Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Individu sebagai peserta didik yang mengalami proses pembelajaran memiliki
karakteristik masing-masing. Hal tersebut salah satunya dikarenakan proses
perkembangan yang mereka alami berbeda-beda. Orang tua, guru dan pihak yang terkait
dalam proses perkembangan individu hendaknya memahami betul hakikat perbedaan
setiap individu. Dengan demikian mereka akan lebih bijakasana dalam memberikan
pembelajaran yang mendidik dalam rangka membantu individu menyelesaikan tugas
perkembangan pada masing-masing tahap perkembangan.
Makalah ini akan memaparkan proses perkembangan individu yang harus dipahami
oleh guru, orang tua dan pihak yang terkait. Proses tersebut meliputi alur perkembangan
individu, kecenderungan arah perkembangan individu, Iaktor-Iaktor yang mempengaruhi
perkembangan individu dan peran kematangan dan belajar dalam perkembangan.
Diharapkan nantinya setiap individu dapat memperoleh bimbingan dan asuhan yang tepat
sesuai dengan perkembangannya menuju kematangan secara holistik.

B. #:2:8an Ma8alah

erdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam makalah ini adalah:
1. agaimanakah alur perkembangan individu?
2. agaimana kecenderungan arah perkembangan individu?
3. Apa saja Iaktor-Iaktor yang mempengaruhi perkembangan individu?
4. agaiman peran kematangan dan belajar dalam perkembangan?

. T::an Pen:li8an
$esuai dengan masalah yang diajukan, maka tujuan dari makalah ini adalah:
A. Untuk memahami bagaimana alur perkembangan individu
. Untuk memahami bagaimana kecenderungan arah perkembangan individu
C. Apa saja Iaktor-Iaktor yang mempengaruhi perkembangan individu
D. agaiman peran kematangan dan belajar dalam perkembangan

D. Metode Pen:li8an
Masalah-masalah yang disajikan dalam makalah ini dianalisis dengan menggunakan
berbagai sumber yang relevan. Dalam artian, makalah ini disusun berdasarkan studi
literatur.

E. $i8te2atika Pen:li8an
A I PENDAHULUAN
A. Latar elakang
. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
E. $istematika Penulisan

A II PEMAHA$AN
A. Alur perkembangan individu
. Kecenderungan arah perkembangan individu
C. Faktor-Iaktor yang mempengaruhi perkembangan individu
D. Peran kematangan dan belajar dalam perkembangan

A III KE$IMPULAN
A. Kesimpulan
. $aran

BAB II
PEMBAHA$AN


A. Al:r Perke2-angan Individ:
Perkembangan individu dimulai sejak konsepsi yaitu saat
berlangsungnya pembuahan atau perkawinan (pertemuan sperma dan sel
telur atau ovum) kemudian menjadi bayi dan terus berkembang. Ellizabeth
Hurlock (http://www.anakciremai.com/2008/07/makalah-psikologi-tentang-tahap.html)
mengemukakan penahapan perkembangan individu, yakni : (1) tahap I: Fase Pranatal
(sebelum lahir) mulai dari masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan
atau 280 hari, (2) tahap II: InIancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 hingga 14 hari, (3)
tahap III: aby hood ( bayi) mulai usia 2 minggu sampai 2 tahun, tahap IV : Childhood
(kanak-kanak) mulai 2 tahun sampai masa remaja (puber), dan tahap V : Adolescence /
puberty, mulai usia 11 atau13 tahun sampai usia 21 tahun. $elanjutnya ditambahkan oleh
Nurihsan (2011:9) bahwa sejak lahir bayi menjalani masa kanak-kanak, remaja, dewasa
sampai hari tuanya yang pada umumnya memerlukan waktu (life span) sekitar 60-70
tahum, yang sudah barang tentu bervariasi pula sesuai dengan kondisi yang
memungkinkan.
Alur perkembangan individu membentuk suatu pola perkembangan tertentu. Pola
perkembangan individu meliputi pola perkembangan Iisik, sosial, emosional, dan
intelektual dari setiap anak ($ujiono, 2009: 64). Meskipun pola perkembangan individu
berlainan, namun jika dipandang secara umum ternyata memiliki tanda atau ciri
perkembangan yang hampir sama satu dengan lainnya. erhubungan dengan pola
perkembangan individu, Desmita (2010: 20) membagi Iase perkembangan individu
menjadi empat Iase, yaitu: (1) Iase perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologis, (2)
konsep didaktis, (3) ciri-ciri psikologis, dan (4) konsep tugas perkembangan.
Individu akan terus berkembang menuju kematangannya. Proses perkembangan itu
bersiIat berkesinambungan artinya melalui tahap-tahap tertentu. ower (dalam Nurihsan,
2011: 10) menjelaskan bahwa kesinambungan tidak berarti senantiasa meningkat, tetapi
merupakan serangkaian gelombang dengan seluruh bagian perkembangan yang terjadi
secara berulang.
.

B. ecender:ngan Arah Perke2-angan Individ:


Pada individu yang tergolong normal pada umumnya perkembangan melaju pesat
sampai usia lima belas tahun, dimana tercapainya titik optimal kedewasaan Iungsi-Iungsi
Iisik dan psikis (intelektual). Kemungkinan perkembangan selanjutnya terbagi dua yaitu
kemungkinan pertama jika mereka yang tidak memperoleh kesempatan belajar dan
melatih Iungsi-Iungsinya maka akan cenderung tidak berkembang lagi sampai usia sekitar
empat puluh tahunan dan kemungkinan kedua bagi mereka yang mempunyai kesempatan
belajar atau melatih Iungsi-Iungsi psikoIisisnya maka perkembangan Iungsi-Iungsi masih
ada (Nurihsan, 2011: 10).
Perkembangan mengikuti suatu pola yang bisa diramalkan. Pola perkembangan Iisik
bersiIat cephalocausal, (proses pertumbuhan dimulai dari kepala hingga kaki), dan juga
proximo-distal (proses pertumbuhan dimulai berasal dari pusat badan kea rah luar), dan
perkembangan motorik kasar tersebut mulai berjalan dahulu sebelum motorik halus
berkembang ($ujiono, 2009: 68).
Guru seharusnya memahami kecenderungan tersebut untuk memberikan pelayanan
yang tepat bagi peserta didik. Dengan memahami kecenderungan usia anak yang eIektiI
dalam menyerap inIormasi, guru hendaknya mengimplikasikan hal tersebut dalam
pembelajaran. $ehingga anak aka dan tertarik dan tertantang dalam belajar dan
menyelesaikan dengan baik tugas-tugas perkembangan mereka.

. Faktor-Faktor yang Me25engar:hi Perke2-angan Individ:
Faktor-Iaktor yang dominan mempengaruhi perkembangan individu terbagi tiga
yaitu: (1) Iaktor pembawaan (heredity), (2) Iaktor lingkungan (environment), dan (3)
Iaktor waktu (time) (Nurihsan, 2011: 11). Desmita (2010: 27) membagi Iaktor yang
mempengaruhi perkembangan menjadi tiga yaitu: (1) Iaktor yang berasal dari dalam diri
individu, (2) Iaktor yang berasal dari luar diri individu, (3) Iaktor-Iaktor umum.
Heridity ialah Iaktor pembawaan atau turunan yang bersiIar alamiah (nature).
Dalam hal ini, hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan
orang tua kepada anaknya, atau segala potensi, baik Iisik dan psikis yang dimiliki
individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari
orang tua melalui gen. Warisan/ turunan tersebut antara lain: bentuk Iisik, bakat, siIat,
penyakit, bakat,intelegensi dan lainnya.
$ebagai contoh yang dapat diambil, contoh seorang anak kecil berumur empat tahun
sedang bermain di taman bunga. Ia melihat bunga-bunga berwarna-warni, lari mengejar

kupu-kupu, mencium bunga-bunga itu, dan sebagainya. Tindakan-tindakan itu masih


berkadar intelegensi yang rendah karena unsur rasionya juga rendah. Akan tetapi anak
yang lebih besar, misalnya sudah berumur tujuh tahun, ia menghitung berapa macam
bunga yang ada di taman itu dan apa saja warnanya. Tindakan kedua ini sudah lebih
berintelegensi daripada yang pertama. Anak yang sudah $MP mungkin sudah dapat
menyebutkan warna bunga-bunga itu satu per satu, mengetahui golongan rumpun apa
berikut nama Latin mereka. $ementara itu, seorang insinyur pertanian mampu
mengadakan perkawinan silang antara bunga-bunga tersebut.
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat
mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan sekitar
dengan iklimnya, Ilora dan Iaunanya. esar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap
pertumbuhan dan perkembangannya bergantung pada keadaan lingkungan anak itu
sendiri serta jasmani dan rohaninya.
Faktor-Iaktor yang berasal dari dalam diri individu meliputi: (1) bakat atau
pembawaan misalnya bakat musik, seni, agama, dan lainnya, (2) siIat-siIat turunan berupa
Iisik atau mental, misalnya untuk Iisik yaitu bentuk muka, bentuk badan, suatu penyakit
dan lainnya, dan (3) dorongan atau insting
Faktor-Iaktor yang berasal dari dalam diri individu meliputi: (1) makanan,
(2) iklim, (3) kebudayaan, (4) ekonomi, dan (4) kedudukan anak dalam lingkungan
keluarga.
Faktor-Iaktor yang berasal dari dalam diri individu meliputi: (1) intelegensi, (2)
jenis kelamin, (3) kelenjar gondok, (4) kesehatan, (5) ras.

D. Peran e2atangan dan Belaar dala2 Perke2-angan
Kematangan merupakan titik kulminasi dari suatu Iase pertumbuhan sebagai titik
tolak kesiapan dari Iungsi psikoIisik untuk menjalankan Iungsinya (Nurihsan, 2011: 3).
$edangkan belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku ($anjaya, 2010: 112). Djamarah
(2008: 3) mengungkapkan bahwa perkembangan dalam arti belajar dipahami sebagai
perubahan yang relatiI permanen pada aspek psikologis. Individu yang berubah karena
gila, mabuk, atau cedera Iisik, bukanlah termasuk kategori belajar, walaupun
mempengaruhi jiwanya untuk sementara.

Keanekaragaman perkembangan kemampuan manusia itu diantaranya disebabkan


oleh kematangan dan kemampuan belajar yang berbeda. Diartikan bahwa perkembangan
dari hasil belajar tidak akan optimal walaupun individu menggunakan berbagai stategi
dan teknik memotivasi yang tinggi manakala psikoIisik individu belum matang.













BAB III
PENUTUP
A. $i25:lan
Individu berkembang sejak konsepsi dan berlanjut terus ketika dilahirkan mengikuti
tahap-tahap perkembangan. Proses perkembangan individu mengikuti pola dan cenderung
mengikuti alur perkembangan individu yang universal. Namun dipahami bahwa
perkembangan setiap anak itu berlainan dari individu yang satu dengan yang lainnya.
Proses perkembangan juga dipengaruhi oleh berbagai Iaktor. Faktor tersebut berupa
hereditas, lingkungan, waktu, budaya, makanan, iklim, ekonomo, dan kedudukan individu
dalam keluarga. Dalam proses perkembangan peran kematangan dan belajar tidak bisa
dilepaskan. Hal ini disebabkan individu akan berkembang jika individu tersebut belajar
sesuatu hal yang didukung oleh kematangan individu tersebut untuk mempelajarinya.

B. $aran
Proses perkembangan individu sangat unik. Untuk itu dalam mengarahkan,
mengasuh dan member pelayanan harus didasari dengan pemahaman bahwa setiap
individu itu berbeda. Dalam hal mengajarkan suatu hal, orang tua, guru dan pihak yang
terkait dengan proses perkembangan dan pendidikan anak harus memperhatikan
kematangan anak dalam belajar.

DAFTA# PU$TAA


Djamarah, $yaiIul ahri. 2008. Psikologi Belafar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Desmita. 2010. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. andung: RO$DA

http://www.anakciremai.com/2008/07/makalah-psikologi-tentang-tahap.html. anonim.
TAHAP PERKEMBANGAN INDIJIDU. Diakses tanggal 26 $eptember 2011

Nurihsan,Juntika & Mubiar Agustin. 2011. DINAMIKA PERKEMBANGAN ANAK DAN
REMAJA Tinfauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. andung: ReIika
ADITAMA

$anjaya, Wina. 2010. STRATEGI PEMBELAJARAN Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: KENCANA

$ujiono, Yuliani Nuraini.KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Jakarta: PT.
Index

Anda mungkin juga menyukai