Anda di halaman 1dari 60

|athIlda 7Ioletta

405110101
Kelompok 11
FK UNTAF 2011
|ENCETAHU 0EFNS 0NA,FNA 0AN 0DC|A
SENTFAL 8DLDC |DLEKULEF
P 0NA adalah sIngkatan darI asam deoksIrIbonukleat yaItu suatu
proteIn yang berfungsI sebagaI pembawa InformasI genetIk
yang dIturunkan ke generasI selanjutnya.
P 0NA mempunyaI 2 basa nItrogen yaItu
P PurIn
AdenIne A
CuanIne C
P PrImIdIn
ytosIn/SItosIn
ThymIne/TImIn T
P 8asa AdenIn (A) selalu berpasangan dengan 8asa TImIn (T) dan
8asa CuanIn selalu bepasangan dengan 8asa ItosIn/sItosIn
(S/)
P FNA menerjemahkan InformasI darI 0NA sehIngga dapat
dImengertI oleh sel untuk dI sIntesIs.
P FNA juga mempunyaI 2 basa sepertI 0NA yaItu :
P PurIn
AdenIne A
CuanIne C
P PrImIdIn
ytosIne
UracIl U
P Sama sepertI 0NA 8asa FNA sepertI AdenIn (A) berpasangan
dengan UrasIl (U) dan 8asa CuanIn (C)8erpasangan 0engan
SItosIn (S/)
P 8asa 0NA dan FNA yang berbeda pada 8asa PrImIdIn yaItu
0NA ( TImIn (T)) sedangkan FNA (UrasIl (U)).
PFNA dapat dIbedakan menjadI dua kelompok
utama, yaItu FNA genetIk dan FNA non
genetIk.
1. FNA genetIk
FNA genetIk memIlIkI fungsI yang sama
dengan 0NA, yaItu sebagaI pembawa
keterangan genetIk. FNA genetIk hanya
dItemukan pada makhluk hIdup tertentu yang
tIdak memIlIkI 0NA, mIsalnya vIrus. 0alam
hal InI fungsI FNA menjadI sama dengan 0NA,
baIk sebagaI materI genetIk maupun dalam
mengatur aktIvItas sel.
P2. FNA nongenetIk
FNA nongenetIk tIdak berperan sebagaI
pembawa keterangan genetIk sehIngga FNA
jenIs InI hanya dImIlIkI oleh makhluk hIdup
yang juga memIlIkI 0NA. 8erdasarkan letak
dan fungsInya, FNA nongenetIk dIbedakan
menjadI mFNA, tFNA, dan rFNA.
1.) mFNA (messenger FNA) atau AFNd (AFN duta)
mFNA merupakan FNA yang urutan basanya komplementer
(berpasangan) dengan salah satu urutan basa rantaI 0NA.
FNA jenIs InI merupakan polInukleotIda berbentuk pIta
tunggal lInIer dan dIsIntesIs oleh 0NA dI dalam nukleus.
2.) tFNA (transfer FNA) atau AFNt (AFN transfer)
FNA jenIs InI dIbentuk dI dalam nukleus, tetapI
menempatkan dIrI dI dalam sItoplasma. tFNA merupakan
FNA terpendek.
.) rFNA (rIbosomal FNA) atau AFNr (AFN
rIbosomal)
FNA InI dIsebut rIbosomal FNA karena terdapat dI
rIbosom meskIpun dIbuat dI dalam nukleus. FNA
InI berupa pIta tunggal, tIdak bercabang, dan
fleksIbel
PKonsep dasar menurunnya sIfat secara
molekuler adalah merupakan alIran InformasI
darI 0NA ke FNA ke urutan asam amIno.
0ogma genetIk InI bersIfat unIversal yang
berlaku baIk bagI prokarIot maupun eukarIot.
|ENCETAHU KD|PDNEN, STFUKTUF
0AN FUNCS 0AF 0NA 0AN FNA
P 0NA merupakan polImer yang terdIrI darI tIga
komponen utama, yaItu gugus fosfat, gula
deoksIrIbosa, dan basa nItrogen. Sebuah unIt
monomer 0NA yang terdIrI darI ketIga komponen
tersebut dInamakan nukleotIda, sehIngga 0NA
tergolong sebagaIpolInukleotIda
P FNA juga sama sepertI 0NA tetapI yang
membedakan hanya terletak pada gula nya saja,
kalau 0NA (gula 0eoksIrIbosa) sedangkan gula
pada FNA adalah ( gula rIbosa).
TerdIrI darI dua untaI
rangkaIan nukleotIda yang
salIng melIlIt kekanan
dengan aksIs yang sama.
Satu lIlItan berukuran ,
atau tersusun atas 10,5
pasangan basa.
Struktur utama, yang
merupakan rangkaIan
deoksIrIbosa yang
berselangselIng dengan
gugus fosfat, berada dI
bagIan luar lIlItan.
Pasangan basa purIn dan
pIrImIdIn darI masIng
masIng untaIan mengIsI
bagIan dalam lIlItan.
W Pasangan benamg 0NA bukan IdentIk
tetapI berpasangan.
W berpasangan dengan C, sedangkan A
dengan T.
W Kedua benang 0NA berpasangan secara
cntpcrcllel.
W Urutan basa dItulIs darI ujung yang
memIlIkI fosfat bebas dI atom no 5'
darI gugus deoksIrIbosanya ke arah
ujung yang memIlIkI hIdroksIl bebas dI
atom no ' darI gugus
deoksIrIbosanya.
W Struktur InI sangat sesuaI untuk
penyImpanan dan transfer InformasI!
W Pasangan basa C (merah)
dan AT (bIru) merupakan
pasangan IsosterIk (bentuk
dan ukurannya sama),
sehIngga memungkInkan
pengIsIan ruang antar lIlItan
yang tIdak dIpengaruhI oleh
urutan basa penyusunnya.
Pengision ruong onfor
IiIifon.
P Pasangan basa Watson
rIck (bagIan yang
membentuk helIks;
konformasI A). HelIks
adalah struktur sekunder.
P PerhatIkan pasangan AU
dI FNA
P |1 FNA yang panjangnya
nukleotIda sebagaI bagIan
darI enzIm FNase P
(memproses tFNA) yang
dImIlIkI oleh . col memIlIkI
banyak struktur hcrpn loops
P FangkaIan FNA acakpun dapat
membentuk struktur (00)
Pasangan CU juga
dItemukan, karena
secara termodInamIka
dImungkInkan.
8eberapa bagIan laIn dapat
berpasangan sehIngga membentuk
lIpatan tersIer.
P FNA
untaI
tunggal
dalam
helIks
memIlIn
ke
kanan
P HIjau =
Struktur
utama
tFNA
Phe
darI
khamIr
(1TFA)
8entuk kepala
palu darI
rIbozIm (1||E)
ntron %.
thermophlc,
Suatu rIbozIm
(enzIm darI FNA)
(1CFZ)
P 0NA harus mampu menyImpan InformasI genetIk
dan dengan tepat dapat meneruskan InformasI
tersebut darI tetua kepada keturunannya, darI
generasI ke generasI. FungsI InI merupakan
fungsI genotIpIk, yang dIlaksanakan melaluI
replIkasI.
P 0NA harus mengatur perkembangan fenotIpe
organIsme. ArtInya, materI genetIk harus
mengarahkan pertumbuhan dan dIferensIasI
organIsme mulaI darI zIgot hIngga IndIvIdu
dewasa. FungsI InI merupakan fungsI fenotIpIk,
yang dIlaksanakan melaluI ekspresI gen.
P mFNA :
pola cetakan pembentuk polIpeptIda.
membawa kodekode genetIk darI 0NA dI IntI sel menuju ke
rIbosom dI sItoplasma.
P tFNA :
penerjemah kodon darI mFNA
mengIkat asamasam amIno dI dalam sItoplasma yang akan
dIsusun menjadI proteIn dan mengangkutnya ke rIbosom.
8agIan tFNA yang berhubungan dengan kodon dInamakan
antIkodon.
P FNA rIbosom :
sebagaI mesIn perakIt dalam sIntesIs proteIn yang bergerak
ke satu arah sepanjang mFNA.
|ENCETAHU 0AN |ENJELASKAN TAHAP 0ALA|
PENUFUNAN NFDF|AS (FEPLKAS,
TFANSKFPS, TFANSLAS) SEFTA FAKTDF YANC
|E|PENCAFUH
P Pada replIkasI 0NA, rantaI 0NA baru dIbentuk
berdasarkan urutan nukleotIda pada 0NA yang
dIgandakan. FeplIkasI merupakan proses
pelIpatgandaan 0NA. Proses replIkasI InI dIperlukan
ketIka sel akan membelah dIrI. Pada setIap sel,
kecualI sel gamet, pembelahan dIrI harus dIsertaI
dengan replIkasI 0NA supaya semua sel turunan
memIlIkI InformasI genetIk yang sama.
P FeplIkasI 0NA pada cetakan 5 terjadI seutas
demI seutas dengan arah 5 FeplIkasI
berjalan menInggalkan replccton ]ork.
P Utasutas pendek tersebut dIhubungkan oleh
enzIm lIgase 0NA.
P Terdapat utas 0NA yang dIsIntesIs secara kontInu
dIsebut utas utama atau lecdny strcnd.
P Sedangkan utas 0NA baru yang dIsIntesIs pendek
pendek seutasdemI seutas dIsebut utas lambat
atau lcyyny strcnd.
P LeadIng strand: sIntesIs 0NA terjadI secara
kontInu
P LaggIng strand: sIntesIs 0NA terjadI melaluI
pembentukan utasutas pendek
P A. Sebelum melakukan replIkasI, molekul Induk
mempunyaI dua untaI 0NA komplementer atau
cetakan.
b. Langkah pertama dalam replIkasI adalah
pemIsahan kedua untaI 0NA , oleh 0NA polImerase
c. SetIap untaI yang lama berfungsI sebagaI cetakan
yang menetukan urutan nukleotIda terpasang untaI
komplementer yang baru yang sesuaI dengan dIbantu
oleh FNA polImerase.
d. NukleotIda baru tersebut dIsambung satu sama laIn
untuk membentuk tulang belakang gula fosfat darI
untaIan baru
1. PolImerase 0NA : enzIm yang berfungsI
mempolImerIsasI nukleotIdanukleotIda
2. LIgase 0NA : enzIm yang berperan menyambung
0NA utas laggIng
. PrImase 0NA : enzIm yang dIgunakan untuk
memulaI polImerIsasI 0NA pada laggIng strand
4. HelIkase 0NA : enzIm yang berfungsI membuka
jalInan 0NA double helIks
5. SIngle strand 0NAbIndIng proteIn : menstabIlkan
0NA Induk yang terbuka
PProses pengkopIan/penyalInan molekul 0NA
menjadI utas FNA yang komplementer.
P|elIbatkan FNA Polymerase
1. InIsIasI :
enzIm FNA polymerase menyalIn gen
pengIkatan FNA polymerase terjadI pada tempat
tertentu yaItu tepat dIdepan gen yang akan
dItranskrIpsI. tempat pertemuan antara gen
(0NA) dengan FNA polymerase dIsebut promoter.
kemudIan FNA polymerase membuka double
helIks 0NA.
salah satu utas 0NA berfungsI sebagaI cetakan.
. EIongasI :
EnzIm FNA polymerase bergerak sepanjang
molekul 0NA, membuka double helIks dan
merangkaI rIbonukleotIda ke ujung darI FNA
yang sedang tumbuh.
. TermInasI :
TerjadI pada tempat tertentu. Proses termInasI
transkrIpsI dItandaI dengan terdIsosIasInya enzIm
FNA polymerase darI 0NA dan FNA dIlepaskan.
W 8agIan darI molekul 0NA (gene) terbuka
pIlInannya sehIngga basabasanya terekspos.
W NukleotIda mFNA bebas, dI dalam nukleus
berpasangan basabasanya dengan satu utas
molekul 0NA yang telah terbuka pIlInannya.
W mFNA dIbuat dengan bantuan FNA polymerase.
EnzIm InI menyatukan nukleotIda mFNA untuk
membuat utas mFNA.
W Utas mFNA InI bersIfat komplementer terhadap 0NA
(gen)
W mFNA menInggalkan nukleus menuju sItoplasma
melaluI porI nuklear
PProses penerjemahan kodonkodon pada
mFNA menjadI polIpeptIda.
PKode genetIk merupakan aturan yang pentIng
PUrutan nukleotIda mFNA dIbawa dalam gugus
tIga tIga. SetIap gugus tIga dIsebut kodon.
P0alam translasI, kodon dIkenalI oleh lengan
antIkodon yang terdapat pada tFNA
PInIsIasI :
Proses InI dImulaI darI menempelnya rIbosom
sub unIt kecIl ke mFNA.
FIbosom bergeser ke arah sampaI bertemu
dengan kodon AUC. Kodon InI menjadI kodon
awal. Asam amIno yang dIbawa oleh tFNA awal
adalah metIonIn.
PEIongasI :
Tahap selanjutnya adalah penempelan sub unIt
besar pada sub unIt kecIl menghasIlkan dua
tempat yang terpIsah . Tempat pertama adalah
tempat P (peptIdIl) yang dItempatI oleh tFNA
yang membawa metIonIn.
Tempat kedua adalah tempat A (amInoasIl) yang
terletak pada kodon ke dua dan kosong
PTermInasI :
Proses translasI akan berhentI bIla tempat A
bertemu kodon akhIr yaItu UAA, UAC, UCA.
Kodonkodon InI tIdak memIlIkI tFNA yang
membawa antIkodon yang sesuaI.
Selanjutnya masuklah release factor (FF) ke
tempat A dan melepaska rantaI polIpeptIda yang
terbentuk darI tFNA yang terakhIr. KemudIan
rIbosom pecah menjadI sub unIt kecIl dan besar.
|ENCETAHU SA|PEL PA0A TES 0NA 0AN TAHAPAN
PE|8ELAHAN SEL (|TDSS 0AN |EDSS)
P HampIr semua sampel bIologIs tubuh dapat
dIgunakan untuk sampel tes 0NA, tetapI yang
serIng dIgunakan adalah darah, rambut, usapan
mulut pada pIpI bagIan dalam (buccal swab), dan
kuku.
P 0NA yang bIasa dIgunakan dalam tes ada dua
yaItu 0NA mItokondrIa dan 0NA IntI sel.
Perbedaan kedua 0NA InI hanyalah terletak pada
lokasI 0NA tersebut berada dalam sel, yang satu
dalam IntI sel sehIngga dIsebut 0NA IntI sel,
sedangkan yang satu terdapat dI mItokondrIa dan
dIsebut 0NA mItokondrIa
P Untuk tes 0NA, sebenarnya sampel 0NA yang
palIng akurat dIgunakan dalam tes adalah 0NA
IntI sel karena IntI sel tIdak bIsa berubah. 0NA
dalam mItokondrIa dapat berubah karena berasal
darI garIs keturunan Ibu yang dapat berubah
seIrIng dengan perkawInan keturunannya. TetapI
karena keunIkan darI pola pewarIsan 0NA
mItokondrIa menyebabkan 0NA mItokondrIa
dapat dIjadIkan sebagaI marka (penanda) untuk
tes 0NA dalam upaya mengIdentIfIkasI hubungan
kekerabatan secara maternal.
P Interfase : 16 - jam (fase non pembeIahan)
P hItosIs : 1 - jam(fase pembeIahan)
S Profase :1,5 jam
S hetafase : menIt
S Anafase : 4 menIt
S TeIofase ; 45 - 6 menIt
P cara reproduksI sel dImana sel membelah melaluI
tahaptahap yang teratur, yaItu Profase|etafase
AnafaseTelofase. Antara tahap telofase ke tahap
profase berIkutnya terdapat masa IstIrahat sel yang
dInamakan nterfase (tahap InI tIdak termasuk tahap
pembelahan sel). Pada tahap Interfase IntI sel
melakukan sIntesIs bahanbahan IntI.
P Pembelahan sel soma secara normal,menghasIlkan dua
anak sel yang mengandung jumlah kromosom dan materI
genetIk yang IdentIk(2n 2n)
P1 : IntervaI antara akhIr mItosIs dan
permuIaan sItesIs 0NA( pra sIntesIs 0NA )
PS : SIntesIs 0NA
P : IntervaI antara akhIr sIntesIs 0NA dan
permuIaan mItosIs
P : seI yang keIuar darI sIkIus ,dapat
kembaII ke sIkIus seI
P1 dan tak ada sIntesIs 0NA
PS dan h reIatIf konstan
P1 sangat varIatIf
1. Profase :
Pkromosom asal darI benang2 kromatIn
mengalamI spIralIsasIlebIh pendek dan tebal
P|embran IntI kaburhIlang , Nukleolus makIn
kecIl hIlang
PSentrosoma membelah jadI 2 masIng2
bergerak ke arah kutub berlawanan sambIl
buat benang spIndel
.hetafase:
kromosom spIralIsasI jadI pendek
0IsInI ada kegIatan
PongregasI kromosom menuju bIdang
ekuatorIal
P0IstrIbusI krom. menyebar ke tepI
PrIentasI krom. melekatkan dIrI dengan
benang spIndel pada sentromer
. Anafase
sentromer membelah jadI 2 secara
longItudInal ,kromosom berkromatId
tunggal dItarIk ke kutub berlawanan
4. TeIofase
kromosom berkromatId tunggal teruraI
kembalI jadI benang kromatIn membentuk
IntI kembalI berlangsung sItokInesIs
terbentuk 2 sel anak
PPembelahan sel pada organ
reproduksI,menghasIkan gamet atau sel
kelamIn yang memIlIkI jumlah kromosom
separuh darI jumlah kromosom sel Induknya
P|eIosIs berlangsung 2 tahap |eIosIs :
pembelahan reduksI (2n n)dan |eIosIs :
mItotIc meIosIs
P|eIosIs terbagI menjadI dua tahap besar
yaItu heIosIs I dan heIosIs II 8aIk meIosIs
maupun meIosIs terbagI lagI menjadI
tahaptahap sepertI pada mItosIs, tetapI
memIlIkI beberapa perbedaan.
P Pada mItosIs kromosom yang telah berduplIkasI
membelah pada sentromer, membebaskan dua
kromatId yang bermIgrasI ke kutup yang
berlawanan.
P Pada meIosIs tIdak terjadI pemIsahan
kromatId,tetapI 1 kromosom yang telah
terduplIkasI darI setIap pasangan homolog
berpIndah ke masIng2 kutup, jadI pada akhIr
meIosIs 1 setIap sel anak mengandung setengah
komplemen darI kromosom terduplIkasI ,satu
kromosom dIperoleh darI setIap pasang yang
homolog darI sel Induk
Profase , dIbagI 5 stadIum :
1. Leptoten
2. ZIgoten
. Pachyten
4. 0Iploten
5. 0IakInesIs
1. Leptoten :
P TerlIhat kromosom untuk pertama kalI
P Kromosom tampak sebagaI benang tIpIs , berkromatId
ganda
P TerlIhat kromomer
. ZIgoten :
P Kromosom homolog (maternal dan paternal) memgadakan
paIrIng atau sInapsIs membentuk bIvalen
P Homolog artInya mempunyaI panjang, IsI, bentuk dan gen
yang sama, yang satu darI wanIta,yang laIn darI prIa
. Pachyten :
P Kromosom homolog melekat satu sama laIn menjadI satu
benang tebal sambIl melIlIt
P Pakhyten bIsa berlangsung lama ,sehIngga pada sedIaan
hIstologIs testIs selalu ada
4. 0IpIoten :
P Pasangan kromatId melepaskan dIrI pada beberapa
tempat masIh melekat sehIngga terbentuklah
khIasma(persIlangan) ,pada khIasma dapat terjadI
pertukaran bagIan2 kromatId yang homolog dIsebut
crossIng over atau pIndah sIlang
P TerlIhat adanya 4 benang kromatId sehIngga dIsebut
sub stadIum tetrade
5. 0IakInesIs :
P Kromosom mengadakan proses spIralIsasI yang maksImal
sehIngga terbentuk sepertI huruf D
P |embran IntI mulaI menghIlang
Ada tIga proses :
1. KongregasI
2. 0IstrIbusI
. DrIentasI
P romosom homoIog berpIsah, dItarIk oleh
benang spIndel ke kutup berlawanan , InI
merupakan dasar fIsIk segregasI
P #ekombInasI gen teIah terjadI meIaIuI crossIng
over( hasIInya dIsebut rekombInan )
PKromosom berkromatId ganda telah sampaI
dI kutup teruraI kembalI menjadI benang
kromatIndan terbentuk IntI
PSItokInesIs berlangsung sehIngga terjadI 2 sel
anak yang masIng2 haploId
P|erupakan mItotIc meIosIs
P|enghasIlkan 4 sel gamet haploId
P http://www.scrIbd.com/doc/540//FUNCS0NA
P http://www.slIdeshare.net/fbconnect/landIngpage:from=http://w
ww.slIdeshare.net/phulPejuang/genetIka525/download
P http://bebas.uI.ac.Id/v12/sponsor/Sponsor
PendampIng/Praweda/8IologI/011208Io201b.htm
P http://www.medIcInesIa.com/kedokterandasar/seldan
bIomolekuler/penyIapansampelgunatesdna2/

Anda mungkin juga menyukai