Anda di halaman 1dari 7

PATOLOGI HEPATITIS A

Disusun Oleh:

1. Asni Nurul Aini (P0 7131110001) 2. Dewanti Noritasari (P0 7131110003) 3. Endri Purwoningsih (P0 713111008) 4. Wikan Sinung Arief (P0 7131110035) 5. Yunita Ahadti (P0 7131110039) 6. Zukhruf Faridho (P0 7131110040)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN GIZI 2011/2012

A. PENDAHULUAN Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Hati berbentuk segitiga dan memiliki dua buah lobus. Berat hati manusia adalah 1,5 kg dan terletak di bawah iga, lobus terbesar ialah sebelah kanan dan kecil sebelah kiri. Hati mendapatkan suplai darah dari jantung melalui arteri hepatica yang kaya O2, dari usus melalui vena porta yang kaya akan zat gizi. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan zat gizi lain. Memerangi racun dalam tubuh seperti alcohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam system itu seperti mengatur jumlah kolesterol dalam darah. Hati merupakan organ yang mengolah zat-zat gizi yang diserap dari makanan dan minuman dari usus dan eritrosit yang tua menjadi bilirubin. Hati juga berperan sebagai pembuang yaitu dengan mengeluarkan bahan-bahan yang berlebihan dan tidak diperlukan, bilirubin, kolesterol dan beberapa jenis obat. Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hepatitis. Istilah Hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan ke orang lain. Jenis virus yang diketahui diantaranya adalah hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis F, hepatitis G.

B. PENGERTIAN Hepatitis A adalah jenis peradangan hati yang disebabkan oleh suatu virus RNA dari family enterovirus atau sering disebut Hepatitis A Virus (HAV). Biasa juga disebut jaundice atau penyakit kuning. HAV terdapat di penderita hepatitis A. Penularannya dapat melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus dari tinja penderita, menyentuh lampin, seprai dan handuk yang dikotori tinja penderita hepatitis A berhubungan seks dengan penderita. Selain itu hepatitis A dapat ditularkan lewat lewat jarum suntik, dan hubungan seks anal termasuk homoseks. Orang yang beresiko menderita hepatitis A adalah orang-orang yang belum

menderita hepatitis A, belum divaksinasi hepatitis A, anak-anak, orang-orang yang sering melakukan hubungan seks tanpa pengaman serta berganti-ganti pasangan dan orang yang tinggal dengan sanitasi lingkungan yang buruk. HAV memiliki masa inkubasi selama 2 6 minggu. Orang yang menderita Hepatitis A dapat sembuh sendiri dan penyakit ini tidak menjadi kronis. Akan tetapi menurut data U.S Department of Health and Human Service bagian Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dari 5 orang yang menderita infeksi HAV, 1 orang harus mendapatkan pertolongan di rumah sakit bahkan 3-6 orang meninggal karena infeksi HAV dalam 1000 kasus infeksi HAV. Menurut World Health Organization (WHO) setiap tahun terdapat 1,4 juta kasus infeksi HAV di dunia. Prevalensi infeksi HAV banyak terjadi di Negara-negara miskin dan berkembang seperti Negara-negara di Africa, Asia (kecuali Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura), dan

Amerika Tengah dan Selatan. Epidemic banyak terjadi karena makanan dan minuman yang terkontaminasi HAV. Bahkan pada tahun 1988, WHO mencatat bahwa di Shanghai terjadi epidemic HAV yang menginfeksi 300.000 orang.

C. ETIOLOGI Inveksi HAV merupakan infeksi yang disebabkan virus yang memiliki genus Heparnavirus. Morfologi virus ini adalah merupakan partikel membulat berukuran 27 hingga 32 nm dan mempunyai simetri kubik, tidak mempunyai selubung serta tahan terhadap panas dan asam. Partikel ini mempunyai genom RNA tunggal dan linear dengan ukuran 7,8 kb. Sifat-sifat umum virus ini adalah virus ini dapat dirusak dengan aoutoklaf (121C selama 20 menir), dengan didihkan dalam air selama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu (1 menit pada 1,1 watt), dengan panas kering (180C selama 1 jam), selama 3 hari pada 37C atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit). Klasifikasi Kingdom : Virus Filum Kelas Famili Ordo Genus Spesies : Pikarnavrides : Pikarnavrides : Pikornavridae : Pikornavridales : Heparnavirus :-

D. GEJALA Tidak semua penderita yang terinfeksi oleh virus hepatitis A tersebut menunjukkan tanda atau gejala. Gejala-gejala lebih sering dimiliki orang dewasa dari pada anak-anak. Waktu terekspos hingga terkena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu. Gejala hepatitis A biasanya muncul akut seperti gejala flu, mual muntah, demam, pusing yang terus menerus, air seni kemerahan karena bilirubin yg berkeliaran bertemu dengan urin sehingga menjadi kemerahan, bagian bola mata yang putih menjadi kekuningan dan kulit berwarna kekuningan (jaundice) 70% (U.S Department of Health and Human Service bagian Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2009), penderita, rasa letih, hilangnya nafsu makan karena mual dan muntah dan perut sebelah kanan atas terasa sakit. Pada anak-anak gejala yang mencolok hanya demam tiba-tiba dan hilang nafsu makan. Pada anak-anak dibawah 6 tahun biasanya tidak terlihat gejala-gejala dan menurut WHO hanya 10 % penderita dibawah 6 tahun mengalami gejala jaundice. Penyakit hepatitis kadang-kadang dapat timbul sebagai komplikasi leptospirosis, sifilis, tuberculosis, toksoplasmosis, dan amebiasis, yang semuanya peka terhadap pengobatan kusus. Penyebab noninfeksiosa meliputi penyumbatan empedu, sirosis empedu primer, keracunan obat,

dan reaksi hipersessivitas obat. Komplikasi akibat hepatitis A hampir tidak ada, kecuali pada para lansia atau seseorang yang memang sudah mengidap penyakit kronis hati atau sirosis.

E. PATOFISIOLOGI HAV mula-mula diidentifikasi dari tinja dan sediaan hati. Penambahan antiserum hepatitis A spesifik dari penderita yang hampir sembuh pada tinja penderita diawal masa inkubasi penyakitnya, sebelum timbul ikterus, memungkinkan pemekatan dan terlihatnya partikel virus melalui pembentukan agregat antigen antibody. Asai serologic yang lebih pekat, seperti asai mikrotiter imunoradiometri fase padat dan pelekatan imun, telah memungkinkan deteksi HAV di dalam tinja, homogenate hati dan empedu, serta pengukuran antibody spesifik di dalam serum. Virus dari tinja, air, makananakan menginflamasi hati, hal ini dapat mengakibatkan peregangan kapsula hati dan mengakibatkan hepatomegali sehingga perasaan yang tidak nyaman pada kuadran kanan atas seperti nyeri.

F. GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSIS Untuk memastikan seseorang mengidap infeksi HAV, dilakukan tes darah yang menunjukkan positif terhadap antibody virus tersebut. Tes lebih tepat bila kadar ALT (serum alanine aminitransferase) dan AST (asparaten aminotranferase) menunjukkan angka di atas normal. Tes darah berfungsi untuk mengetahui apakah fungsi hati berfungsi normal atau tidak. Tes ini juga bertujuan untuk mendeteksi respon antibody terhadap virus hepatitis A. Immunoglobulin M (IgM) yang mengindikasikan penyakit akut, dan immunoglobulin G (IgG). Interpretasinya adalah 1. IgM negative/ IgG negative, berarti kebanyakan orang dengan hasil ini tidak atau tahan terhadap HAV. IgM berperan utama selama 5 sampai 10 hari menahan serangan virus. 2. IgM positif/ IgG negative, berarti mengindikasikan hepatitis A akut 3. IgM positif/ IgG positif, berarti virus hepatitis A terjadi sudah enam bulan. Setelah enam bulan IgM akan berubah menjadi negative 4. IgM negative/ IgG Positif, orang dengan hasil ini mengindikasikan kebal terhadap hepatitis A, yaitu orang yang telah terkena virus hepatitis A dengan atau tanpa gejala, atau yang telah divaksinasi vaksin hepatitis A.

G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui respon antibody terhadap virus (IgM, IgG), tes kadar ALT dan AST.

H. TERAPI Apabila hepatitis yang disebabkan oleh alcohol, narkoba, dan obat-obatan atau racun yang mengakibatkan gejala yang sama seperti virus hepatitis, pengobatan yang paling baik adalah menghentikan penggunaan alcohol, narkoba, atau obat-obatan yang dapat mengganggu hati. sedangkan untuk HAV pengobatan bergantung pada kekuatan imun atau respon antibody seseorang terhadap virus. Daya tahan tubuh yang tinggi akan menghindarkan diri dari HAV, karena hepatitis A tidak menjadi kronis dan akan sembuh dengan sendiri.

I. PENCEGAHAN 1. Vaksinasi Hasil penelitian menyatakan, vaksinasi hepatitis A efektif pada lebih dari 90% orang. Efek samping tidak ada kecuali rasa sakit pada bagian yang terkena suntikan. Hanya sekitar 10% yang merasa kurang enak badan setelah disuntik. Vaksin ini mungkin memakan waktu sampai dua minggu untuk memberikan perlindungan. Orang yang harus mendapatkan vaksin hepatitis A atau beresiko adalah yang belum mendapatkan vaksinasi, semua anak-anak diantara 12 bulan hingga 23 bulan, orang-orang yang bepergian atau bekerja di daerah yang rawan hepatitis A, anak-anak dan remaja 2 hingga 18 tahun yang tinggal di daerah yang tinggi insiden hepatitis, kaum gay, pengguna narkoba, penderita hepatitis kronis, orang yang bekerja dengan penderita HAV dan peneliti HAV di laboratorium, petugas penitipan anak, petugas kesehatan, petugas sanitasi baik air maupun sampah, penderita hemofili yang mungkin menerima konsentrat plasma terkumpul. Bagi anak anak pemberian vaksin dilakukan pertama kali saat umur 12 bulan hingga 23 bulan, sedangkan untuk penderita beresiko diberikan sesuai permintaan pasien. Bagi pelancong atau pekerja di Negara Negara beresiko waktu terbaik pemberian vaksin adalah sebulan sebelum keberangkatan. 2. Sanitasi lingkungan, alat, dan makanan. Timbulnya hepatitis merupakan petunjuk sanitasi dan hygiene perorangan yang buruk. Pengendalian langsung ditunjukkan pada pencegahan terkontaminasinya makanan, air atau sumber-sumber lainnya oleh tinja. Kebersihan seperti mencuci tangan setelah buang air besar atau sebelum makan, penggunaan piring dan alat makan sekali pakai, dan pemakaian disinfektan natrium hipoklorit 0,5% sangat penting dalam mencegah penyebaran HAV selama fase akut. 3. Sanitasi perorangan Semua orang harus selalu mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air mengalir sekurang-kurangnya 10 detik dan dikeringkan dengan handuk bersih setelah menggunakan kakus, sebelum makan, sebelum dan sesudah mempersiapkan, memproses, menyediakan, dan menghidangkan makanan, serta setelah menyentuh benda seperti lampin dan kondom.

4. Bagi penderita hepatitis A Jika menderita hepatitis A, disamping mencuci tangan dengan bersih, penderita harus menjauhi dari kegiatan berikut; Jangan menyiapkan, memproses, menghidangkan makanan atau minuman untuk orang lain. Jangan menggunakan alat makan atau minum yang sama dengan orang lain Jangan menggunakan seprai, handuk dengan orang lain Jangan berhubungan kelamin Cuci peralatan makan minum dengan air bersabun dan cuci peralatan seprai, handuk pakaian dengan mesin cuci. Tidak menghadiri tempat kerja, sekolah, tempat mengendalikan makanan.

J. DIET Hepatitis tipe apapun yang diidap, mensyaratkan penderitannya beristirahat cukup dan berobat secara teratur. Penderita juga dianjurkan melakukan diet dengan gizi seimbang. Makanan berkarbohidrat tinggi, berprotein atau berlemak tinggi memang tidak dilarang secara khusus tetapi hendaknya dibatasi. Demikian juga garam. Pengurangan konsumsi garam dimaksudkan untuk mencegah akumulasi cairan dalam rongga peritoneal. Penderita juga tidak dilarang mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral sepanjang belum terjadi kerusakan hati.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Hepatitis, www.cdc.gov/hepatitis, diakses tanggal 16 November 2011 Centers for Disease Control and Prevention (2009a). Disease Burden from Viral Hepatitis A, B, and C in the United States. Available at http://www.cdc.gov/hepatitis/PDFs/disease_burden.pdf) http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/vis/downloads/vis-hep-a.pdf http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs328/en/index.html http://www.emedicinehealth.com/hepatitis_a/article_em.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_A http://www.about-hepatitis.com/ http://www.scribd.com/doc/45788643/Hepatitis-A http://www.scribd.com/doc/33496085/Hepatitis http://www.scribd.com/doc/20271385/Tutorial-Hepatitis-A-B-C-D-E-F-G http://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_G http://www.psu.edu/

Anda mungkin juga menyukai