditimpakan ke atas kertas cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus Di lihat dari sejarahnya, Percetakan memiliki catatan sejarahnya sendiri. Sejarah mencatat informasi tanggal dari gambar dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada 2500 B.C., orang Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Namun, percetakan yang kita ketahui sekarang tidak ditemukan hingga lebih dari sekitar 500 tahun yang lalu. Orang China membuat banyak penemuan. Mereka menemukan kertas di abad pertama dan moveable type yang terbuat dari tanah liat sekitar abad ke-11. Orang Korea pertama kali membuat moveable type dari perunggu pada pertengahan abad ke13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15. Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini begitu lambat dan mahal dan hanya sedikit orang yang memilik kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai. Penemuan Johann Gutenberg pada tahun 1440-an, yaitu moveable type dan mesin percetakan memainkan peran signifikan dalam upaya membawa Eropa keluar dari masa kegelapan. Percetakan membuat buku dan bahan bacaan lainnya tersedia bagi masyarakat umum. Orang-orang pun belajar membaca. Ketika mereka mulai terdidik, mereka mulai bertukar pikiran dan informasi yang mengarah pada

penemuan-penemuan baru. Eropa memasuki periode perkembangan dan eksplorasi yang dikenal dengan Renaissance. Hanya ada sedikit perkembangan dalam bidang percetakan antara tahun 1440 hingga mulainya Revolusi Industri sekitar tahun 1800-an. Pada tahun 1800-an, bidang metode percetakan dan kemesinannya mengalami kemajuan pesat. Industrilisasi membuat mungkin ditemukannya mesin cetak bertenaga uap, mesin rotari, mesin pembuat kertas, dan mesin typeset otomatis. Mesin mengurangi biaya produksi bahan cetak dan membuat mereka lebih mudah terjangkau. Pada masa ini, fotografi, photoengraving, dan coal-tar dyces untuk membuat tinta berwarna juga ditemukan. Perkembangan Percetakan Moderen Pada akhir tahun 1900-an, kemajuan teknologi dan barang elektronik terus mengubah industri percetakan. Letterpress menjadi kurang penting. Ia dipakai hanya untuk beberapa surat kabar yang besar dan beberapa label dan percetakan bahan pengepak, formulir bisnis, dan percetakan tugas. Flexography akhirnya menggantikan letterpress dalam percetakan surat kabar. Metode ini akan terus bertumbuh dalam paket komersial dan pemublikasian buku. Reprography menjadi lebih tersedia dan penggunaan luas prosesor kata dan penyaring gambar (scanner) elektronik mengurangi biaya produksi percetakan. Akhir-akhir ini berkembang metode gravure, menggunakan elektromekanik dan laser pemahat dari silinder berlapis plastik. Pengetsaan elektronbeam dan plat fotosensitif juga menurunkan biaya pembuatan silinder. Sistem elektronik baru membuatnya mungkin untuk membuat silinder percetakan langsung dari salinan asli tanpa film atau operasi manual. Perkembangan ke depan dari tinta berbasis air akan lebih jauh memotong biaya dan menghilangkan masalah polusi. Ini akan menjamin gravure memiliki bagian yang lebih banyak lagi dalam pasar percetakan. Perkembangan kemajuan teknologi akan terus semakin cepat. Sekarang dunia berada dalam pertengahan ledakan informasi, industri percetakan akan terus maju dan terus merekam dan mendistribusikan informasi kedalam abad yang baru.

B.

Jenis-jenis Produk dan Tekhnik Dalam Industri Percetakan

Percetakan Ada begitu banyak varian produk dari percetakan mulai dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Mulai dari yang tersembunyi sampai dengan yang dibuat terangterangan. Adapun Produk yang paling umum adalah :

Cetak Poster Cetak Brosur Cetak Majalah Cetak Buku Cetak Amplop Cetak Kop Surat Cetak Kartu Nama Cetak Koran Cetak Spanduk Cetak Shopping Bag.

Tekhnik percetakan Industri percetakan komersial telah berkembang selama dua dekade. Ada beberapa mesin cetak berikut teknik berbeda. Cetak relief dianggap sebagai salah satu bentuk tertua teknik pencetakan populer digunakan untuk mencetak kualitas tinggi perekat label diri. Jenis lain percetakan, offset sejauh ini merupakan jenis paling populer teknik pencetakan yang diikuti oleh printer di seluruh dunia untuk memproduksi produk-produk berkualitas tinggi yang dicetak dalam siklus yang lebih pendek kali. jenis-jenis percetakan diantaranya adalah: 1. Thermography Proses Percetakan Thermographic khusus, teknik pencetakan ini bergantung pada panas untuk mencetak surat atau membuat gambar pada selembar kertas. Teknik pencetakan ini juga merupakan proses cetak dilakukan pasca sejalan dengan pencetakan. Jenis Proses Thermal Printing Direct Thermal Printing Proses: Metode ini melibatkan melapisi kertas dengan bahan yang berubah warna ketika dipanaskan. Thermal Transfer Printing Proses: Metode ini lebih kompleks di mana pita meleleh dari pada selembar kertas saat pemanasan. Hal ini juga dikenal sebagai termal transfer tinta cetak.

Thermography Proses Printing Thermography, bubuk Khusus disemprotkan pada lembaran kertas setelah tersebut akan dihapus dari suatu mesin cetak offset. Serbuk ini kemudian disedot keluar dari lembaran dan dibiarkan hanya di mana ada gambar, atau dicetak tinta. Lembaran kemudian bergerak melalui terowongan panas; menyebabkan bubuk mencair dan meninggalkan mengangkat gambar seperti di kartu nama, atau amplop.

contoh produk hasil Thermography printing 2. Screen Printing Screen Printing Teknik ini adalah tipe khusus pencetakan yang menciptakan gambar tajam menggunakan kain berpori dan sebuah stensil.Teknik pencetakan layar dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-19 dan mendapatkan popularitas selama perang dunia pertama untuk membuat spanduk dan pencetakan bendera. Teknik Screen Printing Sebuah layar yang terbuat dari sepotong berpori, termasuk kain tenun halus sutra, poliester atau nilon yang membentang di atas bingkai kayu atau aluminium. Area layar yang diblokir dengan bahan non-permeabel (a stensil) yang pada gilirannya merupakan negatif dari gambar yang akan dicetak. Layar ditempatkan di atas selembar kertas atau kain. Tinta ditempatkan di atas layar, dan sebuah pisau karet digunakan untuk menyebarkan tinta secara merata di seluruh layar. Tinta melewati ruang terbuka di layar ke kertas atau kain di bawah ini; diikuti dengan mengangkat layar. Layar dapat lagi digunakan ulang setelah pembersihan. Untuk beberapa layar warna pencetakan pada permukaan yang sama, tinta diperbolehkan untuk kering dan kemudian seluruh proses ini diulang dengan layar lain dan tinta warna yang berbeda. Teknik cetak ini digunakan untuk berbagai mesin sablon.

Penerapan Screen Printing Jasa sablon menggunakan dan kompatibel dengan berbagai bahan, termasuk tekstil, keramik, logam, kayu, kertas, gelas, dan plastik. Kualitas inilah yang memungkinkan pencetakan ini teknik untuk digunakan dalam industri yang berbeda, dari label produk pakaian, kain label untuk pencetakan papan sirkuit dll. 3. Offset Printing Offset printing adalah salah satu jenis teknik percetakan yang paling umum digunakan oleh sejumlah industri. Meskipun mesin cetak ini, peralatan yang mahal dengan tingginya biaya setup, proses pencetakan pengeluaran nominal. Teknik cetak offset cukup terkenal, karena kualitas pencetakan yang lebih tinggi dan volume besar pencetakan. Offset Printing Process Proses melibatkan menyebarkan tinta pada pelat logam dengan terukir gambar, yang kemudian ditransfer ke permukaan perantara (karet selimut). Hal ini akhirnya diterapkan pada kertas dengan menekan itu terhadap permukaan menengah (karet selimut). Manfaat Offset Printing Teknik ini dapat digunakan pada permukaan lain, termasuk kayu, kain, logam, kulit selain kertas. Piring lebih lama hidup daripada langsung menekan litho. Tajam, bersih dan konsisten kualitas gambar yang tinggi. Lebih baik daripada huruf cetak. Kemudahan produksi piring.

Penggunaan Offset Printing Offset printing adalah salah satu yang paling populer teknik percetakan komersial yang digunakan untuk sejumlah produk. Pencetakan ini teknik yang digunakan oleh mesin cetak offset untuk mencetak kalender, buku, surat kabar, dokumen bisnis dan dokumen hukum dan lain-lain .

4. Letterpress Percetakan TeknikPercetakan letterpress adalah salah satu teknik pencetakan tertua yang digunakan sejak abad ke-13. Johann Guttenberg diketahui telah memperkenalkan mencetak dari individu-cast, bergerak-reusable jenis huruf ditetapkan bersama-sama dalam bingkai pada abad ke-14. Juga dikenal sebagai tipografi Percetakan Teknik, teknik percetakan komersial ini, termasuk produksi dari banyak salinan dari suatu gambar dengan berulang-ulang kesan langsung dari tinta, menaikkan permukaan terhadap lembaran atau gulungan kertas terusmenerus. Proses Percetakan letterpress Proses pencetakan yang huruf melibatkan mencetak gambar oleh bantuan jenis pelat cetak di mana gambar atau wilayah pencetakan dinaikkan di atas area non-cetak. Tinta diterapkan pada roller, yang selanjutnya meneruskannya ke tinta yang terpisah-ranjang tempat film baru diambil untuk lembaran kertas berikut. Selembar kertas dengan cepat ditekan ke atas jenis dan mengayunkan kembali lagi dan akhirnya dihapus, diikuti oleh penyisipan lembaran baru / gulungankertas. Penggunaan Teknik Cetak relief Teknik Letter Press masih digunakan dalam operasi komersial dan operasi khusus termasuk pencetakan, stamping, die-cutting, dll penomoran pencetakan ini banyak digunakan untuk memproduksi kualitas tinggi perekat label diri dalam waktu singkat. Aplikasi lain dari jenis percetakan meliputi: Business Cards Company Letterhead Bukti Billheads Formulir Posters Embossing/Timbul Hot-leaf Stamping

5. Gravure Printing Teknik pencetakan gravure digunakan untuk pencetakan jangka panjang dengan lebih tajam, halus dan gambar yang jelas. Jenis pencetakan umumnya digunakan untuk pencetakan volume tinggi kemasan, wallpaper, dan cepat-giftwraps pengeringan menggunakan tinta. Walaupun tidak secara luas digunakan, pencetakan gravure juga menemukan aplikasi dalam pencetakan majalah, kartu ucapan, dan volume tinggi cetak iklan kampanye. Operasi yang disyaratkan dalam Gravure Printing yaitu: Image Preparation/ Persiapan Image Persiapan Cylinder Preparation/Persiapan Silinder Printing/Percetakan Finishing/proses akhir Proses pencetakan gravure adalah bentuk cetak intaglio. Teknik yang digunakan oleh mesin cetak gravure, menggunakan tertekan atau permukaan cekung untuk pembentukan gambar. Bidang gambar terdiri dari sel-sel berbentuk sarang madu yang terukir atau terukir menjadi sebuah silinder tembaga. Daerah yang unetched silinder mewakili non-gambar atau daerah unprinted. Umumnya silinder berputar dalam bak mandi tinta yang disebut tinta panci. Dengan peralihan silinder, tinta ekstra akan dihapus dari silinder karena dokter mata pisau baja. 6. Flexography Flexography adalah teknik pencetakan besar, yang secara luas digunakan oleh mesin cetak flexographic, untuk mencetak bahan kemasan. Teknik pencetakan flexography ini digunakan untuk mencetak pada sejumlah bahan dan produk termasuk kotak bergelombang, melipat karton, multi-dinding karung, kertas karung, kantong plastik dll. Flexography digunakan untuk pencetakan pada berbagai bahan termasuk plastik, kertas dll. Hal ini pencetakan jenis proses & teknik penggunaan fleksibel membuat pelat cetak yang terbuat dari karet atau plastik. Piring yang diwarnai dengan sedikit mengangkat gambar diputar pada sebuah silinder yang mentransfer foto ke substrat. Penerapan Flexography

Layanan pencetakan flexoprinting ini menemukan sejumlah aplikasi dalam industri kemasan cetak dan juga digunakan oleh industri lain untuk kualitas tinggi kemasan. Cartons Susu dan Minuman Cartons Disposable Cups Containers Self Adhesive Labels Adhesive Tapes Plastik Envelopes/Amplop Newspapers/koran Food and Candy Wrappers 7. Ukiran Engraving adalah salah satu galian tertua teknik pencetakan ukiran ini menghasilkan paling tajam, paling baik dan paling tajam dibandingkan dengan gambar teknik lainnya. Metode adalah suatu jenis pencetakan gravure melibatkan mendorong substrat terhadap ceruk piring. Substrat / kertas yang agak basah dan tekanan dari kekuatan silinder tinta dari daerah ceruk ke kertas. Sebagai hasil penerapan tekanan, daerah dicetak menaikkan memberikan penampilan berukir. Penerapan Proses Engraving Stationery Wedding Cards Business Cards Letterhead/Surat 8. Embosse/ Timbul Percetakan timbul juga disebut Blind Printing atau Relief Printing. Teknik pencetakan timbul memungkinkan pemindahan teks atau gambar sebagai bantuan ke berbagai substrat termasuk kertas, kardus dan logam foil. Sisi depan menunjukkan cetak foto sebagai lega, sedangkan timbul sebenarnya dilakukan pada sisi belakang. Teknik pencetakan Embosse melibatkan meningkatkan bidang gambar atau teks pada kertas; gambar menonjol memberikan efek tiga dimensi. Ini jenis pencetakan teknik meningkatkan tampilan produk dan juga meningkatkan biaya pencetakan.

Percetakan timbul Proses Proses pencetakan yang timbul menciptakan gambar tiga dimensi atau desain dan dilakukan melalui penerapan panas dan tekanan. Proses menggunakan laki-laki dan perempuan mati dan kontra mati, yang cocok sama untuk menekan serat substrat. Timbul pencetakan dapat dengan mudah dilakukan melalui penggunaan mesin timbul dan mesin letterpress Pencetakan timbul Teknik ini dapat diterapkan pada tekstil dan logam juga. Application of Embossing Printing Penerapan timbul Percetakan Paper Napkins/Kertas Serbet Greeting Cards Textiles Metals/Logam Garments/Pakaian Diapers 9. Elektrostatik Percetakan Teknik pencetakan elektrostatik adalah jenis pencetakan dilakukan teknik tanpa piring, tinta atau tipe bentuk. Kertas dilapisi dengan lapisan tipis dari seng oksida, menjadikannya sebagai isolator dalam gelap dan secara bersamaan konduktor listrik ketika terkena cahaya. Mesin ini digunakan untuk mencetak peta geografis.. Dengan kemajuan teknologi dan kecepatan yang lebih tinggi, mesin juga digunakan untuk mencetak buku-buku kecil. Elektrostatik mesin cetak digunakan untuk mencetak jangka pendek karena mereka lebih cepat dan juga tidak membutuhkan biaya banyak. Process Percetakan elektrostatik Metode pencetakan elektrostatik ini memanfaatkan bermuatan positif tinta / toner yang bisa tertarik pada kertas bermuatan negatif dilapisi dengan lapisan seng oksida. kemudian kertas tersebut akan dipindahkan melalui tinta bak mandi, di mana artikel yang bermuatan positif tinta menempel pada kertas yang bermuatan negatif.

10. Digital Printing Digital printing tidak menggunakan piring, film untuk menghasilkan gambar, itu menggunakan teknologi digital imaging untuk memberikan kualitas tinggi pencetakan. Teknik ini sangat tepat untuk pekerjaan pencetakan kecil. Metode pencetakan pengaturan menghilangkan berbagai biaya yang diperlukan dalam proses pencetakan lainnya termasuk membuat film, piring yang melibatkan reproduksi gambar digital pada permukaan fisik termasuk kertas, film, plastik, kain dll Mencetak foto digital memungkinkan kinerja tinggi, biaya efektif web-fed digital solusi untuk percetakan komersial. Mencetak foto digital digunakan oleh mesin cetak digital untuk menghasilkan segalanya dengan benar dari grafik dicetak lampiran ke kartu plastik, aplikasi keuangan dll Penerapan Digital Printing Brochures/Brosur Journals/Jurnal

C. Manajemen Industri Percetakan Pada prakteknya, Peluang Bisnis Percetakan mencakup area bisnis yang cukup luas aspeknya, seperti: Graphic Design, SABLON DIGITAL, Screen Printing alias Sablon Manual, DIGITAL PRINTING, Media Cetak, Printing Chemical, Garment (Textile), dll. Oleh karena itu, Bisnis Percetakan tidak akan pernah mati, hanya mungkin sesekali "jalan ditempat" pada keadaan tertentu saja. Sepanjang umat manusia masih ada, disitulah terbuka lebar peluang usaha percetakan dan segala cara bisnis percetakan yang menyertainya. Jarang terjadi, bisnis usaha percetakan bangkrut karena kekurangan order cetak. Kalau ini sampai terjadi, berarti sang pengelola bisnis percetakan tersebut mungkin saja mismanagement dalam penerapan cara bisnis-nya, tidak ada customer's satisfaction-nya, strategi marketing yang tidak tepat, tidak uptodate pada teknologi dan informasi, dsb.. Dewasa ini, Bisnis Usaha Percetakan makin dipermudah eksistensinya, baik itu dari segi teknologi cetak dan operasionalisasinya, Toko Kertas yang banyak tersedia, sumber daya manusia, printing research and development (R&D), diversifikasi usaha percetakan, sampai pada ketersediaan informasinya yang banyak bertebaran di dunia internet. Semakin membaiknya keadaan ekonomi global, semakin mempertinggi daya beli masyarakat Indonesia belakangan ini. Dan hal ini tentunya berimbas pada semakin tingginya

permintaan atas barang-barang cetakan dan alat promosi - Marketing Tools - pada lingkup bisnis percetakan. Seperti pada situasi dan kondisi penyelenggaraan Pemilu Legislatif (Pileg) ataupun Pemilu Presiden (Pilpres), barang cetakan yang menjadi primadona adalah hasil produk dari Digital Printing, contohnya: Banner, X-Banner, Roll Banner, dll.Dari kalangan industri sablon manual pun tidak kalah kebanjiran order cetak untuk membuat sablon kaos pilkada, umbul-umbul, spanduk atau bendera parpol. Kalau bicara sablon kaos, tentunya industri garment ikut terangkat rezekinya. Berapa banyak kaos pilkada yang berhasil digarap dengan sablon manual atau juga menggunakan mesin sablon rotary screen printing? Berapa besar omzet yang berputar di sektor industri tekstil ini? Berapa banyak tenaga kerja yang berhasil diserap oleh bisnis percetakan sablon manual, sablon digital dan industri lain yang mendukungnya? Dari sekian banyak cara bisnis percetakan yang tidak mengurusi sektor produksi barang cetakan, tetapi mempunyai peran yang amat menentukan pada hasil akhir barang cetakan adalah sektor Pre-printing. Pada tahap pra-cetak ini, jasa layanan Desain Grafis berikut output film separasi warna (Repro), menempati posisi top level. Mengapa begitu penting? Karena disinilah sebenarnya dimulainya proses percetakan.
Boleh saja cermat berhitung untuk kalkulasi harga cetak. Tapi disini bisa ditentukan

lagi tingkat efisiensi dan rendahnya biaya produksi cetak. Lewat proses desain grafis yang cemerlang dan pernuh perhitungan, bisa dimungkinkan suatu desain cetak direncanakan atau direvisi ulang agar menjadi lebih murah biaya atau ongkos produksi cetaknya. Dengan tehnik, sentuhan dan pendekatan desain grafis tertentu, desain cetak bisa disulap menjadi suatu karya yang artistik dengan minim biaya cetak. Proses desain grafis ini tentunya harus pula mendapat persetujuan dari sang pemesan atau client anda.
Tapi bila sudah mahir bermain di area Graphic Design ini dan mengerti banyak

mengenai tipe2 mesin cetak offset juga proses cetak lainnya, tentu tidak usah khawatir dengan antara memilih harga cetak yang minim atau lebih mengutamakan fullcolor graphic design art. Itu baru sebagian kecil efek domino yang terjadi di dunia bisnis percetakan. Setiap aspek di sektor usaha percetakan berhasil mendapatkan transaksi bisnis, aspek di bagian lainnya pasti terkena efek dominonya alias kecipratan rezeki. Nah, kembali ke prospek Bisnis Percetakan Indonesia di masa kini dan trend perkembangannya di waktu mendatang, bisa dipastikan akan semakin maju dan ramai. Apa alasannya? Yang pasti, selama masih ada kegiatan usaha bisnis yang dilakukan oleh manusia,

disitulah ada peluang untuk mencari dan memperoleh order cetak. Tidak ada kegiatan bisnis dan usaha promosi yang terjadi yang tidak menggunakan jasa ataupun produk percetakan. Peluang bisnis percetakan ada sepanjang masa. Kapan saja bisa dimulai, dengan modal usaha yang besar ataupun modal minim, bahkan dengan metode bisnis percetakan tanpa modal pun bisa terlaksana. D. Pengaruh Kemajuan Tekhnologi Terhadap Industri Percetakan Dewasa ini dunia Teknologi Informasi semakin berkembang dan semakin mobile. Salah satu dampak industri yang terkena imbasnya adalah industri percetakan yang mulai merambah pada percetakan elektronik (e-publishing). Pada awal perkembangnnya, epublishing dianggap bencana oleh beberapa industri percetakan yang ada di dunia, mereka mengganggap bahwa dengan adanya e-publishing ini maka pendapatan mereka akan semakin berkurang. Anggapan tersebut terlihat wajar pada awalnya, disebabkan semakin berkembangnya teknologi internet dan pembajakan hak cipta di internet yang memang belum memiliki aturan hukum yang jelas secara luas (hukum yang ada adalah hukum lokal atau untuk negara dan wilayah tertentu) ketika itu. Namun, dalam perkembangannya e-publishing ini malah memberikan dampak yang luas dan memberikan prospek keuntungan untuk industri percetakan di masa depan. Salah satu contoh Industri percetakan yang menerapkan e-publishing pertama kali adalah industri percetakan yang dimiliki oleh Stephen King. Bagi orang awam mungkin terlihat aneh, karena seperti yang kita tahu bahwa e-publishing dilakukan melalui internet yang dapat diakses melalui Notebook, Handphone, PDA, dan gadget lainnya. Dan sudah menjadi rahasia umum pula bahwa kita bisa mendapatkan informasi apa saja secara gratis melalui internet. Informasi yang diberikan dapat disajikan dalam berbagai bentuk, file musik, e-book, video, dan lain sebagainya. Namun, setelah diterapkan oleh penerbit yang dimiliki oleh Stephen King, perusahaan penerbit tersebut malah semakin maju dan berkembang. Ada beberapa keuntungan yang dapat dicapai dengan menggunakan e-publishing sebagai sarana untuk melakukan publikasi, yaitu : 1. Menghilangkan biaya produksi. Karena tidak dibutuhkan pencetakan sehingga biaya untuk memproduksi buku hampir bisa dipastikan tidak ada sama sekali,
2. Menghilangkan biaya transportasi. Melalui internet yang dapat diakses di mana saja

dan kapan saja, biaya transportasi total untuk memindahkan dari penerbit ke tangan konsumen jauh lebih murah daripada pengiriman buku versi cetak
3. Menghilangkan biaya gudang. Hanya dengan menyimpan master book-nya dalam

harddisk, maka tidak diperlukan gudang untuk menyimpan hasil cetakan,

4. Meningkatkan royalti penulis. Dengan perlindungan terhadap pembajakan oleh teknologi dan undang-undang pemerintah, maka penulis (baik yang memberikan karya tulisnya pada penerbit maupun menerbitkan bukunya secara independen) dapat menerima royalti yang cukup besar dibandingkan jika menerbitkan karya tulisnya secara konvensional, hal ini didasarkan pada pemangkasan biaya yang cukup besar dari sisi produksi, transportasi, gudang, dll,
5. Meningkatkan waktu launching produk. Sesuai dengan kemampuannya internet dapat

diakses di mana saja dan kapan saja, maka produk e-publishing juga dapat meningkatkan kecepatan waktu launching suatu produk terbaru, dan
6. Memberikan sarana promosi yang luas. internet yang telah luas jaringannya dapat

membantu memberikan promosi dengan biaya rendah tetapi memiliki jangkauan pasar yang luas (di seluruh dunia) sehingga promosi menggunakan internet akan menjadi trend dan sarana wajib bagi para marketing untuk memasarkan produknya. Jika ditinjau dari sisi konsumen, e-publishing sebenarnya dapat memberikan keragaman bentuk layanan informasi, Dengan demikian konsumen dapat memilih layanan mana yang menurut mereka lebih baik dan cocok dengan karakteristik mereka masingmasing. Dari sisi keamanan untuk penerbit, telah dikembangkan berbagai macam teknologi bahasa web guna melindungi hak cipta penerbitan. Selain itu undang-undang pemerintah juga mulai terbentuk guna melindungi hak cipta penerbitan yang dilakukan secara online melalui internet sehingga para penulis tidak perlu mengkhawatirkan tingkat pembajakan yang tinggi karena mereka percaya bahwa mereka dilindungi oleh teknologi dan peraturan pemerintah yang mulai memperhatikan aspek pembajakan dunia maya. e-book, e-newspaper, e-magazine di Handphone dan PDA Saat ini sudah semakin banyak e-publishing yang beredar di internet, jenis dan bentuknyapun beraneka ragam, ada yang berbayar dan ada pula yang gratis. Pengguna layanan telekomunikasi juga semakin dimanjakan dengan layanan penyedia jasa telekomunikasi seluler yang selalu berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk pelanggan setianya, akses internet murah adalah contohnya. e-book, enewspaper, dan e-magazine adalah beberapa contoh layanan informasi yang dulunya adalah bentuk informasi yang menggunakan proses percetakan tradisional dan sekarang mulai mengalami revolusi dengan merambah layanan elektronik sebagai media distribusinya. E-book, siapa yang tidak suka membaca buku? Sumber ilmu pengetahuan utama ini sejak dulu dibuat untuk memuaskan dahaga para pencari informasi. Sekarang buku-buku

tersebut lebih mudah didapatkan melalui Handphone dan atau PDA (Personal Data Assistant) masyarakat dunia saat ini dapat membaca buku dimana saja, kapan saja, lebih dari satu buku hanya dalam satu alat. E-newspaper, Saat ini tidak perlu bingung jika membutuhkan koran edisi terbaru, sudah mulai banyak koran-koran baik lokal maupun mancanegara yang memilih jalur epublishing sebagai jalur kedua mereka untuk melakukan distribusi. Dengan membayar lebih murah tiap bulannya, dapat membaca koran terbaru langsung melalui Handphone atau PDA Anda. E-magazine, lifestyle terbaru yang disukai karena praktis dan mobile. Kapan saja dan di mana saja, dapat dengan mudah mendapatkan majalah edisi terbaru dalam genggaman. Dan dengan bantuan internet, majalah yang disediakan secara elektronik ternyata mampu memberikan nilai lebih dari sisi tampilan dan interaksi dengan pembacanya. Menggunakan teknologi flash video dalam e-magazine membuat para pembaca serasa membaca secara visual pada artikel yang ada di dalam majalah tersebut. Pengaruhnya terhadap lingkungan Menurut hasil penelitian yang dilakukan Indonesian Pulp and Paper Association dalam kurun waktu 2000-2004, lebih dari 90% konsumsi kertas yang ada di Indonesia, baik kertas yang digunakan untuk keperluan menulis maupun untuk keperluan mencetak disediakan secara domestik dengan menggunakan sumber daya hutan yang ada di Indonesia (Sumber:Indonesian Pulp & Paper Association Directory 2005). Jika dilihat dampak penggunaan kertas yang semakin meningkat, yaitu sebesar 7% per tahun untuk negara berkembang (berdasarkan riset yang dilakukan oleh World Research Institute), maka dapat dilihat biaya lingkungan yang akan meningkat pula sebagai dampak yang tidak bisa dipisahkan. Biaya lingkungan tersebut meliputi : rusaknya hutan, pemanasan global, polusi, sampah, banjir, dan lainnya. Selain itu, dampak penggunaan kertas yang terus meningkat juga berpengaruh dalam kehidupan ekonomi di Indonesia. Kasus ilegal logging yang sering terjadi di Indonesia secara langsung dapat dihubungkan dengan meningkatnya permintaan kebutuhan akan bahan baku kertas, yaitu pohon. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rainforest Information Center, dibutuhkan pohon sebanyak 10 sampai 17 yang harus ditebang untuk menghasilkan 1 ton kertas yang digunakan untuk mencetak koran, yang setara dengan 8 lembar ukuran kertas A4 per halamannya. Satu ton kertas tersebut dapat menghasilkan sekitar 7000 eksemplar koran. Melihat kondisi tersebut, maka dibutuhkan suatu tindakan nyata untuk mengurangi konsumsi kertas di Indonesia, sehingga di kemudian hari kepedulian generasi muda akan

pentingnya hutan semakin meningkat. Salah satu tindakan yang bisa dilakukan adalah penggunaan teknologi internet dan e-publishing sebagai pengganti penulisan secara tradisional. Penggunaan teknologi internet dan e-publishing diharapkan mampu mengatasi permasalahan dan mengajarkan generasi muda agar bisa lebih menghargai hutan
GRAFIK PENGARUH KEGIATAN PERCETAKAN BAGI EKONMI KANADA Gross Domestic Product (GDP): 2001-2010 Support Activities for Printing (NAICS 32312)

Source: Statistics Canada, Gross Domestic Product by Industry, 2001 to 2010 GDP in the Support Activities for Printing industry decreased from $682.0 million in 2001 to $442.0 million in 2010. The decrease in GDP reported between 2001 and 2010 represented a compound annual rate of 4.7%. Between 2009 and 2010, the total value-added of the Support Activities for Printing industry increased by 0.7 Di Indonesia sendiri, Industri percetakan konvensional sempat terkena dampak yang cukup signifikan dengan hadirnya internet. Tetapi ini tidak lama. Data Oxford Economics menunjukkan industri percetakan dan penerbitan di Indonesia tetap akan tumbuh. Tahun ini pertumbuhannya diperkirakan mencapai 4,7%, lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan dunia yang hanya 1,6%. Dekade terakhir dari 70-an ada sekitar 1700 perusahaan percetakan yang terdaftar oleh Departemen Perindustrian Indonesia dari jumlah total perusahaan yang tersebar di 15000 seluruh Indonesia. Saat ini ada sekitar 27.000 perusahaan percetakan dimana Indonesia Asosiasi Guru Printer yang sekarang disebut Indonesia Media Cetak & Asosiasi 6.424 anggota. Sekitar 82% adalah perusahaan Skala Kecil Percetakan, 3.11% adalah perusahaan Skala Menengah Percetakan 4,7% adalah perusahaan Skala Besar Percetakan itu, keluar dari perusahaan 21000 diperkirakan

Pertumbuhan juga tetap dinikmati pelaku bisnis percetakan saat krisis tahun lalu di mana industri percetakan dan penerbitan dunia justru turun. Print Industries Market Information and Research Organization (PRIMIR) memprediksi pasar industri percetakan di Asia akan tumbuh pesat sampai 30 %. Ini akan terjadi khususnya di negara-negara seperti Cina, India, Indonesia, Malaysia dan Brazil. Sedangkan pertumbuhan industri percetakan di negara-negara Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, Singapura dan Australia akan cenderung stagnan, bahkan turun.

BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Industry percetakan hingga sekarang memiliki temapt tersendiri bagi konsumennya, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa industry percetakan akan tergeser dengan munculnya industry mobile yang serba canggih dan praktis dalam penggunaannya. 2. Dalam industry percetakan sendiri terdapat beberapa tekhnik percetakan dari mulai yang sederhana hingga menggunakan tekhnologi tinggi.
3. Produk yang dihasilkan oleh industry ini beragam, sesuai dengan kebutuhan dan

penggunaan dari produk tersebut. Mulai dari cetak brosur untuk memberikan informasi secara cepat dan ringkas, lalu cetak pamflet, flyer, majalah dan Koran yang membutuhkan manajemen tersendiri dalam struktur organisasi media cetak tersebut. Saran Dalam mempelajari manajemen media massa, salah satu materi yang paling mendukung adalah mengenai industry percetakan yaitu mempeajari proses cetak. Jadi dalam mempelajari industry percetakan kita harus mengetahui apa sejarahnya, serta manajemen industry tesebut, selain itu juga terdapat beberapa tekhnik dalam industry percetakan yang harus kita pahami. Kita juga harus mengetahui apa tujuan dari memahami industry percetakan dalam mempelajari manajemen media massa.

Daftar Pustaka http://www.ic.gc.ca/cis-sic/cis-sic.nsf/IDE/cis-sic32312vlae.html http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/sejarah-teknologi-komunikasi-padazaman_3500.html http://percetakan.co.id/sejarah-percetakan.html http://pointprinting.wordpress.com/2010/02/05/jenis-jenis-percetakan/ http://channelshoes.xtgem.com/Channel/Teknologi/Percetakan/Jenis %20Jenis%20Produk/index%20IlIlIlIlIlIlIlI http://parvian.wordpress.com/2008/12/25/e-publishing-ancaman-ataujalur-baru-untuk-industri-percetakan-dan-solusi-kerusakan-lingkungan-2/ http://www.chabelita.biz/
http://www.neraca.co.id/2011/03/31/industri-percetakan-didominasi-mesinimpor/

Anda mungkin juga menyukai