Kuliah 23 12 - 2010 .. PendahuIuan Cat dan vernis dipakai untuk: a) MeIindungi Iogam / kayu / permukaan pIesteran dari korosi atas cuaca b) memberikan penampakan yg Iebih baik 11.2.Sifat-sifat cat yang baik: a. Harga murah b. Efisien (mampu menutup permukaan secara luas, ukuran : m 2 / kg ) c. Mudah dikerjakan dan tidak berbahaya d. Cepat kering e. Awet, tidak cepat berubah warna f. Lapisannya tipis dan rata g. Keras dan kuat, dpt melindungi p'mukaan h. Tidak nampak retak-retak i. Sebaiknya tahan thd api maupun cuaca. 11.3.Susunan Cat (hal:X.112) 1) Bahan dasar (lihat pula di hal 112) 2) Pengisi 3) Minyak cat 1) Linseed oil 2) Minyak mentah 3) Minyak masak 4) Minyak masak ganda 4) Pengering 5) Tiner (thinner atau solvent) 6) Zat pewarna (pigment) 11.4.Pencampuran cat (Hal:X.115) Tiga bahan yg berbentuk pasta, yaitu: ahan dasar, (dalam bentuk pasta ) ahan pengering + linseed oil (dlm.btk.pasta) Zat pewarna + linseed oil (dlm.btk.pasta) Ke-tiga pasta di atas lalu diaduk sampai rata. Jika kurang encer ditambah linseed oil. Adukan lalu disaring dg saringan halus (kain). Adukan siap dipakai untuk mengecat. Jika masih kurang encer ditambah linseed oil atau terpentin. 11.5.Penghilangan cat lama (Hal:X.116) Bila kita akan mengecat permukaan yang sudah lama (cat ulangan) maka lapisan cat lama harus dihilangkan, dg cara: Dibakar Diolesi dg sabun, potash, kapur tohor Diolesi dg campuran kapur tohor dan soda Diolesi dg kaustik soda ("caustic soda) Diolesi dg nafta ("naphtha) 11.6.Macam-macam cat (Hal:X.117) 1. Cat aluminium (lihat pula hal.117) 2. Cat anti korosi 3. Cat asbestos 4. Cat bitumen 5. Cat perunggu 6. Cat selulose 7. Cat casein. 8. (lihat slide berikutnya) 11.6.Macam-macam cat (lanjutan) 8. Cat semen (.ement paint) 9. Cat enamel 10. Cat emulsi 11.7.Kuas cat (Hal:X.121) Kuas cat harus baik, cat yang dioleskan akan rata Mata kuas baik (elastis, mampu membawa cat dengan baik, bagian ujungnya terpisah/ menyebar. Dulu banyak dipakai rambut kuda, tapi kurang baik Sebelum pengecatan sebaiknya direndam dulu dalam air/minyak cat sekitar 2 jam, agar jenuh air/ minyak 11.8.Penutupan lubang (hal:X.121.) Proses pertama sebelum pengecatan, berupa penutupan lubang (pada kayu: bekas mata kayu, dsb). Penutupan dilakukan dengan cat pengisi yang tidak menyerap air atau mengalir ke dalam serat kayu. 11.9.Pengecatan pertama (hal:X.121) Pengecatan pertama berupa pengecatan permulaan, untuk menutup pori-pori (lebih kecil dp lubang), sebagai lapisan dasar pengecatan berikutnya. Biasa dipakai meni (warna merah muda) Dilakukan sebelum batang-batang kayu dirangkai satu sama lainnya 11.10.Lapisan-lapisan cat berikutnya (hal.X.122.) Lapisan-lapisan cat ini untuk meratakan lapisan cat sebelumnya. Lapisan cat sebelumnya harus sudah kering 11.11.Penyemprotan cat (Hal:X.122.) Selain dengan kuas, pengecatan dapat juga dilakukan dengan sistem penyemprotan dengan alat "sprayer Kelebihan pengecatan dengan cara penyem- protan, ialah: Lebih cepat Menghemat tenaga Lebih murah (krn lbh cpt dan menghemat tenaga) Mudah membuat hasil yg lebih artistik 11.12.Pengecatan permukaan kayu baru (Hal:X.123) Proses pengecatan kayu baru, sbb.: a. Kandungan air kayu, maks.15 %. Permukaan kayu hrs bersih dr kotoran, debu, dan kalau ada kepala paku hrs dimasukkan sedalam min 3 mm. b. Penutupan lubang-lubang kayu (u/. mencegah keluarnya getah kayu) c. Pengecatan pertama dilakukan, ditunggu sampai kering, kemudian kayu dirangkai s.s.l. d. Lihat slide berikutnya. d. Pendempulan. Sebelum dempul direkatkan pada kayu, permukaan kayu dibersihkan dg cara digosok dg amplas. Semua retakan, rongga, rongga antar kayu yg kurang menu- tup, dsb. diisi dg dempul. Setelah dempul ke- ring lalu dihaluskan cara digosok dg amplas/ batu gosok. e. Pengecatan. Dapat dilakukan berkali-kali shg diperoleh beberapa lapis cat. f. Pengecatan terakhir. Pada tahap ini hasil pe- ngecatan hrs baik, tidak nampak bekas kuas. 11.12.Pengecatan besi atau baja (Hal:X.124.) Langkah pengecatan sbb: a. Bersihkan permukaannya dari kotoran dan karat, dg cara disikat dg sikat kawat b. Permukaan dicuci dg soda api (.austi. soda) atau air kapur u/ menghilangkan kotoran minyak. c. Pengecatan pertama, atau cat dasar. Cat dasar berupa cat oksida besi / cat timah merah (meni). d. Pengecatan kedua, dpt satu kali/dua kali. ni adalah langkah akhir pengecatan. 11.14.Pengecatan beton (X.125) Dipakai cat semen (dlm bentuk bubuk, yg sebelum dipakai dicampur dulu dg air) Pengecatan hrs sdh selesai 2 jam sesudah pencampuran dg air Selama pengeringan cat hrs selalu dibasahi Pengecatan berikutnya ssdh lapis sebelum- nya kering (24 jam) 11.15. Vernis (Hal:X.125.) Vernis ialah larutan damar dlm alkohol, minyak, atau terpentin Fungsi lapisan vernis pada kayu: a. Permukaan kayu tampak lbh baik b. Melindungi kayu dr cuaca c. Menambah keawetan cat di bawahnya d. Lapisan tidak menutup kenampakan serat-serat kayunya. 11.15.1.Syarat-syarat Vernis (Hal:X.125.) a. Tidak nampak retak-retak stlh kering b. Lapisan vernis hrs kuat, keras, tidak getas c. Awet, warna tidak cepat berubah stlh kena sinar matahari / cuaca d. Permukaan tampak mengkilap e. Cepat kering f. Warna rata g. Transparan (tidak merubah warna dibwhnya) 11.15.2. Bahan Dasar Vernis (Hal:X.126.) a. Damar (damar, kopal, shellac, gala) b. Zat pengering (litharge, timah asetat, koper putih) c. Zat pelarut , sesuai dg damar yg dipakai: a. Linsed masak untuk damar atau kopal b. Methylated spirit untuk shellac c. Terpentin untuk gala 11.15.3. Macam-macam Vernis (Hal:X.126.) a. Vernis minyak. Dibuat dari damar keras (mis: kopal) yg dilarutkan dg minyak linsed. Vernis ini keras dan lambat kering b. Vernis spirit. Dibuat dari shellac yg dila- rutkan dg methylated spirit. Vernis ini cepat kering, biasa u/ perabot kayu c. Vernis terpentin. Gala dlm terpentin d. Vernis aspal. Aspal cair dlm linseed oil. Dipakai u/ mengecat baja/besi. Selesai Lanjutkan : EMARAN SEMEN