Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI FORMALDEHIDA DALAM MAKANAN

Ruang Lingkup : nstruksi kerja ini digunakan untuk identifikasi Formaldehida


dalam makanan bentuk padat dan cair.

Acuan : MA PPOMN 03 / MM / 00

Pereaksi : - Larutan Asam Phosphat 10 %
Larutan Asam Kromatropat 0,5 % dalam Asam Sulfat 60 %

AIat : - Alat Destilasi
Tabung Reaksi
Gelas Ukur
Tangas Air

Prosedur :
* Larutan Uji :
1. Masukkan sejumlah 10 20 gram contoh ke labu alas bulat 500 ml yang
telah berisi 100 200 ml air.
2. Asamkan dengan 5 ml larutan Asam Phosphat 10 %.
3. Destilasi perlahan-lahan hingga diperoleh 90 ml destilat yang ditampung
dalam gelas ukur yang telah berisi 10 ml aqudest (ujung pendingin
tercelup dalam aquadest).
4. Ambil 2 ml destilat masukkan tabung reaksi.
5. Tambahkan 5 ml larutan kromatropat 0,5 % yang dibuat segar.
6. Masukkan dalam tangas air yang mendidih selam 15 menit.
7. Larutan berwarna ungu menunjukkan Formaldehida positif.

Persyaratan : Formaldehida termasuk bahan berbahaya yang dilarang digunakan
dalam makanan sesuai Permenkes No : 722/Menkes/Per/X/1988

IDENTIFIKASI PEWARNA RHODAMIN B DALAM MAKANAN



Ruang Lingkup : nstruksi kerja ini digunakan untuk identifikasi pewarna Rhodamin
B pada kerupuk, terasi, roti, kue basah, es mambo, sirup,
minuman ringan.

Acuan : MA PPOMN 05/PA/08

Pereaksi : - Larutan SbCl
5
5 % dalam Asam Klorida 6 N
Asam Klorida 6 N
Toluen

AIat : - Beker Gelas
Tabung reaksi
Pipet tetes

Prosedur :
# Larutan Uji :
1. Sejumlah contoh dimasukkan dalam tabung reaksi.
2. Untuk sampel yang berbentuk padat encerkan terlebih dahulu
menggunakan Aquadest
3. Asamkan dengan menambahkan Asam Klorida 6 N
4. Tambahkan 3 tetes larutan SbCl
5
5 % dalam Asam Klorida 6 N dan 1 ml
Toluen, kemudian kocok hingga homogen.
5. Amati warna pada lapisan Toluen

Identifikasi : Lapisan Toluen berwarna violet, positif Rhodamin B

Persyaratan : Rhodamin B harus negatif karena termasuk bahan berbahaya untuk
digunakan dalam makanan sesuai Permenkes No. 239 / Menkes /
Per / V/1985.

PENETAPAN KADAR PROTEIN DALAM MAKANAN


Ruang Lingkup : nstruksi kerja ini digunakan untuk penetapan kadar Protein
dalam PAS, susu bubuk, susu kental manis, corned, abon,
biskuit, kecap, mie dll.

Acuan : SN 01 2891 1992 Butir 7.1

Pereaksi : - Katalisator (Campuran Selen)
Asam Sulfat pekat
ndikator Campuran Bromkresol Green dan Merah Metil
Larutan Asam Klorida 0,01 N
Larutan Natrium Hidroksida 30 %
Larutan Asam Borat 2 %

AIat : - Erlemeyer
1 Set Alat Kjeldhal
Buret
Neraca Analitik

Prosedur :
# Larutan Uji :
1. Timbang seksama 0,51 gram contoh masukkan dalam labu Kjedhal
2. Tambahkan 1 biji Katalisator (campuran Selen) dan 25 ml Asam Sulfat
pekat.
3. Tambahkkan batu didih, panaskan sampai mendidih dan larutan jernih
kehijauan.
4. Biarkan dingin, pindahkan ke labu ukur 100 ml, encerkan dengan aquadest
sampai tanda garis.
5. Pipet 5,0 ml larutan dan masukkan alat penyuling.
6. Tambahkan 5 ml Natrium Hidroksida 30 % dan beberapa tetes indikator
Fenolftalein.
7. Destilasi selama lebih kurang 10 menit, tampung dalam 10 ml larutan Asam
Borat 2 % yang telah dicampur indikator.
8. Bilas ujung pendingin dengan aquadest, titrasi dengan larutan Asam Klorida
0,01 N.
9. Titrasi dihentikan jika terjadi perubahan warna biru muda menjadi tidak
berwarna.
10. Lakukan penetapan blangko.

Interpretasi HasiI :

Kadar Protein =
W
xFkxFp xNx J J




Dimana : W = Berat contoh dalam gram.
V1 = Volume titran yang dibutuhkan contoh dalam ml.
V
2
= Volume titran yang dibutuhkan blangko dalam ml.
N = Normalitas Asam Klorida.
Fk = Faktor konversi untuk protein dari makanan secara umum :
6,25 susu dan hasil olahnya : 6,38, mentega kacang : 5,46
Fp = Faktor pengenceran.

Persyaratan : Kadar Protein untuk makanan sesuai masing-masing Standar Nasional
ndonesia makanan tersebut























PENETAPAN KADAR NITRIT DALAM MAKANAN



Ruang Lingkup : nstruksi kerja ini digunakan untuk penetapan kadar Nitrit dalam
daging kaleng, abon dan dendeng.

Acuan : SN 01 2894 - 1992

Pereaksi : - Larutan Griess
- Larutan Merkuri Klorida jenuh

AIat : - Beker gelas
Labu ukur
Neraca analitik
Tangas air
Spektrofotometer

Prosedur :
# Larutan Uji :
1. Timbang seksama 5 gram contoh masukkan dalam gelas beker
2. Tambahkan 40 ml aquadest yang telah dipanaskan sampai 80 HC,

aduk.
3. Pindahkan ke labu ukur 500 ml, bilas beker gelas dengan air panas.
4. Tambahkan air panas sampai kurang lebih 300 ml.
5. Panaskan diatas tangas air selama 2 jam, sambil sekali-kali digoyangkan.
6. Dinginkan sampai suhu kamar, tambah larutan Merkuri Klorida jenuh,
goyangkan.
7. Tambahkan aquadest sampai tanda, kocok sampai homogen lalu saring.
8. Pipet 10,0 ml, masukkan dalam labu ukur 50 ml.
9. Tambahkan 2 ml larutan Griess, encerkan dengan aquadest sampai tanda.
10. Biarkan selama 1 jam sampai terbentuk warna violet.
11. Buat larutan blangko dengan aquadest ditambah 2 ml larutan Griess dalam
labu 50 ml, biarkan selama 1 jam.

# Larutan Baku :
1. Timbang 1,1 gram baku Natrium Nitrit, masukkan labu ukur 1000 ml.
2. Tambahkan Aquadest, kocok sampai larut, tambahkan aquadest sampai
tanda.
3. Pipet 100,0 ml masukkan labu ukur 1000 ml encerkan sampai tanda.
4. Pipet 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0 dan 10,0 ml larutan baku Natrium Nitrit, masing-
masing masukkan dalam labu ukur 50,0 ml (B
1
,

B
2
,

B
3
,

B
4
,

B
5
, dan B
6
)
.

5. Tambahkan 2 ml larutan Griess, encerkan dengan air sampai tanda.
6. Biarkan selama 1 jam sampai terbentuk warna violet.
7. Buat larutan blanko dengan aquadest ditambah 2 ml larutan Griess dan
diperlakukan sama dengan baku.


ara Penetapan :
Masing-masing larutan A, B
1
,

B
2
,

B
3
,

B
4
,

B
5
,

dan B
6
diukur serapannya
dengan Spektrofotometer pada panjang gelombang 520 nm dengan blanko.


Interpretasi HasiI :
Kadar Natrium Nitrit ( mg / kg ) : x
xF xW A
xF xW A
b c b
c b c


Dimana : A
c
= Serapan contoh
A
b
= Serapan baku
W
c
= Berat contoh dalam mg
W
b
= Berat baku dalam mg
F
c
= Pengenceran contoh
F
b
= Pengenceran baku


Persyaratan : Pengawet Natrium Nitrit dalam makanan sesuai Permenkes No :722/
Menkes/Per/X/1988



























PENETAPAN KADAR PEMANIS BUATAN NATRIUM SAKARIN
DALAM MAKANAN


Ruang Lingkup : nstruksi kerja ini digunakan untuk penetapan kadar Pemanis
buatan natrium sakarin dalam minuman ringan, sirup, saos,
sambal, bumbu dan kecap.

Acuan : MA PPOM 43/MA/93

Pereaksi : - Dapar Fosfat pH 6,8
- Metanol 60 %
- Metanol pro HPLC

AIat : - Labu tentukur
- Neraca Analitik
- Pipet volume
- Ultrasonik
- HPLC

Prosedur :
# Larutan Uji :
1. Timbang seksama 5 gram contoh masukkan dalam labu ukur 100 ml.
2. Encerkan dengan Metanol 60 % kocok sampai homogen.
3. Pipet 20,0 ml larutan uji, masukkan labu ukur 50 ml.
4. Encerkan dengan metanol 60 % kocok sampai homogen.
5. Saring dengan Millipore 0,45 m dan hilangkan udara dengan ultrasonik.

# Larutan Standar :
1. Timbang seksama 10 mg Natrium Sakarin masukkan labu ukur 50 ml.
2. Tambahkan Metanol 60 % kocok sampai larut, tambahkan pelarut sampai
tanda.
3. Buat larutan Standar pipet 1, 2, 3, 4, 5 ml, masukkan dalam labu 50 ml.
4. Tambah pelarut sampai tanda, kocok sampai homogen.
5. Saring dengan Millipore 0, 45 m dan hilangkan udara dengan ultrasonik.

ara Penetapan :
Suntikkan larutan uji dan larutan standar masing masing secara terpisah
dan dilakukan dengan kondisi Kromatografi Cair Kinerja Tinggi sebagai
berikut :
Kolom : Baja tahan karat, 150 mm x 4,6 mm, isi Oktadeksilena (RP 18)
Fase Gerak : Metanol : Dapar Fosfat pH 6,8 ( 6 : 94 )
Laju Aliran : 1 ml / menit
Detektor : Cahaya Ultraviolet pada 225 nm
Volume Penyuntikan : 20 l
Interpretasi HasiI :

Kadar Natrium Sakarin ( mg/kg ) : x
xF xW A
xF xW A
b c b
c b c


Dimana : A
c
= Area contoh
A
b
= Area baku
W
c
= Berat contoh dalam mg
W
b
= Berat baku dalam mg
F
c
= Pengenceran contoh
F
b
= Pengenceran baku


Persyaratan : Pemanis Natrium Sakarin dalam pangan sesuai SN 01- 6993-2004

Anda mungkin juga menyukai