Anda di halaman 1dari 27

1

DOKUMENTASI KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS DENGAN METRITIS
DI RSUD KOTA TANJUNG PINANG





Disusun Oleh :

DEWI SARI SUSANTI
NPM :41110154







PRORAM STUDI DIV KEBIDANAN
UNIVERSITAS BATAM
T.A 2011





2

ATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT ,karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan laporan Kasus
dengan 'Asuhan kebidanan Patologis dengan Metritis Di ruang rawat inap cempaka
Rumah Sakit Umum Kota Tanjung Pinang.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan ,oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sebagai penyempurnaan dan semoga dengan selesai nya laporan ini
dapat bermanIaat bagi pembaca.







Tg.Pinang 21 januari 2011

( Dewi Sari Susanti )











3





DAFTAR ISI



COVER .............................................................................. 1

KATA PENGANTAR ..................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................. 3

LANDASAN TEORI
A. DeIinisi .............................................................................. 4

B. Gambaran klinis ............................................................................. 5

C. DeIinisi Metristis .............................................................................. 10

D. Gejala .............................................................................. 11

E. Penanganan ............................................................................. 11

ASUHAN
A. Data SubjektiI ............................................................................ 12

B. Data ObjektiI ............................................................... 15

C. Assesment ..................................................................... 16

D. Planning .............................................................................. 17

E. Implementasi ............................................................................. 18

F. Evaluasi .............................................................................. 19






4

ANDASAN TEORITIS
IBU NIFAS PATOOGIS DENGAN METRITIS


A. Definisi
Dimulai setelah partus selesai dan berakhirnya kira-kira enam minggu. Akan
tetapi, seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti belum ada kehamilan
dalam waktu tiga bulan (Sarwono, 1992).

Merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan
normal, masa ini berlangsung selama enam minggu atau 42 hari (Manuaba, 2000).

Masa niIas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa niIas kurang lebih selama enam
minggu (Sarwono,2001).

Dimulai beberapa jam sesudah lahir placenta dan mencakup enam minggu
berikutnya (JHPIEG, 2001).

Dapat disimpulkan bahwa masa niIas adalah masa pemulihan alat-alat kandungan
setelah melahirkan yang berlangsung kira-kira enam minggu dan kembali keadaan
sebelum ada kehamilan memerlukan waktu selama tiga bulan.

Menurut Mochtar (1998) periode niIas dibagi tiga :
1 Early Peurperium (masa niIas dini)
Masa dimana telah diperolehnya berdiri dan berjalan sedini mungkin
waktunya antara 0 24 jam.
2 Immediate Puerperium (masa niIas pertengahan)
Kepulihan alat-alat genetalia yang lamanya sampai dengan 6 8 minggu


5

3 Later Puerperium (masa niIas akhir)
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama
kehamilan atau bersalin mengalami komplikasi, waktu untuk sehat sempurna
bias berminggu-minggu, bulan bahkan tahunan.

B. Gambaran linis
Perubahan yang terjadi selama masa niIas : (Prawirohardjo, 1992)
1. Sistem Vaskuler
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah 300 500 cc, bila melalui
operasi 5 C kehilangan darah dapat dua kali lipat. Perpubahan yang terjadi
dari blood volume (volume darah) dan hemokon sentrasi. Dan baru stabil
setelah 4-6 minggu. Setelah melahirkan Shunt akan hilang dengan tiba-tiba
volume darah ibu relatiI akan bertambah

2. Sistem Reproduksi
a. Involusi Rahim
Setelah placenta lahir uterus akan mengeras karena kontraksi dan reaksi
pada otot-ototnya. Setelah lahir, berat uterus 1000 gram. Seminggu
kemudian 500 gram, 2 minggu post partum 375 gram dan pada akhir
poerperium 50 gram (noral 40 60 gram). Involusi terjadi karena masing-
masing sel menjadi lebih kecil, karena cytoplasma yang berlebihan
dibuang. Involusi disebabkan karena outolisis, dimana zat protein,
dindinng rahim pecah, diabsorpsi dan kemudian dibuang dengan utrine.
Sebab bukti dapat dikemukakan bahwa kadar nitrogen dalam air kencing
sangat tinggi.
Perlepasan placenta pada selaput janin pada dinding rahim terjadi pada
stratum spiongasum yang mengikat menjadi nechotic, sedang lapisan yang
tetap sehat menghasilkan endometrium baru. Ephitel baru yang terjadi
dengan proliperasi sel-sel kelenjar. Ephitelisasi memakan waktu tiga


6

minggu. Aktivitas otot-otot adalah terjadinya kontraksi dan reaksi dan
retraksi otot-otot setelah anak lahir, yang diperlukan untuk menutup
pembuluh darah yang pecah karena adanya pelepasan placenta, serta
mengeluarkan isi uterus yang tidak diperlukan. Hal ini menyebabkan
terganggunya pembuluh darah dalam uterus sehingga jaringan otot-otot
tersebut menjadi lebih kecil. Aliran darah berubah kebuah dada yang
diutamakan sehingga buah dada menjadi lebih merah, bengkak dan lebih
besar. Involusi uterus dapat dilihat dari luar dengan memeriksa Iundus
uteri dari luar. Segera setelah persalinan TFU 2 cm di bawah pusat, 12 jam
kemudian kembali 1 cm dibawah pusat. Pada hari 3 4 Iundus uteri 2 jari
di bawah pusat, pada hari ke- 5 7 TFU setengah pusat symphisis, pada
hari ke-10 tak teraba.

b. Involusi tempat placenta
Beberapa hari post partum, ostum uteri externum dapat dilalui 2 jari
pinggirnya tidak rata, retak-retak karena pernah persalinan. Pada akhir
minggu pertama hanya dapat dilalui satu jari saja dan lingkaran retraksi
berhubungan dengan bagian atas canalis servicatis, pada servix terbentuk
sel-sel otot baru karena hiperlasis, retraksi dirobekkan servik sembuh.
Pada minggu ke-3 post partum rugae mulai nampak kembali.

c. Lochea
Yaitu cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa niIas.
SiIat lochea alkalis jumlah lebih banyak dari pengeluaran darah dan lendir
sewaktu mestruasi. Cairan ini berasal dari melekatnya placenta. Dimana
bekas melekasnya placenta menimbulkan pecahan-pecahan pembuluh
darah dan dalam penyembuhan mengeluarkan getah, selain itu juga
terdapat sisa selaput chorium yang tertinggal pada deciduas ligquoramni
saat persalinan vernix caswosa, rambut lanugo dan kemudian mekonium.


7

1) Lochea rubra/crenta
Pada hari 1 2 berwarna merah berisi lapisan deciduas sisa-sisa
chorium, liquor amni, rambut lanugo, vernix caseosa dan
kemungkinan pula meconium.
2) Lochea sanuinolenta
Pada hari 3 7 berwarna coklat sedikit darah, bnyak serum selaput
lendir leucocytendum kuman penyakit jaringan yang telah mati.
3) Purubahan service dan vagina
Beberapa hari post partum, ostum uteri externum dapat dilalui 2 jari
pinggirnya tidak rata, retak-retak karena pernah persalinan. Pada akhir
minggu pertama hanya dapat dilalui satu jari saja dan lingkaran
retraksi berhubungan dengan bagian atas canalis servicalis, pada servik
terbentuk sel-sel otot baru karena hiperlasis, retraksi dirobekkan servix
sembuh, pada minggu ke-3 post partum rugae mulai nampak kembali.
4) Lochea
Yaitu cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa n iIas.
SiIat lochea alkalis jumlah lebih banyak dari pengeluaran darah dan
lendir sewaktu menstruasi. Cairan ini berasal dari meletaknya placenta.
Dimana bekas melekasnya placenta menimbulkan pecahan-pecahan
pembuluh darah dan dalam penyembuhan mengeluarkan getah. Selain
itu juga terdapat sisa selaput chorium yang tertinggal pada deciduas
ligquuorumni saat persalinan vermix caswosa, rambut lanugo dan
kemudian mekonium.
a) lochea rubra/crenta
pada hari 1 2 berwarna merah berisi lapisan deciduas sisa-sia
choirum, luquoromni, rambut lonugo, vernix caseosa dan
kemungkinan pula meconiu.


8

b) Lochea sanguinolenta
Pada hari 3 7 berwarna coklat sedikit darah, banyak serum
selaput lendir leucocytendumkuman penyakit jaringan yang telah
mati.
c) Lochea serosa
Pada hari ke 7 10 berwarna agak kuning, cair dan tidak berdarah
d) Lochea alba
Setelah 2 minggu berwarna kekuningan berisi selaput lendir
leucocytendan kuman penyakit yang telah mati. Apabila lochea
yang dikeluarkan lebih lama kemungkinan.
- Tertinggal sisa tali pusat
- Ibu yang tidak menyusi anaknya
- InIeksi jalan lahir

3. Buah Dada/Loctasi
Hormon progesterone dan estrogen ini menghambat pengeluaran prolaktin.
Dengan lahirnya placenta kadar estrogen dan progesterone menurun sehingga
penekanan prolaktin meningkat dalam darah dan merangsang sel-sel acini
untuk produksi ASI.

Ada 2 reIleksi yang memegang peranan dalam proses pembentukan :
a. ReIlek prolaktin
ReIlek ini merupakan reIlek neuron hormone yang mengatur produksi ASI
kontinuitas sekresi prolaktin tergantung pada :
1) Hisapan bayi
2) Seringnya menyusui
3) Jarak antara waktu menyusui


9

b. ReIlek let down
ReIlek pemancaran ASI karena rangsangan pada papill dan areola mamae
waktu bayi menghisap. ReIlek ini merupakan reIlek psikosomatik yang
sangat dipengaruhi oleh emosi.

4. Sistem Perkencingan
Dinding kantung kencing memperlihatkan oedema dan hyperenia. Kadang-
kadang oedema tergonium hyperemia kandung kencing. Selama niIas kurang
sensitive dan kapasitas kandung kemih juga bertambah, sehingga volume
penuh atau sesudah BAK masih tertinggal urin residual. Sisa urin ini dan
trauma pada kandung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya
inIeksi. Dilatasi ureter dan pyelum normal kembali dalam waktu dua minggu.

5. Tanda-tanda Vital
a. Suhu tubuh
Suhu tubuh post parutm suhu tubuh meningkat 37,5
0
C 38
0
C. karena
kerja keras waktu persalinan kemudian suhu atau kembali normal.
b. Nadi
Pols sehabis melahirkan : 100 kali permenit, karena kelelahan, perdarahan,
nyeri dan inIeksi.
c. Tekanan darah
Biasanya tidak berubah kemungkinan karena adanya perdarahan
d. Pernapasan
Bila suhu dan denyut nadi tidak normal pernapasan akan mengikutinya.

6. Sistem Gastro Intestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan. Hal ini dikarenakan
alat pencernaan mendapatkan tekanan waktu melahirkan, dehidrasi hemoroid
dan laktasi jalan lahir. Supaya BAB kembali lancar dapat diberi makanan
yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila usaha-usaha


10

ini tidak berhasil dalam waktu 2 -3 hari dapat ditolong dengan pemberian
huknah atau lyserin spuit atau obat laxantla yang lain.

7. Otot-otot Abdominal
Setelah persalinan dinding perut longgar karena direnggang begitu lama,
tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu pada waktu yang esthemis,
terjadi diastosis dari otot-otot recuts abdominis untuk mengencangkan
kembali otot-otot perut dapat dilakukan senam niIas.

. Definisi Metritis
Metritis adalah radang miometrium. Mimetritis akut biasanya terdapat pada
abortus septic atau inIeksi post partum. Metritis adalah inIeksi post partum.
Metritis adalah inIeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu
penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak berdiri merupakan bagian dari
inIeksi yang lebih luas.
Pada penyakit metritis menunjukkaan reaksi radang berua pembengkakan dan
inIiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan linIe atau lewat
tromboIlebitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar uterus
lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Akan tetapi pembesaran
uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan
ikat akibat kelamin. Bila pengaobatan terlambat atau kurang adekuat dapat
menjadi :
1. Abses pelvik
2. Peritonitis
3. Syok septik
4. Dispareunia
5. Trombosis vena yang dalam
6. Emboli pulmonal


11

7. InIeksi pelvik yang menahun
8. Penyumbatan tuba dan inIertilitas

D. Gejala-gejala
Gejala metristis dan pengobatannya sama dengan gejala dan penanganan
endometritis yaitu :
1. Demam
2. Keluar lochea/keputihan dari kemaluan
3. Sakit pinggan
4. Nyeri abdomen

E. Penanganan
1. Segera transIuse jika ada perdarahan
2. Berikan antibiotic kombinasi sampai ibu bebas demam selama 48 jam
a. Ampicilin 2 gr IV setiap 6 jam
b. Gentamycin 5 mg/kg BB IV tiap 24 jam
c. Metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam dosis tunggal
Antibiotika oral tidak diprelukan setelah terapi suntikkan
3. Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan eksplorasi digital dan keluarkan bekuan
serta sisa kotiledon.


12

ASUHAN EBIDANAN NIFAS PATOOGIS DENGAN METRITIS
TERHADAP NY. P. DI RSUD OTA TAN1UNG PINANG



I. PENGUMPUAN DATA
Tanggal 15 Januari 2011
I. DATA SUB1ETIF
Nama : Ny. P Nama Suami : Tn. K
Umur : 28 Tahun Umur : 32 Tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Batu 10 Alamat : Batu 10

1. eluhan Utama
Ibu datang ke RSUD Tanjung pinang, dengan keluhan sudah dua hari panas
badan dingin, nyeri perut bagian bawah, pagi ini keluar darah kotor dari
vagina bau busuk seperti nanah. Ibu melahirkan pada tanggal 6 Desember
2010, perdarahan normal, ibu melahirkan di rumah ditolong oleh dukun
tidak didampingi tenaga kesehatan.

a. Riwayat ehamilan
Riwayat kehamilan (G
2
P
1
Ao) ibu mengatakan tidak ada masalah yang
dengan kehamilan yang sekarang, ibu memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas 4 kali, imunisasi TT2 kali, kadang periksa hamil dengan dukun
bayi.



13

b. Riwayat Persalinan yang alu
No Tgl/Tahun
Tempat
Persalinan
Usia
Kehamilan
Jenis
Kehamilan
Penolong
Faktor
Penyulit
Jenis
Kehamilan
BB/PB
Keadaan
anak
1. 12-08-1999 Rumah 39 mgg Normal Dukun Tidak ada L
3000gr/
48cm
Hidup
sehat
2. 06-01-2007 Rumah 40 mgg Normal Dukun Tidak ada P
8200gr/
48 cm
Hidup
sehat

c. Riwayat Persalinan Sekarang (P
2
Ao)
Ibu melahirkan spontan aterm normal pada tanggal 6 Januari 2007 jam 22.00
Wib, jenis kelamin perempuan, anak tunggal, hidup tidak cacat bawaan,
placenta lahir spontan lenkap, perdarahan kurang lebih 250 cc. pada
perenium tidak ada laserasi jalan lahir. Ibu melahirkan di rumah dan
ditolong oleh dukun bayi.

Lama Persalinan
Kala I lamanya 6 jam
Kala II lamanya 20 menit
Kala III lamanya 10 menit
Jumlah lamanya 6 jam 30 menit

Banyaknya perdarahan
Kala I
Kala II 25 cc
Kala III 150 cc
Kala IV sampai 2 jam post partum 100 cc
Jumlah 275 cc
d. Riwayat ontrasepsi
Ibu pernah memakai alat kontrasepsi suntik kadang-kadang di selingi pil

e. eadaan Psiko Sosial
Ibu nampak gelisah saat merasakan nyeri perut dibagian bawah



14

f. Riwayat esehatan eluarga
Ibu tidak pernah menderita penyakit TBC, hepatitis, DM dan penyakit
jantung. Dalam keluarga tidak pernah ada yang menderita penyakit TBC,
DM, hepatitis dan penyakit jantung.

g. ebiasaan Sehari-hari
Eliminasi
1. BAB
Sebelum melahirkan : 1 kali sehari
Setelah melahirkan : belum BAB
2. BAK
Sebelum melahirkan : 4 5 kali sehari
Setelah melahirkan : belum BAK

Nutrisi
Sebelum melahirkan : makan 3 kali sehari, sejak sakit naIsu makan
berkurang
Setelah melahirkan : makan 4 kali sehari dengan porsi banyak

Istirahat
Sebelum melahirkan : Tidur malam 8 jam, siang jarang tidur, sejak sakit
tidur, makan 4 5 jam
Setelah melahirkan : Tidur malam 6 jam, siang tidak tidur makan 5-6 jam


15

II. DATA OB1ETIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. TTV
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 39,5
0
C

c. Inspeksi
Rambut : tampak bersih dan tidak rontok
Muka : tidak ada kelainan pada wajah
Mata : konjungtiva merah simetris kiri dan kanan sclera normal,
tidak ada pembenkakan pada mata, Iungsi penglihatan
normal
Mulut : merasa mulut tidak ada sariawan, keadaan bersih, gigi
tidak ada caries.
Telinga : simetris, bersih, tidak ada peradangan, Iungsi
pendengaran normal
Leher : tidak ada kelainan pembesaran kelenjar dan vena
jugulars
Hidung : bersih, simetris tidak ada polip, Iunsi penciuman normal
Dada : pada payudara tampak menonjol simetris kiri dan kanan,
keadaan bersih. Asi keluar lancar
Abdomen : tidak adal luka operasi, TFU normal pada palpasi, ibu
merasakan nyeri tekan diperut bagian bawah
Ekstermitas
Atas : tangan tidak ada oedema/pergerakan normal


16

Bawah : tidak ada oedema pada kaki tidak ada varices, reIlek
patella dan baik, pererakan normal
Genetalia : perenium tidak ada bekas laserasi jalan lahir tidak ada
bekas luka, masih tampak cairan lochea rubra,
kecocokan dan bau busuk, perdarahan normal.

d. Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin : 10,4 gr
Leukosit : 150.00 UI
Golongan darah : 0

III. ASSESMENT
3. Diagnosa P
2
Ao
Post partum hari ke empat dengan gejala metritis
2. Dasar :
b. Ibu melahirkan pada tanggal 10 Januari 2007
c. Panas tinggi 39,5
0
C
d. Lochea merah kehitaman berbau busuk seperti nanah
e. Nyeri perut bagian bawah
I. Uerus tegang, subinvolusio
g. Perdarahan
3. Masalah
a. Gangguan rasa nyaman dan gangguan aktivitas
b. Demam tinggi 39,5
0
C
c. Gangguan psikologis berupa cemas
4. Kebutuhan
d. Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
e. Kolaborasi untuk pemberian therapy dengan dokter
I. Konseling mengatasi cemas


17


IV. PANNING
1. Jelaskan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan dan kondisi ibu saat ini
Dasar : Agar Ibu dan keluarga mengetahui keadaan ibu saat ini
Sumber : Buku panduan Asuhan kebidanan patologi
2. Lakukan Observasi keadaan umum ibu dan tanda vital
Dasar : Agar dapat mengetahui keadaan ibu
Sumber : Buku panduan Asuhan Kebidanan Patologi
3. Berikan Obat-obatan untuk penghilang rasa nyeri
Dasar : Agar mengurangi rasa nyeri pada ibu
Sumber : Buku panduan Asuhan kebidanan patologi
4. Pasang InIus bila diperlukan

5. Anjurkan ibu untuk :
a. Banyak minum minimal 8 gelas / hari
b. Makan dengan diet gizi seimban dan lunak
c. Personal hygiene
d. Memakai celana dalam longgar dari bahan katun
e. Istirahat yang cukup 7 8 jam/hari
I. Lakukan vulva hygiene
6. a. Persiapkan ibu untuk dirujuk
b. Memberitahu keluarga dan libatkan keluarga
c. Meyiapkan surat rujukan
d. Menyediakan obat-obat yang diperlukan selama proses rujukan
1) InIus
2) Oksigen
3) Analgetik
4) dll


18

e. Siapkan kendaraan yang akan di gunakan untuk mengantarkan klien ke
tempat rujukan
I. Siapakan uang untuk kebutuhan administrasi
g. Bila ada persediaan darah, siapkan darah untuk transIusi

1. Potensial terjadi syok hemorargi
Rencana menajemen
a. Jelaskan kepada ibu jika kondisi ibu saat ini jika segera diatasi maka
akan terjadi perdarahan, jika terjadi perdarahan dapat mengakibatkan
syok
b. Libatkan keluarga untuk turun merawat dan memberi dukungan terhadap
ibu
c. Observasi keadaan umum ibu dan tanda vital
d. Jaga dan lanjutkan perawatan dan pengobatan terhadap ibu sesuai
dengan prinsip penanganan metritis dan kolaborasi dokter


V. IMPEMENTASI
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang kondisinya saat ini
4. Melakukan observasi keadaan umum dan tanda vital
Suhu : 39,8 0C
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
TD : 90 / 60 mmHg
5. Memberikan kompres hangat untuk membantu mengurangi rasa sakit dan
menurunkan panas
6. Tindakan metritis
a. Segera transIuse jika ada perdarahan


19

b. Berikan antibiotika kombinasi sampai ibu bebas dari demam selama 48
jam
1) Ampicilin 2 gr IV setiap 6 jam
2) Gentamycin 5 mg/kg BB IV tiap 24 jam
3) Metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam dosis tunggal
Antibiotika oral tidak diprelukan setelah terapi suntikkan
c. Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan eksplorasi digital dan keluarkan
bekuan serta sisa kotiledon.
7. Memasang inIus RL dengan tetesan 20 tetes/menit mengganti doek minimal
3 kali ganti doek
8. Menganjurkan pada ibu untuk sedikitnya 8 liter/hari
9.
10.Menganjurkan pada ibu untuk makan yang cukup dan mengandung gizi

11.Menganjurkan pada ibu untuk mandi 2 x/hari dan mengganti doek minimal 3
kali ganti doek.
12.Mengajurkan pada ibu untuk memakai celana dalam yang longgar dari
bahan katun mencegah lembab dan inIeksi
13.Menganjurkan pada ibu untuk banyak istirahat

14. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bibla sewaktu-waktu dirujuk ke
rumah sakit









20

VI. EVAUASI

1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini

2. Keadaan umum ibu sudah membaik dan tampak lebih tenang
TD : 90/60 mmHg
Suhu : 38,5
0
C
Pernapasan : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit

3. Perut bagian bawah masih sakit bila ditekan terasa keras dan bulat

4. Ibu mau minum air putih 6 gelas sehari

5. Ibu sudah mulai makan dengan diet nasi lauk dan sendok setiap kali makan

6. Ibu mandi masih di lap 2 x/hari lakukan vulva hygine 2 x/hari dan 3 x ganti
doek

7. Ibu sudah bisa istirahat malam hari, siang belum bisa tidur

8. Ibu merasa enak dan nyaman setelah dilakukan vulva hygiene

9. Lochea masih keluar, bau busuk, ganti doek 3 x

10. Ibu mau minum obat secara teratur


21

ATATAN PEREMBANGAN I
Tanggal : 19 Januari 2011 Post Partum Hari Ke-4

S : Data Subyektif
a. Ibu masih merasa sakit perut bagian bawah
b. Ibu mengatakan suhu tubuhnya sudah menurun
c. Ibu mengatakan cairan yang keluar masih berbau busuk
d. Ibu mengatakan naIsu makan masih kurang

O : Data Objektif
a. Suhu tubuh : 39,5
0
C
b. TD : 100/60 mmHg
c. Nadi : 80 x/menit
d. Pernapasan : 20 x/menit
e. BAB : lancar 1 x/hari
I. BAK : normal, 4 5 x/hari
g. Palpasi : nyeri tekan perut bagian bawah terasa keras dan bulat
h. TFU : 3 jari dibawah pusat
i. Lochea : alba, warna kecoklatan, masih bau busuk
j. Heating : tidak ada laserasi jalan lahir dan robekan perenium
k. ASI : sudah keluar lancar
l. Pendarahan : pendarahan 50 cc ganti soItek 3 x sehari

A : Analisis Data
Diagnosa
Ibu post partum hari ke-4 dengan metritis
Dasar :
a. Ibu melahirkan pada tanggal 10 Januari 2007
b. Ibu masih merasa nyeri bagian bawah
c. Suhu tubuh 39,8
0
C


22

Masalah
a. Ibu mengatakan sakit dibagian pinggang dan merasa nyeri dibagian bawah
b. Suhu tubuh 39,8
0
C
c. Lochea berbau

Kebutuhan
a. Istirahat/bedrest untuk mengurangi rasa nyeri
b. Pemenuhan kebutuhan cairan dan pemberian anti piretik untuk mengatasi
demam
c. Berikan anti biotik seperti :
- Ampicilin
- Gentamisin
- Metronidazol
d. Lakukan rujukan dan kolaborasi denan dokter

P : Perencanaan
1. a. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini
b. Libatkan keluarga untuk melakukan kompres hangat pada ibu
c. Observasi keadaan umum ibu dan tanda vital
d. Berikan obat-obatan anti biotik dan obat-obatan untuk mengurangi rasa
sakit, serta obat anti piretik
e. Pasang inIus kalau perlu transIusi darah

2. Anjurkan ibu untuk :
a. Banyak minum minimal 8 gelas/hari
b. Makan dengan diet gizi seimbang dan lunak
c. Personal hygiene
d. Memakai pakaian dalam longgar dari bahan katun
e. Istirahat yang cukup 7 8 jam/hari


23

I. Lakukan vulva hygiene
g. Siapkan dan beri penjelasan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu akan
dirujuk


ATATAN PEREMBANGAN II
Tanggal : 20 Januari 2011 Post Partum Ke-5

S : Data Subyektif
a. Ibu mengatakan masih merasa sakit perut bagian bawah bila ditekan
b. Ibu mengatakan naIsu makan mulai membaik, ibu makan nasi lunak 3 4
sendok setiap makan
c. Ibu mengerti dan mengerjakan semua yang dianjurkan

O : Data Objektif
a. Lochea masih keluar dan bau bila ganti doek pagi dan sore
b. Tinggi Iundus uteri sudah idak teraba
c. Ibu menyusui bayinya dengan baik, ASI keluar lancar
d. BAB/BAK lancar
e. Vital sign
I. TD : 100/70 mmHg
g. Nadi : 80 x/menit
h. Pernapasan : 20 x/menit
i. Suhu tubuh : 37
0
C
j. Lochea : alba, kekuningan masih berbau seperti nanah

A : Analisis Data
Diagnosa
Ibu post partum hari ke-5


24

Dasar :
a. Ibu mengatakan nyeri purut bawah bila ditekan
b. Lochea masih berbau busuk

Masalah
a. Bagian bawah ibu masih terasa sakit
b. Lochea masih berbau busuk

Kebutuhan
a. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan terapi
b. Vulva hiegyiene
c. Berdrest untuk mengurangi rasa nyaman

P : Perencanaan
a. Melanjutkan perawatan vulva hygiene
b. Menjaga makan dengan menu seimbang
c. Menganjurkan pada ibu untuk minum obat yang diberikan oleh dokter
1) Amoxilin 4 x 1 tablet/hari
2) Asam meIamanat 3 x 1 tablet/hari
3) Metronidazole 4 x 1 tablet/hari










25

ATATAN PEREMBANGAN III
Tanggal : 20 Januari 2011 Post Partum Ke-6

S : Data Subyektif
a. Ibu mengatakan perut bagian bawah masih nyeri bila dikena
b. Ibu mengatakan naIsu makan sudah lebih baik
c. Ibu melakukan aktivitas duduk dan jalan serta menyusui bayinya
d. Ibu mengatakan sudah lebih enak dan nyaman

O : Data Objektif
a. Keadaan umum baik, sudah bisa beraktivitas
b. Lochea kadang masih bau, 2 x ganti doek
c. Tinggi Iundus uteri normal sudah tidak teraba lagi
d. Vital sign
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 37 0C
Pernapasan : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit
e. ASI lancar
I. InIus sudah dilepas

A : Analisis Data
Diagnosa
Ibu post partum hari ke-6 dengan metritis
Dasar :
a. Ibu mengatakan perut bagian bawah nyeri jika ditekan

Masalah
a. Ibu masih merasa nyeri tekan pada perut bagian bawah



26

Kebutuhan
a. Melakukan aktivitas yang ringan
b. Mobilisasi dini
c. Melanjutkan terapi ke dokter
d. Tetap menjaga kebersihan (vulva hiene)

P : Perencanaan
a. Menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan badan dan daerah
vagina
b. Menganjurkan pada ibu untuk memakai celana dalam yang longgar dari
bahan katun untuk mengurangi penekanan dan mengurangi kelembaban
c. Menganjurkan pada ibu untuk tetap beraktivitas ringan dan tetap dibantu
keluarga agar tidak terlalu capek
d. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup

















27

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktik yang kami lakukan di Rumah Sakit Umum Kota Tanjung Pinang
dapat di tarik kesimpulan bahwa radang miometrium,mimetritis akut biasanya
terdapat pada abortus sptik atau inIeksi post partum.

B. Saran

1. Bagi petugas kesehatan hendaknya dapat mengkaji lebih dalam keadaan pasien
agar dapat memberikan asuhan kebidanan.
2. Bagi mahasiswa hendaknya dalam mengkaji keadaan pasien kita lebih
memperhatikan keadaan dan kenyamanan pasien

Anda mungkin juga menyukai