Anda di halaman 1dari 40

|athIlda 7Ioletta

405110101
Kelompok 18
FK UNTAF 2011
|ENJELASKAN |EKANS|E PE|8ENTUKAN
PANAS 0AN PEFTUKAFAN SUHU 0ALA|
TU8UH
1. Laju metabolIsme basal (8|F)
2. Laju metabolIsme tambahan yang dIsebabkan oleh aktIvItas
otot, termasuk kontraksI otot yang dIsebabkan oleh menggIgIl
J. |etabolIsme tambahan yang dIsebabkan oleh pengaruh
tIroksIn, hormon pertumbuhan dan testosteron terhadap sel
4. |etabolIsme tambahan yang dIsebabkan oleh pengaruh
epInefrIn, norepInefrIn, dan perangsangan sImpatIs terhadap
sel
5. |etabolIsme tambahan yang dIsebabkan oleh menIngkatnya
aktIvItas kImIawI dI dalam sel sendIrI, terutama bIla suhu dI
dalam sel menIngkat.
6. |etabolIsme tambahan yang dIperlukan untuk pencernaan,
absorpsI dan penyImpanan makanan (efek termogenIk
makanan)
KetIka suhu tubuh menIngkat
a. 7asodIlatasI
7asodIlatasI pembuluh darah perIfer hampIr dIlakukan pada
semua area tubuh.
0Isebabkan oleh hambatan darI pusat sImpatIs pada
hIpotalamus posterIor yang menyebabkan vasokontrIksI
sehIngga terjadI vasodIlatasI yang kuat pada kulIt, yang
memungkInkan percepatan pemIndahan panas darI tubuh
ke kulIt hIngga delapan kalI lIpat lebIh banyak.
b. Penurunan pembentukan panas
8eberapa mekanIsme pembentukan panas, sepertI
termogenesIs kImIa dan menggIgIl dIhambat dengan kuat.
c. 8erkerIngat
|enyebabkan penIngkatan pengeluaran panas melaluI
evaporasI.
PenIngkatan suhu tubuh sebesar 1`C akan menyebabkan
pengeluaran kerIngat yang cukup banyak sehIngga mampu
membuang panas tubuh yang dIhasIlkan darI metabolIsme
basal 10 kalI lebIh besar.
0Irangsang oleh pengeluaran Impuls dI area preoptIk anterIor
hIpotalamus melaluI jaras saraf sImpatIs ke seluruh kulIt
tubuh kemudIan menyebabkan rangsangan pada saraf
kolInergIc kelenjar kerIngat, yang merangsang produksI
kerIngat.
Kelenjar kerIngat juga dapat mengeluarkan kerIngat karena
rangsangan darI epInefrIn dan norefIneprIn.
KetIka suhu tubuh menurun
a. 7asokontrIksI kulIt dI seluruh tubuh
7asokontrIksI terjadI karena rangsangan pada pusat sImpatIs
hIpotalamus posterIor.
b. PIloereksI
Fangsangan sImpatIs menyebabkan otot erektor pIlI yang melekat
pada folIkel rambut berdIrI. |ekanIsme InI tIdak pentIng pada
manusIa, tetapI pada bInatang tIngkat rendah, berdIrInya bulu InI
akan berfungsI sebagaI Isolator panas terhadap lIngkungan.
c. PenIngkatan pembentukan panas
Pembentukan panas oleh sIstem metabolIsme menIngkat melaluI
mekanIsme menggIgIl, pembentukan panas akIbat rangsangan
sImpatIs, serta penIngkatan sekresI tIroksIn.
|ENJELASKAN |EKANS|E
PENCATUFAN SUHU TU8UH 0ENCAN
LNCKUNCAN
#adIasI
KehIlangan panas dalam bentuk gelombang Infra merah.
Semua benda yang tIdak berada pada suhu nol absolut akan
memancarkan gelombang Infra merah.
8Ila suhu tubuh suhu lIngkungan jumlah panas yang
dIpancarkan ke dalam tubuh ke dalam tubuh
KonduksI
KonduksI langsung darI permukaan tubuh ke bendabenda
padat panas darI tubuh hIlang sebesar J
KonduksI udara panas darI tubuh hIlang sebesar 15
Udara lebIh dIngIn darI kulIt energI dapat dIpIndahkan
ke udara menIngkatkan kecepatan molekulmolekul
udara
Suhu udara yang berlekatan dengan kulIt = suhu kulIt
panas darI tubuh tIdak hIlang ke udara, karena jumlah
panas yang dIkonduksIkan dalam keadaan seImbang.
KonveksI
PerpIndahan panas darI tubuh melaluI alIran udara.
Sejumlah kecIl konveksI hampIr selalu terjadI dI sekItar tubuh
akIbat kecenderungan udara dI sekItar kulIt untuk naIk sewaktu
menjadI panas.
Efek pendIngInan oleh angIn : bIla tubuh terpajan oleh angIn,
lapIsan udara yang berlekatan dengan kulIt akan segera
dIgantIkan oleh udara baru secara jauh lebIh cepat darI
keadaan normal.
vaporasI
Panas sebesar 0,58 kIlokalorI akan hIlang darI tubuh untuk
setIap 1 gram aIr yang dIevaporasI darI tubuh.
TIdak berkerIngat evaporasI secara tIdak kelIhatan darI
kulIt dan paruparu 600700 ml/harI atau 1619 kkal /jam.
* EvaporasI InI tIdak dapat dIkendalIkan dan dIhasIlkan darI
dIfusI molekul aIr yang terus menerus melaluI kulIt dan sIstem
pernapasan.
EvaporasI melaluI kerIngat dapat
dIkendalIkan dengan pengaturan kecepatan
berkerIngat.
EvaporasI merupakan mekanIsme
pendIngInan yang sangat dIbutuhkan pada
suhu udara yang sangat tInggI.
|ENJELASKAN NLA SUHU TU8UH
YANC NDF|AL 0AN LDKAS
PENCUKUFAN SUHU TU8UH
Suhu dImana sIstem mekanIsme pengaturan suhu tubuh tubuh
dIatur sehIngga bIla terjadI perubahan, selalu terjadI mekanIsme
untuk mengembalIkannya ke suhu tersebut.
Fentang suhu normal manusIa berkIsar J6`J8`C dengan ratarata
suhu oral J7`C dan suhu terendah J6,8`C
Suhu tubuh terbagI menjadI dua :
Suhu IntI : suhu jarIngan organ dalam. SIfatnya hampIr
selalu konstan. FluktuasInya 0,6`C.
Suhu kulIt : menyesuaIkan dengan suhu lIngkungan.
Fektum
Dral (dIpengaruhI banyak faktor sepertI makanan dan
mInuman panas/dIngIn, merokok, bernafas melaluI mulut)
AksIla (dIpengaruhI lIngkungan)
TelInga
Suhu rektal 0,5`C suhu oral 0,5`C suhu
aksIla
#
Termometer dIletakkan dI
dIbawah lIdah sublIngual
artery
bIasanya hasIl pengukuran
0,5 - 0,8 `C dIbawah suhu
IntI
1. KlIen tIdak kooperatIf
2. 8ayI atau toodler
J. TIdak sadar
4. 0alam keadaan menggIgIl
5. orang yang bIasa bernafas dengan mulut
6. Pembedahan pada mulut
7. PasIen tIdak bIsa menutup mulut
Pengukuran dIlakukan J0 menIt setelah klIen :
1. |engunyah permen/permen karet
2. |erokok
J. |akan dan mInum panas atau dIngIn
Dral
1. Jelaskan prosedur kepada klIen
2. CucI tangan
J. Cunakan sarung tangan
4. Atur posIsI pasIen
5. Tentukan letak bawah lIdah
6. Turunkan suhu termometer dIbawah
anatara J40C - J50C.
7. Letakkan termometer dIbawah lIdah sejajar
dengan gusI
8. Anjurkan mulut dIkatupkan selama J - 5
menIt
9. Angkat termometer dan baca hasIlnya
10. Catat hasIl
11. 8ersIhkan termometer dengan kertas /
tIssue
12. CucI termometer dengan aIr sabun,
desInfektan, bIlas dengan aIr bersIh dan
kerIngkan.
1J. CucI tangan setelah prosedur dIlakukan
W 8erbeda 0,1`C dengan suhu
IntI
KontraIndIkasI KontraIndIkasI
W Diare
W Pembedahan rektal
W Clotting disorders
W Hemorrhoids
8. Letakkan telapak tangan pada sIsI glutea
pasIen, masukkan termometer kedalam rektal
dengan perlahanlahan, jangan sampI berubah
posIsI dan ukur suhu
9. Setelah J - 5 menIt, angkat termometer dan
baca hasIlnya
10. Catat hasIl
11. 8ersIhkan termometer dengan kertas / tIssue
12. CucI termometer dengan aIr sabun,
desInfektan, bIlas dengan aIr bersIh dan
kerIngkan.
1J. CucI tangan setelah prosedur dIlakukan
HasIl pengukuran 0,6`C lebIh rendah dIbandIngkan
suhu oral
PalIng serIng dIlakukan mudah, nyaman
KontraIndIkasI KontraIndIkasI
W Pasien kurus
W InIlamasi Lokal daerah aksila
W Tidak sadar, shock
W Konstriksi pembuluh darah periIer
AksIla
1. Jelaskan prosedur kepada klIen
2. CucI tangan
J. Cunakan sarung tangan
4. Atur posIsI pasIen
5. Tentukan letak aksIla (KetIak) dan
bersIhkan daerah aksIla dengan
menggunakan tIssue
6. Turunkan suhu termometer dIbawah
anatara J4 C - J5 C.
7. Letakkan termometer pada daerah aksIla
dan lengan pasIen fleksI dIatas dada
(mendekap dada)
8. Setelah J - 5 menIt, angkat termometer
dan baca hasIlnya
9. Catat hasIl
10. 8ersIhkan termometer dengan kertas /
tIssue
11. CucI termometer dengan aIr sabun,
desInfektan, bIlas dengan aIr bersIh dan
kerIngkan.
12. CucI tangan setelah prosedur dIlakukan
W FIset menunjukkan suhu dItelInga pada
membran tImpanI palIng mendekatI suhu IntI
tubuh
W KesImpulan InI dIdasarkan pada 2 fakta
anatomI:
1. |embran tympanI hanya berjarak J,8 cm darI
hIpotalamus
2. 0arah pada arterI karotIs Internadan
eksterna, adalah pembuluh darah yang
menyuplaI hIpotalamus dan membran tympanI
|ENJELASKAN EFEK
KET0AKSE|8ANCAN SUHU TU8UH
HIpertermIa : respon tubuh terhadap lIngkungan yang panas
dengan cara mengeluarkan panas melaluI penIngkatan produksI
kerIngat.
HIpotermIa : respon tubuh terhadap lIngkungan yang dIngIn
dengan adanya mekanIsme yang bertujuan mencegah terjadIny
kehIlangan panas dan menIngkatkan produksI panas dengan cara :
KonstrIksI otot
7asokonstrIksI perIfer
PenIngkatan frekuensI jantung
|enggIgIl dan vasodIlatasI
Pengeluaran hormon tIroksIn dan kortIkosteroId.
|ENJELASKAN DFCANDFCAN YANC TEFL8AT
0ALA| PENCATUFAN SUHU TU8UH 0AN
PFDSESNYA
1. Pusat termoregulator hIpotalamus
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah HIpothalamus,
HIpothalamus InI dIkenal sebagaI thermostat yang berada
dIbawah otak.
Terdapat dua hIpothalamus, yaItu:
HIpothalamus anterIor yang berfungsI mengatur pembuangan
panas
HIpothalamus posterIor yang berfungsI mengatur upaya
penyImpanan panas
Sarafsaraf yang terdapat pada bagIan preoptIk hIpotalamus
anterIor dan hIpotalamus posterIor memperoleh dua sInyal, yaItu:
1. berasal darI saraf perIfer yang menghantarkan sInyal darI
reseptor panas/dIngIn
2. berasal darI suhu darah yang memperdarahI bagIan
hIpothalamus Itu sendIrI.
Thermostat hIpotalamus memIlIkI semacam tItIk kontrol yang
dIsesuaIkan untuk mempertahankan suhu tubuh. JIka suhu tubuh
turun sampaI dIbawah atau naIk sampaI dI tItIk InI, maka pusat
akan memulaI Impuls untuk menahan panas atau menIngkatkan
pengeluaran panas.
a. Termoreseptor perIfer
Termoreseptor yang terletak dalam kulIt ,mendeteksI perubahan
suhu kulIt dan membran mukosa tertentu serta mentransmIsI
InformasI tersebut ke hIpotalamus
b. Termoreseptor sentral
Termoreseptor InI terletak dIantara hIpotalamus anterIor,
medulla spInalIs, organ abdomen dan struktur Internal laInnya
juga mendeteksI perubahan suhu darah.
|ENJELASKAN HD|EDSTASS 0AN TUFND7EF
CAFAN TU8UH
HomeostasIs bergantung pada pemelIharaan
keseImbangan antara pemasukan dan pengeluaran
semua konstItuen dI lIngkungan caIran Internal.
Pengaturan keseImbangan caIran melIbatkan 2
komponen :
1. Kontrol keseImbangan garam
pentIng pada pengaturan jangka panjang
tekanan darah arterI karena beban garam
tubuh mempengaruhI penentuan osmotIk
volume CES dengan volume plasma.
penIngkatan beban garam dI CES,
menIngkatkan tekanan darah. 8egItupun
sebalIknya.
2. Kontrol keseImbangan H2D
PentIng untuk mencegah perubahan osmolarItas CES yang
berbahaya, yang dapat menyebabkan pergeseran
osmotIk H2D antara sel dan CES.
Pergeseran osmotIk Itu dapat menyebabkan sel
membengkak/mencIut.
KeseImbangan aIr terutama dIpelIhara oleh pengontrolan H2D yang
keluar dI urIn atau pengeluaran H2D tak terkontrol melaluI kerIngat
atau dIare.
0an pemasukan H2D tIdak terkontrol. |eskIpun ada
mekanIsme rasa haus untuk mengontrol pemasukan H2D
berdasarkan kebutuhan, jumlah caIran yang dImInum
serIngkalI dIpengaruhI kebIasaan/faktor sosIal selaIn rasa haus.
KeseImbangan antara mendapatkan aIr dan mengeluarkan aIr.
Perubahan caIran eksternal :
|endapatkan aIr : mInum, makan, oksIdasI jarIngan
KehIlangan aIr : CInjal urIne
KulIt InsensIble perspIratIon
KerIngat
Paru (CD2 + uap aIr)
Feses
Perubahan caIran Internal : perubahan antara berbagaI
kompartemen caIran tubuh.
SekresI lIur pencernaan dan reabsorpsInya
FIltrasI dI kapIler tubuh dan reabsorpsInya
FIltrasI dI kapIler gomelurus gInjal + rebsorpsInya
Pembentukan dan absorpsI caIran otak (CSF)
|ENJELASKAN PEFANAN PUSAT HAUS PA0A
HD|EDSTASS CAFAN TU8UH
Pusat haus :
0aerah dI sepanjang dIndIng anteroventral darI ventrIkel yang
menIngkatkan pelepasan A0H juga menIngkatkan rasa haus.
0aerah kecIl yang terletak anterolateral darI nukleus preoptIk,
yang bIla dIstImulasI secara lIstrIk, menyebabkan kegIatan
mInum segera dan berlanjut selama rangsangan berlangsung.
StImulus terhadap rasa haus :
1. PenIngkatan osmolarItas CES, yang menyebabkan dehIdrasI
Intrasel dI pusat rasa haus
Peranan : membantu mengencerkan caIran ekstrasel dan
mengembalIkan osmolarItas ke keadaan normal.
2. Penurunan volume caIran ekstrasel dan tekanan arterI juga
merangsang rasa haus melaluI suatu jalur yang tIdak
bergantung pada jalur yang dIstImulasI oleh penIngkatan
osmolarItas plasma.
Peranan : hIlangnya volume darah melaluI perdarahan akan
merangsang rasa haus walaupun mungkIn tIdak
terjadI perubahan osmolarItas plasma.
J. AngIostensIn
0IstImulasI oleh hIpovolemIa dan tekanan darah rendah.
Peranan : membantu memulIhkan volume darah dan tekanan
darah kembalI normal, bersama dengan kerja laIn
darI angIostensIn pada gInjal untuk menurunkan
menurunkan ekskresI caIran.
4. KekerIngan pada mulut dan membran mukosa esofagus
Peranan : membuat seseorang yang kehausan segera melepaskan
rasa dahaganya setelah mInum aIr, walaupun aIr
tersebut belum dIabsorpsI darI saluran pencernaan.
5. StImulus gastroIntensInal dan farIng mempengaruhI rasa haus
Peranan : penurunan sensasI rasa haus (sebentar). Penurunan
rasa haus yang sepenuhnya hanya bIsa terjadI
bIla osmolarItas plasma dan/atau volume darah
kembalI normal.
uku ar FIsIoIogI Kedokteran Cuyton HaII
0IagnosIs Keperawatan pIIkasI pada praktIk kIInIs edIsI
Dleh Lynda Juall CarpenIto
http://www.scrIbd.com/doc/65060096/PENCATUFANSUHU
TU8UH
http://nursIngbegIn.com/regulasIsuhutubuh/

Anda mungkin juga menyukai