Anda di halaman 1dari 10

MODUL 1 Mengetik pada papan ketik (keyboard)

1.1 Sikap pada Waktu Mengetik Sikap yang dimaksud di sini adalah bagaimana duduk dengan benar sesuai dengan teori, yang jika kita lakukan akan dapat meningkatkan ketepatan dan kecepatan dalam

keterampilan mengetik. Duduklah dengan rapi, punggung bersandar pada kursi. Mesin ketik diletakkan sejajar dengan badan, pandangan ke buku (samping kiri atau kanan) atau melihat papan huruf-huruf ketik di depan kelas. Untuk itu perhatikan gambar dan penjelasan berikut ini. Penjelasan Sikap duduk yang perlu diperhatikan saat mengetik adalah sebagai berikut

Pergelangan tangan harus lurus sehingga pergelangan tangan tidak bengkok. Siku tangan harus 90 atau 100 derajat. Jangan biasakan siku berada di meja. Bahu biasakan rileks atau tanpa beban. Posisi bahu yang salah sering menyebabkan kelelahan atau pegal. Leher menghadap ke depan. Jangan biasakan melihat ke samping karena bisa menyebabkan sakit leher. Pinggang merupakan pusat duduk kita maka harus 90 derajat dengan kaki kita. Posisi pinggang yang salah dapat menyebabkan bungkuk atau sakit tulang belakang. Punggung harus bersandar pada kursi. Lutut berada pada posisi 90 derajat berlawanan dengan pinggang kita.

Kaki sebaiknya diletakkan mantap pada lantai.

1.2 Sistem Mengetik Sistem mengetik terdiri dari tiga macam yaitu: 1) Sistem mengetik 10 jari (ten fingers tuch system). Mengetik dengan sistem ini adalah mengetik dengan menggunakan sepuluh jari sesuai fungsi dari jari-jari dan tanpa melihat tuts (keyboard). 2) Sistem buta (blind system) Mengetik dengan sistem buta (blind system) adalah mengetik dengan menggunakan sepuluh jari tanpa melihat tuts dan mata tertuju ke naskah. 3) Sistem berirama (rhythm system) Mengetik dengan sistem ini adalah jarak jatuhnya entakan yang satu dengan lainnya sama dan berurutan sehingga mengeluarkan bunyi dan irama yang sama. Letak Jari-jari pada Tuts Perhatikan letak jari-jari pada tuts dan fungsi jari-jari tangan kanan dan kiri pada waktu mengetik tuts huruf, angka, tanda baca dan tanda lainnya. Bila perlu hafalkan letak tuts dan jari-jari yang mengentak tuts tersebut. Tempatkan sepuluh jari Anda pada pos jari/rumah jari seperti pada Gambar berikut :

Penjelasan mengetik dengan menggunakan 10 jari

Tangan Kanan 1. Jari telunjuk mengentak tuts : H n y j m u 6 7 & 2. Jari tengah mengentak tuts : k , i 8 * 3. Jari manis mengentak tuts : 1 . o 9 ( 4. Jari kelingking mengentak tuts : : / ? p 0 ) - _ = + dan shift key 5. Ibu jari mengentak tuts : Bilah spasi (space bar) dan bilah tabulator Tangan Kiri 1. Jari telunjuk mengentak tuts : F v r g b 4 5 $ % 2. Jari tengah mengentak tuts : d c e 3 # 3. Jari manis mengentak tuts : S x w 2 @ 4. Jari kelingking mengentak tuts : A z q 1 ! dan lock, shift key 5. Ibu jari mengentak tuts : Bilah spasi (space bar) Ilustrasi teknik mengetik dengan posisi duduk yang benar dan menggunakan 10 jari dijelaskan pada gambar berikut :

2. Mengidentifikasi aspek kode etik HAKI dalam TIK


-

Identifikasi TIK yang berlaku di dunia TIK (copyright piranti lunak, istilah shareware, freeware, user license)

Identifikasi hal hal berkaitan HAKI di dunia TIK Norma yang berlaku

MODUL 2 ASPEK KODE ETIK DAN HAKI DI BIDANG TIK

Kode Etik adalah salah satu etika profesi dalam bidang TIK dimana harus mampu memilah sebuah program ataupun software yang akan mereka pergunakan apakah legal atau illegal, karena program atau sistem operasi apapun yang akan digunakan, selalu ada aturan penggunaan atau license agreement. 2.1 KODE ETIK YANG BERLAKU DI DUNIA TIK

2.1.1 NORMA YANG BERLAKU DI DUNIA TIK

Dalam pemahaman bidang terdapat beberapa undang undang yang membahas tentang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dan pasal-pasal yang membahas hal tersebut. A. UU HAKI adalah upaya penegasan dalam bidang hukum bagi mereka yang melanggar kode etik, atau melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual. B. HAK CIPTA Secara hukum melindungi karya intelektual dan seni dalam bentuk ekspresi. Contohnya dalam bentuk tulisan (lirik lagu, puisi, artikel atau buku), dalam bentuk gambar (foto, gambar arsitektur, peta), dalam bentuk suara dan video (rekaman lagu, pidato, video pertunjukan, video koreografi dll). Tujuannya melindungi hak pembuat dalam mendistribusikan, menjual atau membuat turunan dari karya tersebut. Dalam perangkat lunak selain karya asli yang dilindungi juga karya turunan (derivasi) tetap dilindungi. Tidak melindungi peniruan ide, konsep atau sumber-sumber referensi penciptaan karya. Diberikan seumur hidup kepada pencipta ditambah 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia Hak Cipta direpresentasikan dalam tulisan dengan simbol (copyright) Hak Cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual-beli, sebab bisa saja sang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas dipakai dan didistribusikan (tanpa jualbeli), seperti yang kita kenal dalam dunia Open Source, originalitas karya tetap dimiliki oleh pembuat, namun distribusi dan redistribusi mengacu pada aturan Open Source. Hak Cipta tidak melindungi peniruan ide, konsep atau sumber-sumber referensi penciptaan karya. Sebagai Contoh Apple sempat menuntut penjiplakan tema Aqua kepada komunitas Open Source, namun yang terjadi adalah bukan penjiplakan, tapi peniruan. Hak Cipta yang dimiliki Apple adalah barisan kode Aqua beserta logo dan gambar-gambarnya, sedangkan komunitas Open Source meniru wujud akhir tema Aqua dalam kode yang berbeda, dan tentunya membuat baru gambar dan warna pendukungnya. Meniru bukanlah karya turunan. Dalam perangkat lunak selain karya asli yang dilindungi juga karya turunan (derivasi) tetap dilindungi. Misal Priyadi yang membuat kode plugin PHP exec di WordPress harus mengikuti aturan redistribusi yang berlaku pada WordPress, dan WordPress mengikuti aturan PHP dan PHP mempunyai lisensi Open Source. Dengan kata

lain Priyadi harus tunduk terhadap aturan Open Source dalam meredistribusikan kodenya, karena karya tersebut bersifat turunan. C. HAK PATEN Yaitu hak eksklusif atas ekspresi di dalam Hak Cipta di atas dalam kaitannya dengan perdagangan, hak paten berlaku 20 tahun. Hak Paten disimbolkan dengan (trademark). Hak Paten yang masih dalam proses pendaftaran disimbolkan (registered). 2.2 HAL HAL YANG BERKAITAN DENGAN HAKI DI DUNIA TIK

Beberapa istilah yang perlu diketahui, yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual di dunia TIK antara lain : A. Freeware Istilah ``freeware'' tidak terdefinisi dengan jelas, tapi biasanya digunakan untuk paket-paket yang mengizinkan redistribusi tetapi bukan pemodifikasian (dan kode programnya tidak tersedia). Paket-paket ini bukan perangkat lunak bebas, jadi jangan menggunakan istilah ``freeware'' untuk merujuk ke perangkat lunak bebas. B. Shareware Shareware ialah perangkat lunak yang mengizinkan orang orang untuk meredistribusikan salinannya, tetapi mereka yang terus menggunakannya diminta untuk membayar biaya lisensi. Shareware bukan perangkat lunak bebas atau pun semi-bebas. Ada dua alasan untuk hal ini, yakni: Sebagian besar shareware, kode programnya tidak tersedia; jadi anda tidak dapat memodifikasi program tersebut sama sekali. Shareware tidak mengizinkan seseorang untuk membuat salinan dan memasangnya tanpa membayar biaya lisensi, tidak juga untuk orang-orang yang terlibat dalam kegiatan nirlaba. Dalam prakteknya, orang-orang sering tidak mempedulikan perjanjian distribusi dan tetap melakukan hal tersebut, tapi sebenarnya perjanjian tidak mengizinkannya. C. Lisensi Open Source Open source bila diterjemahkan secara langsung, open source berarti (kode) sumber yang terbuka. Sumber yang dimaksud disini adalah source code (kode sumber) dari sebuah

software (perangkat lunak), baik itu berupa kode-kode bahasa pemrograman maupun dokumentasi dari software tersebut. Open source adalah suatu budaya. Hal ini bermaksud untuk menegaskan bahwa open source ini berlatar dari gerakan nurani para pembuat software yang berpendapat bahwa source code itu selayaknya dibuka terhadap publik. Tetapi pada prakteknya open source itu bukan hanya berarti memberikan akses pada pihak luar terhadap source code sebuah software secara cuma-cuma, melainkan lebih dari itu. Ada banyak hal yang perlu dipenuhi agar sebuah software dapat disebut didistribusikan secara open source atau dengan kata lain bersifat open source. Sebuah organisasi yang bernama Open Source Organization, mendefinisikan

pendistribusian software yang bersifat open source dalam The Open Source Definition. The Open Source Definition ini bukanlah sebuah lisensi, melainkan suatu set kondisi-kondisi yang harus dipenuhi, agar sebuah lisensi dapat disebut bersifat open source. Ada pun definisinya sebagai berikut : 1.
2.

Pendistribusian ulang secara cuma-cuma. Sebagai contoh adalah Linux Source code dari software tersebut harus disertakan atau diletakkan di

yang dapat diperoleh secara cuma-cuma. tempat yang dapat diakses dengan biaya yang rasional. Dan tentu saja tidak diperkenankan untuk menyebarkan source code yang menyesatkan.
3.

Software hasil modifikasi atau yang diturunkan dari software berlisensi

source code, harus diijinkan untuk didistribusikan dengan lisensi yang sama seperti software asalnya
4.

Untuk menjaga integritas source code milik penulis software asal,

lisensi software tersebut dapat melarang pendistribusian source code yang termodifikasi, dengan syarat, lisensi itu mengijinkan pendistribusian file-file patch (potongan file untuk memodifikasi sebuah source code) yang bertujuan memodifikasi program tersebut dengan source code asal tersebut. Dengan begitu, pihak lain dapat memperoleh software yang telah dimodifikasi dengan cara mem-patch (merakit) source code asal sebelum mengkompilasi. Lisensi itu secara eksplisit harus memperbolehkan pendistribusian software yang dibuat dari source code yang telah dimodifikasi. Lisensi tersebut mungkin

memerlukan hasil kerja modifikasi untuk menyandang nama atau versi yang berbeda dari software asal. 5. 6. Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi Lisensi tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan terhadap orang secara individu atau kelompok. program itu dalam suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh, tidak ada pembatasan program tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis, atau terhadap pemanfaatan dalam bidang riset genetik.

7.

Hak-hak yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat

diterapkan pada semua yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh pihak-pihak tersebut.
8.

Lisensi tersebut tidak diperbolehkan bersifat spesifik terhadap suatu

produk. Hak-hak yang tercantum pada suatu program tidak boleh tergantung pada apakah program tersebut merupakan bagian dari satu distribusi software tertentu atau tidak. Sekalipun program diambil dari distribusi tersebut dan digunakan atau didistribusikan selaras dengan lisensi program itu, semua pihak yang menerima harus memiliki hak yang sama seperti yang diberikan pada pendistribusian software asal.
9.

Lisensi tersebut tidak diperbolehkan membatasi software lain. Sebagai

contoh, lisensi itu tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang didistribusikan pada media yang sama harus bersifat open source atau sebuah software compiler yang bersifat open source tidak boleh melarang produk software yang dihasilkan dengan compiler tersebut untuk didistribusikan kembali.

Lisensi-lisensi yang telah disertifikasi oleh Open Source Organization ini antara lain GNU General Public License (GPL) (juga dikenal sebagai Copyleft), GNU Library General Public License (LGPL), dan Sun Public License. Daftar selengkapnya dapat dilihat di: http://www.opensource.org/licenses. GNU GPL dan GNU LGPL adalah lisensi yang dibu oh The Sofarundati. Lisei inpula ygunakan oleh sarnux

pada umumnya. Kata free dalam lisensi ini merujuk pada hal "kebebasan", bukan pada hal uang. Dengan kata lain, free dalam hal ini berarti bebas bukan gratis, seperti yang tertulis dalam pembukaan lisensi tersebut diatas. Berikut adalah cuplikan dari pembukaan GNU GPL yang dapat dikatakan merupakan rangkuman dari keseluruhan lisensi tersebut. Ketika kita berbicara tentang perangkat lunak bebas, kita mengacu kepada kebebasan, bukan harga. Lisensi Publik Umum kami dirancang untuk menjamin bahwa Anda memiliki kebebasan untuk mendistribusikan salinan dari perangkat lunak bebas (dan memberi harga untuk jasa tersebut jika Anda mau), mendapatkan source code atau bisa mendapatkannya jika Anda mau, mengubah suatu perangkat lunak atau menggunakan bagian dari perangkat lunak tersebut dalam suatu program baru yang juga bebas; dan mengetahui bahwa Anda dapat melakukan semua hal ini.

Anda mungkin juga menyukai