Anda di halaman 1dari 3

Tugas Etika Jurnalisme Wisnu Nugroho 1006695500

Etika Kepolisian Etika adalah ukuran baik buruk suatu hal yang dinilai dari hati manusia, yang mempengaruhi diri sendiri dan orang lain. Kepolisian adalah aparat penegak hukum yang bertanggungjawab atas kemanan, keselamatan dan pelayanan masyarakat. Jadi etika kepolisian adalah norma tentang perilaku polisi untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaaan tugas yang baik bagi penegakan hukum, bertanggungjawab atas keamanan dan keselamatan masyarakat, serta menjadi pedoman dalam pelayanan masyarakat. Etika kepolisian juga menjadi tolak ukur martabat kepolisian itu sendiri. Kepolisian Republik Indonesia juga memiliki yang disebut Tri Bhrata dan Catur Prasetya, semacam kode etik kepolisian, atau mudahnya, sama seperti Dasadharma Pramuka. Inti dari Tri Bhrata yaitu Berbakti kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa serta menjunjung tinggi kebenaran untuk penegakan hukum demi terciptanya pengayoman, perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan ikhlas. Sedangkan Catur Prasetya lebih ke arah menjaga keamanan, kedamaian dan meniadakan segala macam bentuk kejahatan. Untuk mewujudkan tujuan tujuan mulia itu, selain memiliki kode etik yang konsvensional, dalam arti diluar ranah etika yang umum, seperti hormat menghormati yang tua, sopan dan sebagainya. Dalam hal ini Polisi berhak untuk menggunakan kekuatan pemaksaan dan untuk membohongi dan mendustai orang dalam rangkaian tugas mereka. Hal ini diperlukan untuk mengorek keterangan dari tersangka atau saksi dalam

pemeriksaan tanpa melihat siapa status dan golongan orang yang menjadi objek pemeriksaan polisi. Namun etika khusus polisi ini hanya dapat digunakan pada saat yang sangat spesial, dalam investigasi misalnya, sehingga takkan digunakan pada saat pelayanan masyarakat seperti membuat SIM misalnya. Yang terakhir, etika khusus seperti di atas etika khusus berkembang dalam area di mana tipe pelanggaran tertentu tidak dapat, atau dianggap, lebih baik tidak dikontrol dengan cara lain. Secara umum, ini berarti merupakan area aktivitas yang tidak dapat dikontrol secara efektif oleh hukum, sistem pengaturan, tinjauan pengawas, tekanan pasar, atau opini publik. Secara spesifik, ini biasanya berarti area aktivitas profesional yang penuh dengan kebebasan untuk menentukan, dan konsumen aktivitas itu harus menempatkan tingkat kepercayaan yang sangat besar dalam tata cara mereka yang melakukan aktivitas itu. Misalnya pada saat investigasi, seorang tersangka takkan pernah mengakui kejahatannya bila tidak ditekan dengan cara cara tertentu yang telah diatur dalam kode etik. Mungkin memang memerlukan perlakuan kasar, sedikit ditipu dan tindakan yang kurang baik lainnya dengan tujuan agar tersangka mengakui perbuatannya. Di luar dari ranah spesial tadi, mungkin polisi harus benar benar menjalankan tugasnya sebagai pengayom, pelindung, pengaman dan pelayan masyarakat separti yang diatur dalam Tri brata dan Catur Prasetya tadi. Secara umum, etika kepolisian akan mengatur hubungan antara masyarakat dan pihak pengaman. Dalam hal ini, polisi. Selain dalam wilayah spesial tadi, etika kepolisian seharusnya dapat mewujudkan suatu bentuk masyarakat yang aman, damai dan sejahtera. Sumber : http://kristya-kembara.blogspot.com/2009/12/etika-kepolisian.html

http://rudini76ban.wordpress.com/2009/11/18/konsep-dan-etikakepolisian/ http://www.metro.polri.go.id/etika-kepolisian Reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia Taking Heart and Mind -

Anda mungkin juga menyukai