Anda di halaman 1dari 10

MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM INDUSTRI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA

(CV. Mekar Plastik Industri, Kelurahan Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat)

Oleh :

LINDA PRATIWI I34052025

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

ABSTRACT
This paper aims to reveal the inequality gender labourer of women in the industrial factory, which based on four indicators of work condition. There are wage employment, the status of workers, job security, and assurance given by the family company. Inequality gender that occurs between male workers and women in the factory, will be seen again how big the impact on the welfare of his family. Research paper results show that women's access to labourer to get the wages and status of the workers who remain more limited than for mens, which is caused by various factors, such as the high gender stereotypes attached to the labourer and the company. To overcome the problem, required a special break, which is the result of cooperation between stakeholders, such as working together with the agreement between employers and workers . Keywords: work condition, inequality gender, industry, welfare of family.

RINGKASAN
LINDA PRATIWI. I34052025. Marginalisasi Perempuan dalam Industri dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Keluarga Pekerja. CV. Mekar Plastik Industri, Kelurahan Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. (Di bawah bimbingan WINATI WIGNA)

Munculnya industrialisasi membuka peluang bagi perempuan untuk bekerja di sektor publik terutama dengan bekerja sebagai operator/buruh. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan pun meningkat seiring dengan berkembangnya industrialisasi. Perempuan dapat turut berperan secara ekonomi bekerja menghasilkan materi (uang) untuk kehidupan dirinya maupun keluarganya. Dengan semakin banyak tenaga kerja perempuan memasuki pasar kerja, maka semakin tinggi kualitas hidup perempuan dan keluarganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya penambahan kualitas kondisi kerja berupa penghasilan keluarga, dan pemberian jaminan sosial yang diberikan perusahaan, yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Gambaran positif itu berbeda dengan kenyatan yang telah ada. Kondisi kerja pekerja perempuan berada di posisi yang terpinggirkan/ termarjinalisasikan dibandingkan pekerja laki-laki. Kondisi seperti itu

menggambarkan kurangnya pemahaman pekerja laki-laki dan perempuan tentang keadilan/kesetaraan gender dalam industri. Jenis kelamin merupakan pembeda utama yang mendasari perbedaan kondisi kerja pekerja di pabrik. Oleh karena itu, penelitian mengenai kondisi kerja pekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga pekerja, khususnya pekerja perempuan menjadi suatu hal yang penting dan menarik untuk dikaji dan dibuktikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) menggambarkan kondisi kerja pekerja laki-laki dan perempuan di pabrik, (2) mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi kerja pekerja, (3) menganalisis hubungan kondisi kerja terhadap kesejahteraan keluarga pekerja, dan (4) mendeskripsikan faktor lain yang turut mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga pekerja tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode penelitian survei, dan didukung dengan data kualitatif.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui kondisi kerja pekerja dan pengaruhnya terhadap tingkat kesejateraan keluarga pekerja. Penelitian ini dilakukan di CV. Mekar Plastik Industri, Kelurahan Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat yang ditentukan secara purposive dengan cara memilih daerah yang mempunyai sentra/kelompok industri. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2009. Kondisi kerja pekerja CV. Mekar Plastik secara umum dikatakan belum baik. Terdapat perbedaan kondisi kerja pekerja berdasarkan jenis kelamin pekerja, seperti dalam hal pembagian kerja secara seksual, status pekerja, pengupahan, jaminan kerja, dan jaminan keluarga. Perempuan ditempatkan pada bagian packing dan laki-laki pada bagian mesin. Sebagian besar pekerja di CV. Mekar Plastik Industri berstatus pekerja tetap, namun tampak bahwa jumlah pekerja lakilaki berstatus tetap lebih banyak dibandingkan perempuan. Dalam hal upah, CV. Mekar Plastik Industri memberikan besar upah yang sama kepada pekerja lakilaki dan pekerja perempuan yang berstatus pekerja tetap, namun untuk pekerja harian lepas, upah pekerja laki-laki lebih tinggi daripada pekerja perempuan. CV. Mekar Plastik Industri memberikan jaminan kerja yang cukup baik, namun pekerja laki-laki mendapatkan jaminan kerja yang lebih banyak dibandingkan pekerja perempuan. Sama halnya seperti jaminan kerja, pekerja laki-laki mendapatkan jaminan keluarga lebih banyak dibandingkan dengan pekerja perempuan. Hal ini disebabkan adanya kebijakan perusahaan yang menganggap bahwa laki-laki memiliki jenis pekerjaan yang lebih berat dan memiliki tanggungan hidup yang banyak sehingga upahnya lebih tinggi dibandingkan perempuan. Setelah menganalisis hasil penelitian di CV. Mekar Plastik Industri, tidak ada hubungan langsung antara stereotip gender dengan kondisi kerja, namun stereotip gender mempengaruhi adanya pembagian kerja secara seksual yang dilakukan pihak perusahaan, dan pembagian kerja tersebut akan mempengaruhi status pekerja dan kondisi pekerja tersebut. Tingkat pemahaman pekerja terhadap peraturan perusahaan yang memuat kewajiban dan hak-hak pekerja dan pengusaha memiliki hubungan/korelasi yang kuat dengan kondisi kerja. Semakin tinggi tingkat pemahaman pekerja maka semakin baik kondisi kerjanya.

Keluarga pekerja CV. Mekar Plastik Industri secara umum belum sejahtera. Kesejahteraan keluarga pekerja diukur melalui kondisi perumahan, kesehatan, pendidikan anak, pola konsumsi, dan kepemilikan aset. Setelah melalui pengujian, ternyata kesejahteraan keluarga pekerja tidak memiliki hubungan dengan kondisi kerja, namun ada faktor lain yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga tersebut, yaitu pendapatan total keluarga dan jumlah tanggungan keluarga. Keadaan infrastruktur perumahan keluarga pekerja CV. Mekar Plastik Industri belum baik. Sebagian besar perumahan yang berkondisi baik dimiliki oleh keluarga pekerja perempuan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pekerja perempuan memiliki suami yang juga bekerja sehingga pendapatan mereka bertambah untuk memperbaiki keadaan infrastruktur perumahan mereka. Kondisi kesehatan keluarga pekerja CV. Mekar Plastik Industri sudah baik karena terdapat perbaikan kesehatan pekerja yang didukung perusahaan dengan memberikan fasilitas pelayanan kesehatan dasar di POLIKLINIK BINA SEHAT yang dapat diakses oleh pekerja laki-laki beserta istri dan anaknya, namun tidak untuk suami atau anak dari pekerja perempuan. Pola konsumsi keluarga pekerja CV. Mekar Plastik Industri belum baik karena sebagian besar keluarga baik pekerja laki-laki maupun pekerja perempuan memiliki pola konsumsi makanan yang lebih tinggi daripada konsumsi non makanannya. Kepemilikan aset adalah banyaknya jumlah barang berharga yang dimiliki sebuah keluarga seperti televisi, kulkas, komputer, parabola, handphone, DVD/VCD player dan kendaraan bermotor (sepeda motor), kipas angin, telepon, rice cooker, radiotape, setrika. Kepemilikan aset keluarga pekerja perempuan CV. Mekar Plastik Industri lebih tinggi dibandingkan keluarga pekerja laki-laki. Hal ini disebabkan adanya uang tambahan untuk membeli barang tersebut dari suami yang bekerja, sedangkan sebagian besar pekerja laki-laki jarang sekali yang memiliki istri yang juga bekerja mencari nafkah keluarga, sehingga uang mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan saja. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan dengan uji korelasi mengenai hubungan kondisi kerja dan tingkat kesejahteraan keluarga pekerja, dapat disimpulkan bahwa ternyata kondisi kerja yang diberikan perusahaan kepada pekerja tidak terlalu membawa pengaruh yang besar terhadap tingkat

kesejahteraan keluarga pekerja. Setelah dilakukan pengujian dengan variabel lain seperti pendapatan total keluarga dan jumlah tanggungan keluarga, ternyata dua faktor inilah yang dianggap berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kesejahteraan keluarga pekerja. Secara umum, tingkat pendapatan total keluarga CV. Mekar Plastik Industri sudah tinggi. Tingkat pendapatan total keluarga pekerja perempuan CV. Mekar Plastik Industri yang tinggi lebih banyak dibandingkan dengan total pendapatan total keluarga pekerja laki. Keadaan seperti ini sangat berlawanan, namun logis karena hampir semua pekerja perempuan juga mendapatkan pendapatan tambahan dari suaminya yang bekerja. Keluarga pekerja CV. Mekar Plastik Industri sebagian besar memiliki jumlah tanggungan keluarga yang banyak. Berdasarkan Uji Korelasi Spearman jumlah tanggungan keluarga memiliki hubungan yang erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga pekerja, berarti semakin sedikit jumlah tanggungan keluarga, maka semakin baik tingkat kesejahteraan keluarga pekerja tersebut. Berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan, dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja pekerja dalam perusahaan belum dapat memberikan kesejahteraan yang berarti bagi keluarga pekerja, khususnya pekerja perempuan

MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM INDUSTRI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA
(CV. Mekar Plastik Industri, Kelurahan Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat)

Oleh : LINDA PRATIWI I34052025

Skripsi Bagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakatr Pada Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Judul

Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa Major

: Marginalisasi Perempuan dalam Industri dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Keluarga Pekerja (CV. Mekar Plastik Industri, Kelurahan Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat) : Linda Pratiwi : I34052025 : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dra. Winati Wigna, MDS NIP. 131284835

Mengetahui, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Ketua

Dr.Ir. Lala M. Kolopaking, MS NIP. 19580827 1983031 001

Tanggal Lulus Ujian : __________________

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL MARGINALISASI PENGARUHNYA PEREMPUAN TERHADAP DALAM INDUSTRI DAN

KESEJAHTERAAN

KELUARGA

PEKERJA (CV. MEKAR PLASTIK INDUSTRI, KELURAHAN CILAMPENI, KECAMATAN KATAPANG, KABUPATEN BANDUNG, PROPINSI JAWA BARAT). BELUM PERNAH DIAJUKAN ADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK/LEMBAGA LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, September 2009

Linda Pratiwi I34052025

RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Linda Pratiwi dilahirkan di Bekasi pada tanggal 11 Juni 1987. Penulis adalah anak kedua dan terakhir dari pasangan suami istri Syamharso dan Srinuryati. Pendidikan pertama sekolah dasar ditempuh penulis di SD. Santa Maria Monica Bekasi pada tahun 1993-1999, kemudian melanjutkan

pendidikannya di SMP Negeri 2 Bekasi pada tahun 1999-2002, dan SMA Negeri 1 Bekasi pada tahun 2002-2005. Pada tahun 2005, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru), dan setelah melewati satu tahun di TPB (Tahun Persiapan Bersama), penulis berhasil masuk pada mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat di Fakultas Ekologi Manusia yang merupakan pilihan pertama penulis dalam pemilihan mayor minor di IPB. Selama menjadi mahasiswa di IPB, penulis mengikuti organisasi yaitu Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Himasiera) dan Alibi (Alumni Satu Bekasi), dan mengikuti beberapa kepanitiaan yaitu Pelatihan Jurnalistik by ANTV dan COMMNEX 2008.

Anda mungkin juga menyukai