Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah sebagai bagian yang integral dari Pendidikan Agama Islam. Meski bukan satu-satunya faktor yang menentukan watak dan kepribadian anak, tetapi secara substansial mata pelajaran SKI memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada anak untuk

mempraktikkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan

kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai masa Khulafaurrasyidin. Secara substansial mata pelajaran SKI memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta

didik. (SKL-SK-KD SKI MI, 2007). Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya

mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan

makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran (Sudjana dan Rivai, 2009: 1) Belajar merupakan perubahan perilaku seseorang melalui latihan dan pengalaman, motivasi akan memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan yang dilakukan seseorang. Hasil belajar dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, perubahan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya, misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak santun menjadi santun (Yamin, 2007:232). Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar adakalanya siswa bahkan guru mengalami kejenuhan. Hal ini tentu menjadai problem bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mengatasi kejenuhan itu perlu diciptakan situasi dan kondisi belajar mengajar yang bervariasi. Apabila guru mampu menghadirkan proses mengajar yang bervariasi, kemungkinan besar kejenuhan tidak akan terjadi. Kejenuhan siswa dalam memperoleh pengajaran dapat diamati selama proses belajar mengajar berlangsung seperti kurang perhatian, mengantuk, ngobrol dengan sesama teman atau pura-pura mau ke kamar kecil hanya untuk menghindari kebosanan itu. Atas dasar itu dapat ditegaskan bahwa motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting dalam belajar. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tidak akan mendapatkan kualitas belajar dan prestasi yang baik. Selain siswa sendiri harus menjaga motivasinya, guru juga hendaknya membantu siswa untuk menjaga dan meningkatkan motivasi belajarnya. Dalam konteks itulah variasi belajar yang dilakukan oleh guru berkontribusi besar untuk

membantu siswanya agar lebih termotivasi dalam belajar. (Fathurrahman, 2001: 119-120). Selanjutnya agar tujuan pembelajaran bisa tercapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan program pembelajaran itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat dominan. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif, agar peserta didik benar-benar tertarik dan ikut aktif dalam proses itu. Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif itu, alat/media pendidikan atau pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab alat/media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Adanya alat/media bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula. Dengan tersedianya alat/media pengajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia pakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat di antara murid-muridnya. Bahkan alat/media pengajaran ini selanjutnya membantu guru membawa dunia ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing (remote) sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh murid. Bila alat/media ini dapat difungsikan secara tepat, maka murid akan banyak terlibat dalam proses pembelajaran. (Ramayulis, 2004: 179-180). Di samping itu berkaitan dengan proses pembelajaran yang sangat menentukan juga adalah metodologi pengajaran. Ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu

mengajar. Sedangkan penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai-tidaknya tujuan pengajaran. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kedudukan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru. (Sudjana dan Rivai, 2009: 1). Hasil wawancara penulis dengan Pak Dikdik Mudakir Sidik, S.Pd.I., sebagai guru bidang studi SKI kelas V Semester II di MI Al-Fadliliyah Darussalam Ciamis pada tanggal 31 Januari 2011, bahwa siswa kelas V kurang termotivasi dalam proses belajar mengajar, disebabkan; pertama guru tidak mempergunakan metode yang bervariasi, kedua guru tidak mempergunakan alat peraga/media (karena kurang tersedianya media dari pihak madrasah yang berkaitan dengan materi pelajaran SKI khususnya media VCD), ketiga keterbatasan waktu dari pihak guru, karena semua bidang studi Pendidikan Agama Islam diajarkan kepada siswa, dari kelas IV, V, dan VI. Sehingga Pak Dikdik tidak sempat untuk mempersiapkan metode dan media yang bervariasi, keempat jadwal pelajaran SKI dilaksanakan pada siang hari pada pukul 11.10 - 12.20, sehingga siswa jenuh dan tidak bergairah dalam belajar, ada yang terkantuk-kantuk, bahkan ada yang ngobrol dengan teman-temannya tanpa memperhatikan guru yang sedang memberikan penjelasan materi pelajaran SKI. Sebagai tindak lanjut dari pemaparan latar belakang masalah di atas, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian pada siswa kelas V Semester II MI Al-Fadliliyah Darussalam Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran 2010/2011, pada materi pokok peristiwa Fathu Makkah melalui media pembelajaran VCD film kartun, yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa. Untuk itu, penelitian tindakan kelas ini berjudul : Penggunaan Media Pembelajaran Video Compact Disc (VCD) Film Kartun dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI Pokok Bahasan Fathu Makkah (Penelitian Tindakan Kelas di kelas V Semester II MI Al-Fadliliyah Darussalam Ciamis).

B.

Identifikasi Masalah

Masalah tentang pembelajaran diidentifikasi seperti berikut ini: 1. Kemampuan guru dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dirasakan kurang. Hal ini dapat dilihat dari : a. Guru terlalu mendominasi penggunaan metode ceramah dalam

proses pembelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah. b. Guru kurang kreatif dalam menggunakan media pembelajaran

dalam proses pembelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah. c. Guru hanya terpaku pada sumber atau buku pelajaran saja, dan

kurang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. 2. Rendahnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah. Hal ini dapat dilihat dari : a. Siswa kurang bisa menyimak uraian guru, karena tidak adanya

motivasi dari guru. b. guru. 3. Kurang tampaknya penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran SKI pokok bahasan Fathu Terdapat siswa yang tidak melaksanakan tugas yang diberikan oleh

Makkah. Seperti penggunaan jenis media grafis yang disukai anak-anak, di antaranya penggunaan VCD film kartun yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

C.

Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah amat diperlukan mengingat (1) tidak semua masalah yang teridentifikasi layak diteliti, dan (2) jika masalah yang teridentifikasi ternyata sangat banyak, maka peneliti perlu membatasinya, dengan pertimbanganpertimbangan (i) dari arah masalahnya, dan (ii) dari arah calon penelitinya. ( LPP IAID, 2001: 7). Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti membatasi masalah yang dihadapi oleh guru, dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan media pembelajaran VCD film kartun dalam meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah, di mana hal ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas V Semester II MI Al-Fadliliyah Darussalam Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Dengan adanya pembatasan masalah tersebut dapat lebih memfokuskan penyusun dalam melakukan penelitian ini, sehingga hasil penelitian tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

D.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, setelah melalui identifikasi dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam pembahasan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah dengan menggunakan media pembelajaran VCD film kartun di MI Al-Fadliliyah Darussalam? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah dengan menggunakan media VCD film kartun untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V Semester II MI Al-Fadliliyah Darussalam? 3. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar siswa kelas V MI AlFadliliyah Darussalam pada mata pelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah setelah penggunaan media pembelajaran VCD film kartun tersebut?

E.

Cara Pemecahan Masalah peningkatan motivasi belajar siswa melalui

Pemecahan masalah tentang

pembelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah dilakukan dengan cara menggunakan media pembelajaran VCD film kartun. Dengan media pembelajaran ini diharapkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah dapat meningkat. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Perencanaan penggunaan media pembelajaran VCD film kartun akan

berhasil jika guru menggunakan RPP dengan pokok bahasan Fathu Makkah. 2. Proses penggunaan media pembelajaran VCD film kartun, yaitu siswa menyimak dan memahami film kartun kemudian

menonton,

mempresentasikannya.

3.

Penilaian penggunaan media pembelajaran VCD film kartun yaitu

dengan observasi dan evaluasi berupa lembar kerja siswa (LKS) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami pembelajarannya. Dengan langkah-langkah tersebut di atas, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk belajar, sehingga siswa mampu mengerti dan memahami materi dengan mudah dan jelas melalui media VCD film kartun tersebut, karena mengambarkan peristiwa-peristiwa dengan nyata, walaupun hanya berupa film kartun.

F.

Tujuan Penelitian Secara umum, tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa melalui media pembelajaran VCD film kartun di kelas V Semester II MI Al-Fadliliyah Darussalam Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis, sehingga dapat tercapai standar kurikulum khususnya pada mata pelajaran SKI. Adapun tujuan secara rinci (khusus) dari penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merancang rencana pembelajaran SKI dengan mengunakan media pembelajaran VCD film kartun, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah di kelas V Semester II MI Al-Fadliliyah Darussalam Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. 2. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran SKI dengan menggunakan media pembelajaran VCD film kartun dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI

pokok bahasan Fathu Makkah di kelas V Semester II MI Al-Fadliliyah Darussalam Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. 3. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V Semester II MI AlFadliliyah Darussalam pada mata pelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah setelah penggunaan media pembelajaran VCD film kartun.

G. 1. Secara Teoritis

Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan memperoleh salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa kelas V Semester II pada pembelajaran SKI pokok bahasan Fathu Makkah dengan menggunakan media pembelajaran VCD film kartun.

2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan berguna bagi dunia pendidikan umumnya dan secara teknis juga berguna; a. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keintelektual sehingga penelitian ini bisa digunakan sebagai wahana untuk mengkaji secara ilmiah tentang bagaimana mengupayakan penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar dan nantinya dapat diterapkan ketika bekerja dilapangan (sebagai tenaga pengajar).

10

b. Bagi Guru Manfaat yang diharapkan bagi guru dalam penerapan media VCD film kartun dalam pembelajaran sebagai berikut; 1) Sebagai masukan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan media yang sesuai dengan materi pelajaran SKI. 2) Mengontrol penguasaan materi yang telah diserap siswa 3) Dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. c. Bagi Siswa Manfaat yang diharapkan bagi siswa dalam penerapan media VCD film kartun dalam pembelajaran sebagai berikut; 1) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 2) Dapat merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir dan daya ingat. 3) Siswa dapat lebih cepat dalam memahami materi karena bersifat nyata yang berupa gambar-gambar peristiwa. 4) Siswa mampu untuk berpikir cepat, kreatif dan inovatif. d. Bagi Sekolah Manfaat yang diharapkan bagi sekolah dalam penerapan media VCD film kartun dalam pembelajaran dapat mengukur hasil belajar siswa kelas V Semester II pada mata pelajaran SKI. Di samping itu juga dengan adanya penelitian seperti ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang berada di MI AlFadliliyah Darussalam Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis.

Anda mungkin juga menyukai