Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam tugas perkembangan seorang manusia mulai dari lahir hingga dewasa, sering muncul berbagai masalah yang menyebabkan seseorang tidak bisa melakukan tugas perkembangan sesuai dengan usianya. Hal ini menyebabkan keterlambatan dan hambatan pada tugas perkembangan berikutnya. Jika masalah dalam tugas perkembangan di usia tertentu tidak segera di atasi, maka akan berdampak negatif pada kehidupan seseorang. Untuk mencegah masalah keterlambatan atau hambatan pada tugas perkembangan individu, maka pendidik perlu memahami konsep perkembangan individu dalam hal ini peserta didik yang mengalami proses pembelajaran. Jika pendidik telah memahami dengan baik maka pendidik dapat membantu dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Berdasarkan uraian di atas maka makalah ini akan membahas mengenai konsep perkembangan peserta didik, manifestasnya dan cara pendekatan terhadap perkembangan individu.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apa pengertian perkembangan? 2. Bagaimana konsep perkembangan dan pertumbuhan? 3. Apa arti perubahan dalam perkembangan? 4. Bagaimana manifestasi dan cara pendekatan terhadap perkembangan individu?

C. Tujuan Penulisan Sesuai dengan masalah yang diajukan, maka tujuan dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui apa pengertian perkembangan 2. Untuk mengetahui bagaimana konsep perkembangan dan pertumbuhan 3. Untuk mengetahui apa arti perubahan dalam perkembangan

4. Untuk mengetahui bagaimana manifestasi dan cara pendekatan terhadap perkembangan individu

D. Metode Penulisan Metode penulisan makalah ini adalah metode kepustaakaan yaitu suatu penelitian yang digerakan untuk meneliti dan memecahkan masalah dengan mengambil beberapa buku dan artikel yang ada kaitannya dengan konsep perkembangan individu.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rerumusan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Metode Penulisan E. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian perkembangan? B. Konsep perkembangan dan pertumbuhan? C. Arti perubahan dalam perkembangan? D. Manifestasi dan cara pendekatan terhadap perkembangan individu?

BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan B. Saran

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Setiap individu pasti mengalami proses perkembangan. Perkembangan adalah perubahan yang dialami individu menuju tingkat kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik secara fisik maupun psikisnya (Nurihsan, 2011: 3). Selanjutnya Santrock Yussen (http://edukasi.kompasiana.

com/2010/10/25/definisi-perkembangan/) menyatakan bahwa perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi. Involusi adalah suatu proses dimana individu mengalami penurunan dan perusakan ketika sudah berada pada puncaknya hingga menuju kematian. Reni Akbar Hawadi (Desmita, 2010: 9) mengungkapkan bahwa perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kemampuan, sifat dan cirri-ciri yang baru. Elizaberth B. Hurlock (Nurihsan, 2011: 5) juga menambahkan, perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, perkembangan merupakan serangkaian perubahan dalam diri individu mulai dari konsepsi hingga meninggal dunia yang bersifat sistematis, progresif, involusi, dan berkelanjutan. Aspek Perkembangan individu meliputi aspek fisik, kognitif, emosi, sosial, moral dan agama (Nurihsan, 2011: 1). Dalam memahami perkembangan individu, pendidik hendaknya mengetahui tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai oleh individu. Sehingga pendidik dapat menentukan program pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Dengan demikian peserta didik dapat menyelesaikan tugastugas perkembangannya dalam setiap periode perkembangan dengan baik. Hal ini akan membawa kebahagiaan dalam diri peserta didik. Sesuai dengan defenisi kebahagiaan menurut Hurlock (Nurihsan, 2011: 3) kebahagiaan adalah keadaan sejahtera dan kepuasan hati, yaitu kepuasan yang menyenangkan yang timbul bila kebutuhan dan harapan tertentu individu terpenuhi.

B. Konsep Perkembangan dan Pertumbuhan Individu yang dimaksud dalam makalah ini adalah peserta didik yang melakukan proses pembelajaran. Sehingga perkembangan individu disini adalah perubahan yang dialami oleh peserta didik menuju tingkat kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik fisik maupun psikisnya

(Nurihsan, 2011: 3). Istilah yang berhubungan dengan konsep perkembangan individu antara lain pertumbuhan, kematangan dan belajar. Pertumbuhan adalah perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur seperti pertumbuhan kepala, jantung, badan, kaki, dan sebagainya (Desmita, 2010: 10). Kematangan merupakan titik kulminasi dari suatu fase pertumbuhan sebagai titik tolak kesiapan dari fungsi psikofisik untuk menjalankan fungsinya (Nurihsan, 2011: 3). Sedangkan belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku (Sanjaya, 2010: 112). Perubahan perilaku sebagai hasil belajar seorang peserta didik berlangsung secara disengaja dan memiliki tujuan. Sedangkan perubahan dalam arti pertumbuhan dan kematangan merupakan proses yang alami berdasarkan pertambahan usia yang ditempuh oleh individu. Candida Peterson (Nurihsan, 2011: 4) menjelaskan empat kriteria suatu perubahan yang dapat dikategorikan sebagai perkembangan, yaitu: (1) permanen, artinya perubahan yang terjadi dalam perkembangan bersifat permanen, bukan perubahan temporer atau yang disebabkan oleh kejadian insidental, (2) kualitatif, artinya perubahan yang terjadi dalam perkembangan bersifat fungsional dan total, tidak hanya bersifat peningkatan kemampuan yang sudah diperoleh sebelumnya, (3) progresif, artinya perubahan yang terjadi dalam perkembangan merupakan perwujudan aktualisasi seseorang, dan (4) universal, artinya perubahan yang terjadi dalam perkembangan bersifat umum dan dialami oleh individu lain pada tahapan usia yang hampir sama. C. Arti Perubahan dalam Perkembangan Dalam perkembangan ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi. Kedua proses ini dimulai dari pembuahan dan berakhir dengan kematian. Menurut Desmita (2010: 13) perubahan-perubahan yang terjadi dalam

perkembangan itu dapat dibagi menjadi empat bentuk, yaitu: (1) perubahan dalam ukuran besarnya, (2) perubahan dalam proporsi, (3) hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama, dan
4

(4) timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru. Manusia tidak pernah statis, selalu ada terjadi perubahan dalam aspek fisik maupun psikologis. Perubahan yang terjadi

dimaksudkan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Manusia harus menunjukkan realisasi diri dalam mencapai tujuan yang diharapkannya. Bentuk dari realisasi diri adalah menyesuikan diri dengan baik secara pribadi dan sosial sehingga memperoleh kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya. Ada enam faktor yang memengaruhi sikap terhadap perubahan dalam

perkembangan yaitu: (1) penampilan diri, (2) perilaku, (3) stereotip budaya, (4) nilai-nilai budaya, (5) perubahan peranan, dan (6) pengalaman pribadi (Nurihsan, 2011: 6). D. Manifestasi dan Cara Pendekatan terhadap Perkembangan Individu Manifestasi perkembangan individu adalah perwujudan perkembangan individu yang dapat ditunjukkan dengan munculnya atau hilangnya, bertambah atau berkurang bagian-bagian, fungsi-fungsi atau sifat-sifat psikofisis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang sampai batas tertentu, dapat diamati dan diukur dengan mempergunakan teknik dan instrument yang sesuai (appropriate) (Nurihsan, 2011: 6). Manifestasi dalam aspek fisik relatif lebih mudah karena dapat diamati dan diukur secara langsung. Contoh manifestasinya seperti pertumbuhan tinggi, berat badan, tanggal dan lepas gigi, panjang rambut, dan sebagainya. Sedangkan untuk aspek psikis relatif sulit untuk diidentifikasi, karena kita hanya dapat mengamati dan sampai batas tertentu mengukur manifestasi perkembangan tersebut secara tidak langsung dalam bentuk atau wujud perilaku, yang sebenarnya pula bergantung dan dipengaruhi oleh tingkat-tingkat perkembangan aspek fisiknya. Beberapa bentuk atau wujud perkembangan perilaku tersebut, antara lain yaitu: (1) perkembangan perceptual, (2) perkembangan penguasaan dan control motorik, (3) perkembangan penguasaan pola-pola keterampilan fisik dan (4) perkembangan pengetahuan bahasa dan berpikir (Nurihsan, 2011: 7). Dua cara pendekatan utama dalam memahami perkembangan perilaku dan pribadi individu yang manifestasinya seperti tersebut di atas itu, ialah pendekatan dan cross sectional. Secara sederhana Seifert dan

longitudinal Hoffnung

(http://taofiqseptiawan.blogspot.com/2009/09/psikologi-perkembangan.html)

mengartikan pendekatan longitudinal sebagai, A study of same subjectover a relativity long period, often month or year. Dengan penjelasan tersebut kita dapat memahami bahwa pendekatan longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian dengan menyelidiki individu dalam jangka waktu yang lama, misalnya mengikuti perkembangan anak dari
5

usia 7 tahun sampai dengan ia berusia 21 tahun. Pendekatan longitudinal dipergunakan untuk memahami perkembangan perilaku dan pribadi seseorang atau sejumlah kasus tertentu (mengenai satu atau sejumlah aspek perilaku atau pribadi tertentu) dengan mengikuti proses perkembangan dari satu titik waktu atau fase tertentu ke titik waktu atau fase yang berikutnya. Oleh karena itu, tekniknya berbentuk case study (studi kasus), case history, autobiografi, eksperimentasi, dan sebagainya. Adapun cross sectional adalah adalah bentuk penelitian yang dalam faktor pendek dapat mengumpulkan bahan yang banyak untuk memperoleh hasil jumlah tertentu . Misal dengan menggunakan angket. (http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/sejarah-singkat-

perkembangan-psikologi-sosial). Pendekatan cross sectional biasanya digunakan untuk memahami suatu aspek atau sejumlah aspek perkembangan tertentu pada suatu atau beberapa kelompok populasi tingkatan usia subjek tertentu secara sere mpak pada saat yang sama. Oleh karena itu, teknik yang sesuai dengan pendekatan ini, antara lain teknik survey. Sudah barang tentu sampai batas-batas tertentu dapat digunakan kombinasi atau elektrik dengan pendekatan longitudinal.

BAB III PENUTUP A. Simpulan Perkembangan merupakan serangkaian perubahan dalam diri individu mulai dari konsepsi hingga meninggal dunia yang bersifat sistematis, progresif, involusi, dan berkelanjutan. Pertumbuhan, kematangan dan belajar memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan individu. Dalam perkembangan ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi. Kedua proses ini dimulai dari pembuahan dan berakhir dengan kematian. Manifestasi perkembangan individu adalah perwujudan perkembangan individ yang dapat ditunjukkan dengan munculnya atau hilangnya,

bertambah atau berkurang bagian-bagian, fungsi-fungsi atau sifat-sifat psikofisis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang sampai batas tertentu, dapat diamati dan

diukur dengan mempergunakan teknik dan instrument yang sesuai (appropriate). Manifestasi dalam asfek fisik lebih mudah diamati dan diukur jika dibandingkan dengan aspek psikis. B. Saran Dengan memahami perumbuhan dan perkembangan individu yang dalam makalah ini yaitu peserta didik, diharapkan para pendidik dapat membantu individu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan mereka. Pendidik juga diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap perkembangan individu agar menciptakan kebahagian dalam diri individu saat pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2010. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Bandung: ROSDA http://edukasi.kompasiana. com/2010/10/25/definisi-perkembangan/ diakses oleh Neza Agusdianita pada tanggal 13 September 2011 http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/sejarah-singkat-perkembangan-psikologi-sosial oleh Neza Agusdianita pada tanggal 13 September 2011 http://taofiqseptiawan.blogspot.com/2009/09/psikologi-perkembangan.html/ Neza Agusdianita pada tanggal 13 September 2011 diakses

diakses

oleh

Nurihsan,Juntika & Mubiar Agustin. 2011. DINAMIKA PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. Bandung: Refika ADITAMA Sanjaya, Wina. 2010. STRATEGI PEMBELAJARAN Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: KENCANA

Anda mungkin juga menyukai