Anda di halaman 1dari 22

PSIstem Saraf SomatIk (Somctc Nervous

System)
S Sarafsaraf Tulang 8elakang
S Sarafsaraf Kepala (Crcncl Nerves)
P8. SIstem Saraf Autonom (Autonomc Nervous
System)
S Saraf SympatetIk darI SIstem Saraf Autonom
S Saraf ParasympatetIk darI SIstem Saraf Autonom
Ptot Polos
Ptot Fangka
Ptot Jantung
DTDT PANCKA
PTT FANCKA = TT SA0AF = TT LUFK =
TT SEFAN LNTANC
P 8entuk: terdIrI darI banyak serabut, IntInya
terletak dI tepI (pInggIr), terdapat garIs gelap
dan terang (sangat jelas), panjang otot rangka
bervarIasI antara 140 mm, sedangkan tebalnya
antara 10100 mIkron.
P LokasI : semua otot yang melekat pada tulang, otot
lIdah, langItlangI (palatInum), pharIng, ujung
esophagus
P nnervasI : sIstem syaraf kranIospInal bekerja
menurut kehendak IndIvIdu
P AksI: kontraksI cepat, berlangsung sebentar
P Pangsangan subIImInaI : rangsangan dengan IntensItas lebIh kecIl
darI nIlaI ambang (treshold) yang hanya mengakIbatkan
terjadInya respon berupa potensIal lokal.
P Pangsangan IImInaI : rangsangan terkecIl yang sudah dapat
menImbulkan potensIal aksI, oleh karena rangsangan tersebut
mencapaI nIlaI ambang.
P Pangsangan supraIImInaI : rangsangan yang IntensItasnya
melebIhI lImInal, tapI responnya juga menImbulkan potensIal aksI
yang sama besar dengan potensIal aksI akIbat rangsangan lImInal
(mengIkutI hukum cll or none).
P Pangsangan submaksImaI : rangsangan dengan IntensItas lebIh
rendah darI rangsangan maksImal tapI dapat mengaktIfkan
hampIr semua sel saraf.
P Pangsangan maksImaI : rangsangan terkecIl yang dapat
mengaktIfkan semua serat saraf untuk menImbulkan potensIal
aksI maksImal.
P Pangsangan supramaksImaI : rangsangan dengan IntensItas lebIh
tInggI darI rangsangan maksImal tetapI kekuatan yang dIhasIlkan
sama dengan rangsangan maksImal.
PFumusan masalah yang akan dIbahas adalah
bagaImana kepekaan saraf perIfer (nervus
IschIadIcus ), kontraksI otot tetanI ( musculus
gastrocnemIus), dan pengaruh pembebanan
terhadap kekuatan kontraksI otot dan kerja
otot ( musculus gastroenemIus ) : after load
dan preload
PAdapun tujuan darI praktIkum yang telah
kamI lakukan adalah untuk mengetahuI
kepekaan saraf perIfer (nervus IschIadIcus ),
kontraksI otot tetanI ( musculus
gastrocnemIus), dan pengaruh pembebanan
terhadap kekuatan kontraksI otot dan kerja
otot ( musculus gastroenemIus ) : after load
dan preload
1.PREPARASl KATAK
P 1.1. |erusak tak dan |edula SpInalIs
P 1.2. |embuat SedIaan |usculus CastrocnemIus
P 1.J. |embuat SedIaan Nervus schIadIcus
P 1.4. |empersIapkan SedIaan Nervus nchIadIcus
dan |usculus CastrocnemIus untuk Percobaan
Selanjutnya
.KEPEKAAN SARAF PERlFER
1. SIapkan sedIaan nervus IschIadIcus dan
musculus gastrocnemIus.
2. 8erIkan rangsangan tunggal (dengan
menggunakan elektroda stImulator lIstrIk) pada
nervus IschIadIcus dImulaI dengan IntensItas
rangsangan yang palIng kecIl, selanjutnya
secara bertahap besar IntensItas rangsangan
dInaIkkan dengan Interval waktu J0 detIk.
SetIap kalI menambah IntensItas rangsanga,
drum kImograf dIputar sekItar 0,5 cm supaya
gambaran alat penulIs pada kertas kImograf
tIdak tumpang tIndIh.
J. PerhatIkan apa yang tergambar oleh penulIs
pada kertas kImograf.
P0engan melIhat hasIl yang tergambar pada
kertas kImograf, tentukan besar:
1. Fangsangan sublImInal
2. Fangsangan lImInal
J. Fangsangan supralImInal
4. Fangsangan submaksImal
5. Fangsangan maksImal
6. Fangsangan supramaksImal
.PENCARUH PEMEANAN TERHA0AP
KEKUATAN K0NTRAKSl 0AN KERJA 0T0T
RANCKA
S Pembebanan yang dIberIkan pada saat otot
kontraksI (after loaded)
S Pembebanan yang dIberIkan sebelum otot
kontraksI (preloaded)
KontraksI After Loaded
1. Aturlah sekrup penyangga sehIngga ujung
sekrup menyangga penulIs dan garIs dasar
(baselIne) penulIs tIdak berubah. 0engan
demIkIan panjang otot tIdak akan berubah
(tIdak dIrenggang oleh tempat beban maupun
beban yang dItambahkan).
2. 0alam keadaan tanpa pengIsIan beban dengan
kImograf dalam keadaan dIam, rangsanglah
nervus IschIadIcus dengan rangsangan tunggaI
maksImaI
J. 8erI beban 10 gram, putar kImograf cm,
Interval waktu rangsang detIk kemudIan
berI rangsangan tunggal maksImal lagI.
5 , 0 I
10 I
4. UlangI tIndakan dIatas dengan setIap kalI
menambah beban sebesar 10 gram hIngga otot
tIdak dapat mengangkat beban lagI.
5. 0arI hasIl gambaran penulIs pada kertas
kImograf:
A. HItunglah kerja otot (W) untuk setIap pembebanan
8. 8uatlah grafIk yang menggambarkan hubungan
antara besar beban (pada absIs) dengan besar kerja
otot (ordInat)
C. 8erIlah penjelasan dan kesImpulan tentang grafIk
tersebut.
KontraksI Pre-Loaded
1. Longgarkan sekrup penyangga yang menyangga
penulIs sehIngga musculus gastrocnemIus
secara langsung menahan tempat beban.
Aturlah letak penulIs sehIngga posIsInya
horIzontal.
2. Fangsanglah nervus IschIadIcus dengan
rangsangan tunggaI maksImaI
J. 8erI beban 10 gram, putar kImograf cm,
kembalIkan penulIs pada posIsI horIzontal,
kemudIan berI rangsangan tunggal maksImal
lagI.
4. UlangI tIndakan dIatas dengan setIap kalI
menambah beban 10 gram, sehIngga otot tIdak
dapat mengangkat beban lagI.
5. 0arI hasIl gambaran penulIs pada kertas
kImograf:
A. HItunglah kerja otot (W) untuk setIap pembebanan
8. 8uatlah grafIk yang menggambarkan hubungan
antara besar beban (pada absIs) dengan besar kerja
otot (pada ordInat).
C. 8erIkan penjelasan dan kesImpulan tentang grafIk
tersebut.
0. 8andIngkan dan berI penjelasan mengenaI
perbedaan antara grafIk pada kontraksI "after
loaded" dengan kontraksI "preload".
Kerja otot = beban x pemendekan otot
.K0NTRAKSl TETANl
1. 8erIkan rangsang maksImal secara beruntun
(muItIpIe maxImaI stImuIus, successIve
maxImaI stImuIus) dImulaI dengan frekuensI
rendah selama J5 detIk, selanjutnya secara
bertahap frekuensI rangsangan dItIngkatkan
dengan Interval waktu sekItar 60 detIk ( untuk
member IstIrahat yang cukup bagI otot)
sampatI terjadI "complete ttcnc contrccton"
(kontraksI tetanI lurus).
2. PerhatIkan apa yang tergambar oleh penulIs
pada kertas kImograf, dengan melIhat hasIl
yang tergambar pada kertas kImograf, catatlah
masIngmasIng data frekuensI rangsangan dan
gambar grafIk kontraksI yang dIhasIlkan,
selanjutnya masukkan data tersebut pada table
data yang tersedIa.
Kepekaan Saraf Perifer
(nervus ischiadicus)
Rangsangan (volt) Kontraksi (cm)
0,01 x 5
0,01 x 10
0,01 x 15
0,01 x 20
0,01 x 25
-
-
-
-
-
0,1 x 5
0,1 x 10
0,1 x 15
0,1 x 20
0,1 x 25
-
-
-
-
-
1 x 5
1 x 10
1 x 15
1 x 20
1 x 25
-
-
3,2 cm
5,6 cm
6,4 cm
P8esar rangsangan sublImInal = 10 7
P8esar rangsangan lImInal = 15 7
P8esar rangsangan supralImInal = 20 7
P8esar rangsangan submaksImal = 20 7
P8esar rangsangan maksImal = 25 7
P8esar rangsangan supramaksImal = 25 7
Kontraksi ~After Loaded
(musculus gastrocnemius)
0-an
(gram)
Kontraksi
(cm)
K0rja
(joul0)
10 gram
20 gram
30 gram
40 gram
3,7 cm
1,8 cm
0,5 cm
0 cm
37 joul0
36 joul0
15 joul0
0 joul0
Kontraksi ~Pre Loaded
(musculus gastrocnemius)
0-an
(gram)
Kontraksi
(cm)
K0rja
(joul0)
10 gram
20 gram
0,3 cm
0 cm
3 joul0
0 joul0
Phttp://reposItory.uI.ac.Id/contents/koleksI/
11/6d67802774a4dee8c711682bJ1e18J7bJ86
9b48d.ppt
Phttp://elearnIng.gunadarma.ac.Id/docmodul
/psIkologI_faal/bab5_anatomI_sIstem_saraf_
perIfer.pdf

Anda mungkin juga menyukai